Lompat ke isi

Tarling: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k kat
Baris 19: Baris 19:
*[[Cucun Novia]] (penyanyi ''Waru Doyong'', ''SMS versi Tarling'')
*[[Cucun Novia]] (penyanyi ''Waru Doyong'', ''SMS versi Tarling'')
*[[Nunung Alvi]] (penyanyi ''Nunggu Dudae'')
*[[Nunung Alvi]] (penyanyi ''Nunggu Dudae'')
Yoyo Suwaryo (Loh Yang, Rumasa)


==Pranala luar==
==Pranala luar==

Revisi per 25 Februari 2008 07.56

Tarling merupakan kesenian khas dari wilayah pesisir timur laut Jawa Barat (Indramayu-Cirebon dan sekitarnya). Bentuk kesenian ini pada dasarnya adalah pertunjukan musik, namun disertai dengan drama pendek. Nama "tarling" diambil dari singkatan dua alat musik dominan: gitar listrik dan suling. Selain kedua instrumen ini, terdapat pula sejumlah perkusi, saron, kempul, dan gong.

Awal perkembangan tarling tidak jelas. Namun demikian, pada tahun 1950-an musik serupa tarling telah disiarkan oleh RRI Cirebon, dan menjadikannya populer. Pada tahun 1960-an pertunjukan ini sudah dinamakan "tarling" dan mulai masuk unsur-unsur drama.

Semenjak meluasnya popularitas dangdut pada tahun 1980-an, kesenian tarling terdesak. Ini memaksa para seniman tarling memasukkan unsur-unsur dangdut dalam pertunjukan mereka, dan hasil percampuran ini dijuluki tarling-dangdut. Selanjutnya, akibat tuntutan konsumennya sendiri, lagu-lagu tarling dicampur dengan perangkat musik elektronik sehingga terbentuk grup-grup organ tunggal tarling organ. Pada saat ini, tarling klasik sudah sangat jarang dipertunjukkan dan tidak lagi populer.

Beberapa lagu tarling populer

  • Warung Pojok (Abdul Adjib)
  • Kembang Kilaras
  • Waru Doyong
  • Pemuda Idaman (Sadi M.)

Tokoh-tokoh tarling

  • Abdul Adjib (pencipta lagu Warung Pojok)
  • Pepen Effendi

Penyanyi tarling dangdut

Yoyo Suwaryo (Loh Yang, Rumasa)

Pranala luar