Chester Bennington: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 112.215.65.205 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Denny eR Ge |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
{{current death}} |
{{current death}} |
||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
|name = Chester Bennington |
|name = Chester Bennington #R.I.P Chester From kuvukiland |
||
|image = Linkin Park-Rock im Park 2014- by 2eight 3SC0327.jpg |
|image = Linkin Park-Rock im Park 2014- by 2eight 3SC0327.jpg |
||
|caption= |
|caption= |
Revisi per 22 Juli 2017 20.46
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juli 2017) |
Artikel ini membahas seorang tokoh yang baru saja meninggal. Beberapa informasi, terutama seputar sebab kematian dan pemakamannya, dapat berubah sewaktu-waktu. |
Chester Bennington #R.I.P Chester From kuvukiland | |
---|---|
Lahir | Chester Charles Bennington 20 Maret 1976 Phoenix, Arizona, Amerika Serikat |
Meninggal | 20 Juli 2017 Palos Verdes Estates, California, Amerika Serikat[1] | (umur 41)
Sebab meninggal | Bunuh diri |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1992–2017 |
Suami/istri | Samantha Olit
(m. 1996; c. 2005)Talinda Bentley
(m. 2006–2017) |
Anak | 6 |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | Vokal |
Label | |
Artis terkait | |
|
Chester Bennington (20 Maret 1976 – 20 Juli 2017) adalah vokalis grup musik Linkin Park. Sebelumnya, Bennington tergabung ke dalam band "Grey Daze". Saat ini Bennington memiliki sebuah proyek musik di luar Linkin Park bernama "Snow White Tan" yang kemudian disebut sebagai "Dead By Sunrise".
Masa kecil
Chester Bennington lahir di Phoenix, Arizona. Ibunya adalah seorang perawat sedangkan ayahnya adalah detektif di kantor kepolisian setempat. Sejak kecil ia tertarik di bidang musik. Inspirasi terbesarnya adalah Depeche Mode dan Stone Temple Pilots. Bennington sendiri bercita-cita untuk menjadi personil Stone Temple Pilots kala itu.
Orang tuanya bercerai di akhir 1980 an dan hak asuh atas dirinya jatuh ke tangan ayahnya. Akibat perceraian orang tuanya tersebut, Chester Bennington menjadi pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang. Namun pada akhirnya ia berhasil mengatasi kecanduannya. Sayangnya selama menjalani tur dengan Linkin Park, Bennington kembali kecanduan alkohol, walaupun pada 2011 dirinya menyatakan telah berhenti dari kecanduan.
Dalam wawancaranya dengan salah satu majalah musik Kerrang, Chester Bennington mengakui pernah menjadi korban bully teman-temannya karena postur tubuhnya yang kurus. Selain itu, ia juga mengalami pelecehan seksual pada umur 7 tahun. Bennington tidak memberi tahu orang lain karena saat itu dia takut dicap sebagai gay atau pembohong dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh temannya yang lebih dewasa tersebut berlanjut hingga usianya 13 tahun. Kejadian itu ditambah masalah yang terjadi di rumahnya, sempat membuat Bennington ingin melarikan diri. Untuk mengatasi rasa frustasinya, Chester Bennington mulai menulis lagu. Dia mulai berani menceritakan apa yang dialaminya dan pelaku pelecehan seksual kepada ayahnya. Namun kasus tersebut ditutup karena Bennington menyadari, pelaku juga korban pelecehan orang lain.
Setelah menginjak usia 17 tahun, Chester Bennington mulai tinggal bersama ibunya dan sempat dilarang keluar rumah ketika ibunya mengetahui kecanduannya akan obat-obatan. Ia bekerja di restoran cepat saji, Burger King sebelum memulai karier sebagai musisi profesional.
Karier
Grey Daze
Bennington mengawali karier musiknya dengan bergabung bersama Sean Dowdell and His Friends? sebagai vokalis. Kemudian, Sean Dodwell dan Chester Bennington keluar dan membentuk band baru beraliran post-grunge bernama Grey Daze. Band tersebut merilis 3 album masing-masing pada 1993, 1994 dan 1997. Pada 1998, Bennington meninggalkan Grey Daze namun kesulitan untuk menemukan band baru.
Linkin Park
Chester Bennington sempat merasa frustasi dan hampir meninggalkan kariernya di dunia musik karena tidak kunjung menemukan band baru selepas dari Grey Daze. Namun, Jeff Blue wakil pimpinan A&R di Zomba Music Los Angeles, menawarkan audisi sebagai vokalis untuk sebuah band bernama Xero yang kemudian dirubah namanya menjadi Linkin Park. Setelah sukses menjalani audisi, Bennington yang kala itu bekerja di sebuah perusahaan digital segera meninggalkan pekerjaannya dan membawa keluarganya pindah ke Kalifornia. Chester Bennington dan Mike Shinoda, salah satu personil Linkin Park, berhasil membuat progres yang baik. Sayangnya mereka berulang kali mendapat penolakan dari beberapa label musik. Atas campur tangan Jeff Blue pula lah, mereka akhirnya berhasil mendapat kontrak rekaman dengan Warner Bros. Records.
Pada 24 Oktober 2000, Linkin Park merilis album pertama mereka bertajuk Hybrid Theory. Bennington mengisi posisi vokalis di Linkin Park, tetapi terkadang dirinya dan Mike Shinoda berbagi tugas tersebut. All Music Guide menyebutkan bahwa karakter vokal Bennington dan Shinoda sangat berbeda. Bennington memiliki karakter vokal lebih tinggi, sedangka karakter vokal Shinoda lebih ke arah hip hop.
Dead By Sunrise
Pada tahun 2004 - 2005, beberapa anggota Linkin Park memiliki side project. Chester tidak ketinggalan. Ia lalu membentuk sebuah band yang bernama "Snow White Tan". Namun, Chester sendiri mengubah namanya menjadi "Dead By Sunrise".
Kehidupan pribadi
Chester menikah dengan istri pertamanya, Samantha, pada 31 Oktober 1996. Mereka mempunyai satu anak, namanya Draven Sebastian, lahir pada 19 April 2002. Setelah bercerai dengan Samantha, Chester menikahi Talinda Bentley, mantan model majalah Playboy.
Kematian
Bennington meninggal karena bunuh diri dengan menggantung di rumahnya di Palos Verdes Estates, California. Seorang karyawan menemukan mayatnya sekitar pukul 9:00 PDT pada tanggal 20 Juli 2017.[1][2] Shinoda mengkonfirmasi kematiannya di Twitter, menulis "Terkejut dan patah hati, tapi itu benar. Pernyataan resmi akan keluar begitu kita memilikinya."[3] Kematian Bennington terjadi pada hari ulang tahun Chris Cornell yang ke-53.[4] Cornell, yang merupakan teman dekat Bennington, juga meninggal karena bunuh diri dengan menggantung dua bulan sebelumnya.[4] Bennington menyanyikan lagu Leonard Cohen Hallelujah di pemakaman Cornell.[4] Dia juga ayah baptis putra Cornell, Christopher.[4]
Lagu independen
Solo
- "Let Down" - Ditulis oleh Chester sendiri untuk proyek solonya (dirilis tahun 2007-2008)
- "Walking In Circles" - dalam album solonya (dirilis tahun 2007-2008)
- "Morning After" - Ditulis oleh Chester sendiri (dirilis tahun 2003)
Kolaborasi
- "Slow Ya Roll" - Young Buck (dalam album Buck the World yang dirilis 27 Maret 2007)
- "Home Sweet Home" - Mötley Crüe dalam ReAct Now (dirilis tahun 2005)
- "State of the Art" - DJ Lethal dari Limp Bizkit (dirilis tahun 2004)
- "Karma Killer" - Cyclefly (dirilis tahun 2002)
- "System" - ditulis oleh Jonathan Davis dari Korn (dirilis tahun 2002)
- "Walking Dead" - DJ Z-Trip (dirilis tahun 2005)
- "Rock 'N' Roll (Could Never Hip-Hop Like This) Part 2" - Handsome Boy Modeling School (dirilis tahun 2004)
- "Technical Difficulties" - Julien-K
Referensi
- ^ a b Grow, Cory. "Chester Bennington, Linkin Park Singer, Dead at 41". Rolling Stone. Diakses tanggal July 20, 2017.
- ^ "Linkin Park's Chester Bennington dies". BBC News (dalam bahasa Inggris). July 20, 2017. Diakses tanggal July 20, 2017.
- ^ "Twitter". mobile.twitter.com. Diakses tanggal July 20, 2017.
- ^ a b c d "Linkin Park singer dies on his good friend Chris Cornell's birthday". CNN. 20 July 2017. Diakses tanggal 20 July 2017.