Lompat ke isi

2 Tawarikh 7: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 19: Baris 19:
:''"Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."''<ref>{{Alkitab|2 Tawarikh 7:14}}</ref>
:''"Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."''<ref>{{Alkitab|2 Tawarikh 7:14}}</ref>
Hukuman Allah atas umat-Nya pada waktu kemerosotan moral, ketidakacuhan rohani, dan kompromi dengan dunia adalah kekeringan, kemandulan, dan penyakit sampar ({{Alkitab|2 Tawarikh 7:13}}). Janji Allah, sekalipun pada mulanya diberikan kepada Israel, juga berlaku untuk umat-Nya pada setiap zaman yang, setelah mengalami hukuman-Nya, memenuhi keempat syarat berikut bagi kebangunan kehidupan rohani dan pemulihan maksud kudus dan berkat Allah bagi umat-Nya (bandingkan {{Alkitab|Kisah Para Rasul 3:19}}):
Hukuman Allah atas umat-Nya pada waktu kemerosotan moral, ketidakacuhan rohani, dan kompromi dengan dunia adalah kekeringan, kemandulan, dan penyakit sampar ({{Alkitab|2 Tawarikh 7:13}}). Janji Allah, sekalipun pada mulanya diberikan kepada Israel, juga berlaku untuk umat-Nya pada setiap zaman yang, setelah mengalami hukuman-Nya, memenuhi keempat syarat berikut bagi kebangunan kehidupan rohani dan pemulihan maksud kudus dan berkat Allah bagi umat-Nya (bandingkan {{Alkitab|Kisah Para Rasul 3:19}}):
* 1) "Merendahkan diri." Umat Allah harus menyadari kegagalan mereka, menunjukkan kesedihan atas dosa mereka dan memperbaharui komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah. Merendahkan diri di hadapan Allah dan Firman-Nya berarti mengakui kemiskinan rohani pribadi ({{Alkitab|2 Tawarikh 11:16}}; {{Alkitab|2 Tawarikh 15:12-13,15; 34:15-19}}; {{Alkitab|Mazmur 51:19}}; {{Alkitab|Matius 5:3}}).
* 1) "Merendahkan diri." Umat Allah harus menyadari kegagalan mereka, menunjukkan kesedihan atas dosa mereka dan memperbaharui komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah. Merendahkan diri di hadapan Allah dan Firman-Nya berarti mengakui kemiskinan rohani pribadi ({{Alkitab|2 Tawarikh 11:16}}; {{Alkitab|2 Tawarikh 15:12-13,15; 34:15-19}}; {{Alkitab|Mazmur 51:19}}; {{Alkitab|Matius 5:3}}).
* 2) "Berdoa." Umat Allah harus berseru dengan sungguh-sungguh kepada-Nya memohon kemurahan-Nya, dan harus sepenuhnya bergantung kepada-Nya dan percaya bahwa Dia akan turun tangan. Doa itu harus sungguh-sungguh dan tak berkeputusan hingga Allah menjawab dari sorga (bandingkan {{Alkitab|Lukas 11:1-13}}; {{Alkitab|Lukas 18:1-8}}; {{Alkitab|Yakobus 5:17-18}}).
* 2) "Berdoa." Umat Allah harus berseru dengan sungguh-sungguh kepada-Nya memohon kemurahan-Nya, dan harus sepenuhnya bergantung kepada-Nya dan percaya bahwa Dia akan turun tangan. Doa itu harus sungguh-sungguh dan tak berkeputusan hingga Allah menjawab dari sorga (bandingkan {{Alkitab|Lukas 11:1-13}}; {{Alkitab|Lukas 18:1-8}}; {{Alkitab|Yakobus 5:17-18}}).
* 3) "Mencari wajah-Ku." Umat Allah harus dengan tekun berbalik kepada Allah dengan segenap hati dan mendambakan kehadiran-Nya—dan bukan hanya sekadar ingin luput dari kemalangan ({{Alkitab|2 Tawarikh 11:16; 19:3}}; {{Alkitab|1 Tawarikh 16:11; 22:19}}; {{Alkitab|Yesaya 55:6-7}}).
* 3) "Mencari wajah-Ku." Umat Allah harus dengan tekun berbalik kepada Allah dengan segenap hati dan mendambakan kehadiran-Nya—dan bukan hanya sekadar ingin luput dari kemalangan ({{Alkitab|2 Tawarikh 11:16; 19:3}}; {{Alkitab|1 Tawarikh 16:11; 22:19}}; {{Alkitab|Yesaya 55:6-7}}).
* 4) "Berbalik dari jalan-jalannya yang jahat." Umat Allah harus sungguh-sungguh bertobat dengan berbalik dari dosa-dosa khusus dan semua bentuk penyembahan berhala, meninggalkan persesuaian dengan dunia, dan menghampiri Allah untuk menerima kemurahan, pengampunan, dan penyucian ({{Alkitab|2 Tawarikh 29:6-11}}; {{Alkitab|2 Raja-raja 17:13}}; {{Alkitab|Yeremia 25:5}}; {{Alkitab|Zakharia 1:4}}; {{Alkitab|Ibrani 4:16}}).
* 4) "Berbalik dari jalan-jalannya yang jahat." Umat Allah harus sungguh-sungguh bertobat dengan berbalik dari dosa-dosa khusus dan semua bentuk penyembahan berhala, meninggalkan persesuaian dengan dunia, dan menghampiri Allah untuk menerima kemurahan, pengampunan, dan penyucian ({{Alkitab|2 Tawarikh 29:6-11}}; {{Alkitab|2 Raja-raja 17:13}}; {{Alkitab|Yeremia 25:5}}; {{Alkitab|Zakharia 1:4}}; {{Alkitab|Ibrani 4:16}}).
Apabila empat syarat Allah bagi kebangunan rohani dan pemulihan sudah dipenuhi, maka janji Allah yang rangkap tiga mengenai kebangunan rohani akan digenapi.
Apabila empat syarat Allah bagi kebangunan rohani dan pemulihan sudah dipenuhi, maka janji Allah yang rangkap tiga mengenai kebangunan rohani akan digenapi.
* 1) Allah akan mengalihkan murka-Nya dari umat itu, mendengarkan seruan mereka yang putus asa serta memperhatikan doa mereka ({{Alkitab|2 Tawarikh 7:15}}). Dengan kata lain, bukti kebangunan rohani yang pertama ialah bahwa Allah mulai mendengar dan menjawab doa dari sorga ({{Alkitab|2 Tawarikh 7:14-15}}) dan menunjukkan belas kasihan kepada umat-Nya (bandingkan {{Alkitab|Mazmur 85:5-8; 102:2-3,14}}; {{Alkitab|Yeremia 33:3}}; {{Alkitab|Yoel 2:12-13,18-19}}).
* 1) Allah akan mengalihkan murka-Nya dari umat itu, mendengarkan seruan mereka yang putus asa serta memperhatikan doa mereka ({{Alkitab|2 Tawarikh 7:15}}). Dengan kata lain, bukti kebangunan rohani yang pertama ialah bahwa Allah mulai mendengar dan menjawab doa dari sorga ({{Alkitab|2 Tawarikh 7:14-15}}) dan menunjukkan belas kasihan kepada umat-Nya (bandingkan {{Alkitab|Mazmur 85:5-8; 102:2-3,14}}; {{Alkitab|Yeremia 33:3}}; {{Alkitab|Yoel 2:12-13,18-19}}).
* 2) Allah akan mengampuni umat-Nya, menyucikan mereka dari dosa mereka, dan memulihkan perkenan, kehadiran, damai sejahtera, kebenaran, dan kuasa-Nya di antara mereka (bandingkan {{Alkitab|Mazmur 85:10-14}}; {{Alkitab|Yeremia 33:7-8}}; {{Alkitab|Hosea 10:12}}; {{Alkitab|Yoel 2:25}}; {{Alkitab|2 Korintus 6:14-18}}).
* 2) Allah akan mengampuni umat-Nya, menyucikan mereka dari dosa mereka, dan memulihkan perkenan, kehadiran, damai sejahtera, kebenaran, dan kuasa-Nya di antara mereka (bandingkan {{Alkitab|Mazmur 85:10-14}}; {{Alkitab|Yeremia 33:7-8}}; {{Alkitab|Hosea 10:12}}; {{Alkitab|Yoel 2:25}}; {{Alkitab|2 Korintus 6:14-18}}).
* 3) Allah akan memulihkan umat-Nya dan negeri mereka dengan mencurahkan hujan (yaitu perkenan dan berkat jasmaniah) dan Roh Kudus (yaitu, kebangunan rohani di antara umat perjanjian dan di antara yang terhilang secara rohani, bandingkan {{Alkitab|Mazmur 51:14-15}}; {{Alkitab|Hosea 5:14-6:3,11}}; {{Alkitab|Yoel 2:28-32}}).<ref name=fulllife/>
* 3) Allah akan memulihkan umat-Nya dan negeri mereka dengan mencurahkan hujan (yaitu perkenan dan berkat jasmaniah) dan Roh Kudus (yaitu, kebangunan rohani di antara umat perjanjian dan di antara yang terhilang secara rohani, bandingkan {{Alkitab|Mazmur 51:14-15}}; {{Alkitab|Hosea 5:14-6:3,11}}; {{Alkitab|Yoel 2:28-32}}).<ref name=fulllife/>



Revisi per 22 Januari 2017 02.36

2 Tawarikh 7 (atau II Tawarikh 7, disingkat 2Taw 7) adalah bagian dari Kitab 2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 950 SM, yaitu tahun ke-11 pemerintahan raja Salomo di di Kerajaan Israel.

Struktur

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 14

"Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."[4]

Hukuman Allah atas umat-Nya pada waktu kemerosotan moral, ketidakacuhan rohani, dan kompromi dengan dunia adalah kekeringan, kemandulan, dan penyakit sampar (2 Tawarikh 7:13). Janji Allah, sekalipun pada mulanya diberikan kepada Israel, juga berlaku untuk umat-Nya pada setiap zaman yang, setelah mengalami hukuman-Nya, memenuhi keempat syarat berikut bagi kebangunan kehidupan rohani dan pemulihan maksud kudus dan berkat Allah bagi umat-Nya (bandingkan Kisah Para Rasul 3:19):

  • 1) "Merendahkan diri." Umat Allah harus menyadari kegagalan mereka, menunjukkan kesedihan atas dosa mereka dan memperbaharui komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah. Merendahkan diri di hadapan Allah dan Firman-Nya berarti mengakui kemiskinan rohani pribadi (2 Tawarikh 11:16; 2 Tawarikh 15:12–13,15; 34:15–19; Mazmur 51:19; Matius 5:3).
  • 2) "Berdoa." Umat Allah harus berseru dengan sungguh-sungguh kepada-Nya memohon kemurahan-Nya, dan harus sepenuhnya bergantung kepada-Nya dan percaya bahwa Dia akan turun tangan. Doa itu harus sungguh-sungguh dan tak berkeputusan hingga Allah menjawab dari sorga (bandingkan Lukas 11:1–13; Lukas 18:1–8; Yakobus 5:17–18).
  • 3) "Mencari wajah-Ku." Umat Allah harus dengan tekun berbalik kepada Allah dengan segenap hati dan mendambakan kehadiran-Nya—dan bukan hanya sekadar ingin luput dari kemalangan (2 Tawarikh 11:16; 19:3; 1 Tawarikh 16:11; 22:19; Yesaya 55:6–7).
  • 4) "Berbalik dari jalan-jalannya yang jahat." Umat Allah harus sungguh-sungguh bertobat dengan berbalik dari dosa-dosa khusus dan semua bentuk penyembahan berhala, meninggalkan persesuaian dengan dunia, dan menghampiri Allah untuk menerima kemurahan, pengampunan, dan penyucian (2 Tawarikh 29:6–11; 2 Raja–raja 17:13; Yeremia 25:5; Zakharia 1:4; Ibrani 4:16).

Apabila empat syarat Allah bagi kebangunan rohani dan pemulihan sudah dipenuhi, maka janji Allah yang rangkap tiga mengenai kebangunan rohani akan digenapi.

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^ 2 Tawarikh 7:14

Lihat pula

Pranala luar