Pyotr Agung (kaisar): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 68: | Baris 68: | ||
==Pernikahan dan keluarga== |
==Pernikahan dan keluarga== |
||
{{double image|left|Eudoxia Lopukhina as a nun (original)3.jpg|136|Catherine I of Russia by Nattier.jpg|130|Dua istri Pyotr. Kiri: Yevdokiya Fyodorovna Lopukhina sebagai biarawati. Kanan: [[Yekaterina I dari Rusia|Yekaterina Alekseyevna]]}} |
|||
Pyotr memiliki dua orang permaisuri yang melahirkan empat belas anak, tiga di antaranya hidup sampai usia dewasa. Natalya memilihkan Yevdokiya Fyodorovna Lopukhina sebagai istri putranya atas nasihat para bangsawan.{{sfn|Hughes|2004|p=134}} Hal ini sejalan dengan adat Romanov yang memilih calon istri dari kalangan bangsawan rendah, untuk menghindarkan persaingan di antara bangsawan tinggi, juga untuk memperkaya garis keturunan dalam keluarga istana.{{sfn|Hughes|2004|p=133}} Di samping istrinya, Pyotr juga menjalin asmara dengan seorang wanita Jerman bernama Anna Mons.{{sfn|Hughes|2004|p=134}} Meski begitu, Pyotr tidak bahagia dengan pernikahannya dengan Yevdokiya, sehingga dia kemudian menceraikan sang permaisuri dan memaksanya menjadi biarawati.{{sfn|Hughes|2004|p=134}} |
Pyotr memiliki dua orang permaisuri yang melahirkan empat belas anak, tiga di antaranya hidup sampai usia dewasa. Natalya memilihkan Yevdokiya Fyodorovna Lopukhina sebagai istri putranya atas nasihat para bangsawan.{{sfn|Hughes|2004|p=134}} Hal ini sejalan dengan adat Romanov yang memilih calon istri dari kalangan bangsawan rendah, untuk menghindarkan persaingan di antara bangsawan tinggi, juga untuk memperkaya garis keturunan dalam keluarga istana.{{sfn|Hughes|2004|p=133}} Di samping istrinya, Pyotr juga menjalin asmara dengan seorang wanita Jerman bernama Anna Mons.{{sfn|Hughes|2004|p=134}} Meski begitu, Pyotr tidak bahagia dengan pernikahannya dengan Yevdokiya, sehingga dia kemudian menceraikan sang permaisuri dan memaksanya menjadi biarawati.{{sfn|Hughes|2004|p=134}} |
||
Revisi per 21 Oktober 2017 16.55
Pyotr yang Agung Пётр Вели́кий | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kaisar dan Autokrat seluruh Rusia | |||||
Berkuasa | 2 November 1721 – 8 Februari 1725 (3 tahun, 98 hari) | ||||
Penobatan | 25 Juni 1682 | ||||
Penerus | Yekaterina I | ||||
Tsar seluruh Rusia | |||||
Berkuasa | 7 Mei 1682 – 2 November 1721 (39 tahun, 179 hari) | ||||
Pendahulu | Fyodor III | ||||
Bersama | Ivan V (sampai 1696) | ||||
Permaisuri |
| ||||
Keturunan |
| ||||
| |||||
Wangsa | Romanov | ||||
Ayah | Aleksey, Tsar Rusia | ||||
Ibu | Natalya Naryshkina, Permaisuri Rusia | ||||
Agama | Ortodoks Rusia | ||||
Tanda tangan |
Pyotr I (bahasa Rusia: Пётр I; bahasa Inggris: Peter I), juga dikenal dengan Pyotr yang Agung (bahasa Rusia: Пётр Вели́кий, tr. Pyotr Velikiy; bahasa Inggris: Peter the Great) (9 Juni [K.J.: 30 Mei] 1672 – 8 Februari [K.J.: 28 Januari] 1725), adalah Tsar Rusia terakhir (berkuasa tahun 1682 - 1721) dan Kaisar Rusia pertama (berkuasa tahun 1721 - 1724). Melalui berbagai keberhasilannya dalam perang, dia menjadikan Ketsaran Rusia menjadi salah satu kekaisaran besar yang menjadi salah satu kekuatan penting di Eropa. Dia memimpin perubahan budaya yang menggantikan tatanan lama dan tradisional beserta sistem politiknya dengan tatanan baru yang lebih modern, ilmiah, dan kebarat-baratan berdasarkan Pencerahan.[1]
Awal kehidupan
Pyotr dinamai dengan mengikuti nama Petrus. Ayahnya adalah Aleksey, Tsar Rusia yang memerintah pada 1645 sampai 1676. Ibunya adalah Permaisuri Natalya Naryshkina, istri kedua Tsar Aleksey. Saat Aleksey mangkat pada 1676, takhta diwariskan kepada Fyodor III, putra Aleksey dengan istri pertamanya, Permaisuri Maria Miloslavskaya. Pada masa pemerintahan kakak tiri Pyotr yang sakit-sakitan ini, negara dipegang oleh Artamon Matveev.
Masa kekuasaan
Keadaan berubah saat Fyodor mangkat pada 1682. Dikarenakan Fyodor tidak meninggalkan anak, terjadi perselisihan antara keluarga Miloslavsky (keluarga dari Maria Miloslavskaya) dan keluarga Naryshkin (keluarga dari Natalya Naryshkina) terkait pihak yang harusnya mewarisi takhta. Secara urutan, harusnya Pangeran Ivan, putra Aleksis dan Maria, yang harusnya menjadi tsar, tetapi dia memiliki penyakit parah dan lemah pikiran. Pada akhirnya, Dewan Bangsawan Rusia menetapkan Pyotr yang baru berusia sepuluh tahun menjadi tsar.
Namun kemudian, terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Putri Sofya Romanova, saudari kandung Ivan pada April-Mei 1682. Pemberontakan ini menjadikan sebagian kerabat dan sahabat Pyotr terbunuh dan Pyotr menyaksikan tindakan kekerasan politik ini.[2] Sofya dan para pendukungnya berhasil mendesak untuk menjadikan Pyotr dan Ivan sebagai penguasa dwitunggal dengan Ivan berperan sebagai tsar senior. Sofya sendiri berperan sebagai wali bagi dua tsar. Di ruang takhta, sebuah lubang dibuat di belakang dua singgasana tsar dan menjadi tempat Sofya duduk dan mendengarkan saat Pyotr berbicara dengan para bangsawan.
Pada musim panas 1689, Pyotr yang berusia 17 tahun berencana mengambil kendali pemerintahan sepenuhnya dari Sofya, terutama setelah kedudukannya melemah lantaran dua kali kegagalannya dalam kampanye melawan Krimea. Sofya yang mengetahui rencana itu merencanakan makar dengan pasukan penjaga, tetapi mereka justru memperingatkan Pyotr akan rencana kakak tirinya itu. Pyotr melarikan diri pada tengah malam dan mengumpulkan kekuatan dan berhasil menggulingkan Sofya. Sofya dipaksa menjadi biarawati dan menyerahkan gelar dan kedudukan istananya, sementara Pyotr dan Ivan melanjutkan peran mereka sebagai tsar.
Meski Sofya telah digulingkan, Pyotr masih belum bisa memegang kendali penuh negara karena poros kekuatan beralih ke Ibu Suri Natalya. Setelah Natalya mangkat pada tahun 1694, barulah Pyotr yang telah berusia 22 tahun menjadi penguasa yang benar-benar berdaulat.[3] Meski begitu, Ivan masih berkuasa bersama Pyotr secara resmi, meski sebenarnya Ivan hanya berperan sebagai simbol belaka. Barulah saat Tsar Ivan V mangkat pada 1696, Pyotr sepenuhnya menjadi penguasa berdaulat tunggal Rusia.
Pyotr segera melakukan reformasi untuk memodernisasi Rusia.[4] Sangat dipengaruhi penasihatnya dari Eropa Barat, Pyotr menata ulang angkatan bersenjata Rusia agar memiliki kekuatan maritim yang hebat. Dia mendapat penentangan atas kebijakannya, tetapi secara tegas memberantas segala pemberontakan yang berusaha menggoyangkan kewenangannya.
Pyotr menerapkan pembaharuan sosial secara mutlak dengan memperkenalkan pakaian gaya Prancis dan Eropa Barat ke istana. Para pejabat istana, pejabat negara, dan anggota angkatan bersenjata untuk mencukur janggut mereka dan menerapkan gaya pakaian yang baru.[5] Salah satu cara untuk menyukseskan program ini adalah dengan pengadaan pajak janggut dan jubah panjang pada bulan September 1698.[6]
Untuk meningkatkan peran Rusia dalam maritim, Pyotr berusaha menguasai daerah pesisir. Wilayah pesisir yang dikuasai Rusia saat itu hanyalah kawasan Laut Putih. Laut Baltik saat itu dikuasai Swedia, Laut Hitam dikuasai oleh Kekaisaran Utsmaniyah, dan Laut Kaspia sebelah selatan dikuasai oleh Kekaisaran Safawiyah.
Untuk menguasai Laut Hitam, Pyotr berusaha menyingkirkan Kekhanan Krimea, negara bawahan Utsmani yang berkuasa di kawasan tersebut. Tujuan Pyotr adalah menguasai benteng Utsmani di Azov. Perang dilangsungkan pada musim panas pada 1695, tetapi usaha ini menuai kegagalan. Namun pada Juli setahun setelahnya, Azov berhasil dikuasai Rusia setelah Pyotr membentuk angkatan laut yang besar.
Mengetahui bahwa dia tidak dapat mengalahkan Utsmaniyah sendirian, Pyotr mulai mencari sekutu dari negara-negara di Eropa Barat untuk membentuk aliansi anti-Utsmaniyah. Sayangnya usahanya tidak berhasil. Prancis tidak bersedia lantaran biasanya mereka menjalin persekutuan dengan Utsmaniyah. Kekaisaran Romawi Suci lebih cenderung mengadakan perdamaian di kawasan timur lantaran sedang berperang di barat. Pyotr sendiri mengambil waktu yang tidak tepat karena saat itu bangsa Eropa lebih menaruh perhatian kepada pihak yang sekiranya akan menjadi penerus dari Carlos II, Raja Spanyol daripada harus sibuk bertarung dengan Sultan Utsmaniyah.[7]
Dalam urusan keluarga, Pyotr berusaha untuk menghapus praktik pernikahan yang diatur sebagaimana norma para bangsawan Rusia. Hal itu dipandangs ebagai sesuatu yang barbar dan dapat menyebabkan rasa benci di antara pasangan.[8]
Pada tahun 1699, Pyotr juga mengubah perayaan tahun baru dari 1 September menjadi 1 Januari. Lebih lanjut, pada tahun 7207 penanggalan Rusia kuno, Pyotr mengumumkan pemberlakuan penanggalan Julian dan tahunnya adalah 1700.[9]
Pernikahan dan keluarga
Pyotr memiliki dua orang permaisuri yang melahirkan empat belas anak, tiga di antaranya hidup sampai usia dewasa. Natalya memilihkan Yevdokiya Fyodorovna Lopukhina sebagai istri putranya atas nasihat para bangsawan.[10] Hal ini sejalan dengan adat Romanov yang memilih calon istri dari kalangan bangsawan rendah, untuk menghindarkan persaingan di antara bangsawan tinggi, juga untuk memperkaya garis keturunan dalam keluarga istana.[11] Di samping istrinya, Pyotr juga menjalin asmara dengan seorang wanita Jerman bernama Anna Mons.[10] Meski begitu, Pyotr tidak bahagia dengan pernikahannya dengan Yevdokiya, sehingga dia kemudian menceraikan sang permaisuri dan memaksanya menjadi biarawati.[10]
Kemudian Pyotr mengambil wanita dari kalangan jelata bernama Martha Skavronskaya sebagai kekasihnya. Martha berpindah agama menjadi Ortodoks dan mengambil nama baru, Yekaterina Alekseyevna.[12] Meski tidak ada catatan yang dapat dipertanggungjawabkan, Pyotr menyatakan telah menikahi Yekaterina dalam sebuah pernikahan rahasia di Sankt-Peterburg antara 23 Oktober sampai 1 Desember 1707.[13] Pyotr kemudian menikahi Yekaterina secara resmi pada 9 Februari 1712 sehingga Yekaterina dapat secara resmi dinobatkan sebagai permaisuri. Berbeda dengan pernikahan pertamanya, pernikahan Pyotr dan Yekaterina terbilang termasuk pernikahan yang bahagia.
Putra tertuanya, Putra Mahkota Aleksei, dicurigai melakukan pemberontakan melawan Pyotr sehingga dia ditangkap dan mengaku di bawah penyiksaan pengadilan sekuler. Sebelum Pyotr menandatangani izin hukuman mati untuk putranya itu, Aleksei meninggal terlebih dulu akibat penyiksaan yang diterimanya.[14] Ibu Aleksei, Yevdokiya, juga diseret dari rumahnya karena didakwa melakukan perzinaan.
Mangkat
Pyotr mangkat pada tanggal 8 Februari 1725 pada usia 52 tahun 7 bulan setelah memerintah Rusia selama 42 tahun. Sepeninggalnya, Permaisuri Yekaterina diangkat menjadi maharani, menjadikan dirinya sebagai wanita pertama yang secara resmi menjadi kepala monarki Rusia.
Rujukan
- ^ Cracraft 2003.
- ^ Riasanovsky 2000, hlm. 214.
- ^ Riasanovsky 2000, hlm. 216.
- ^ Evgenii V. Anisimov, The Reforms of Peter the Great: Progress Through Violence in Russia (Routledge, 2015)
- ^ Riasanovsky 2000, hlm. 221.
- ^ Abbott, Peter (1902). "Peter the Great". Project Gutenberg online edition.
- ^ Riasanovsky 2000, hlm. 218.
- ^ Dmytryshyn 1974, hlm. 21.
- ^ Oudard 1929, hlm. 197.
- ^ a b c Hughes 2004, hlm. 134.
- ^ Hughes 2004, hlm. 133.
- ^ Hughes 2004, hlm. 131.
- ^ Hughes 2004, hlm. 136.
- ^ Massie 1980, hlm. 76,377,707.
Daftar pustaka
- Anisimov, Evgenii V. (2015) The Reforms of Peter the Great: Progress Through Violence in Russia (Routledge)
- Bain, R. Nisbet (1905). Peter the Great and his pupils. Cambridge UP.
- Bushkovitch, Paul (2003). Peter the Great. Rowman and Littlefield. ISBN 0847696391.
- Bushkovitch, Paul (2001). Peter the Great: The Struggle for Power, 1671–1725. Cambridge UP.
- Bushkovitch, Paul A. (January 1990). "The Epiphany Ceremony of the Russian Court in the Sixteenth and Seventeenth Centuries". Russian Review. 49 (1): 1–17. doi:10.2307/130080. JSTOR 130080.
- Cracraft, James (2003). The Revolution of Peter the Great. Harvard UP.
- Dmytryshyn, Basil (1974). Modernization of Russia Under Peter I and Catherine II. Wiley.
- Farquhar, Michael (2001). A Treasure of Royal Scandals. New York: Penguin Books. ISBN 0-7394-2025-9.
- Graham, Stephen. Peter the Great: A Life of Peter I of Russia called The Great.
- Grey, Ian (1960). Peter the Great: Emperor of All Russia.
- Hughes, John R (2007). "The seizures of Peter Alexeevich". Epilepsy & Behavior. 10 (1): 179–182. doi:10.1016/j.yebeh.2006.11.005.
- Hughes, Lindsey (2004). "Catherine I of Russia, Consort to Peter the Great". Dalam Campbell Orr, Clarissa. Queenship in Europe 1660-1815: The Role of the Consort. Cambridge UP. hlm. 131–154. ISBN 0-521-81422-7.
- Hughes, Lindsey (1998). Russia in the Age of Peter the Great. Yale UP. ISBN 0-300-08266-5. online
- Hughes, Lindsey (2001). Peter the Great and the West: New Perspectives. Palgrave Macmillan. ISBN 0-333-92009-0.
- Hughes, Lindsey (2002). Peter the Great: A Biography. Yale UP. ISBN 0-300-10300-X.
- Lee, Stephen J. (2013). Peter the Great. Routledge.
- Massie, Robert K. (1980). Peter the Great: His Life and World. New York: Alfred A. Knopf. ISBN 978-0-307-29145-5., a popular biography; online
- Oudard, Georges (1929). Peter the Great. Diterjemahkan oleh Atkinson, Frederick. New York: Payson and Clarke.
- Pipes, Richard (1974). Russia under the old regime.
- Raeff, Mafrc, ed. (1963). Peter the Great, Reformer or Revolutionary?.
- Riasanovsky, Nicholas (2000). A History of Russia (edisi ke-6th). Oxford: Oxford UP. online
- Tavernier, Roger (2006). Russia and the Low Countries: An International Bibliography, 1500–2000. Barkhuis. hlm. 349. ISBN 978-90-77089-04-0.
- Troyat, Henri (1987). Peter the Great. New York: E.P. Dutton. ISBN 0-525-24547-2.
- Wes, Martinus A. (1992). Classics in Russia, 1700–1855: Between Two Bronze Horsemen. Brill. ISBN 978-90-04-09664-6.
- Zitser, Ernest A (Spring 2005). "Post-Soviet Peter: New Histories of the Late Muscovite and Early Imperial Russian Court". Kritika: Explorations in Russian and Eurasian History. 6 (2): 375–392. doi:10.1353/kri.2005.0032.
Dalam bahasa Rusia
- (Rusia) Brickner Alexander Gustavovich. (1902–1903) An Illustrated History of Peter the Great (Иллюстрированная история Петра Великого) at Runivers.ru in DjVu and PDF formats
Pranala luar
- Media tentang Pyotr yang Agung di Wikimedia Commons Media tentang Pyotr I dari Rusia di Wikimedia Commons
Pyotr I Lahir: 9 Juni 1672 Meninggal: 8 Februari 1725
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Fyodor III |
Tsar seluruh Rusia 7 Mei 1682 – 2 November 1721 bersama dengan Ivan V (1682–1696) |
Pyotr menyatakan diri sebagai kaisar |
Jabatan baru | Kaisar dan Autokrat seluruh Rusia 2 November 1721 – 8 Februari 1725 |
Diteruskan oleh: Yekaterina I |
Didahului oleh: Fredrik I |
Adipati Estonia dan Livonia 1721–1725 |