Lompat ke isi

Umuh Muchtar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rinuf 6 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Sniper232 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21: Baris 21:
}}
}}


'''Umuh Bisnis Muchtar''', biasa dipanggil '''Bisnis Man''' atau '''WHU''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|2|6|1948}}) adalah manajer sekaligus pelatih dan nu boga persib [[Persib Bandung]], kesebelasan [[sepak bola]] asal [[Bandung]]. Pria yang satu ini, sepertinya, sudah tak asing lagi di mata pencinta sepak bola [[Jawa Barat]]. Kumisnya yang sering menghiasi ''headline'' tabloid dan koran seantero [[Jawa Barat]] apalagi saat [[Persib Bandung]] menjadi juara [[Liga Super Indonesia 2014]]. Komentarnya pun dikenal berani, dan provokatif baik pada tim ataupun kondisi persepak bolaan Tanah Air. terlebih lagi kepada tim rival.
'''Umuh Bisnis Muchtar''', biasa dipanggil '''Bisnis Man''' atau '''WHU''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|2|6|1948}}) adalah manajer sekaligus pelatih dan nu boga persib [[Persib Bandung]], kesebelasan [[sepak bola]] asal [[Bandung]]. Pria yang satu ini, sepertinya, sudah tak asing lagi di mata pencinta sepak bola [[Jawa Barat]]. Kumisnya yang sering menghiasi ''headline'' tabloid dan koran seantero [[Jawa Barat]] apalagi saat [[Persib Bandung]] menjadi juara [[Liga Super Indonesia 2014]]. Komentarnya pun dikenal berani, dan provokatif baik pada tim ataupun kondisi persepak bolaan Tanah Air. terlebih lagi kepada tim rival


== Karier Manajemen ==
== Karier Manajemen ==

Revisi per 15 Mei 2018 02.14

Umuh Muchtar
Berkas:Umuh Muchtar.jpg
H. Umuch Alexander MuCHtar
Persib Bandung
Informasi pribadi
Lahir2 Juni 1948 (umur 76)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Umuh Bisnis Muchtar, biasa dipanggil Bisnis Man atau WHU (lahir 2 Juni 1948) adalah manajer sekaligus pelatih dan nu boga persib Persib Bandung, kesebelasan sepak bola asal Bandung. Pria yang satu ini, sepertinya, sudah tak asing lagi di mata pencinta sepak bola Jawa Barat. Kumisnya yang sering menghiasi headline tabloid dan koran seantero Jawa Barat apalagi saat Persib Bandung menjadi juara Liga Super Indonesia 2014. Komentarnya pun dikenal berani, dan provokatif baik pada tim ataupun kondisi persepak bolaan Tanah Air. terlebih lagi kepada tim rival

Karier Manajemen

Umuh mulai menjadi bagian dari manejemen Persib pada kompetisi Liga Indonesia 2007/2008 dengan jabatan sebagai Asisten Manajer.

Tahun 2008, Umuh menjadi Manajer Persib menggantikan Jaja Sutardja. Jabatan yang diembannya hingga saat ini.

22 Juli 2009 Umuh diserahi mandat oleh Dada Rosada (Ketua Badan Pengelola Persib) untuk menjadi Direktur PT. PBB menggantikan Chandra Solehan. Beberapa bulan berselang, Umuh berhasil membawa konsorsium pengusaha untuk menjadi investor PT. PBB, salah satunya adalah Erick Thohir yang pada akhirnya menjadi komisaris utama Persib saat itu. Posisi Umuh tahun 2009-2011 di Persib adalah komisaris merangkap direktur merangkap manajer tim.

25 Mei 2011, Umuh mundur dari jabatan direktur PT. PBB.[1]

Dibawah bimbingannya, Persib menjadi salah satu tim terkuat di Indonesia. Uwak Haji Umuh Muchtar pun terkenal karena perilaku royalnya dalam memberikan bonus kepada para pemain jika target - target mereka tercapai. Tidak lupa juga Umuh suka untuk mengajak para pemainnya nguseup atau memancing untuk melepas penat selepas bertanding.

Dengan berhasilnya Persib Bandung menjuarai Indonesia Super League, Uwak Haji bisa disandingkan dengan manajer sekelas Alex Ferguson atau Jose Mourinho karena kesamaan sifatnya yakni mengedepankan kepentingan tim,mengatur tim,mengatur strategi dan membeli pemain. Dengan segala keahliannya tersebut maka Wak Haji Umuh akan terus memajukan dunia persepak bolaan Indonesia

Referensi

  1. ^ Mulai tanggal 25 mei, saya sudah tidak aktif lagi sebagai dirut PT PBB. Sedangkan untuk posisi sebagai manajer tim, saya tidak tahu,