Jalur kereta api Purwosari–Boyolali: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan aplikasi seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
* ''[[Halte Mojosongo]]'' |
* ''[[Halte Mojosongo]]'' |
||
* '''''[[Stasiun Boyolali]]''''' |
* '''''[[Stasiun Boyolali]]''''' |
||
* '''''[[Stasiun Boyolali Gudang]]''''' |
|||
== Galeri == |
== Galeri == |
Revisi per 8 Desember 2016 02.38
Jalur kereta api Purwosari-Boyolali adalah jalur kereta api nonaktif yang berada di bawah penguasaan Daerah Operasi VI Yogyakarta. Pada tahun 1973 PJKA menutup jalur ini karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan moda transportasi lainnya. Dulu jalur ini milik Solosche Traimweg Maatschappij (disingkat SOTM) dan saat itu masih bertenaga kuda dan jalurnya hanya sampai di Kartasura. Jalur beserta stasiun dan kereta ini memang sering terjadi rawan penodongan, pencopetan dan pembiusan yang terbanyak di tahun 1960-an (seperti jalur Jabungtambangpasir-Pondok Gede di Bekasi, Jawa Barat dan Jalur KA Kota-Manggarai ruas Juanda-Sawah Besar di Jakarta Pusat). Saat kepemilikan NISM jalurnya diperpanjang sampai Boyolali dan diubah tenaga penariknya dari kuda menjadi lokomotif uap. Kini bekasnya masih bisa dilihat di perempatan Kartasura. Jalur ini juga sejajar dengan Jalan Tol Semarang-Solo seksi 5, yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
Daftar Stasiun
- Stasiun Purwosari
- Halte Gembongan
- Halte Kartasura
- Halte Bangak
- Halte Banyudono
- Halte Mojosongo
- Stasiun Boyolali
- Stasiun Boyolali Gudang