Lompat ke isi

Jalur kereta api Kedungjati–Secang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27: Baris 27:
[[Berkas:Rel Gerigi Mati.jpg|jmpl|Kondisi Rel Gerigi di lintas [[Stasiun Bedono]] - [[Stasiun Secang]].]]
[[Berkas:Rel Gerigi Mati.jpg|jmpl|Kondisi Rel Gerigi di lintas [[Stasiun Bedono]] - [[Stasiun Secang]].]]
[[Berkas:Rel Geririgi 04.jpg|jmpl|Kondisi rel gerigi di lintas [[Stasiun Ambarawa]] - [[Stasiun Bedono]]]]
[[Berkas:Rel Geririgi 04.jpg|jmpl|Kondisi rel gerigi di lintas [[Stasiun Ambarawa]] - [[Stasiun Bedono]]]]
'''Jalur kereta api KedungjatiSehang''' adalah jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan [[Stasiun Parakan]] dan [[Stasiun Kedungjati]]. Jalur ini dimiliki oleh [[Daerah Operasi IV Semarang]] dan [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]. Di petak antara [[Stasiun Bedono]]-[[Stasiun Ambarawa]] merupakan jalur bergerigi, dikarenakan tanjakan di jalur ini cukup terjal.
'''Jalur kereta api Kedungjati–Secang''' adalah jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan [[Stasiun Parakan]] dan [[Stasiun Kedungjati]]. Jalur ini dimiliki oleh [[Daerah Operasi IV Semarang]] dan [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]. Di petak antara [[Stasiun Bedono]]-[[Stasiun Ambarawa]] merupakan jalur bergerigi, dikarenakan tanjakan di jalur ini cukup terjal.


Jalur ini dibuka pada tahun [[1871]], rampung tahun [[1905]] oleh [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]. Namun jalur ini ditutup pada tahun [[1976]] karena okupansi penumpang yang menurun. Kini, petak jalan antara Bedono-Ambarawa-Tuntang hanya beroperasi sebagai jalur wisata.
Jalur ini dibuka pada tahun [[1871]], rampung tahun [[1905]] oleh [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]. Namun jalur ini ditutup pada tahun [[1976]] karena okupansi penumpang yang menurun. Kini, petak jalan antara Bedono-Ambarawa-Tuntang hanya beroperasi sebagai jalur wisata.

Revisi per 16 Mei 2018 17.13

Jalur kereta api Secang-Kedungjati
Unknown route-map component "exCONTg"
Jalur kereta api Yogyakarta-Secang
Unknown route-map component "exSTR+c2" Unknown route-map component "exCONT3"
Jalur kereta api Secang-Parakan
Unknown route-map component "exABZg+1" Unknown route-map component "exSTRc4"
Unknown route-map component "exBHF"
Stasiun Secang
Unknown route-map component "exHST"
Stasiun Brangkal
Unknown route-map component "exHST"
Stasiun Candi Umbul
Unknown route-map component "exHST"
Stasiun Grabag Merbabu
Unknown route-map component "exHST"
Stasiun Gemawang
Unknown route-map component "ENDExa"
Station on track
Stasiun Bedono
Stop on track
Stasiun Jambu
Station on track
Stasiun Ambarawa
Station on track
Stasiun Tuntang
Unknown route-map component "ENDExe"
Unknown route-map component "exHST"
Stasiun Bringin
Unknown route-map component "exHST"
Stasiun Gogodalem
Unknown route-map component "exHST"
Stasiun Tempuran
Unknown route-map component "exSTRc2" Unknown route-map component "exSTR3"
Unknown route-map component "CONTgq" Unknown route-map component "eABZq+1" Station on transverse track Unknown route-map component "CONTfq"
Stasiun Kedungjati, Jalur kereta api Brumbung-Gundih
Berkas:Rel Gerigi Mati.jpg
Kondisi Rel Gerigi di lintas Stasiun Bedono - Stasiun Secang.
Berkas:Rel Geririgi 04.jpg
Kondisi rel gerigi di lintas Stasiun Ambarawa - Stasiun Bedono

Jalur kereta api Kedungjati–Secang adalah jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan Stasiun Parakan dan Stasiun Kedungjati. Jalur ini dimiliki oleh Daerah Operasi IV Semarang dan Daerah Operasi VI Yogyakarta. Di petak antara Stasiun Bedono-Stasiun Ambarawa merupakan jalur bergerigi, dikarenakan tanjakan di jalur ini cukup terjal.

Jalur ini dibuka pada tahun 1871, rampung tahun 1905 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. Namun jalur ini ditutup pada tahun 1976 karena okupansi penumpang yang menurun. Kini, petak jalan antara Bedono-Ambarawa-Tuntang hanya beroperasi sebagai jalur wisata.

Rencananya PT Kereta Api Indonesia akan mengaktifkan jalur ini untuk keperluan wisata. Petak Kedungjati-Tuntang telah mulai diaktifkan kembali pada tahun 2018 dan bisa dioperasikan pada tahun 2021. Kemudian petak Bedono-Secang diaktifkan setelah petak Kedungjati-Tuntang aktif.

Jalur terhubung

Daftar stasiun

Lihat pula

Pranala luar