Lompat ke isi

Kereta api Argo Wilis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 97: Baris 97:
|}
|}


'''KA 6E Argo Wilis Bandung - Surabaya Gubeng'''
'''KA 6 Argo Wilis Bandung - Surabaya Gubeng'''


{| class="wikitable"
{| class="wikitable"

Revisi per 23 Desember 2016 16.31

Kereta api Argo Wilis
Berkas:Plat nama KA Argo Wilis.png
Kereta api Argo Wilis menikung di tikungan Kalasan.

Kereta api Argo Wilis
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
Pendahulu-
Mulai beroperasi8 November 1998
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian700-900 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh699 km
Waktu tempuh rerata12 jam 6 menit (Surabaya Gubeng-Bandung)
11 jam 49 menit (Bandung-Surabaya Gubeng)
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional70 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal5-6
Kereta api Argo Wilis melintasi stasiun Geneng.

Kereta api Argo Wilis (AWS) adalah kereta api kelas Eksekutif Argo yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Bandung (BD) - Surabaya Gubeng (SGU) dan sebaliknya. Kereta api ini diresmikan pada tanggal 8 November 1998. Kereta api ini menggunakan gerbong eksekutif dengan kaca panjang yang dimiliki oleh depot lokomotif Bandung dan KA Argo Parahyangan.

Operasional, fasilitas, dan tarif

Kereta api Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 8 November 1998. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan selama dalam perjalanan hanya berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Jombang.

Kereta api Argo Wilis merupakan satu-satunya kereta api kelas eksekutif Argo yang melayani di jalur di luar Jakarta (Bandung-Surabaya Gubeng dan sebaliknya). Kereta api ini beroperasi di siang hari; untuk perjalanan saat malam hari dilayani kereta api Turangga, yaitu salah satu kereta api kelas Eksekutif Satwa dengan rangkaian (seperti) pesawat yang beroperasi di luar jalur Jakarta.

Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif unggulan, sedangkan kata Wilis diambil dari nama Gunung Wilis yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di kawasan Bajulan, Nganjuk, Jawa Timur.

Kereta ini juga mendapatkan rangkaian terbaru dari INKA sejak peluncurannya tahun 1998. Rangkaian KA Argo Wilis terdiri dari 7-9 kereta penumpang kelas Eksekutif Argo (K1), 1 kereta makan kelas 1 (M1), dan 1 kereta pembangkit listrik (P). Dengan jumlah kereta yang dibawa, dalam satu kali perjalanan Argo Wilis mengangkut sekitar 350 sampai 450 penumpang.

Tarif kereta api ini adalah antara Rp 210.000,00 - Rp 500.000,00, bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam rute berikut.

KA Argo Wilis juga dipakai sebagai moda transportasi penghubung dari Bandung ke objek wisata yang ada di Pulau Bali dan sebaliknya. Setiba di Surabaya, penumpang transit di ruang VIP Stasiun Surabaya Gubeng untuk kemudian meneruskan perjalalan ke Banyuwangi dengan Mutiara Timur Malam dan sampai di Banyuwangi pada pagi hari. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan bus kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan Damri menuju Denpasar, Bali. Demikian juga sebaliknya, berangkat dari Banyuwangi dengan menggunakan KA Mutiara Timur Malam untuk sampai di Surabaya Gubeng, kemudian transit di ruang VIP Stasiun Surabaya Gubeng dan meneruskan perjalanan menuju Jombang, Kertosono, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Kutoarjo, Kroya, Banjar, Tasikmalaya, maupun Bandung dengan menggunakan KA Argo Wilis.

Jadwal perjalanan

Jadwal sesuai Gapeka 2016

KA 5 Argo Wilis Surabaya Gubeng - Bandung

Stasiun Datang Berangkat
Surabaya Gubeng - 07.00
Jombang 07.53 07.56
Madiun 09.05 09.10
Solo Balapan 10.22 10.29
Yogyakarta 11.15 11.25
Kutoarjo 12.17 12.25
Kroya 13.30 13.45
Banjar 15.11 15.20
Tasikmalaya 16.11 16.21
Cipeundeuy 17.11 17.21
Bandung 19.06 -

KA 6 Argo Wilis Bandung - Surabaya Gubeng

Stasiun Datang Berangkat
Bandung - 08.30
Cipeundeuy 10.15 10.24
Tasikmalaya 11.14 11.19
Banjar 12.10 12.15
Kroya 13.41 13.56
Kutoarjo 15.01 15.05
Yogyakarta 15.56 16.02
Solo Balapan 16.47 16.52
Madiun 18.05 18.10
Jombang 19.22 19.25
Surabaya Gubeng 20.19 -

Pada budaya populer

Kereta api Argo Wilis bersama kereta api kelas Argo lainnya diangkat menjadi lagu campur sari karya Cak Diqin, "Sepur Argo Lawu".[1] Pada lagu tersebut disebutkan nama Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, dan Sri Tanjung.

Insiden

  • Pada tanggal 4 Februari 2013, kereta api Argo Wilis yang ditarik CC201 14 menabrak mobil Toyota Avanza, di daerah Manonjaya, Warung Sumedang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Satu orang selamat, sedangkan lima orang luka parah.[2]
  • Pada tanggal 20 Desember 2013, terjadi kerusakan rel di km 393+8//9 antara Maos-Sikampuh. Seorang warga bernama Ahmad Suryadi berhasil menghentikan kereta api Argo Wilis yang melaju kencang sehingga dapat berhenti sebelum melewati rel yang rusak tersebut.[3]

Galeri

Referensi

Pranala luar