Lokomotif E10: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 32: | Baris 32: | ||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas: E1060.jpeg|Lokomotif E1060 ketika melayani rute Ambarawa-Jambu |
Berkas: E1060.jpeg|Lokomotif E1060 ketika melayani rute Ambarawa-Jambu pada tahun 2007. |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Revisi per 13 Juli 2017 09.53
Lokomotif E10 | |||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:E10 60.jpg | |||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||
|
Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS) pertama kali membangun jalur kereta api di pantai barat Sumatera pada tahun 1887 hingga 1896. jalur kereta api ini dipergunakan untuk menghela produk tambang batubara Ombilin ke pelabuhan Padang, yakni Teluk Bayur. Namun disadari bahwa meningkatnya produksi batubara Ombilin membuat lokomotif-lokomotif lama tidak memadai, apalagi untuk jalur yang berbukit-bukit. Maka didatangkanlah lokomotif-lokomotif yang lebih besar. E1016 adalah anggota kedua lokomotif uap bergigi untuk Sumatera Barat. Setelah datangnya tiga lokomotif seri D18 pada tahun 1913, tibalah 22 lokomotif E10 antara tahun 1921 hingga 1928, buatan pabrik Esslingen dari Jerman dan SLM (Schweizerische Lokomotiv-und Maschinenfabrik) dari Swiss. Kedua pabrik ini memang terkenal dengan lokomotif uap bergiginya. Bahkan lokomotif diesel elektik bergerigi BB204 yang belum lama ini disaksikan penggemar kereta api yang berkunjung ke Ranah Minang pun buatan SLM. Lokomotif E10 dipergunakan di jalur-jalur bergerigi di Sumatera Barat, antara Kayutanam hingga Batutabal, dan antara Padangpanjang-Bukittinggi-Payakumbuh. Medan yang berat, dengan tanjakan securam 8% ini menuntut lokomotif dengan daya yang besar. Lokomotif E10 memiliki empat silinder uap,dengan dua silinder khusus untuk menggerakan roda gigi.
Saat ini, lokomotif E10 dapat kita temui di Museum Kereta Api Sawahlunto, Sumatera Barat, dengan nomor seri E1060. Loko ini biasa digunakan untuk menarik kereta wisata. Masih satu lagi E10 yaitu E1016 yang sekarang berada di TMII.
Galeri
-
Lokomotif E1060 ketika melayani rute Ambarawa-Jambu pada tahun 2007.
Lihat pula
- Dipo lokomotif
- Diesel elektrik
- Industri Kereta Api Madiun
- Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
- Kereta Api Indonesia
- Kereta api ringan
Pranala luar
- (Indonesia) Data teknik lokomotif BB 203
- (Indonesia) Daftar lokomotif BB 203 yang diubah menjadi CC 201
- (Indonesia) Alokasi Lokomotif PT. KAI di Indonesia Saat Ini
- (Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)