Disforia: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Anatolia.kr (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
Keadaan susah dan gelisah yang intens meningkatkan risiko [[bunuh diri]] serta kondisi tidak nyaman dalam diri sendiri. Oleh karena itu menghilangkan disforia merupakan perawatan psikiatris yang menjadi prioritas. Langkah yang dapat dilakukan yaitu mengobati penyebab yang mendasari, seperti [[Depresi (psikologi)|depresi]] atau [[gangguan bipolar]] serta gejala disforik itu sendiri. |
Keadaan susah dan gelisah yang intens meningkatkan risiko [[bunuh diri]] serta kondisi tidak nyaman dalam diri sendiri. Oleh karena itu menghilangkan disforia merupakan perawatan psikiatris yang menjadi prioritas. Langkah yang dapat dilakukan yaitu mengobati penyebab yang mendasari, seperti [[Depresi (psikologi)|depresi]] atau [[gangguan bipolar]] serta gejala disforik itu sendiri. |
||
Manual |
Manual diagnostik dan statistik gangguan mental (''[[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders]]'' - DSM-5) menggolongkan disforia tertentu dalam spektrum obsesif–kompulsif. |
||
=== Disforia gender === |
=== Disforia gender === |
Revisi per 24 November 2017 09.48
Disforia (dari bahasa Yunani: δύσφορος (dysphoros), δυσ-, sulit, dan φέρειν, menanggung) adalah keadaan tidak tenang/gelisah atau ketidakpuasan yang mendalam. Dalam konteks kejiwaan, disforia dapat disertai dengan adanya depresi, kecemasan, atau agitasi. Disforia dapat juga merujuk pada suatu keadaan yang tidak nyaman berada di dalam tubuh saat ini, terutama dalam kasus disforia gender. Reaksi umum disforia yakni adanya tekanan emosional, dalam beberapa kasus bahkan terlihat pula adanya tekanan fisik. Keadaan pikiran sebaliknya dari disforia yaitu dikenal dengan istilah euforia.
Dalam psikiatri
Keadaan susah dan gelisah yang intens meningkatkan risiko bunuh diri serta kondisi tidak nyaman dalam diri sendiri. Oleh karena itu menghilangkan disforia merupakan perawatan psikiatris yang menjadi prioritas. Langkah yang dapat dilakukan yaitu mengobati penyebab yang mendasari, seperti depresi atau gangguan bipolar serta gejala disforik itu sendiri.
Manual diagnostik dan statistik gangguan mental (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders - DSM-5) menggolongkan disforia tertentu dalam spektrum obsesif–kompulsif.
Disforia gender
Disforia gender merupakan ketidaknyamanan, ketidakbahagiaan, atau kesusahan yang disebabkan karena gender atau jenis kelamin fisik. Edisi terbaru DSM-5 menggunakan istilah disforia gender dalam preferensi gangguan identitas gender.[1]
Kondisi yang terkait
Kondisi berikut termasuk dalam gejala disforia:
- Gangguan depresi mayor (unipolar) dan distimia
- Gangguan bipolar[2] dan siklotimia
- Gangguan kepribadian Borderline[3]
- Sindrom prahaid
- Gangguan disforis prahaid
- Stres
- Gangguan penyesuaian dengan mood depresi
- Gangguan kecemasan seperti gangguan stres pascatrauma
- Ruminasi disforik[4]
- Gangguan disosiatif seperti pemecahan kepribadian, amnesia disosiatif, dan gangguan depersonalisasi
- Attention Deficit Hyperactivity Disorder-ADHD (Gangguan dalam kurang memiliki perhatian dan hiperaktivitas)
- Gangguan campuran antara kecemasan dan depresi
- Disforia gender, seringkali disebut sebagai "gangguan identitas gender" (namun yang perlu diperhatikan ialah bahwa penggunaan istilah gangguan identitas gender dan identifikasinya dengan disforia gender masih menjadi kontroversi)
- Gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian Borderline, gangguan kepribadian dependen dan gangguan kepribadian antisosial
- Putus obat terhadap zat tertentu
- Gangguan dismorfik tubuh (Body dysmorphic disorder)
- Akatisia
- Hipoglisemia
- Skizofrenia
- Disfungsi seksual
- Gangguan identitas kesatuan tubuh (Body integrity identity disorder)
- Insomnia[5]
- Sakit kronis[6]
Obat penginduksi (disforian)
Beberapa obat dapat menyebabkan disforia, termasuk reseptor agonis κ-opioid seperti salvinorin A (konstituen aktif dari tanaman halusinogen Salvia divinorum), butorfanol, dan pentazosin,[7] reseptor antagonis µ-opioid seperti naltrekson dan nalmefen,[8] dan antipsikotik seperti haloperidol dan klorpromazin (terjadi melalui pemblokiran reseptor dopamin),[9] dan lain-lain. Obat-obatan depresogenik dan/atau ansiogenik juga dapat dikaitkan sebagai obat penginduksi disforia.
Budaya populer
Grup band bernama Against Me! merilis album berjudul Transgender Dysphoria Blues, dimana vokalis grup band tersebut, Laura Jane Grace, berbagi pengalamannya tentang disforia gender.[10]
Shane Neilson merilis sebuah buku puisi berjudul Disforia (diterbitkan oleh Porcupine's Quill pada tahun 2017) yang mengeksplorasikan pengalaman disforia pribadinya.[11]
Lihat juga
- Comedown (penurunan suasana hati setelah mengonsumsi obat-obatan)
- Spesies disforia
Catatan
- ^ Fraser, L; Karasic, D; Meyer, W; Wylie, K (2010). "Recommendations for Revision of the DSM Diagnosis of Gender Identity Disorder in Adults". International Journal of Transgenderism. 12 (2): 80–85. doi:10.1080/15532739.2010.509202.
- ^ Abbess, John F. "Glossary of terms in the field of psychiatry and neurology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-18. Diakses tanggal 2006-11-18.
- ^ Borderline personality disorder
- ^ Lyubomirsky, S.; Kasri, F.; Zehm, K. (2003). "Dysphoric rumination impairs concentration on academic tasks". Cognitive Therapy and Research. 27 (3): 309–330. doi:10.1023/A:1023918517378.
- ^ Rosa RR, Bonnet MH (2000). "Reported chronic insomnia is independent of poor sleep as measured by electroencephalography". Psychosom Med. 62 (4): 474–82. PMID 10949091.
- ^ Chapman CR, Gavrin J (June 1999). "Suffering: the contributions of persistent pain". Lancet. 353 (9171): 2233–7. doi:10.1016/S0140-6736(99)01308-2. PMID 10393002.
- ^ Thomas L. Lemke; David A. Williams (24 January 2012). Foye's Principles of Medicinal Chemistry. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 682–683. ISBN 978-1-60913-345-0.
- ^ Joyce H. Lowinson (2005). Substance Abuse: A Comprehensive Textbook. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 648–. ISBN 978-0-7817-3474-5.
- ^ Wu, Hanjing Emily; Okusaga, Olaoluwa O. (2014). "Antipsychotic Medication-Induced Dysphoria: Its Meaning, Association with Typical vs. Atypical Medications and Impact on Adherence". Psychiatric Quarterly. 86 (2): 199–205. doi:10.1007/s11126-014-9319-1. ISSN 0033-2720.
- ^ Thompson, Stephen. "First Listen: Against Me!, 'Transgender Dysphoria Blues'" NPR. NPR, 12 Jan. 2014. Web. 27 May 2014
- ^ "[1]"
Referensi
- Abbess, John F. "Glossary of terms in the field of psychiatry and neurology". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-18. Diakses tanggal 2006-11-18.
- "Dysphoria." Alleydog.com Psikologi Glossary.
- Metcalf, Matthew; Coop, Andrew (2005). "Kappa Opioid Antagonists: Past Successes and Future Prospects". The AAPS Journal. American Association of Pharmaceutical Scientists. 7 (3): E704–E722. doi:10.1208/aapsj070371. ISSN 1522-1059. PMC 2751273 . PMID 16353947. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-08. Diakses tanggal 2006-11-19.
- Read, Kimberly (2006). "What is dysphoria?". Your Guide to Bipolar Disorder. About.com. Diakses tanggal 2006-11-19.
- Kategori:Psikologi