Lompat ke isi

Nilem: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 19: Baris 19:
''Rohita (Rohita) kuhli'' <small>Bleeker, 1860</small>
''Rohita (Rohita) kuhli'' <small>Bleeker, 1860</small>
}}
}}
'''Nilem''', '''nilem mangut''', atau '''melem''' (''Osteochilus vittatus'') adalah sejenis [[ikan]] air tawar anggota [[familia|suku]] [[Cyprinidae]]. Ikan [[herbivora]] ini diketahui menyebar di [[Asia Tenggara]]: [[Tonkin]], Siam ([[Thailand]]), [[Semenanjung Malaya]], [[Kalimantan]], [[Sumatra]], dan [[Jawa]]<ref>{{aut|Weber, M. and L.F. de Beaufort}}. 1916. [http://www.archive.org/details/fishesofindoaust03weberich ''The Fishes of The Indo-Australian Archipelago''] '''III''':131-133 (sebagai ''Osteochilus vittatus'') dan 135-136 (''Osteochilus hasseltii''). E.J. Brill. Leiden.</ref>. Nilem merupakan ikan budidaya untuk konsumsi, terutama di Jawa. Kini, nilem juga diintroduksi ke beberapa danau di [[Sulawesi]].
'''Nilem''', '''nilem mangut''', atau '''melem''' (''Osteochilus vittatus'') adalah sejenis [[ikan]] air tawar anggota [[familia|suku]] [[Cyprinidae]]. Ikan [[herbivora]] ini diketahui menyebar di [[Asia Tenggara]]: [[Tonkin]], Siam ([[Thailand]]), [[Semenanjung Malaya]], [[Kalimantan]], [[Sumatra]], dan [[Jawa]]<ref>{{aut|Weber, M. and L.F. de Beaufort}}. 1916. [http://www.archive.org/details/fishesofindoaust03weberich ''The Fishes of The Indo-Australian Archipelago''] '''III''':131-133 (sebagai ''Osteochilus vittatus'') dan 135-136 (''Osteochilus hasseltii''). E.J. Brill. Leiden.</ref>. Nilem merupakan ikan budidaya untuk konsumsi, terutama di Jawa. Kini, nilem juga diintroduksi ke beberapa danau di [[Sulawesi]].


==Deskripsi==
== Deskripsi ==
[[File:Osteoc_hassel_120127-22808_tsm.JPG|thumb|left|200px|Bibirnya berkerinyut]]
[[Berkas:Osteoc_hassel_120127-22808_tsm.JPG|thumb|left|200px|Bibirnya berkerinyut]]
Ikan bertubuh sedang, panjang total hingga 260&nbsp;mm. Tinggi tubuh pada awal sirip dorsal 3-3,7 berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4,1-4,5 berbanding panjang standar. Moncong membulat tumpul, dengan bibir yang berkerinyut dan dapat disembulkan. Sungut maksilar kurang lebih sepanjang diameter mata, sungut rostral lebih pendek. Awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-8 atau ke-9; terpisahkan dari ubun-ubun oleh 10-12 sisik.<ref name="weber">{{aut|Weber, M. and L.F. de Beaufort}}. 1916. ''op. cit.'' p. 131-133.</ref>
Ikan bertubuh sedang, panjang total hingga 260&nbsp;mm. Tinggi tubuh pada awal sirip dorsal 3-3,7 berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4,1-4,5 berbanding panjang standar. Moncong membulat tumpul, dengan bibir yang berkerinyut dan dapat disembulkan. Sungut maksilar kurang lebih sepanjang diameter mata, sungut rostral lebih pendek. Awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-8 atau ke-9; terpisahkan dari ubun-ubun oleh 10-12 sisik.<ref name="weber">{{aut|Weber, M. and L.F. de Beaufort}}. 1916. ''op. cit.'' p. 131-133.</ref>


Sirip dorsal dengan III jari-jari keras (duri) dan 10-13 jari-jari lunak; jari-jari sebelah depan memanjang, panjangnya lebih dari atau sama dengan panjang kepala. Rumus sirip dada I.13-16; sirip perut I.8; dan sirip dubur III.5. [[Gurat sisi]] 33-34.<ref name="weber"/>
Sirip dorsal dengan III jari-jari keras (duri) dan 10-13 jari-jari lunak; jari-jari sebelah depan memanjang, panjangnya lebih dari atau sama dengan panjang kepala. Rumus sirip dada I.13-16; sirip perut I.8; dan sirip dubur III.5. [[Gurat sisi]] 33-34.<ref name="weber"/>


==Manfaat==
== Manfaat ==
[[File:Osteoc_hassel_120127-22805_tsm.JPG|thumb|left|200px|Sisiknya berwarna-warni]]
[[Berkas:Osteoc_hassel_120127-22805_tsm.JPG|thumb|left|200px|Sisiknya berwarna-warni]]
Ikan nilem biasa dibudidayakan orang di Pulau Jawa, terutama di [[Jawa Barat]]. Ikan ini digemari telur-telurnya karena rasanya yang lezat. Akan tetapi sekarang produksinya cenderung menurun, sementara umumnya nilem dipelihara sebagai produk sampingan dari kolam-kolam pemeliharaan [[ikan mas]], [[ikan nila|nila]], atau [[gurami]].<ref>{{aut|Subagja, J., R. Gustiano, & L. Winarlin}}. 2007. [http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/lokakarya/lgen06-33.pdf Pelestarian Ikan Nilem (''Osteochilus hasselti'' C.V.) Melalui Teknologi Pembenihannya]. Makalah ''Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumberdaya Genetik di Indonesia''.</ref>
Ikan nilem biasa dibudidayakan orang di Pulau Jawa, terutama di [[Jawa Barat]]. Ikan ini digemari telur-telurnya karena rasanya yang lezat. Akan tetapi sekarang produksinya cenderung menurun, sementara umumnya nilem dipelihara sebagai produk sampingan dari kolam-kolam pemeliharaan [[ikan mas]], [[ikan nila|nila]], atau [[gurami]].<ref>{{aut|Subagja, J., R. Gustiano, & L. Winarlin}}. 2007. [http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/lokakarya/lgen06-33.pdf Pelestarian Ikan Nilem (''Osteochilus hasselti'' C.V.) Melalui Teknologi Pembenihannya]. Makalah ''Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumberdaya Genetik di Indonesia''.</ref>


Satu percobaan yang dilakukan di [[Danau Maninjau]], [[Sumatera Barat]], mendapatkan bahwa ikan nilem yang tidak diberi pakan secara khusus memakan aneka [[fitoplankton]] yang terdapat di danau, sehingga berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air danau.<ref>{{aut|Syandri, H.}} 2004. [http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol6(2)/Hafrijal.pdf Penggunaan Ikan Nilem (''Osteochilus haselti'' CV) dan Ikan Tawes (''Puntius javanicus'' CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat]. ''Jurnal Natur Indonesia'' '''6''' (2): 87-90.</ref>
Satu percobaan yang dilakukan di [[Danau Maninjau]], [[Sumatera Barat]], mendapatkan bahwa ikan nilem yang tidak diberi pakan secara khusus memakan aneka [[fitoplankton]] yang terdapat di danau, sehingga berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air danau.<ref>{{aut|Syandri, H.}} 2004. [http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol6(2)/Hafrijal.pdf Penggunaan Ikan Nilem (''Osteochilus haselti'' CV) dan Ikan Tawes (''Puntius javanicus'' CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat]. ''Jurnal Natur Indonesia'' '''6''' (2): 87-90.</ref>


Ikan nilem memakan berbagai jenis fitoplankton yang tergolong ke dalam suku-suku [[Bacillariophyceae]], [[Chlorophyceae]], [[Cyanophyceae]], dan [[Desmidiaceae]].<ref>{{aut|Taofiqurohman, A., I. Nurruhwati, Z. Hasan}}. 2007. [http://repository.unpad.ac.id/handle/123456789/844 ''Studi Kebiasaan Makanan Ikan (Food Habit) Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Tarogong, Kabupaten Garut.''] Lembaga Penelitian Universitas Pajajaran.</ref>
Ikan nilem memakan berbagai jenis fitoplankton yang tergolong ke dalam suku-suku [[Bacillariophyceae]], [[Chlorophyceae]], [[Cyanophyceae]], dan [[Desmidiaceae]].<ref>{{aut|Taofiqurohman, A., I. Nurruhwati, Z. Hasan}}. 2007. [http://repository.unpad.ac.id/handle/123456789/844 ''Studi Kebiasaan Makanan Ikan (Food Habit) Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Tarogong, Kabupaten Garut.''] Lembaga Penelitian Universitas Pajajaran.</ref>


Semenjak populernya "terapi kaki" menggunakan ''[[Garra rufa]]'', ikan melem menjadi alternatif karena memiliki perilaku sama, yaitu mengerumuni kaki yang dicelup ke dalam kolam dan memakan kulit ari kaki<ref>Agus H. Tjakrawidjaja. 2010. [http://ikanterapi.com/2010/08/jenis-jenis-ikan-terapi/ SEHAT & AMAN: “Jenis-Jenis Ikan Terapi” (pilihlah jenis ikan terbaik dan aman)].</ref>.
Semenjak populernya "terapi kaki" menggunakan ''[[Garra rufa]]'', ikan melem menjadi alternatif karena memiliki perilaku sama, yaitu mengerumuni kaki yang dicelup ke dalam kolam dan memakan kulit ari kaki<ref>Agus H. Tjakrawidjaja. 2010. [http://ikanterapi.com/2010/08/jenis-jenis-ikan-terapi/ SEHAT & AMAN: “Jenis-Jenis Ikan Terapi” (pilihlah jenis ikan terbaik dan aman)].</ref>.

Revisi per 21 Januari 2017 08.59

Nilem
Nilem, Osteochilus vittatus,
dari Mandalamekar, Jatiwaras, Tasikmalaya
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
O. vittatus
Nama binomial
Osteochilus vittatus
Sinonim

Rohita vittata Valenciennes, 1842[2]
Rohita hasseltii Valenciennes, 1842[3]
Rohita (Rohita) kuhli Bleeker, 1860

Nilem, nilem mangut, atau melem (Osteochilus vittatus) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan herbivora ini diketahui menyebar di Asia Tenggara: Tonkin, Siam (Thailand), Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Jawa[4]. Nilem merupakan ikan budidaya untuk konsumsi, terutama di Jawa. Kini, nilem juga diintroduksi ke beberapa danau di Sulawesi.

Deskripsi

Bibirnya berkerinyut

Ikan bertubuh sedang, panjang total hingga 260 mm. Tinggi tubuh pada awal sirip dorsal 3-3,7 berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4,1-4,5 berbanding panjang standar. Moncong membulat tumpul, dengan bibir yang berkerinyut dan dapat disembulkan. Sungut maksilar kurang lebih sepanjang diameter mata, sungut rostral lebih pendek. Awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-8 atau ke-9; terpisahkan dari ubun-ubun oleh 10-12 sisik.[5]

Sirip dorsal dengan III jari-jari keras (duri) dan 10-13 jari-jari lunak; jari-jari sebelah depan memanjang, panjangnya lebih dari atau sama dengan panjang kepala. Rumus sirip dada I.13-16; sirip perut I.8; dan sirip dubur III.5. Gurat sisi 33-34.[5]

Manfaat

Sisiknya berwarna-warni

Ikan nilem biasa dibudidayakan orang di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat. Ikan ini digemari telur-telurnya karena rasanya yang lezat. Akan tetapi sekarang produksinya cenderung menurun, sementara umumnya nilem dipelihara sebagai produk sampingan dari kolam-kolam pemeliharaan ikan mas, nila, atau gurami.[6]

Satu percobaan yang dilakukan di Danau Maninjau, Sumatera Barat, mendapatkan bahwa ikan nilem yang tidak diberi pakan secara khusus memakan aneka fitoplankton yang terdapat di danau, sehingga berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air danau.[7]

Ikan nilem memakan berbagai jenis fitoplankton yang tergolong ke dalam suku-suku Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, dan Desmidiaceae.[8]

Semenjak populernya "terapi kaki" menggunakan Garra rufa, ikan melem menjadi alternatif karena memiliki perilaku sama, yaitu mengerumuni kaki yang dicelup ke dalam kolam dan memakan kulit ari kaki[9].

Catatan kaki

  1. ^ FishBase: Osteochilus vittatus (Valenciennes, 1842)
  2. ^ Cuvier, G. & A. Valenciennes. 1842. Histoire Naturelle des Poissons, to. XVI: 267. Paris (Levrault).
  3. ^ Cuvier, G. & A. Valenciennes. op. cit.: 274.
  4. ^ Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago III:131-133 (sebagai Osteochilus vittatus) dan 135-136 (Osteochilus hasseltii). E.J. Brill. Leiden.
  5. ^ a b Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. op. cit. p. 131-133.
  6. ^ Subagja, J., R. Gustiano, & L. Winarlin. 2007. Pelestarian Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) Melalui Teknologi Pembenihannya. Makalah Lokakarya Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumberdaya Genetik di Indonesia.
  7. ^ Syandri, H. 2004. Penggunaan Ikan Nilem (Osteochilus haselti CV) dan Ikan Tawes (Puntius javanicus CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Jurnal Natur Indonesia 6 (2): 87-90.
  8. ^ Taofiqurohman, A., I. Nurruhwati, Z. Hasan. 2007. Studi Kebiasaan Makanan Ikan (Food Habit) Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Tarogong, Kabupaten Garut. Lembaga Penelitian Universitas Pajajaran.
  9. ^ Agus H. Tjakrawidjaja. 2010. SEHAT & AMAN: “Jenis-Jenis Ikan Terapi” (pilihlah jenis ikan terbaik dan aman).