Lompat ke isi

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 8°44′53″S 115°10′3″E / 8.74806°S 115.16750°E / -8.74806; 115.16750
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 101: Baris 101:
|[[China Eastern Airlines]]<br>dioperasikan oleh [[Shanghai Airlines]] |[[Bandar Udara Internasional Taiping Harbin|Harbin]], [[Bandar Udara Internasional Shanghai Pudong|Shanghai–Pudong]]
|[[China Eastern Airlines]]<br>dioperasikan oleh [[Shanghai Airlines]] |[[Bandar Udara Internasional Taiping Harbin|Harbin]], [[Bandar Udara Internasional Shanghai Pudong|Shanghai–Pudong]]
|[[China Southern Airlines]] |[[Bandar Udara Internasional Guangzhou Baiyun|Guangzhou]], [[Bandar Udara Internasional Bao'an Shenzhen|Shenzhen]]
|[[China Southern Airlines]] |[[Bandar Udara Internasional Guangzhou Baiyun|Guangzhou]], [[Bandar Udara Internasional Bao'an Shenzhen|Shenzhen]]
|[[Citilink]] |[[Bandar Udara Internasional Achmad Yani|Semarang]], [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi|Manado]], [[Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo|Surakarta/Solo]], [[Bandar Udara Internasional Adi Sutjipto|Yogyakarta]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim|Batam]], [[Bandar Udara Internasional Lombok|Mataram—Lombok]], [[Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato|Dili]], [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta—Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]<br>'''Charter:''' [[Bandar Udara Internasional Lukou Nanjing|Nanjing]], [[Bandar Udara Internasional Tan Son Nhat|Ho Chi Minh]], [[Bandar Udara Internasional Phnom Penh|Phnom Penh]], [[Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino|Manila]], [[Bandar Udara Internasional Tokyo|Tokyo—Haneda]], [[Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi|Bangkok—Suvarnabhumi]], [[Bandar Udara Internasional Gimpo|Seoul—Gimpo]], [[Bandar Udara Internasional Lishe Ningbo|Ningbo]], [[Bandar Udara Internasional Sunan Shuofang|Wuxi]]
|[[Citilink]] |[[Bandar Udara Internasional Achmad Yani|Semarang]], [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi|Manado]], [[Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo|Surakarta/Solo]], [[Bandar Udara Internasional Adi Sutjipto|Yogyakarta]], [[Bandar Udara Internasional Silangit|Siborong—Borong]], [[Bandar Udara Internasional Syarif Kasyim II|Pekanbaru]], [[Padang]][[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim|Batam]], [[Bandar Udara Internasional Lombok|Mataram—Lombok]], [[Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau Lobato|Dili]], [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta—Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]<br>'''Charter:''' [[Bandar Udara Internasional Lukou Nanjing|Nanjing]], [[Bandar Udara Internasional Tan Son Nhat|Ho Chi Minh]], [[Bandar Udara Internasional Phnom Penh|Phnom Penh]], [[Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino|Manila]], [[Bandar Udara Internasional Tokyo|Tokyo—Haneda]], [[Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi|Bangkok—Suvarnabhumi]], [[Bandar Udara Internasional Gimpo|Seoul—Gimpo]], [[Bandar Udara Internasional Lishe Ningbo|Ningbo]], [[Bandar Udara Internasional Sunan Shuofang|Wuxi]]
|[[Emirates (airline)|Emirates]] |[[Bandar Udara Internasional Dubai|Dubai—Internasional]]
|[[Emirates (airline)|Emirates]] |[[Bandar Udara Internasional Dubai|Dubai—Internasional]]
|[[EVA Air]] |[[Bandar Udara Internasional Taiwan Taoyuan|Taipei–Taoyuan]]
|[[EVA Air]] |[[Bandar Udara Internasional Taiwan Taoyuan|Taipei–Taoyuan]]

Revisi per 25 Desember 2017 06.31

Bandar Udara Internasional Bali

Bali International Airport (BIA)
  • IATA: DPS
  • ICAO: WADD
    DPS di Bali
    DPS
    DPS
    Lokasi bandar udara di Bali
Informasi
JenisPublik
PemilikPemerintah Indonesia
PengelolaPT Angkasa Pura I
MelayaniDenpasar
LokasiKabupaten Badung, Bali, Indonesia
Maskapai penghubung
Ketinggian dpl4 mdpl
Koordinat8°44′53″S 115°10′3″E / 8.74806°S 115.16750°E / -8.74806; 115.16750
Situs webbali-airport.com
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
09/27 9,842 3,000 Aspal
Statistik (2016)
Penumpang19.986.415
Pergerakan pesawat?
Pergerakan kargo?
Pesawat DC-3 Dakota Belanda di lapangan terbang Kuta tahun 1949

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai (bahasa Inggris: Ngurah Rai International Airport) (IATA: DPSICAO: WADD) atau disebut juga Bandar Udara Internasional Denpasar atau Bandar Udara Internasional Bali atau Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah bandar udara internasional yang terletak di sebelah selatan Bali, Indonesia, tepatnya di daerah Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, sekitar 13 km dari Denpasar. Kode IATA-nya adalah DPS, sedangkan Kode ICAO-nya WADD (dahulu WRRR). Bandara Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Juanda.

Bandara Ngurah Rai.

Nama bandara ini diambil dari nama I Gusti Ngurah Rai, seorang pahlawan Indonesia dari Bali.

Sejarah

Bandar Udara Ngurah Rai dibangun tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum). Landas pacu berupa airstrip sepanjang 700 m dari rumput di tengah ladang dan pekuburan di desa Tuban. Karena lokasinya berada di Desa Tuban, masyarakat sekitar menamakan airstrip ini sebagai Pelabuhan udara Tuban.[1] Tahun 1935 sudah dilengkapi dengan peralatan telegraph dan  KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaar Maatschappij) atau Royal Netherlands Indies Airways mendarat secara rutin di South Bali (Bali Selatan), yang merupakan nama lain dari Pelabuhan Udara Tuban.
Tahun 1942 South Bali Airstrip dibom oleh Tentara Jepang, yang kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. Airstrip yang rusak akibat pengeboman diperbaiki oleh Tentara Jepang dengan menggunakan Pear Still Plate (sistem plat baja).
Lima tahun berikutnya 1942-1947, airstrip mengalami perubahan. Panjang landas pacu menjadi 1,2 km dari semula 700 m. Tahun 1949 dibangun gedung terminal dan menara pengawas penerbangan sederhana yang terbuat dari kayu. Komunikasi penerbangan menggunakan transceiver kode morse.[1]
Untuk meningkatkan kepariwisataan Bali, Pemerintah Indonesia kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landas pacu kearah barat yang semula 1,2 km menjadi 2,7 km dengan overrun 2×100 meter. Proyek yang berlangsung tahun 1963-1969 diberi nama Proyek Airport Tuban dan sekaligus sebagai persiapan internasionalisasi Pelabuhan Udara Tuban.
Proses reklamasi pantai sejauh 1,5 km dilakukan dengan mengambil material batu kapur yang berasal dari Ungasan dan batu kali serta pasir dari Sungai Antosari – Tabanan.
Seiring selesainya temporary terminal dan runway pada Proyek Airport Tuban, pemerintah meresmikan pelayanan penerbangan internasional di Pelabuhan Udara Tuban, tanggal 10 Agustus 1966.[1]
Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Udara Tuban ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, yang sekaligus menjadi momen perubahan nama dari Pelabuhan Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai (Bali International Airport Ngurah Rai).
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kargo, maka pada tahun 1975-1978 Pemerintah Indonesia kembali membangun fasilitas-fasilitas penerbangan, antara lain dengan membangun terminal internasional baru. Gedung terminal lama selanjutnya dialihfungsikan menjadi terminal domestik, sedangkan terminal domestik yang lama digunakan sebagai gedung kargo, usaha jasa katering, dan gedung serba guna.[1]

Pengembangan fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) Tahap I

Proyek FBUKP tahap I (1990 – 1992)  meliputi Perluasan Terminal yang dilengkapi dengan garbarata (aviobridge), perpanjangan landas pacu menjadi 3 km, relokasi taxiway, perluasan apron, renovasi dan perluasan gedung terminal, perluasan pelataran parkir kendaraan, pengembangan gedung kargo, gedung operasi serta pengembangan fasilitas navigasi udara dan fasilitas catu bahan bakar pesawat udara.[1]

Pengembangan fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) Tahap II

Proyek FBUKP tahap II (1998-2000), pengembangan bandara dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, antara lain dengan memanfaatkan hutan bakau seluas 12 ha untuk digunakan sebagai fasilitas keselamatan penerbangan.[1]

Pengembangan fasilitas Bandara dan Keselamatan Penerbangan (FBUKP) Tahap III

Rencana Proyek FBUKP tahap III meliputi Pengembangan Gedung Terminal, Gedung Parkir, dan Apron. Luas terminal domestik saat ini hanya akan dikembangkan hingga total luasnya mencapai 12.000 m² yang nantinya akan digunakan sebagai terminal internasional. Adapun eksisting terminal internasional akan dialihfungsikan menjadi terminal domestik. Dengan kondisi tersebut, Bandara Ngurah Rai akan mampu menampung hingga 25 juta penumpang.[1]

Terminal

Bandara ini memiliki satu terminal domestik dan satu terminal internasional.

Terminal Domestik

Saat ini, terminal domestik menempati area terminal internasional lama. Terminal domestik keberangkatan memiliki 8 gerbang, gerbang 1A, 1B, 1C, 2, 3, 4, 5, dan 6. Terminal domestik kedatangan memiliki 4 pengambilan bagasi.

Terminal Internasional

Area pengambilan bagasi terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai, Bali

Terminal internasional sudah selesai direnovasi. Untuk keberangkatan berada di lantai 3 dan kedatangan ada di lantai 1. Terminal internasional keberangkatan memiliki 14 gerbang. Gerbang 1A, 1B, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9A, dan 9B berada di lantai 3 dan gerbang 10, 11, dan 12 ada di lantai 1. Untuk gerbang keberangkatan internasional difasilitasi garbarata (aviobridge). Terminal internasional kedatangan memiliki 7 pengambilan bagasi.[2] Terdapat pula fasilitas Visa on Arrival (VOA) dan imigrasi serta bea cukai (custom) di area kedatangan internasional.

Maskapai Penerbangan dan Tujuan

Penumpang

MaskapaiTujuan
AirAsia Kuala Lumpur–Internasional
AirAsia India Delhi
AirAsia Philippines Manila
AirAsia X Kuala Lumpur–Internasional
Air China Beijing–Capital
Air India Delhi
Air Leisure Charter: Kairo
Air New Zealand Musiman: Auckland
Air Niugini Port Moresby
Air Timor Dili
Alliance Air Delhi
Asia Atlantic Airlines Charter: Bangkok—Suvarnabhumi
Batik Air Balikpapan, Bandung, Chennai, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Perth
Charter: Guilin
Blue Dart Aviation Delhi
Cathay Dragon Hong Kong
Cathay Pacific Hong Kong
Cebu Pacific Cebu, Manila
China Airlines Hong Kong, Taipei–Taoyuan
Musiman: Kaohsiung
China Eastern Airlines Shanghai–Pudong
Musiman: Beijing–Capital
China Eastern Airlines
dioperasikan oleh Shanghai Airlines
Harbin, Shanghai–Pudong
China Southern Airlines Guangzhou, Shenzhen
Citilink Semarang, Bandung, Manado, Surakarta/Solo, Yogyakarta, Siborong—Borong, Pekanbaru, PadangPalembang, Batam, Mataram—Lombok, Dili, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Makassar, Medan, Surabaya
Charter: Nanjing, Ho Chi Minh, Phnom Penh, Manila, Tokyo—Haneda, Bangkok—Suvarnabhumi, Seoul—Gimpo, Ningbo, Wuxi
Emirates Dubai—Internasional
EVA Air Taipei–Taoyuan
Garuda Indonesia Bandung, Beijing—Capital, Chengdu, Guangzhou, Delhi, Singapura, Hong Kong, Jakarta–Soekarno–Hatta, Jayapura, Kupang, Makassar, Manado, Mataram–Lombok, Melbourne, Osaka—Kansai, Perth, Semarang, Seoul—Gimpo, Shanghai—Pudong, Ho Chi Minh, Manila, Surabaya, Sydney, Timika, Tokyo—Haneda, Yogyakarta
Charter: Guilin
Charter Musiman: Haikou, Kunming, Shenyang, Xi'an, Zhengzhou
Garuda Indonesia
dioperasikan oleh Explore dan Explore Jet
Ende, Kupang, Labuan Bajo—Komodo, Mataram—Lombok, Surabaya, Maumere, Medan, Tambolaka
Charter: Pulau Natal
GoAir Delhi
Hainan Airlines Beijing–Capital, Tianjin
Hebei Airlines Hangzhou
Hong Kong Airlines Hong Kong
I-Fly Charter: Liege
Indonesia AirAsia Bandung, Surabaya, Bangkok—Don Mueang, Jakarta–Soekarno–Hatta, Kolkata, Kuala Lumpur—Internasional, Perth, Singapura
Indonesia AirAsia X Delhi, Bangkok—Suvarnabhumi, Jakarta—Soekarno—Hatta, Seoul—Gimpo, Kuala Lumpur—Internasional, Mumbai, Medan, Semarang, Manado, Surakarta/Solo, Manila, Seoul—Gimpo, Surabaya, Ho Chi Minh, Tokyo—Haneda, Yogyakarta
IndiGo Delhi
Jetstar Airways Adelaide, Brisbane, Cairns, Darwin, Melbourne, Perth, Singapura, Sydney
Jetstar Asia Airways Singapura
Juneyao Airlines Wuhan
Kal Star Aviation Ende, Kupang, Labuan Bajo–Komodo, Maumere
KLM Amsterdam, Singapura
Korean Air Seoul–Gimpo
Lion Air Batam, Bandung, Jakarta–Soekarno–Hatta, Kupang, Mataram–Lombok, Makassar, Semarang, Surakarta/Solo, Surabaya, Yogyakarta
Charter: Changsha, Changzhou, Chongqing, Guangzhou, Haikou, Harbin, Hong Kong, Nanchang, Ürümqi, Wuhan, Xi'an
LOT Polish Airlines Musiman: Warsaw—Chopin
Lucky Air Kunming, Nanning
Mahan Air Charter: Tehran—Imam Khomeini
Malaysia Airlines Kuala Lumpur–Internasional
Malindo Air Kuala Lumpur–Internasional
Musiman: Johor Bahru
NAM Air Bima, Dili, Labuan Bajo–Komodo, Manado, Maumere, Surabaya, Tambolaka, Yogyakarta
Nordwind Airlines Charter Musiman: Irkutsk
Okay Airways Xi'an
Orient Thai Airlines Charter: Phuket
Pegas Fly Charter Musiman: Vladivostok
Philippine Airlines Manila
Qantas Sydney
Qatar Airways Doha
Rossiya Airlines St. Petersburg
Royal Brunei Airlines Bandar Seri Begawan
RoyalFlight Charter Musiman: Moskow—Sheremetyevo
Scoot Singapura
SilkAir Singapura
Singapore Airlines Singapura
SpiceJet Delhi
Spring Airlines Changsha
Sriwijaya Air Dili, Jakarta—Soekarno—Hatta, Surabaya
Charter: Changsha, Fuzhou, Guangzhou, Hangzhou, Jinjiang
Thai AirAsia Bangkok–Don Mueang
Thai Airways Bangkok–Suvarnabhumi
Thai Lion Air Bangkok–Don Mueang
TransNusa Ende, Labuan Bajo–Komodo, Ruteng, Sumbawa Besar, Tambolaka
Utair Charter Musiman: Moskow–Vnukovo
Virgin Australia Brisbane, Port Hedland, Sydney
Vistara Delhi
Wamos Air Charter: Cancun
Wings Air Bima, Ende, Kupang, Labuan Bajo–Komodo, Malang, Mataram–Lombok, Surabaya, Maumere, Semarang, Tambolaka, Waingapu
Xiamen Airlines Fuzhou, Xiamen

Kargo

MaskapaiTujuan
Garuda Indonesia Cargo Osaka–Kansai, Singapura

Transportasi darat

Angkutan kota

Angkutan kota yang dikenal juga dengan angkot (di Bali lebih dikenal dengan sebutan "Bemo" walaupun tidak beroda tiga) tersedia setiap saat menuju ke terminal umum. Angkot merupakan alternatif transportasi paling ekonomis.

Taksi tarif

(Airport Taxi Service) tersedia dengan membeli tiket sebelum keluar dari terminal baik di domestik maupun internasional. Selain taksi resmi banda, taksi lain dilarang beroperasi membawa penumpang keluar dari bandara. Namun, semua taksi boleh mengantar penumpang ke bandara.

Sewa mobil

Bandara ini juga menyediakan sewa mobil dari operator lokal dan internasional, meliputi: TRAC, Avis, Thrifty, dan Hertz.
Adapun sewa mobil Bali lainnya yang biasa digunakan untuk keperluan pariwisata.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar