Pengalengan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[ |
[[Berkas:Canned fish 2.JPG|thumb|right|Beberapa merek dan jenis ikan yang dikemas dalam kaleng.]] |
||
'''Pengalengan''' adalah metode [[pengawetan makanan]] dengan memanaskannya dalam [[suhu]] yang akan membunuh [[mikroorganisme]], dan kemudian menutupinya dalam [[stoples]] maupun [[kaleng]]. Pengalengan makanan pertama kali dilakukan oleh [[Nicolas Appert]] menanggapi sayembara dari [[Napoleon Bonaparte]] untuk mengawetkan makanan dalam jumlah besar untuk [[ransum]] tentara. Karena adanya risiko [[botulisme]], satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan sebagian besar makanan adalah dengan panas dan tekanan tinggi. Makanan yang biasanya dikalengkan yaitu [[sayur]]-mayur, [[daging]], [[makanan laut]], [[susu]], dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan dengan keasaman tinggi seperti [[buah]], [[sayur asin]], atau makanan lain yang ditambahkan asam. |
'''Pengalengan''' adalah metode [[pengawetan makanan]] dengan memanaskannya dalam [[suhu]] yang akan membunuh [[mikroorganisme]], dan kemudian menutupinya dalam [[stoples]] maupun [[kaleng]]. Pengalengan makanan pertama kali dilakukan oleh [[Nicolas Appert]] menanggapi sayembara dari [[Napoleon Bonaparte]] untuk mengawetkan makanan dalam jumlah besar untuk [[ransum]] tentara. Karena adanya risiko [[botulisme]], satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan sebagian besar makanan adalah dengan panas dan tekanan tinggi. Makanan yang biasanya dikalengkan yaitu [[sayur]]-mayur, [[daging]], [[makanan laut]], [[susu]], dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan dengan keasaman tinggi seperti [[buah]], [[sayur asin]], atau makanan lain yang ditambahkan asam. |
||
Revisi per 22 Januari 2017 18.48
Pengalengan adalah metode pengawetan makanan dengan memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupinya dalam stoples maupun kaleng. Pengalengan makanan pertama kali dilakukan oleh Nicolas Appert menanggapi sayembara dari Napoleon Bonaparte untuk mengawetkan makanan dalam jumlah besar untuk ransum tentara. Karena adanya risiko botulisme, satu-satunya metode yang aman untuk mengalengkan sebagian besar makanan adalah dengan panas dan tekanan tinggi. Makanan yang biasanya dikalengkan yaitu sayur-mayur, daging, makanan laut, susu, dll. Satu-satunya makanan yang mungkin bisa dikalengkan dalam wadah air masak (tanpa tekanan tinggi) adalah makanan dengan keasaman tinggi seperti buah, sayur asin, atau makanan lain yang ditambahkan asam.