Orang Afrika di Guangzhou: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
Keberadaan orang-orang Afrika di Guangzhou ini—sebuah fenomena baru di Tiongkok—telah mendatangkan reaksi yang beragam dari penduduk lokal dan menghasilkan diskusi terbuka tentang [[rasisme]], [[xenofobia]], dan [[imigrasi]]. |
Keberadaan orang-orang Afrika di Guangzhou ini—sebuah fenomena baru di Tiongkok—telah mendatangkan reaksi yang beragam dari penduduk lokal dan menghasilkan diskusi terbuka tentang [[rasisme]], [[xenofobia]], dan [[imigrasi]]. |
||
== Populasi == |
== Populasi == |
||
[[Berkas:African area, Guangzhou - 01.jpg| |
[[Berkas:African area, Guangzhou - 01.jpg|jmpl|300px|Selatan Jalan Baohan Straight, jantung wilayah orang Afrika, [[Subdistrik Dengfeng, Guangzhou|Subdistrik Dengfeng]], Distrik Yuexiu, Guangzhou, Guangdong, Tiongkok]] |
||
[[Berkas:African area, Guangzhou - 02.jpg| |
[[Berkas:African area, Guangzhou - 02.jpg|jmpl|300px|Orang Afrika di Guangzhou, 2014.]] |
||
Pada 2000an, jumlah orang Afrika di kota tersebut yang disebutkan pada sebuah laporan berita 2008 menyebut angka penduduk Afrika bertambah 30% sampai 40% setiap tahunnya, membuat Guangzhou menjadi komunitas Afrika terbesar di [[Asia]].<ref>{{cite news|last=Pan|first=Xiaobo|title=Chocolate City - Africans searching for the Chinese Dream|url=http://www.infzm.com/content/6446/0|newspaper=Southern Weekend|date=2008-01-23}}</ref> |
Pada 2000an, jumlah orang Afrika di kota tersebut yang disebutkan pada sebuah laporan berita 2008 menyebut angka penduduk Afrika bertambah 30% sampai 40% setiap tahunnya, membuat Guangzhou menjadi komunitas Afrika terbesar di [[Asia]].<ref>{{cite news|last=Pan|first=Xiaobo|title=Chocolate City - Africans searching for the Chinese Dream|url=http://www.infzm.com/content/6446/0|newspaper=Southern Weekend|date=2008-01-23}}</ref> |
||
Revisi per 29 November 2017 04.46
Galeri gambar | |
Bahasa | |
---|---|
Inggris, Perancis, Igbo, Hausa, Yoruba, dan bahasa Afrika lainnua | |
Agama | |
Orang Afrika di Guangzhou adalah emigran dari Afrika yang tinggal di Guangzhou, Tiongkok selama jangka waktu panjang dan pendek. Sejak bom ekonomi akhir 1990an di Tiongkok, ribuan pedagang dan pengusaha Afrika, yang bebanyakan dari Afrika Barat, bermigrasi ke kota Guangzhou, membuat sebuh komunitas Afrika di tengah metropolis Tiongkok selatan.[1]
Keberadaan orang-orang Afrika di Guangzhou ini—sebuah fenomena baru di Tiongkok—telah mendatangkan reaksi yang beragam dari penduduk lokal dan menghasilkan diskusi terbuka tentang rasisme, xenofobia, dan imigrasi.
Populasi
Pada 2000an, jumlah orang Afrika di kota tersebut yang disebutkan pada sebuah laporan berita 2008 menyebut angka penduduk Afrika bertambah 30% sampai 40% setiap tahunnya, membuat Guangzhou menjadi komunitas Afrika terbesar di Asia.[2]
Kejahatan
Para perwira anti-narkoba Guangdong menyatakan bahwa kebanyakan pengedar narkoba di provinsi tersebut berasal dari Afrika atau Timur Tengah.[3][4]
Lihat pula
Referensi
- ^ Schiller, Bill (2009-08-01). "Big trouble in China's Chocolate City". Toronto Star. Diakses tanggal 2010-05-15.
- ^ Pan, Xiaobo (2008-01-23). "Chocolate City - Africans searching for the Chinese Dream". Southern Weekend.
- ^ "07GUANGZHOU946_a". Wikileaks.
- ^ Wang, Huazhong (2010-06-26). "More foreigners involved in drug trafficking cases". China Daily.
Bacaan tambahan
- (Prancis) Grangereau, Philippe. "Noirs désespoirs en Chine" (Archive). Libération. 27 October 2013.