Lompat ke isi

Sejarah Yahudi di bawah kekuasaan Muslim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+templat
Pierrewee (bicara | kontrib)
+
Baris 2: Baris 2:
{{wikisource|Medina Charter}}
{{wikisource|Medina Charter}}
[[Sejarah Yahudi|Komunitas Yahudi]] telah ada di [[Timur Tengah]] dan [[Afrika Utara]] sejak [[Era Klasik|Zaman Kuno]]. Sampai dengan saat [[Penaklukan Islam]] pada abad ke-7, komunitas kuno ini telah diperintah oleh berbagai imperium dan termasuk [[Sejarah Yahudi di Irak|Babilonia]], [[Yahudi Persia|Persia]], [[Sejarah Yahudi di Kartago|Kartago]], [[Yudaisme Helenistik|Yunani]], [[Sejarah orang Yahudi di Kekaisaran Romawi|Romawi]], [[Sejarah Yahudi di Kekaisaran Romawi Timur|Romawi Timur]], [[Yishuv lama|Utsmaniyah]], and [[Sejarah Yahudi di Yaman|Yahudi Yaman]].
[[Sejarah Yahudi|Komunitas Yahudi]] telah ada di [[Timur Tengah]] dan [[Afrika Utara]] sejak [[Era Klasik|Zaman Kuno]]. Sampai dengan saat [[Penaklukan Islam]] pada abad ke-7, komunitas kuno ini telah diperintah oleh berbagai imperium dan termasuk [[Sejarah Yahudi di Irak|Babilonia]], [[Yahudi Persia|Persia]], [[Sejarah Yahudi di Kartago|Kartago]], [[Yudaisme Helenistik|Yunani]], [[Sejarah orang Yahudi di Kekaisaran Romawi|Romawi]], [[Sejarah Yahudi di Kekaisaran Romawi Timur|Romawi Timur]], [[Yishuv lama|Utsmaniyah]], and [[Sejarah Yahudi di Yaman|Yahudi Yaman]].

[[Hubungan Islam dengan Yahudi|Yahudi di bawah kekuasaan Islam]] diberi status ''[[dhimmi]]'', bersama dengan beberapa kelompok keagamaan pra-Islam lainnya.<ref>Bat Ye'or (1985), p. 45</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 5 September 2017 08.12

Komunitas Yahudi telah ada di Timur Tengah dan Afrika Utara sejak Zaman Kuno. Sampai dengan saat Penaklukan Islam pada abad ke-7, komunitas kuno ini telah diperintah oleh berbagai imperium dan termasuk Babilonia, Persia, Kartago, Yunani, Romawi, Romawi Timur, Utsmaniyah, and Yahudi Yaman.

Yahudi di bawah kekuasaan Islam diberi status dhimmi, bersama dengan beberapa kelompok keagamaan pra-Islam lainnya.[1]

Referensi

Catatan

  1. ^ Bat Ye'or (1985), p. 45

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar