Lompat ke isi

Soekitman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
|birth_date =
|birth_date =
|birth_date = {{birth date|1943|3|30}}
|birth_date = {{birth date|1943|3|30}}
|birth_place = [[Pelabuhan Ratu]], [[Jawa Barat]]
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Pelabuhan Ratu]], [[Jawa Barat]]
|death_date = {{death date and age|2007|9|30|1943|3|30}}
|death_date = {{death date and age|2007|9|30|1943|3|30}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Depok]], [[Jawa Barat]]
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Depok]], [[Jawa Barat]]
Baris 34: Baris 34:


== Karier ==
== Karier ==
Sukitman lahir di Desa Cimanggu, [[Pelabuhan Ratu]], [[Jawa Barat]]. Di usia 18 tahun, Soekitman merantau ke [[Jakarta]] dan lulus ujian seleksi masuk [[Sekolah Polisi Negara]] [[SPN]] [[Kramat Jati]], [[Jakarta Timur]], pada 1961. Siswa Angkatan VII SPN [[Kramat Jati]] ini menyelesaikan pendidikannya pada Januari 1963 dan dilantik menjadi Agen Polisi Tingkat II. Ia pun memulai karier sebagai polisi di Markas Polisi Seksi VIII [[Kebayoran]], [[Jakarta]], sebagai anggota perintis dari Kesatuan Perintis/Sabhara.
Sukitman lahir di [[Cimanggu, Palabuhanratu, Sukabumi|Kelurahan Cimanggu]], [[Kota Pelabuhan Ratu]], [[Jawa Barat]]. Di usia 18 tahun, Soekitman merantau ke [[Jakarta]] dan lulus ujian seleksi masuk [[Sekolah Polisi Negara]] [[SPN]] [[Kramat Jati]], [[Jakarta Timur]], pada 1961. Siswa Angkatan VII SPN [[Kramat Jati]] ini menyelesaikan pendidikannya pada Januari 1963 dan dilantik menjadi Agen Polisi Tingkat II. Ia pun memulai karier sebagai polisi di Markas Polisi Seksi VIII [[Kebayoran]], [[Jakarta]], sebagai anggota perintis dari Kesatuan Perintis/Sabhara.


== Kisah Soekitman, penemu lokasi jenazah jenderal di Lubang Buaya ==
== Kisah Soekitman, penemu lokasi jenazah jenderal di Lubang Buaya ==

Revisi per 4 Oktober 2017 01.51

Soekitman
Berkas:Soekitman Polri.jpg
Informasi pribadi
Lahir(1943-03-30)30 Maret 1943
Belanda Pelabuhan Ratu, Jawa Barat
Meninggal30 September 2007(2007-09-30) (umur 64)
Indonesia Depok, Jawa Barat
Alma materSPN Polri 1961
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa dinas1961 - 1998
Pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi
SatuanKorps Sabhara / Perintis
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn.) Soekitman (30 Maret 1943 – 13 Agustus 2007) adalah saksi sejarah terjadinya Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia G30S/PKI dan penemu lokasi pembuangan jenazah para jenderal Pahlawan Revolusi Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Soekitman terakhir berdinas di kepolisian selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Regiden Polda Metro Jaya, dan pensiun pada 1998.[1]

Karier

Sukitman lahir di Kelurahan Cimanggu, Kota Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Di usia 18 tahun, Soekitman merantau ke Jakarta dan lulus ujian seleksi masuk Sekolah Polisi Negara SPN Kramat Jati, Jakarta Timur, pada 1961. Siswa Angkatan VII SPN Kramat Jati ini menyelesaikan pendidikannya pada Januari 1963 dan dilantik menjadi Agen Polisi Tingkat II. Ia pun memulai karier sebagai polisi di Markas Polisi Seksi VIII Kebayoran, Jakarta, sebagai anggota perintis dari Kesatuan Perintis/Sabhara.

Kisah Soekitman, penemu lokasi jenazah jenderal di Lubang Buaya

Berkas:Sepeda Patroli Soekitman.jpg
Dengan sepeda inilah Sukitman memergoki gerombolan tentara yang hendak masuk ke rumah Jenderal DI Panjaitan pada tanggal 30 September 1965 dalam pemberontakan G30 S/PKI.

Pada 30 September 1965 di malam hari, Soekitman sedang menjalankan tugas patroli. Tiba-tiba, terdengar suara tembakan diikuti rentetan letusan senjata. Ia bergegas menghampiri sumber suara dengan sepeda kumbangnya (hadiah bagi polisi berprestasi) ke arah kediaman Jenderal DI Panjaitan. Namun, sekelompok orang menghadang dan menculiknya. Agen Polisi Tingkat II Soekitman ikut dibawa ke Lubang Buaya dan menjadi salah satu saksi penculikan dan pembunuhan beberapa pemimpin TNI dalam Peristiwa G30S/PKI.[2] Atas jasa-jasanya, dia mendapatkan kenaikan pangkat dari AKP (Ajun Komisaris Polisi) menjadi AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi).

Referensi