Musuh dalam Selimut: Perbedaan antara revisi
←Mengalihkan ke Ereksi |
k ←Suntingan 122.144.6.123 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Wuekero |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
#ALIH [[Ereksi]] |
|||
{{Infobox Film |
{{Infobox Film |
||
|movie_name = Musuh dalam Selimut |
|movie_name = Musuh dalam Selimut |
Revisi per 14 Juli 2016 12.45
Musuh dalam Selimut | |
---|---|
Sutradara | Willy Wilianto |
Produser | Leonita Sutopo |
Ditulis oleh | MR Taufiq Iman Willy Wilianto |
Pemeran | Tuty Wasiat Avent Christie Willy Wilianto Yan Bastian Zaitun Sherly Sarita Urip Arphan Susy Bolle Erna Santoso Zainal Abidin Benny Reynalfi Fatimah Maria Tamara Annya Hadisjam Tahax Deddy Lesmana |
Penyunting | Willy Wilianto |
Distributor | PT. Inem Film |
Tanggal rilis | 1984 |
Negara | Indonesia |
Musuh dalam Selimut adalah film laga Indonesia tahun 1984 dengan disutradarai oleh Willy Wilianto dan dibintangi oleh Tuty Wasiat dan Avent Christie.
Sinopsis
Robert (Avent Christie) dipanggil bosnya ke Jakarta dari Palembang. Rupanya dia anggota organisasi penjahat Srigala Hitam. Di Jakarta, Mochtar (Zainal Abidin), informan polisi, sering bingung karena informasi yang diberikan pada polisi, selalu diketahui komplotan dewi Bunga yang selalu mendahului polisi, mengobrak-abrik penjahatnya. Karena dongkol usahanya diobrak-abrik, Robert disuruh bos membunuh Mochtar. Komplotan Dewi Bunga itu ternyata anak-anak gadis Mochtarm Norma (Tuty Wasiat), Debby (Tamara Annya) dan Lia (Sherly Sarita). Mereka bersumpah akan mencari pembunuh ayahnya, dengan dibantu pamanya, Yogi (Yan Bastian). Lalu cerita soal pacaran Norma yang ternyata perawat jatuh cinta dengan Robert yang dirawatnya, sementara Debby pacaran dengan Johan (Deddy Lesmana), yang belakangan ketahuan anak Erik (Willy Wilianto), yang juga bos Srigala Hitam. Robert mengkhianati komplotannya demi cintanya, hingga salah satu usaha penyelundupan Erik gagal. Robert dibunuh tepat pada hari perkawinannya. Kemudian Norma pacaran dengan Erik. Ia tidak percaya ketika diberitahu Yogi, bahwa Erik adalah dalang pembunuh ayahnya. Ia baru percaya ketika Yogi juga dibunuh. Maka Norma menembak Erik hingga tewas. . "(referensi JB Kristanto, katalog film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 277)