Jalur kereta api Kedungjati–Secang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
[[Berkas:Rel Gerigi Mati.jpg|jmpl|Kondisi Rel Gerigi di lintas [[Stasiun Bedono]] - [[Stasiun Secang]].]] |
[[Berkas:Rel Gerigi Mati.jpg|jmpl|Kondisi Rel Gerigi di lintas [[Stasiun Bedono]] - [[Stasiun Secang]].]] |
||
[[Berkas:Rel Geririgi 04.jpg|jmpl|Kondisi rel gerigi di lintas [[Stasiun Ambarawa]] - [[Stasiun Bedono]]]] |
[[Berkas:Rel Geririgi 04.jpg|jmpl|Kondisi rel gerigi di lintas [[Stasiun Ambarawa]] - [[Stasiun Bedono]]]] |
||
'''Jalur kereta api |
'''Jalur kereta api Kedungjati–Secang''' adalah jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan [[Stasiun Parakan]] dan [[Stasiun Kedungjati]]. Jalur ini dimiliki oleh [[Daerah Operasi IV Semarang]] dan [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]. Di petak antara [[Stasiun Bedono]]-[[Stasiun Ambarawa]] merupakan jalur bergerigi, dikarenakan tanjakan di jalur ini cukup terjal. |
||
Jalur ini dibuka pada tahun [[1871]], rampung tahun [[1905]] oleh [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]. Namun jalur ini ditutup pada tahun [[1976]] karena okupansi penumpang yang menurun. Kini, petak jalan antara Bedono-Ambarawa-Tuntang hanya beroperasi sebagai jalur wisata. |
Jalur ini dibuka pada tahun [[1871]], rampung tahun [[1905]] oleh [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]. Namun jalur ini ditutup pada tahun [[1976]] karena okupansi penumpang yang menurun. Kini, petak jalan antara Bedono-Ambarawa-Tuntang hanya beroperasi sebagai jalur wisata. |
Revisi per 16 Mei 2018 17.13
Jalur kereta api Kedungjati–Secang adalah jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan Stasiun Parakan dan Stasiun Kedungjati. Jalur ini dimiliki oleh Daerah Operasi IV Semarang dan Daerah Operasi VI Yogyakarta. Di petak antara Stasiun Bedono-Stasiun Ambarawa merupakan jalur bergerigi, dikarenakan tanjakan di jalur ini cukup terjal.
Jalur ini dibuka pada tahun 1871, rampung tahun 1905 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. Namun jalur ini ditutup pada tahun 1976 karena okupansi penumpang yang menurun. Kini, petak jalan antara Bedono-Ambarawa-Tuntang hanya beroperasi sebagai jalur wisata.
Rencananya PT Kereta Api Indonesia akan mengaktifkan jalur ini untuk keperluan wisata. Petak Kedungjati-Tuntang telah mulai diaktifkan kembali pada tahun 2018 dan bisa dioperasikan pada tahun 2021. Kemudian petak Bedono-Secang diaktifkan setelah petak Kedungjati-Tuntang aktif.
Jalur terhubung
Daftar stasiun
- Daerah Operasi VI Yogyakarta
- Stasiun Secang (SCA) (km 55,940)
- Halte Brangkal (BRL) (km 59,13.50)
- Stasiun Candi Umbul (CAI) (km 63,638.50)
- Stasiun Grabag Merbabu (GMB)
- Daerah Operasi IV Semarang
- Halte Gemawang (GWG)
- Stasiun Bedono (BDN)
- Halte Ampin Wetan (APW)
- Halte Karangkepoh (KKP)
- Stasiun Jambu (JMB)
- Halte Kelurahan Tempuran (KTE)
- Stasiun Ambarawa (ABR)
- Stasiun Tuntang (TTG) (km 90,581)
- Halte Telogo (TEL) (km 94,561)
- Stasiun Bringin (BRI) (km 99,588)
- Stasiun Gogodalem (GGD) (km 105,001)
- Stasiun Tempuran (TPN) (km 113,283)
- Stasiun Ngombak (NBK) (km 116,212)
- Stasiun Kedungjati (KEJ)
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Sindo News: Rel Ambarawa-Magelang Diaktifkan
- (Indonesia) Tribun: Jalur KA Kedungjati-Tuntang Beroperasi 2015
- (Indonesia) Indonesian Heritage Railway: Rel Bergigi Ambarawa-Bedono
- (Indonesia) Target Reaktivasi Jalur Kereta Api Kedungjati-Bedono Selesai pada 2018
- (Indonesia) Ditjen KA : Jalur kereta api Yogyakarta-Ambarawa akan diaktifkan kembali