Lompat ke isi

Archidendron bubalinum: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
new article, taxobox, pics, refs
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 28: Baris 28:
<small><u>Sumber</u>: ''The Plant List''<ref>The Plant List: [http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-46250 ''Archidendron bubalinum'' (Jack) I.C.Nielsen], diakses pada 21/III/2017</ref>
<small><u>Sumber</u>: ''The Plant List''<ref>The Plant List: [http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-46250 ''Archidendron bubalinum'' (Jack) I.C.Nielsen], diakses pada 21/III/2017</ref>
}}
}}
'''''Archidendron bubalinum''''' adalah sejenis tumbuhan yang dikenal pula dengan nama '''[[kabau]]''', '''[[jering]]''', '''jering antan''' atau '''jengkol hutan'''; anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]] (Leguminosae). Pohon kecil ini menghasilkan buah dengan biji berbau tajam seperti [[jengkol]], dan digunakan dalam masakan-masakan yang serupa dengan masakan jengkol atau [[petai]]. Dalam pada itu, sebagaimana pula halnya dengan jengkol, konsumsi kabau ini dapat mengakibatkan [[kejengkolan]].
'''''Archidendron bubalinum''''' adalah sejenis tumbuhan yang dikenal pula dengan nama '''[[kabau]]''', '''[[jering]]''', '''jering antan''' atau '''jengkol hutan'''; anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]] (Leguminosae). Pohon kecil ini menghasilkan buah dengan biji berbau tajam seperti [[jengkol]], dan digunakan dalam masakan-masakan yang serupa dengan masakan jengkol atau [[petai]]. Dalam pada itu, sebagaimana pula halnya dengan jengkol, konsumsi kabau ini dapat mengakibatkan [[kejengkolan]].


==Etimologi==
== Etimologi ==
Epitet spesifiknya, ''bubalinum'' ([[bahasa Latin|Lat.]]: ''bubalos'', [[kerbau]]), merujuk pada nama lokalnya, ''bua karbau'' (=buah kerbau) sebagaimana dicatat oleh Jack (1822).<ref>{{aut|[[William Jack|Jack, W.]]}} 1822. ''op. cit.'':78</ref>
Epitet spesifiknya, ''bubalinum'' ([[bahasa Latin|Lat.]]: ''bubalos'', [[kerbau]]), merujuk pada nama lokalnya, ''bua karbau'' (=buah kerbau) sebagaimana dicatat oleh Jack (1822).<ref>{{aut|[[William Jack|Jack, W.]]}} 1822. ''op. cit.'':78</ref>


==Pemerian==
== Pemerian ==
[[File:Archid bubal 170310-5304898 mko.JPG|thumb|left|180px|Ranting dan dedaunan]]
[[Berkas:Archid bubal 170310-5304898 mko.JPG|thumb|left|180px|Ranting dan dedaunan]]
[[Pohon]] kecil, tingginya jarang mencapai 20 [[meter|m]], gemang batang hingga 25 [[sentimeter|cm]]. Ranting-ranting kecil bulat torak, merah, mengilap, cokelat terang atau kemerahan jika dikeringkan, bersisik berambut balig merah-karat.<ref name="flora">{{aut|Nielsen, I.C.}} 1992. "[http://ia600209.us.archive.org/20/items/floramalesiana111stee/floramalesiana111stee.pdf Mimosaceae (Leguminosae-Mimosoideae).]" ''Flora Malesiana'' ser. I, Vol. '''11''' (1): 1-226.</ref>{{rp|97}}
[[Pohon]] kecil, tingginya jarang mencapai 20 [[meter|m]], gemang batang hingga 25 [[sentimeter|cm]]. Ranting-ranting kecil bulat torak, merah, mengilap, cokelat terang atau kemerahan jika dikeringkan, bersisik berambut balig merah-karat.<ref name="flora">{{aut|Nielsen, I.C.}} 1992. "[http://ia600209.us.archive.org/20/items/floramalesiana111stee/floramalesiana111stee.pdf Mimosaceae (Leguminosae-Mimosoideae).]" ''Flora Malesiana'' ser. I, Vol. '''11''' (1): 1-226.</ref>{{rp|97}}


[[Daun]] majemuk menyirip genap berganda, dengan sepasang pinak daun (sirip tingkat pertama), dan 1-2(-3) pasang anak daun yang berhadapan pada masing-masing sirip itu. Tangkai daun 0,5-4(-6) cm, lokos (-berambut balig halus), dengan satu kelenjar nektar bundar di sisi atas dekat ujungnya. Helaian anak daun tidak simetris tepiannya; jorong, jorong-bundar telur, hingga lanset, 5,5-16(-22) × 2,5-10,5 cm; seperti [[kertas]] hingga seperti [[jangat]]; pertulangan samping lk. 7 pasang, sangat melengkung.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
[[Daun]] majemuk menyirip genap berganda, dengan sepasang pinak daun (sirip tingkat pertama), dan 1-2(-3) pasang anak daun yang berhadapan pada masing-masing sirip itu. Tangkai daun 0,5-4(-6) cm, lokos (-berambut balig halus), dengan satu kelenjar nektar bundar di sisi atas dekat ujungnya. Helaian anak daun tidak simetris tepiannya; jorong, jorong-bundar telur, hingga lanset, 5,5-16(-22) × 2,5-10,5 cm; seperti [[kertas]] hingga seperti [[jangat]]; pertulangan samping lk. 7 pasang, sangat melengkung.<ref name="flora"/>{{rp|97}}


[[File:Archid bubal 170312-5305187 mko.JPG|thumb|left|180px|Polong [[petai]] (atas) dan kabau (bawah)]]
[[Berkas:Archid bubal 170312-5305187 mko.JPG|thumb|left|180px|Polong [[petai]] (atas) dan kabau (bawah)]]
[[Perbungaan]] berupa malai ganda terminal atau di ketiak daun di ujung, berambut balig atau pendek-rapat berwarna karat. Bunga-bunga duduk atau hampir duduk, berbilangan-5, putih, berbau harum. Kelopaknya bentuk [[lonceng]] atau mangkuk lebar, 1,5-2,5 [[milimeter|mm]]. Mahkota berlekatan membentuk serupa corong, berbulu balig halus, 2,5-5 mm. Benang sari banyak, panjang lk. 9 mm; putik 1.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
[[Perbungaan]] berupa malai ganda terminal atau di ketiak daun di ujung, berambut balig atau pendek-rapat berwarna karat. Bunga-bunga duduk atau hampir duduk, berbilangan-5, putih, berbau harum. Kelopaknya bentuk [[lonceng]] atau mangkuk lebar, 1,5-2,5 [[milimeter|mm]]. Mahkota berlekatan membentuk serupa corong, berbulu balig halus, 2,5-5 mm. Benang sari banyak, panjang lk. 9 mm; putik 1.<ref name="flora"/>{{rp|97}}


[[Buah#Buah_polong|Polong]] berwarna hijau atau merah, pada akhirnya kekuningan dengan bagian dalam kemerahan; bulat torak menggembung hingga menggepeng, lurus atau agak melengkung, 3,5-10 × 1,5-2,5 cm; kulitnya mengayu, berambut balig halus dan rapat atau hampir gundul,
[[Buah#Buah polong|Polong]] berwarna hijau atau merah, pada akhirnya kekuningan dengan bagian dalam kemerahan; bulat torak menggembung hingga menggepeng, lurus atau agak melengkung, 3,5-10 × 1,5-2,5 cm; kulitnya mengayu, berambut balig halus dan rapat atau hampir gundul,
urat-uratnya tak kentara, memecah menurut kampuh di kedua sisinya. [[Biji]] berwarna hitam, padat mengisi rongga buah; biji bagian tengah serupa cakram tablet, tebal 8-15 mm; biji ujung serupa [[gasing]] terpangkas.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
urat-uratnya tak kentara, memecah menurut kampuh di kedua sisinya. [[Biji]] berwarna hitam, padat mengisi rongga buah; biji bagian tengah serupa cakram tablet, tebal 8-15 mm; biji ujung serupa [[gasing]] terpangkas.<ref name="flora"/>{{rp|97}}


==Agihan dan ekologi==
== Agihan dan ekologi ==
[[File:Archid bubal 170312-5305179 mko.JPG|thumb|left|180px|Dijual bersama petai, [[jengkol]], dan sayur-mayur lainnya]]
[[Berkas:Archid bubal 170312-5305179 mko.JPG|thumb|left|180px|Dijual bersama petai, [[jengkol]], dan sayur-mayur lainnya]]
Kabau menyebar alami di [[Sumatera]] dan [[Semenanjung Malaya]], ke utara hingga [[Thailand]] bagian selatan; pada [[hutan primer|hutan-hutan primer]] dan [[hutan sekunder|sekunder]]. Tumbuhan ini biasa didapati pada tanah-tanah lempung berpasir hingga tanah [[laterit]]; pada ketinggian 0-100(-900) m.dpl. Buah muncul antara Januari-Oktober.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
Kabau menyebar alami di [[Sumatera]] dan [[Semenanjung Malaya]], ke utara hingga [[Thailand]] bagian selatan; pada [[hutan primer|hutan-hutan primer]] dan [[hutan sekunder|sekunder]]. Tumbuhan ini biasa didapati pada tanah-tanah lempung berpasir hingga tanah [[laterit]]; pada ketinggian 0-100(-900) m.dpl. Buah muncul antara Januari-Oktober.<ref name="flora"/>{{rp|97}}


==Manfaat==
== Manfaat ==
Kabau umumnya tidak ditanam, tetapi dibiarkan hidup dan dipelihara di bekas-bekas [[ladang]] atau kebun [[wanatani]] untuk diambil buahnya yang berbau serupa [[jengkol]]. Buah ini dimakan mentah dengan sambal, atau dijadikan sebagai bahan campuran untuk pelbagai masakan, dengan fungsi yang serupa jengkol atau [[petai]].
Kabau umumnya tidak ditanam, tetapi dibiarkan hidup dan dipelihara di bekas-bekas [[ladang]] atau kebun [[wanatani]] untuk diambil buahnya yang berbau serupa [[jengkol]]. Buah ini dimakan mentah dengan sambal, atau dijadikan sebagai bahan campuran untuk pelbagai masakan, dengan fungsi yang serupa jengkol atau [[petai]].


Buah kabau mengandung banyak [[asam jengkolat]], dan memerlukan teknik pengolahan yang serupa dengan jengkol untuk menetralisirnya.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
Buah kabau mengandung banyak [[asam jengkolat]], dan memerlukan teknik pengolahan yang serupa dengan jengkol untuk menetralisirnya.<ref name="flora"/>{{rp|97}}


Kayunya sedikit lebih keras daripada kayu jenis-jenis yang sekerabat, cukup awet, dan terutama digunakan sebagai papan.<ref name="heyne"/> Hanya dimanfaatkan secara subsisten atau diperdagangkan secara lokal, kayu kabau umumnya digolongkan sebagai [[kayu jengkol]].<ref name="prosea">{{aut|Hanum, IF.}} 1998. "''Archidendron''". <u>in</u> MSM. Sosef, LT. Hong, & S. Prawirodirdjo (eds). ''Plant Resources of South-East Asia'' '''5'''(3) [Timber trees: Lesser-known timber] : 84-7. Bogor: PROSEA Foundation.</ref>{{rp|84}}
Kayunya sedikit lebih keras daripada kayu jenis-jenis yang sekerabat, cukup awet, dan terutama digunakan sebagai papan.<ref name="heyne"/> Hanya dimanfaatkan secara subsisten atau diperdagangkan secara lokal, kayu kabau umumnya digolongkan sebagai [[kayu jengkol]].<ref name="prosea">{{aut|Hanum, IF.}} 1998. "''Archidendron''". <u>in</u> MSM. Sosef, LT. Hong, & S. Prawirodirdjo (eds). ''Plant Resources of South-East Asia'' '''5'''(3) [Timber trees: Lesser-known timber] : 84-7. Bogor: PROSEA Foundation.</ref>{{rp|84}}


Rebusan pepagannya yang pahit dipakai untuk menyembuhkan demam.<ref name="heyne">{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, K.]]}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 863. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa [[Belanda]] [http://archive.org/stream/denuttigeplanten02heyn#page/204/mode/2up -1916- '''2''':204], sebagai ''Pithecellobium bubalinum'' Benth.)</ref>
Rebusan pepagannya yang pahit dipakai untuk menyembuhkan demam.<ref name="heyne">{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, K.]]}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 863. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa [[Belanda]] [http://archive.org/stream/denuttigeplanten02heyn#page/204/mode/2up -1916- '''2''':204], sebagai ''Pithecellobium bubalinum'' Benth.)</ref>


==Catatan kaki==
== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}
{{reflist|3}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{commonscat|Archidendron bubalinum}}
{{commonscat|Archidendron bubalinum}}
* Tropicos: [http://www.tropicos.org/Name/13067386 ''Archidendron bubalinum'' (Jack) I.C. Nielsen]
* Tropicos: [http://www.tropicos.org/Name/13067386 ''Archidendron bubalinum'' (Jack) I.C. Nielsen]
* Flora Malesiana: [http://portal.cybertaxonomy.org/flora-malesiana/node/13416 ''Archidendron bubalinum'']
* Flora Malesiana: [http://portal.cybertaxonomy.org/flora-malesiana/node/13416 ''Archidendron bubalinum'']
* Useful Trop. Plants: [http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Archidendron+bubalinum ''Archidendron bubalinum'']
* Useful Trop. Plants: [http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Archidendron+bubalinum ''Archidendron bubalinum'']



[[Kategori:Archidendron]]
[[Kategori:Archidendron]]

Revisi per 21 Maret 2017 16.05

Archidendron bubalinum
Kabau, Archidendron bubalinum
dari Pasar Mukomuko, Bengkulu
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
A. bubalinum
Nama binomial
Archidendron bubalinum
Sinonim
  • Inga bubalina Jack[2] (basionym)
  • Cylindrokelupha bubalina (Jack) Kosterm.
  • Feuilleea bubalina (Jack) Kuntze
  • Ortholobium bubalinum (Jack) Kosterm.
  • Pithecellobium bubalinum (Jack) Benth.
  • Pithecellobium bigeminum var. bubalinum (Jack) Benth.
  • Albizia acradena Miq.
  • Pithecellobium ellipticum sensu auct. non (Blanco) Hassk.
  • Pithecellobium lobatum sensu Ridl.

Sumber: The Plant List[3]

Archidendron bubalinum adalah sejenis tumbuhan yang dikenal pula dengan nama kabau, jering, jering antan atau jengkol hutan; anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Pohon kecil ini menghasilkan buah dengan biji berbau tajam seperti jengkol, dan digunakan dalam masakan-masakan yang serupa dengan masakan jengkol atau petai. Dalam pada itu, sebagaimana pula halnya dengan jengkol, konsumsi kabau ini dapat mengakibatkan kejengkolan.

Etimologi

Epitet spesifiknya, bubalinum (Lat.: bubalos, kerbau), merujuk pada nama lokalnya, bua karbau (=buah kerbau) sebagaimana dicatat oleh Jack (1822).[4]

Pemerian

Ranting dan dedaunan

Pohon kecil, tingginya jarang mencapai 20 m, gemang batang hingga 25 cm. Ranting-ranting kecil bulat torak, merah, mengilap, cokelat terang atau kemerahan jika dikeringkan, bersisik berambut balig merah-karat.[5]:97

Daun majemuk menyirip genap berganda, dengan sepasang pinak daun (sirip tingkat pertama), dan 1-2(-3) pasang anak daun yang berhadapan pada masing-masing sirip itu. Tangkai daun 0,5-4(-6) cm, lokos (-berambut balig halus), dengan satu kelenjar nektar bundar di sisi atas dekat ujungnya. Helaian anak daun tidak simetris tepiannya; jorong, jorong-bundar telur, hingga lanset, 5,5-16(-22) × 2,5-10,5 cm; seperti kertas hingga seperti jangat; pertulangan samping lk. 7 pasang, sangat melengkung.[5]:97

Polong petai (atas) dan kabau (bawah)

Perbungaan berupa malai ganda terminal atau di ketiak daun di ujung, berambut balig atau pendek-rapat berwarna karat. Bunga-bunga duduk atau hampir duduk, berbilangan-5, putih, berbau harum. Kelopaknya bentuk lonceng atau mangkuk lebar, 1,5-2,5 mm. Mahkota berlekatan membentuk serupa corong, berbulu balig halus, 2,5-5 mm. Benang sari banyak, panjang lk. 9 mm; putik 1.[5]:97

Polong berwarna hijau atau merah, pada akhirnya kekuningan dengan bagian dalam kemerahan; bulat torak menggembung hingga menggepeng, lurus atau agak melengkung, 3,5-10 × 1,5-2,5 cm; kulitnya mengayu, berambut balig halus dan rapat atau hampir gundul, urat-uratnya tak kentara, memecah menurut kampuh di kedua sisinya. Biji berwarna hitam, padat mengisi rongga buah; biji bagian tengah serupa cakram tablet, tebal 8-15 mm; biji ujung serupa gasing terpangkas.[5]:97

Agihan dan ekologi

Dijual bersama petai, jengkol, dan sayur-mayur lainnya

Kabau menyebar alami di Sumatera dan Semenanjung Malaya, ke utara hingga Thailand bagian selatan; pada hutan-hutan primer dan sekunder. Tumbuhan ini biasa didapati pada tanah-tanah lempung berpasir hingga tanah laterit; pada ketinggian 0-100(-900) m.dpl. Buah muncul antara Januari-Oktober.[5]:97

Manfaat

Kabau umumnya tidak ditanam, tetapi dibiarkan hidup dan dipelihara di bekas-bekas ladang atau kebun wanatani untuk diambil buahnya yang berbau serupa jengkol. Buah ini dimakan mentah dengan sambal, atau dijadikan sebagai bahan campuran untuk pelbagai masakan, dengan fungsi yang serupa jengkol atau petai.

Buah kabau mengandung banyak asam jengkolat, dan memerlukan teknik pengolahan yang serupa dengan jengkol untuk menetralisirnya.[5]:97

Kayunya sedikit lebih keras daripada kayu jenis-jenis yang sekerabat, cukup awet, dan terutama digunakan sebagai papan.[6] Hanya dimanfaatkan secara subsisten atau diperdagangkan secara lokal, kayu kabau umumnya digolongkan sebagai kayu jengkol.[7]:84

Rebusan pepagannya yang pahit dipakai untuk menyembuhkan demam.[6]

Catatan kaki

  1. ^ Nielsen, I. 1979. "Notes on the genera Archidendron." Adansonia; recueil d'observations botaniques, ser. 2, 19: 3-37.
  2. ^ Jack, W. 1822. "Descriptions of Malayan Plants". Malayan Miscellanies, vol. II(1822) VII.: 77. Bencoolen [Benkulen]: Sumatran Mission Press.
  3. ^ The Plant List: Archidendron bubalinum (Jack) I.C.Nielsen, diakses pada 21/III/2017
  4. ^ Jack, W. 1822. op. cit.:78
  5. ^ a b c d e f Nielsen, I.C. 1992. "Mimosaceae (Leguminosae-Mimosoideae)." Flora Malesiana ser. I, Vol. 11 (1): 1-226.
  6. ^ a b Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia 2: 863. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa Belanda -1916- 2:204, sebagai Pithecellobium bubalinum Benth.)
  7. ^ Hanum, IF. 1998. "Archidendron". in MSM. Sosef, LT. Hong, & S. Prawirodirdjo (eds). Plant Resources of South-East Asia 5(3) [Timber trees: Lesser-known timber] : 84-7. Bogor: PROSEA Foundation.

Pranala luar