Lompat ke isi

Ular-air pelangi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: Ada kalanya → Adakalanya, added orphan tag using AWB
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}

{{Taxobox
{{Taxobox
| name = Ular-air Pelangi
| name = Ular-air Pelangi
Baris 18: Baris 20:


== Pemerian ==
== Pemerian ==
Ular yang umumnya bertubuh relatif kecil sampai sedang, panjang maksimum lebih sedikit dari 80 cm, meski kebanyakan antara 50-60 cm. Berkepala kecil, meski sering berperut gendut, dan berekor pendek.
Ular yang umumnya bertubuh relatif kecil sampai sedang, panjang maksimum lebih sedikit dari 80 cm, meski kebanyakan antara 50–60 cm. Berkepala kecil, meski sering berperut gendut, dan berekor pendek.


Punggung (dorsal) umumnya berwarna coklat muda zaitun hingga abu-abu kehitaman, dengan sepasang garis yang kabur batasnya, berwarna lebih terang kecoklatan, agak jauh di sebelah menyebelah garis tulang punggungnya. Sisi samping badan (lateral) sebelah bawah berwarna terang kekuningan atau keputihan, dibatasi dengan garis zigzag kehitaman di sepanjang batas dengan sisik-sisik ventral (perut). Terkadang terlihat garis warna merah jambu agak samar di bagian terang ini, serupa dengan pola renda memanjang. Sisi bawah tubuh (ventral) kekuningan atau keputihan, kadang-kadang dengan bintik-bintik atau garis samar sepanjang garis tengahnya.
Punggung (dorsal) umumnya berwarna coklat muda zaitun hingga abu-abu kehitaman, dengan sepasang garis yang kabur batasnya, berwarna lebih terang kecoklatan, agak jauh di sebelah menyebelah garis tulang punggungnya. Sisi samping badan (lateral) sebelah bawah berwarna terang kekuningan atau keputihan, dibatasi dengan garis zigzag kehitaman di sepanjang batas dengan sisik-sisik ventral (perut). Terkadang terlihat garis warna merah jambu agak samar di bagian terang ini, serupa dengan pola renda memanjang. Sisi bawah tubuh (ventral) kekuningan atau keputihan, kadang-kadang dengan bintik-bintik atau garis samar sepanjang garis tengahnya.
Baris 30: Baris 32:
''E. enhydris'' –seperti umumnya [[Homalopsidae]]– berbiak dengan 'melahirkan' anaknya (''ovovivipar''). Yakni, telur berkembang sempurna dan menetas dalam perut induknya, untuk kemudian keluar sebagai ular kecil-kecil. Ular ini melahirkan hingga 18 anak pada satu musimnya.
''E. enhydris'' –seperti umumnya [[Homalopsidae]]– berbiak dengan 'melahirkan' anaknya (''ovovivipar''). Yakni, telur berkembang sempurna dan menetas dalam perut induknya, untuk kemudian keluar sebagai ular kecil-kecil. Ular ini melahirkan hingga 18 anak pada satu musimnya.


Di waktu pagi dan siang, ular-air pelangi kerap terlihat mengeluarkan kepala dan sebagian badannya dari air, dan berdiam diri menyerupai ranting kayu yang muncul dari dalam air. Ada kalanya beberapa ekor ular muncul bersama dalam jarak yang tidak berapa jauh.
Di waktu pagi dan siang, ular-air pelangi kerap terlihat mengeluarkan kepala dan sebagian badannya dari air, dan berdiam diri menyerupai ranting kayu yang muncul dari dalam air. Adakalanya beberapa ekor ular muncul bersama dalam jarak yang tidak berapa jauh.


Ular-air pelangi mudah ditangkap dengan jerat. Di desa-desa di Jawa, anak-anak setempat biasa menangkapnya dengan berbekal jerat dari [[lidi]] daun [[kelapa]] yang masih segar. Ular ini umumnya jinak dan tak mau menggigit, sehingga kerap menjadi mainan anak-anak. Meski termasuk katagori ular berbisa lemah (''mildly venomous''), hampir tak pernah ada laporan mengenai kasus gigitannya.
Ular-air pelangi mudah ditangkap dengan jerat. Di desa-desa di Jawa, anak-anak setempat biasa menangkapnya dengan berbekal jerat dari [[lidi]] daun [[kelapa]] yang masih segar. Ular ini umumnya jinak dan tak mau menggigit, sehingga kerap menjadi mainan anak-anak. Meski termasuk katagori ular berbisa lemah (''mildly venomous''), hampir tak pernah ada laporan mengenai kasus gigitannya.


Kebanyakan ular-ular marga ''Enhydris'' --sejauh ini telah dideskripsi 23 spesies dari marga ini, termasuk jenis ular baru, namun sudah dimasukkan ke dalam genus ''[[Homalophis]]'' yakni ''H. gyii'' ([[ular-lumpur Kapuas]]) yang mampu berubah warna-- menyebar lokal atau terbatas. Hanya ''E. enhydris'' dan dari genus ''[[Hypsiscopus]]'' yakni ''H. plumbea'' yang luas agihannya.
Kebanyakan ular-ular marga ''Enhydris''—sejauh ini telah dideskripsi 23 spesies dari marga ini, termasuk jenis ular baru, namun sudah dimasukkan ke dalam genus ''[[Homalophis]]'' yakni ''H. gyii'' ([[ular-lumpur Kapuas]]) yang mampu berubah warna—menyebar lokal atau terbatas. Hanya ''E. enhydris'' dan dari genus ''[[Hypsiscopus]]'' yakni ''H. plumbea'' yang luas agihannya.


''E. enhydris'' diketahui tersebar luas mulai dari [[Pakistan]] dan [[Nepal]] di barat, [[India]], [[Bangladesh]], [[Burma]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Borneo]] hingga [[Sulawesi]] di timur.
''E. enhydris'' diketahui tersebar luas mulai dari [[Pakistan]] dan [[Nepal]] di barat, [[India]], [[Bangladesh]], [[Burma]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Borneo]] hingga [[Sulawesi]] di timur.
Baris 47: Baris 49:
* {{en}} [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Enhydris&species=enhydris&search_param=%28%28search%3D%27Enhydris+enhydris%27%29%29 Enhydris enhydris @ Reptarium Reptile Database]
* {{en}} [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Enhydris&species=enhydris&search_param=%28%28search%3D%27Enhydris+enhydris%27%29%29 Enhydris enhydris @ Reptarium Reptile Database]
* {{en}} [http://reptile-database.reptarium.cz/advanced_search?taxon=Homalopsidae&submit=Search List of Homalopsidae genera @ Reptile Database]
* {{en}} [http://reptile-database.reptarium.cz/advanced_search?taxon=Homalopsidae&submit=Search List of Homalopsidae genera @ Reptile Database]
{{DEFAULTSORT:Pelangi, Ular-air}}


{{DEFAULTSORT:Pelangi, Ular-air}}
[[Kategori:Homalopsidae]]
[[Kategori:Homalopsidae]]
[[Kategori:Ular Indonesia]]
[[Kategori:Ular Indonesia]]

Revisi per 9 Oktober 2016 05.21


Ular-air Pelangi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
E. enhydris
Nama binomial
Enhydris enhydris
(Schneider, 1799)

Ular-air pelangi adalah sejenis ular dari suku Homalopsidae. Ular ini dinamakan demikian karena warna-warni di tubuhnya menyerupai jalur-jalur warna pada pelangi, meski biasanya tidak begitu cerah. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama rainbow water-snake. Umum mengenalnya sebagai ular air, uler aer (Betawi), ulo banyu (Jawa), dan lain-lain. Sementara nama ilmiahnya adalah Enhydris enhydris (Schneider, 1799).

Pemerian

Ular yang umumnya bertubuh relatif kecil sampai sedang, panjang maksimum lebih sedikit dari 80 cm, meski kebanyakan antara 50–60 cm. Berkepala kecil, meski sering berperut gendut, dan berekor pendek.

Punggung (dorsal) umumnya berwarna coklat muda zaitun hingga abu-abu kehitaman, dengan sepasang garis yang kabur batasnya, berwarna lebih terang kecoklatan, agak jauh di sebelah menyebelah garis tulang punggungnya. Sisi samping badan (lateral) sebelah bawah berwarna terang kekuningan atau keputihan, dibatasi dengan garis zigzag kehitaman di sepanjang batas dengan sisik-sisik ventral (perut). Terkadang terlihat garis warna merah jambu agak samar di bagian terang ini, serupa dengan pola renda memanjang. Sisi bawah tubuh (ventral) kekuningan atau keputihan, kadang-kadang dengan bintik-bintik atau garis samar sepanjang garis tengahnya.

Sisik-sisik dorsal tersusun dalam 21 deret. Sisik ventral 150-177 buah, sisik anal (yang menutupi anus) sepasang/berbelah, sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 47-78 pasang.

Kebiasaan dan penyebaran

Bersama dengan kerabatnya, yakni ular-air kelabu H. plumbea, ular-air pelangi kerap ditemui di saluran-saluran air, kolam-kolam ikan, lingkungan sawah, rawa dan sungai-sungai kecil yang berarus tenang. Ular-ular ini amat gemar memangsa ikan kecil-kecil, dan seringkali menjadi hama di kolam-kolam pemeliharaan ikan. Mangsa lainnya adalah kodok, termasuk berudunya, dan diperkirakan juga kadal.

Ular-air pelangi di tepi sebuah rawa

E. enhydris –seperti umumnya Homalopsidae– berbiak dengan 'melahirkan' anaknya (ovovivipar). Yakni, telur berkembang sempurna dan menetas dalam perut induknya, untuk kemudian keluar sebagai ular kecil-kecil. Ular ini melahirkan hingga 18 anak pada satu musimnya.

Di waktu pagi dan siang, ular-air pelangi kerap terlihat mengeluarkan kepala dan sebagian badannya dari air, dan berdiam diri menyerupai ranting kayu yang muncul dari dalam air. Adakalanya beberapa ekor ular muncul bersama dalam jarak yang tidak berapa jauh.

Ular-air pelangi mudah ditangkap dengan jerat. Di desa-desa di Jawa, anak-anak setempat biasa menangkapnya dengan berbekal jerat dari lidi daun kelapa yang masih segar. Ular ini umumnya jinak dan tak mau menggigit, sehingga kerap menjadi mainan anak-anak. Meski termasuk katagori ular berbisa lemah (mildly venomous), hampir tak pernah ada laporan mengenai kasus gigitannya.

Kebanyakan ular-ular marga Enhydris—sejauh ini telah dideskripsi 23 spesies dari marga ini, termasuk jenis ular baru, namun sudah dimasukkan ke dalam genus Homalophis yakni H. gyii (ular-lumpur Kapuas) yang mampu berubah warna—menyebar lokal atau terbatas. Hanya E. enhydris dan dari genus Hypsiscopus yakni H. plumbea yang luas agihannya.

E. enhydris diketahui tersebar luas mulai dari Pakistan dan Nepal di barat, India, Bangladesh, Burma, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo hingga Sulawesi di timur.

Bahan bacaan

  • David, P. & G. Vogel. 1997. The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history notes. Edition Chimaira. Frankfurt.
  • Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. A Field Guide to The Snakes of Borneo. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu.
  • Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore

Pranala luar