Anemia: Perbedaan antara revisi
k Bot: Memformat ISBN |
Atayiskbot (bicara | kontrib) k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Penyangkalan-medis}} |
{{Penyangkalan-medis}} |
||
{{Infobox disease |
{{Infobox disease |
||
| Name = Anemia |
| Name = Anemia |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
'''Anemia''' (dalam bahasa [[Yunani]]: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah [[sel darah merah]] atau jumlah [[hemoglobin]] ([[protein]] pembawa [[oksigen]]) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari [[jantung]] yang diperoleh dari [[paru-paru]], dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. |
'''Anemia''' (dalam bahasa [[Yunani]]: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah [[sel darah merah]] atau jumlah [[hemoglobin]] ([[protein]] pembawa [[oksigen]]) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari [[jantung]] yang diperoleh dari [[paru-paru]], dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. |
||
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau [[morfologi]] sel darah merah, [[etiologi]] yang mendasari, dan penampakan [[klinis]]. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan [[hemolisis]] atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( [[hematopoiesis]] yang tidak efektif). |
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau [[morfologi]] sel darah merah, [[etiologi]] yang mendasari, dan penampakan [[klinis]]. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan [[hemolisis]] atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( [[hematopoiesis]] yang tidak efektif). |
||
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi [[hemoglobin]] (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau [[hematokrit]] (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.<ref name="Crash Course Internal medicine">{{en}} {{cite book|author= Baliga, Ragavendra|title= Crash Course Internal medicine|publisher= Elsevier Mosby|year=2007|id=ISBN 978-0-7234-3114-5}}</ref> |
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi [[hemoglobin]] (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau [[hematokrit]] (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.<ref name="Crash Course Internal medicine">{{en}} {{cite book|author= Baliga, Ragavendra|title= Crash Course Internal medicine|publisher= Elsevier Mosby|year=2007|id=ISBN 978-0-7234-3114-5}}</ref> |
||
== Tanda dan gejala anemia == |
== Tanda dan gejala anemia == |
||
Gejala anemia : |
Gejala anemia : |
||
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa : |
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa : |
||
* Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama |
* Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama |
||
:* [[Letargi]] |
:* [[Letargi]] |
||
Baris 36: | Baris 36: | ||
:* Kekebalan Tubuh Menurun |
:* Kekebalan Tubuh Menurun |
||
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu : |
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu : |
||
* Pucat pada membran [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku. |
* Pucat pada membran [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku. |
||
:* [[Sirkulasi hiperdinamik]], seperti [[takikardi]], pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik |
:* [[Sirkulasi hiperdinamik]], seperti [[takikardi]], pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik |
||
Baris 42: | Baris 42: | ||
:* [[Pendarahan retina]] <ref name="Crash Course Internal medicine"/> |
:* [[Pendarahan retina]] <ref name="Crash Course Internal medicine"/> |
||
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya : |
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya : |
||
:* [[Glossitis]] : terjadi pada pasien [[anemia megaloblastik]], [[anemia defisiensi besi]] |
:* [[Glossitis]] : terjadi pada pasien [[anemia megaloblastik]], [[anemia defisiensi besi]] |
||
:* [[Stomatitis]] angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi [[besi]]. |
:* [[Stomatitis]] angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi [[besi]]. |
||
Baris 52: | Baris 52: | ||
:* Garing biru pada gusi ([[Burton’s line]]), [[ensefalopati]], dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.<ref name="Crash Course Internal medicine"/> |
:* Garing biru pada gusi ([[Burton’s line]]), [[ensefalopati]], dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.<ref name="Crash Course Internal medicine"/> |
||
== Klasifikasi anemia == |
== Klasifikasi anemia == |
||
=== Klasifikasi anemia akibat Gangguan [[Eritropoiesis]] === |
=== Klasifikasi anemia akibat Gangguan [[Eritropoiesis]] === |
||
# Anemia defisiensi Besi : |
# Anemia defisiensi Besi : |
||
#: Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang [[hipokrom]] dan [[mikrositer]]. |
#: Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang [[hipokrom]] dan [[mikrositer]]. |
||
# Anemia Megaloblastik |
# Anemia Megaloblastik |
||
#: Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis [[timidin]] dan defek pada [[replikasi DNA]], efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah ([[megaloblas]]) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan [[pansitopenia]]. |
#: Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis [[timidin]] dan defek pada [[replikasi DNA]], efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah ([[megaloblas]]) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan [[pansitopenia]]. |
||
# Anemia Aplastik |
# Anemia Aplastik |
||
#: Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen. |
#: Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen. |
||
# Anemia Mieloptisik |
# Anemia Mieloptisik |
||
#: Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan [[granuloma]], yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.<ref name="Pathology basic of disease">{{en}} {{cite book|author=Kumar, Vinay|title=Robbin Basic Pathology|publisher= Saunders Elsevier|year=2007|id=ISBN 978-1-437-71781-5 }}</ref> |
#: Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan [[granuloma]], yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.<ref name="Pathology basic of disease">{{en}} {{cite book|author=Kumar, Vinay|title=Robbin Basic Pathology|publisher= Saunders Elsevier|year=2007|id=ISBN 978-1-437-71781-5 }}</ref> |
||
Baris 68: | Baris 68: | ||
# Anemia makrositik : penyebab utama yaitu [[anemia pernisiosa]], anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.<ref name="Klasifikasi Anemia">{{en}} [http://www.emedicinehealth.com/anemia/article_em.htm Anemia], "Klasifikasi Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref> |
# Anemia makrositik : penyebab utama yaitu [[anemia pernisiosa]], anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.<ref name="Klasifikasi Anemia">{{en}} [http://www.emedicinehealth.com/anemia/article_em.htm Anemia], "Klasifikasi Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref> |
||
== Etiologi == |
== Etiologi == |
||
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena : |
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena : |
||
# Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia. |
# Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia. |
||
# Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi. |
# Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi. |
||
# Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.<ref name="Harmening Clinical Hematology">{{en}} {{cite book|author= Harmening, Denise.|title= Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis|publisher= F.A. Davis|year=2009|id=ISBN 978-0-8036-1732-2}}</ref> |
# Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.<ref name="Harmening Clinical Hematology">{{en}} {{cite book|author= Harmening, Denise.|title= Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis|publisher= F.A. Davis|year=2009|id=ISBN 978-0-8036-1732-2}}</ref> |
||
== Diagnosa == |
== Diagnosa == |
||
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. |
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. |
||
Persentase sel darah merah dalam volume darah total ([[hematokrit]]) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. |
Persentase sel darah merah dalam volume darah total ([[hematokrit]]) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. |
||
Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplet (CBC). |
Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplet (CBC). |
||
== Manajemen terapi == |
== Manajemen terapi == |
||
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa : |
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa : |
||
# [[Transfusi darah]] |
# [[Transfusi darah]] |
||
# Pemberian [[kortikosteroid]] atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun. |
# Pemberian [[kortikosteroid]] atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun. |
||
# Pemberian [[eritropoietin]], hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis. |
# Pemberian [[eritropoietin]], hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis. |
||
# Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan [[mineral]] lain yang dibutuhkan.<ref name="Manajemen Anemia">{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/ Anemia], " Manajemen Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref> |
# Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan [[mineral]] lain yang dibutuhkan.<ref name="Manajemen Anemia">{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/ Anemia], " Manajemen Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref> |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Hematologi]] |
* [[Hematologi]] |
||
* [[Talasemia]] |
* [[Talasemia]] |
||
* [[Hemoglobin]] |
* [[Hemoglobin]] |
||
* [[Trombosit]] |
* [[Trombosit]] |
||
Baris 95: | Baris 95: | ||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* {{en}} [http://www.emedicine.com/med/topic1188.htm Iron Deficiency Anemia] |
* {{en}} [http://www.emedicine.com/med/topic1188.htm Iron Deficiency Anemia] |
||
* {{en}} [http://www.aafp.org/afp/990315ap/1598.html Ambulatory Management of Common Forms of Anemia] |
* {{en}} [http://www.aafp.org/afp/990315ap/1598.html Ambulatory Management of Common Forms of Anemia] |
||
* {{en}} [http://www.anemia.org/ National Anemia Action Council] |
* {{en}} [http://www.anemia.org/ National Anemia Action Council] |
||
{{Kondisi medis |state=expanded}} |
{{Kondisi medis |state=expanded}} |
Revisi per 3 Mei 2018 08.06
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Anemia | |
---|---|
Darah manusia dari sebuah kasus anemia defisiensi besi | |
Informasi umum | |
Nama lain | anaemia |
Pelafalan | |
Spesialisasi | Hematologi |
Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. Anemia bisa diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan, rusaknya sel darah merah secara berlebihan hemolisis atau kekurangan pembentukan sel darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.[1]
Tanda dan gejala anemia
Gejala anemia :
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa :
- Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama
- Letargi
- Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
- Kepala terasa ringan
- Palpitasi
- Pucat
- Kekebalan Tubuh Menurun
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
- Pucat pada membran mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
- Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
- Gagal jantung
- Pendarahan retina [1]
Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :
- Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia defisiensi besi
- Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
- Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan.
- Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
- Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
- Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
- Neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.
- Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.[1]
Klasifikasi anemia
Klasifikasi anemia akibat Gangguan Eritropoiesis
- Anemia defisiensi Besi :
- Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
- Anemia Megaloblastik
- Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
- Anemia Aplastik
- Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas. Hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
- Anemia Mieloptisik
Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel
- Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
- Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
- Anemia makrositik : penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.[3]
Etiologi
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
- Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit gangguan sistem imun, talasemia.
- Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
- Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis, dan trauma.[4]
Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplet (CBC).
Manajemen terapi
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa :
- Transfusi darah
- Pemberian kortikosteroid atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
- Pemberian eritropoietin, hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
- Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin, dan mineral lain yang dibutuhkan.[5]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c (Inggris) Baliga, Ragavendra (2007). Crash Course Internal medicine. Elsevier Mosby. ISBN 978-0-7234-3114-5.
- ^ (Inggris) Kumar, Vinay (2007). Robbin Basic Pathology. Saunders Elsevier. ISBN 978-1-437-71781-5.
- ^ (Inggris) Anemia, "Klasifikasi Anemia . Diakses pada 1 Agustus 2012.
- ^ (Inggris) Harmening, Denise. (2009). Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis. F.A. Davis. ISBN 978-0-8036-1732-2.
- ^ (Inggris) Anemia, " Manajemen Anemia . Diakses pada 1 Agustus 2012.
Pranala luar
- (Inggris) Iron Deficiency Anemia
- (Inggris) Ambulatory Management of Common Forms of Anemia
- (Inggris) National Anemia Action Council