Lompat ke isi

Tantowi Yahya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Grlim21 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 96: Baris 96:
[[Kategori:Tokoh Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Tokoh Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Tokoh Koalisi Merah Putih]]
[[Kategori:Tokoh Koalisi Merah Putih]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumatera Selatan]]

Revisi per 13 Agustus 2017 12.10

Tantowi Yahya
Informasi latar belakang
GenreCountry
PekerjaanDuta Besar RI untuk Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga 2017-2020
Anggota DPR RI 2014-2019
Penyanyi
Pengusaha
LabelCeepee/Virgo

Tantowi Yahya (lahir 29 Oktober 1960) adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia masa jabatan 2014-2019 dari Partai Golkar. Saat ini menjabat sebagai anggota Komisi I (Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri & Komunikasi) dan Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP)[1]. Ini adalah periode kedua Tantowi duduk sebagai anggota parlemen. Jika pada periode pertama (2009-2014) ia mewakili daerah pemilihan Sumatera Selatan, periode ini dia mewakili DKI Jakarta. Sebelum menjadi politisi dan anggota parlemen, Tantowi dikenal sebagai pembawa acara, host beberapa acara top di televisi dan juga ikon musik country di Indonesia. Ia adalah kakak dari Helmy Yahya yang juga seorang pembawa acara. Tanggal 13 Maret 2017, Tantowi Yahya dilantik menjadi oleh Presiden Joko Widodo menjadi duta besar untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga, berkedudukan di KBRI Wellington.[2][3]

Masa kecil

Sejak kecil, putra kedelapan pasangan H.M. Yahya Matusin dan Hj. Komariah Yahya ini telah bercita-cita menjadi orang terkenal. Baginya keterkenalan itu memudahkan semua persoalan. Bakat seni, khususnya musik sudah terlihat sejak ia di SD. Tantowi senang menyanyi, khususnya lagu-lagu barat yang kemudian ia kenal sebagai lagu-lagu Country. Darah musik mengalir dari ayahnya yang ketika muda dikenal di kampungnya di Indralaya, Sumatera Selatan sebagai seorang pemusik dan penyanyi. Untuk mewujudkan mimpi besarnya, Tantowi tak segan bekerja keras. Ia les bahasa Inggris sejak kelas 1 SMP, sesuatu yang masih jarang dilakukan anak seusianya untuk ukuran di Palembang pada waktu itu. Dan untuk les 3 kali seminggu yang harus ditempuh dengan jalan kaki dengan jarak 10 kilometer berarti dia harus mengorbankan waktunya untuk bermain. Menurut ayahnya, menguasai bahasa Inggris adalah jalan untuk menuju sukses. Disamping tekun, Tantowi juga berbakat di bahasa. Bahasa Inggris cepat dikuasainya dan akhirnya ia diminta mengajar di tempat dia kursus tersebut. Lulus SLTA, dia merantau ke Jawa untuk kuliah dalam rangka mengejar mimpinya untuk menjadi orang terkenal, meninggalkan berbagai kemudahan yang sudah diraihnya di daerah, antara lain gaji dari mengajar Bahasa Inggris dan kesempatan bekerja dimana-mana karena kemampuannya berbahasa asing. Sesuatu yang langka waktu itu.

Karier bisnis

Lulus SMU tahun 1979, Tantowi yang beragama Islam ini hijrah ke Yogyakarta, untuk kuliah Akademi Kepariwisataan Indonesia (AKI). Hanya selesai D1, ia kemudian pindah ke Bandung untuk kuliah di National Hotel Institute (NHI), perguruan tinggi perhotelan dan pariwisatan paling populer saat itu.[4] Berbekal ilmu yang didapatkannya di NHI, Tantowi pindah ke Jakarta. Karier kerjanya diawali sebagai resepsionis di Hotel Borobudur Inter.continental Jakarta pada tahun 1982. Pendidikan perhotelan yang memadai didukung penguasaan bahasa Inggris membuat Tantowi cepat beradaptasi dengan profesinya sebagai hotelier. Kerajinan dan kesupelannya membuat dia dikenal dan disukai oleh teman-teman kerja dan atasannya. Satu setengah tahun sebagai resepsionis, Tantowi coba-coba melamar jadi Assistant Manager (lompatan besar dari posisi resepsionis) di Hotel Jakarta Hilton International. Ia lulus tes dan diterima sebagai karyawan Jakarta Hilton Intenasional, hotel bintang lima paling bergengsi saat itu. Mulai sebagai Assistant Manager di Front Office, Tantowi kemudian mengakhiri karier manisnya sebagai Sales Account Executive. Sebagai Sales Rep, dia keliling ke kantor-kantor asing menawarkan fasilitas-fasilitas yang ada baik di Hilton Jakarta maupun Hilton di seluruh dunia. Dengan tugas ini dia banyak berkenalan dengan president dan CEO berbagai perusahaan asing di Jakarta. Satu diantaranya adalah Danny Jozal, Direktur Pemasaran P.T. BASF Indonesia yang kelak menjadi orang yang paling berkuasa di perusahaan tersebut. Skill komunikasi dan wawasan pemasaran Tantowi membuat Danny Jozal naksir berat. Tahun 1987, Tantowi pindah ke P.T. BASF Indonesia, perusahaan pembuat pita kaset audio dan video yang berpusat di Ludwigshafen, Jerman tersebut. Mulai sebagai Promotion Officer, betkat usaha kerasnya, Tantowi menduduki jabatan Advertising & Sales Promotion Manager dalam waktu 2 tahun (1989).
kariernya di BASF demikian gemilang, tahun 1993 dia diminta bertanggung jawab untuk seluruh kegiatan kehumasan Kelompok Perusahaan BASF di Indonesia. Satu posisi dan tanggung jawab yang tidak terbayangkan sebelumnya. Selama 7 tahun di BASF, Tantowi dengan dukungan sepenuhnya dari Danny Jozal berhasil mengibarkan nama perusahaan Jerman tersebut melalui kegiatan musik tahunan, BASF Award. Di tangannya event tersebut menjelma menjadi ajang apresiasi musik bergengsi dan menjadi barometer prestasi musik anak negeri. Mengikuti insting bisnisnya yang mulai menyala-nyala, memanfaatkan namanya yang sudah mulai dikenal luas di Indonesia, tahun 1994 Tantowi dari BASF untuk membuat perusahaan sendiri yang bergerak dibidang produksi dan distribusi rekaman serta jasa penyelenggaraan pertunjukan (event organizer), P.T. Ciptadaya Prestasi. Setahun kemudian BASF menutup bisnis kasetnya di seluruh dunia menyusul hadirnya compact disc sebagai media rekaman yang baru. BASF sendiri memang tidak ingn masuk ke bisnis cakram tersebut dan lebih berkonsentrasi di industri kimia yang membesarkannya hingga kini. Setelah keluar dari BASF, nama Tantowi semakin berkibar. Dengan perusahaannya, dia berhasil menghimpun beberapa artis besar dan melahirkan beberapa nama yang kelak menjadi artis besar juga dibawah label Ceepee Production. Beberapa artis besar yang pernah dilahirkan dan dibesarkan Ceepee antara lain; Andre Hehanussa, Titi DJ, Vina Panduwinata, Becky Tumewu, Lusi Rachmawati, Mollucas, Sherina, Halmahera, Jingga dan Tantowi sendiri. Sebagai event organizer, Ceepee juga pernah merancang dan menyelenggarakan berbagai event besar seperti BASF Award 1992-1994, Pemilihan Puteri Indonesia, Miss Indonesia Paegeant 1994-1996, Citra Pariwara 1994-1995, We Are Indonesia Concert Istana Bogor 1999, dan acara Panasonic Awards.[5]

Karier dunia hiburan

Pembawa acara

Kemampuannya membawakan acara langsung menempatkannya sebagai penghuni baru di ranah hiburan tanah air. Namanya berkibar bukan saja di TVRI, tetapi ia juga laris sebagai MC (master of ceremony) untuk berbagai acara. Karier terbaik Tantowi sampai saat ini adalah menjadi pembawa acara kuis WWtBaM? (2001-2006). Kerja keras Tantowi terbayar dengan diboyongnya penghargaan sebagai The Most Favourite Television Quiz Host dalam ajang Panasonic Awards 2003, 2004, 2005, dan 2009. Tantowi juga tercatat sebagai salah satu pendiri sekaligus sekretaris jenderal Indonesian Music Awards Foundation tahun 1997-2001.

Penyanyi country

Selain sebagai pembawa acara, Tantowi juga seorang penyanyi country. Tahun 2000, Tantowi melempar single "Gone, Gone, Gone" (karya Rinto Harahap) yang ternyata mendapat tanggapan yang cukup baik dari masyarakat. Tantowi kemudian melempar album perdananya, Country Breeze. Satu lagu andalannya adalah berjudul "Hidupku Sunyi" yang dulu pernah dilantunkan almarhum Charles Hutagalung, personel The Mercy's. Dalam album itu hadir pula lagu "Aryati" (ciptaan Ismail Marzuki) serta lagu karya Rinto Harahap yang berjudul "Tangan Tak Sampai". Bahkan ada 3 lagu yang dinyanyikan Tanto secara duet, yaitu dengan Helmy Yahya ("Kasih kembalilah"), Mark Alan ("Love is a Desire"), dan Pinky Warow ("You're My Kind of Woman").[6] Album perdananya ini mampu menembus angka penjualan 300.000 kopi.
Suksesnya album country itu, membawa Tantowi kembali ke TVRI untuk menyuguhkan Country Road yang menjadi andalan televisi pemerintah itu.[7]
Tak berbeda dari album sebelumnya, album kedua Southern Dreams yang diillhami lagu country Amerika, mendapat sukses besar. Keinginannya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia dibuktikan dengan dikeluarkannya album berisikan lagu-lagu daerah yaitu Country Manado. Album ini akhirnya menghantarkan Tantowi menerima penghargaan AMI-Sharp Awards sebagai Best Ballad and Country singer pada tahun 2002. Kemudian, pada tahun 2004 AMI-Samsung Awards menganugerahinya Best Traditional Album Singer.
Tantowi kemudian mendirikan Country Music Club of Indonesia pada Januari 2003[8], dan setahun kemudian, Metro TV mengundangnya untuk menjadi host di acara musik country atau yang dikenal “Goin’ Country”.
Kecintaannya pada musik country menjalar pula pada aksesorisnya termasuk pakaian. Tantowi pun membuka gerai pakaian Western berlabel namanya sendiri, TY Western Wears. Produk yang dikembangkan TY Western Wears terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu produk garmen, kulit, dan aksesoris.[9]

Kehidupan sosial

Dengan seabrek kesibukan menyanyi dan MC, Tantowi juga aktif di beberapa kegiatan. Antara lain, Tantowi juga terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) masa bakti 2004-2006.[10] Pada tahun 2005 Tantowi diundang sebagai wakil Indonesia di Eisenhower Fellowship, sebuah event internasional yang mempertemukan wakil-wakil dari berbagai negara. Event tersebut dihadiri oleh para politikus, pejabat tinggi pemerintahan ataupun pegusaha. Dalam event itu, Tantowi adalah satu-satunya orang yang mempunyai background entertainment[11] Setahun kemudian Tantowi dinobatkan sebagai Duta Baca Indonesia (DBI) tahun 2006 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).[12] Pada tahun yang sama, Tantowi mendirikan 'Tantowi Yahya Public Speaking School'. Sebuah lembaga pendidikan yang khusus untuk mengajarkan bagaimana seseorang dapat berbicara dengan baik di depan publik.[13]

Kehidupan pribadi

Tantowi menikah dengan Dewi Handayari. Setelah 25 tahun menikah, mereka baru dikaruniai seorang anak laki-laki Muhammad Adjani Prasanna Yahya (lahir 11 April 2001), yang merupakan anggota dari Skuat Milan Junior Camp Indonesia yang menjuarai Turnamen Milan Day Challenge di Italia.[14]

Pada pemilu legislatif 2014, Tantowi maju sebagai calon legislatif DPR dapil DKI III, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 45.507 suara.[15]

Diskografi

Pranala luar

Referensi

Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Helmy Yahya
Panasonic Gobel Awards
Pembawa acara kuis/game show terfavorit

2003-2005
Diteruskan oleh:
Nico Siahaan
Didahului oleh:
Nico Siahaan
Panasonic Gobel Awards
Pembawa acara kuis/game show terfavorit

2009
Diteruskan oleh:
Choky Sitohang