Lompat ke isi

Kabupaten Aceh Barat Daya: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 3°48′N 96°52′E / 3.800°N 96.867°E / 3.800; 96.867
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 227: Baris 227:
Era 60-an, di Kota Blangpidie (saat itu masih wilayah Aceh Selatan), ada tiga warung menyediakan mi kocok: Warung Muslim, Warung Sayangan dan Warung Japaris. Dua lainnya milik warga Tionghoa. Warung Muslim milik Said Idrus terus berkembang. Bahkan, membuka cabang di Losmen Muslim, Jalan At-Taqwa, Blangpidie.
Era 60-an, di Kota Blangpidie (saat itu masih wilayah Aceh Selatan), ada tiga warung menyediakan mi kocok: Warung Muslim, Warung Sayangan dan Warung Japaris. Dua lainnya milik warga Tionghoa. Warung Muslim milik Said Idrus terus berkembang. Bahkan, membuka cabang di Losmen Muslim, Jalan At-Taqwa, Blangpidie.


Kemudian, warung tersebut dikelola oleh salah seorang putranya, Said Tantawi. Mi kocok Warung Muslim di lantai dasar Losmen Muslim, masih bertahan hingga saat ini. Kini, gerai dimaksud dikelola Said Muswir (putra Said Tantawi atau cucu dari almarhum Said Idrus). Meski kondisi warung tampak sederhana, langganannya lumayan banyak. Sejak pagi hingga malam, ada saja penikmat mi kocok singgah di sana. Syakirullah SM (tokoh pemuda) mengatakan belum sah datang ke ABDYA jika belum merasakan cita rasa mie kocok di Aceh Barat Daya.
Kemudian, warung tersebut dikelola oleh salah seorang putranya, Said Tantawi. Mi kocok Warung Muslim di lantai dasar Losmen Muslim, masih bertahan hingga saat ini. Kini, gerai dimaksud dikelola Said Muswir (putra Said Tantawi atau cucu dari almarhum Said Idrus). Meski kondisi warung tampak sederhana, langganannya lumayan banyak. Sejak pagi hingga malam, ada saja penikmat mi kocok singgah di sana.



Warga Abdya di perantauan memang tidak bisa melupakan aroma khas mi kocok produk kampung halaman. Terutama mi putih yang khas itu. Berada jauh dirantau, tidak menjadi halangan untuk menikmati mi kocok. Sebab, dapat dipesan melalui anggota keluarga di kampung halaman di  Blangpidie. Said Muswir mengaku, banyak menerima pesanan mi kocok seperti itu. Caranya, mi kocok kuning dan putih yang belum dimasak, dibungkus terpisah dengan kuah sop ayam serta bumbunya.
Warga Abdya di perantauan memang tidak bisa melupakan aroma khas mi kocok produk kampung halaman. Terutama mi putih yang khas itu. Berada jauh dirantau, tidak menjadi halangan untuk menikmati mi kocok. Sebab, dapat dipesan melalui anggota keluarga di kampung halaman di  Blangpidie. Said Muswir mengaku, banyak menerima pesanan mi kocok seperti itu. Caranya, mi kocok kuning dan putih yang belum dimasak, dibungkus terpisah dengan kuah sop ayam serta bumbunya.

Revisi per 10 April 2018 18.17

Kabupaten Aceh Barat Daya
كابوڤاتين اچيه بارات ديا
Daerah tingkat II
Motto: 
Sapeu Kheun Sahoe Langkah
Peta
Peta
Kabupaten Aceh Barat Daya كابوڤاتين اچيه بارات ديا di Sumatra
Kabupaten Aceh Barat Daya كابوڤاتين اچيه بارات ديا
Kabupaten Aceh Barat Daya
كابوڤاتين اچيه بارات ديا
Peta
Kabupaten Aceh Barat Daya كابوڤاتين اچيه بارات ديا di Indonesia
Kabupaten Aceh Barat Daya كابوڤاتين اچيه بارات ديا
Kabupaten Aceh Barat Daya
كابوڤاتين اچيه بارات ديا
Kabupaten Aceh Barat Daya
كابوڤاتين اچيه بارات ديا (Indonesia)
Koordinat: 3°47′28″N 95°55′00″E / 3.7911°N 95.9167°E / 3.7911; 95.9167
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri10 April 2002
Dasar hukumUURI Nomor 4 Tahun 2002
Ibu kotaBlangpidie
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 152
Pemerintahan
 • BupatiAkmal Ibrahim, SH (2017-2022)
 • Sekretaris DaerahDrs. Thamrin
Luas
 • Total2.334,01 km2 (90,117 sq mi)
Populasi
 ((2010)[1] يادي)
 • Total126.036
 • Kepadatan50/km2 (100/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1112 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0659
Kode Kemendagri11.12 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 362.624.746.000,-
Situs webhttp://acehbaratdayakab.go.id/

3°48′N 96°52′E / 3.800°N 96.867°E / 3.800; 96.867Kabupaten Aceh Barat Daya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini resmi berdiri setelah disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2002.

Sejarah

Kabupaten yang sering disingkat dengan singkatan "ABDYA" ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan..

Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan bukanlah merupakan ekses dari reformasi pada tahun 1998 semata. Meskipun perubahan pemerintahan nasional saat itu mempercepat pemekaran tersebut, namun wacana untuk pemekaran itu sendiri sudah berkembang sejak sekitar tahun 1960-an.

Kabupaten ini memiliki banyak sebutan di antaranya: Tanoh Breuh Sigupai, Bumoe Teungku Peukan, Bumi Persada, Tanoh Mano Pucok, Bumi Cerana, Alue Malem Dewa dan sebagainya.

Geografi

Wilayah ini termasuk dalam gugusan pegunungan Bukit Barisan.

Batas wilayah

Utara Kabupaten Gayo Lues
Timur Kabupaten Gayo Lues
Selatan Kabupaten Aceh Selatan dan Samudra Indonesia
Barat Kabupaten Nagan Raya

Ekonomi

Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan perdagangan untuk kelangsungan perekonomiannya. Hal ini ditunjang dengan posisinya yang sangat strategis di jalur dagang kawasan barat Aceh, khususnya kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di pantai barat Aceh.

Sebenarnya bila kondisi keamanan semakin membaik, banyak sekali potensi yang dapat digali di kawasan ini, seperti pariwisata, karena posisinya yang merupakan paduan antara pantai Samudera Hindia dan Bukit Barisan yang hijau.

Selain itu Aceh Barat Daya dapat dikembangkan sebagai kawasan agroindustri, agribisnis dan peternakan terpadu serta sektor lain yang akan berkembang.

Demografi

Penduduk Aceh Barat Daya didominasi oleh Suku Aceh (80%) diikuti oleh Suku Aneuk Jamee (12%). Sedangkan sisanya adalah pendatang dari berbagai suku (8%).[2] Di Aceh Barat Daya ini pula lahir pejuang kemerdekaan Indonesia yaitu Teungku Peukan.[butuh rujukan]

Pemerintahan

Bupati

Bupati saat ini adalah Akmal Ibrahim, SH didampingi Wakil Bupati Muslizar, MT untuk masa bakti tahun 2017-2022. Didahului oleh Bupati Ir. Jufri Hasanuddin, MM dan Wakil Bupati Erwanto, SE, MA untuk masa bakti tahun 2012-2017. Bupati definitif pertama hasil pemilihan kepala daerah secara langsung yaitu Akmal Ibrahim, SH didampingi oleh Wakil Bupati Syamsurizal untuk masa bakti tahun 2007-2012. Pasangan ini dilantik oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf untuk menggantikan Penjabat Bupati Azwar Umri. Sebelum Azwar Umri menjadi Penjabat Bupati, dia didahului oleh Drs. H. Teungku Teuku Burhanuddin Sampe, MM. Sedangkan Teuku Burhanuddin Sampe didahului oleh Nasir Hasan yang sebelumnya menggantikan Baharuddin sebagai bupati perdana yang dilantik Gubernur Aceh Azwar Abubakar tanggal 18 Februari 2006.

Sekretaris Kabupaten Aceh Barat Daya saat ini dijabat oleh Drs. Thamrin

Kecamatan

Potensi

Perkebunan

Potensi wilayah 32.417 Ha, areal Taman 11.850 Ha, cadangan areal 20.567 Ha

Pertanian

Potensi wilayah 21.296 Ha, areal taman 16.450 Ha, cadangan areal 4.846 Ha

Kehutanan

Hutan lindung 31.375 Ha, Taman Nasional Gunung Leuser 62.400 Ha, Hutan Produksi Terbatas 36.165 Ha.

Perikanan

  • Darat: Budi Daya Air Payau 10 Ha, Budi Daya Air Tawar 20 Ha
  • Laut/Danau/Sungai: Kerambah 5 unit (sungai)

Produksi Perikanan Tangkap tahun 2010:[butuh rujukan]

    • Ikan selar: 335,3 ton, ikan kwee: 748 ton, ikan layang: 440,4 ton, ikan talang-talang: 3,5 ton
    • Ikan lemuru: 368,5 ton, ikan teri: 1.080,6 ton, ikan kakap merah: 186,7 ton, ikan lisong: 516,8 ton
    • Ikan tongkol krai: 889,8 ton, ikan tongkol komo: 833,3 ton, ikan cakalang: 3.642,9 ton, ikan kembung: 1.046,2 ton
    • Ikan tenggiri: 308,6 ton, ikan tuna mata besar: 423,1 ton, ikan kerapu karang: 136,1 ton, ikan layur: 387,5 ton
    • Ikan cucut lanyam : 524,4 ton, ikan lainnya: 134,2 ton

Industri

  • Produksi Air Mineral Kemasan ADANT, terletak di Desa Adant Kecamatan Tangan-tangan Aceh Barat Daya.
  • Produski Air Mineral Kemasan IE ABDYA, Terletak di Desa Kuta Tinggi Kecamatan Blangpidie Aceh Barat Daya.

Pariwisata

Wisata Alam Pulau Gosong Sangkalan, Taman Wisata Cemara Indah, Wisata Pantai Ujong Manggeng, Wisata Pantai Lhok Pawoh, Wisata Pantai Jilbab, Wisata Pantai Bali, Wisata Pantai Kuala, Wisata Pantai Lama Muda dan Pantai Lama Tuha. Pariwisata Gunung: Bendungan irigasi Krueng Susoh Blang Pidie, Irigasi Krueng Baru Lembah Sabil Manggeng, Air terjun Kuala Batee Bahbah Rot, Marga Satwa Leuser (Pucuk Kila), Pucok Krueng Alue Sungai Pinang.

Tabel objek wisata

Kabupaten Aceh Barat daya saat ini memiliki beberapa Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya seperti wisata alam, wisata cagar budaya dan situs sejarah sampai wisata minat khusus seperti hiking dan arung jeram. Sampai tahun 2012 belum tercatat wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke berbagai pelosok Aceh Barat Daya. Di antara jenis wisata yang menonjol adalah wisata minat khusus hiking. Untuk mendukung kegiatan wisata tersebut terdapat pula 7 hotel/losmen yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat Daya khususnya di Kota Blangpidie. Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan objek wisata yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Potensi Wisata di Kabupaten Aceh Barat Daya
No Lokasi Nama Objek wisata Jenis wisata
1. Lembah Sabil
  • Pemandian Krueng Baru
Wisata Alam
2. Manggeng
  • Pantai Wisata Ujong Ketapang
  • Teupin Batee
  • Taman Laut Ujung Manggeng
  • Pantai Ujung Manggeng
  • Pasir Butiran Lhok Pawoh
Wisata Alam
3. Tangan-Tangan
  • Pantai Wisata Aron Tumpang
  • Pantai Wisata Blang Padang
  • Kuburan Batee Meuculek
  • Air Terjun Alue Kareng
  • Mon Jeue
Wisata Alam dan Sejarah
4. Blangpidie
  • Pemandian Krueng Susoh
  • Kolam Tgk. Malem
  • Batee Permata
  • Pemandian Kolam Putroe Hijau
  • Gunong Cot Keummeunyan
  • Panorama Gunong dan Irigasi Mata Ie
  • MakamT. Awee Geutah
  • Makam T. Peukan
  • Makam Tgk. Dilubuk
  • Makam Tgk. Sirah Panyang
  • Makam T. Ben Mahmud
  • Makam Syeh Mahmud
Wisata Alam, Budaya dan Sejarah
5. Susoh
  • Pasir Putih Pantai Cemara Indah
  • Kuala Katung
  • Pantai Wisata Nelayan
  • Pasir Ujong Keutapang
  • Pulau Gosong
  • Taman Laut Ujong Serangga
Wisata Alam
6. Kuala Batee
  • Pantai Wisata Lama Tuha
  • Situs Kerajaan Kuala Batee
  • Taman Laut Lama Tuha
  • Pemandian Air Terjun
  • Panton Cut
  • Pantai Lama Muda
  • Situs Peninggalan Bersejarah Portugis
  • Makam Tgk. Djakfar Lailon
Wisata Alam, Budaya dan Sejarah
7. Babahrot
  • Krung Babahrot
  • Wisata Perkebunan
  • Raja Malaka
  • Krueng Seumayam
  • Perkebunan Sawit
Wisata Alam dan Sejarah
8. Setia
  • Kolam Renang Drien Payeh
  • Wisata Alam Alue Siusen-Alue Kuyuen
  • Wisata Alam Krueng Suak

Sumber: Draf RTRW Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012 Sumber: Untuk Kecamatan Setia dari Tabloid Jangka Pos, 2018

Pertambangan

Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki potensi sumber daya mineral yang cukup kaya, di antaranya Bijih Besi, Emas, Batu-bara, Pasir Zirkon dan Galena. Juga terdapat batuan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pupuk mineral. Namun hingga saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dalam mempercepat pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral, sesuai dengan Qanun No. 1 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah telah terbentuk SKPD Dinas Pertambangan dan Energi.

Seni Budaya

Tari Ratéb Meuseukat Aceh Barat Daya

Tari Rateb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh. Nama Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu rateb asal kata ratib artinya ibadat dan meuseukat asal kata sakat yang berarti diam.

Diberitakan bahwa tari Ratéb Meuseukat ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau ratéb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh. Tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di kabupaten Aceh Barat Daya.Pada mulanya Ratéb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam hari, dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Ratéb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.Saat ini, tari ini merupakan tari yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini dikarenakan keindahan, kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini sangat sering disalahartikan sebagai tari Saman milik suku Gayo. Padahal antara kedua tari ini terdapat perbedaan yang sangat jelas.Perbedaan utama antara tari Ratéb Meuseukat dengan tari Saman ada 3 yaitu, pertama tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangkan tari Ratéb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh. Kedua, tari Saman dibawakan oleh laki-laki, sedangkan tari Ratéb Meuseukat dibawakan oleh perempuan. Ketiga, tari Saman tidak diiringi oleh alat musik, sedangkan tari Ratéb Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa’i dan geundrang

Tari Rapa'i Geleng

Rapa'i Geleng adalah sebuah tarian etnis Aceh yang berasal dari wilayah Aceh Bagian Selatan tepatnya Manggeng, yang sekarang masuk kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya. Rapa'i Geleng dikembangkan oleh seorang anonim di Aceh Selatan. Permainan Rapa'i Geleng juga disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair yang dinyanyikan, kostum dan gerak dasar dari unsur Tari Meuseukat.

Jenis tarian ini dimaksudkan untuk laki-laki

Kuliner

Mie Kocok

Mi berwarna kuning dan putih dimasak menggunakan adonan berupa gayung dari aluminium bertangkai kayu. Lalu, dikocok-kocok selama beberapa detik dalam air mendidih sebelum dihidangkan. Setelah tersaji, menu dimaksud disebut mi kocok. Mi seperti itu memang mudah ditemukan di Provinsi Aceh, termasuk di daerah lain di Indonesia. Akan tetapi, mi kocok ala Abdya, menurut banyak kalangan, memiliki cita rasa berbeda dengan yang lain. Bicara mi kocok khas Abdya, tidak bisa lepas dari sosok almarhum Said Idrus.

Pada 1960, pria yang pernah merantau ke Negeri Cina itu membuka warung di deretan pertokoaan  kontruksi kayu di Jalan Selamat, Kota Blangpidie. Toko dimaksud diberi label “Warung Muslim”. Selain menyediakan minuman kopi, menu khas di warung itu disebut mi kuning dan mi putih yang dikenal dengan sebutan mi kocok.

Era 60-an, di Kota Blangpidie (saat itu masih wilayah Aceh Selatan), ada tiga warung menyediakan mi kocok: Warung Muslim, Warung Sayangan dan Warung Japaris. Dua lainnya milik warga Tionghoa. Warung Muslim milik Said Idrus terus berkembang. Bahkan, membuka cabang di Losmen Muslim, Jalan At-Taqwa, Blangpidie.

Kemudian, warung tersebut dikelola oleh salah seorang putranya, Said Tantawi. Mi kocok Warung Muslim di lantai dasar Losmen Muslim, masih bertahan hingga saat ini. Kini, gerai dimaksud dikelola Said Muswir (putra Said Tantawi atau cucu dari almarhum Said Idrus). Meski kondisi warung tampak sederhana, langganannya lumayan banyak. Sejak pagi hingga malam, ada saja penikmat mi kocok singgah di sana.


Warga Abdya di perantauan memang tidak bisa melupakan aroma khas mi kocok produk kampung halaman. Terutama mi putih yang khas itu. Berada jauh dirantau, tidak menjadi halangan untuk menikmati mi kocok. Sebab, dapat dipesan melalui anggota keluarga di kampung halaman di  Blangpidie. Said Muswir mengaku, banyak menerima pesanan mi kocok seperti itu. Caranya, mi kocok kuning dan putih yang belum dimasak, dibungkus terpisah dengan kuah sop ayam serta bumbunya.

Pranala luar

Referensi