Lompat ke isi

Natrium benzoat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
RahmadAdi.S (bicara | kontrib)
Kesehatan: Perbaikan ejaan kalimat yg kurang tepat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 86: Baris 86:
Natrium benzoat aman untuk dikonsumsi.
Natrium benzoat aman untuk dikonsumsi.


[[Kucing]] secara signifikan kurang toleran terhadap asam benzoat dan garam-garamnya daripada [[tikus]].<ref>{{cite journal |author=Bedford PG, Clarke EG |title=Experimental benzoic acid poisoning in the cat |journal=Vet. Rec. |volume=90 |issue=3 |pages=53–8 |date=January 1972 |pmid=4672555 |doi=10.1136/vr.90.3.53}}</ref>
[[Kucing]] secara signifikan kurang toleran terhadap asam benzoat dgargaram-garaman daripada [[tikus]].<ref>{{cite journal |author=Bedford PG, Clarke EG |title=Experimental benzoic acid poisoning in the cat |journal=Vet. Rec. |volume=90 |issue=3 |pages=53–8 |date=January 1972 |pmid=4672555 |doi=10.1136/vr.90.3.53}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 3 Juni 2018 00.05

Natrium benzoat
Rumus skeleton natrium benzoat
Bubuk natrium benzoat
Nama
Nama IUPAC
Natrium benzoat
Nama lain
E211, soda benzoat
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/C7H6O2.Na/c8-7(9)6-4-2-1-3-5-6;/h1-5H,(H,8,9);/q;+1/p-1 YaY
    Key: WXMKPNITSTVMEF-UHFFFAOYSA-M YaY
  • InChI=1/C7H6O2.Na/c8-7(9)6-4-2-1-3-5-6;/h1-5H,(H,8,9);/q;+1/p-1
    Key: WXMKPNITSTVMEF-REWHXWOFAY
  • [Na+].[O-]C(=O)c1ccccc1
Sifat
C7H5NaO2
Massa molar 144,10 g·mol−1
Penampilan Bubuk putih/ kristal bening
Bau Tanpa bau
Densitas 1.497 g/cm3
Titik lebur 410 °C (770 °F)
62.7 g/100 mL (0 °C)
62.78 g/100 mL (15 °C)
62.6 g/100 mL (30 °C)
71.11 g/100 mL (100 °C)[1]
Kelarutan Larut dalam ammonia cair, piridin[1]
Kelarutan dalam metanol 8.22 g/100 g (15 °C)
7.55 g/100 g (66.2 °C)[1]
Kelarutan dalam etanol 2.3 g/100 g (25 °C)
8.3 g/100 g (78 °C)[1]
Kelarutan dalam 1,4-Dioksana 818 μg/kg (25 °C)[1]
Bahaya
Piktogram GHS GHS07: Tanda Seru[2]
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H319[2]
P305+351+338[2]
Titik nyala 100 °C (212 °F; 373 K)
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
4100 mg/kg (oral, rat)
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Natrium benzoat rumusnya NaC7H5O2. Digunakan sebagai pengawet makanan dengan nomor E E211. Merupakan garam natrium dari asam benzoat yang muncul ketika dilarutkan dalam air. Dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan asam benzoat. Asam benzoat ada secara alami dalam jumlah kecil di kranberi, prune, kayu manis, cengkeh, dan apel.

Kegunaan

Pengawet makanan

Natrium benzoat dapat menahan bakteri dan jamur dalam kondisi asam. Digunakan dalam makanan yang bersifat asam seperti minuman berkarbonasi, jus, selai buah, dll. Juga digunakan sebagai tambahan pada obat dan kosmetik.[3][4]

Farmasi

Natrium benzoat digunakan sebagai perawatan untuk gangguan siklus urea.[5][6]

Lainnya

Juga digunakan dalam kembang api sebagai bahan bakar pada bubuk yang dapat bersiul jika dimampatkan kedalam sebuah tabung dan dinyalakan.

Mekanisme pengawetan makanan

Dimulai dengan penyerapan asam benzoat kedalam sel. Jika pH intraseluler turun ke angka < 5, fermentasi anaerobik glukosa melalui fosfofruktokinase berkurang tajam[7] sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikro-organisme yang dapat merusak makanan.

Produksi

Diproduksi dengan menetralkan asam benzoat dengan natrium hidroksida.[8] Dapat juga dibuat dengan menambahkan asam benzoat ke larutan natrium karbonat pekat panas sampai buihnya hilang. Larutan kemudian berevaporasi, dingin, dan mengkristal sampai kering, kemudian terbentuk butiran.

Kesehatan

Natrium benzoat aman untuk dikonsumsi.

Kucing secara signifikan kurang toleran terhadap asam benzoat dgargaram-garaman daripada tikus.[9]

Referensi

  1. ^ a b c d e http://chemister.ru/Database/properties-en.php?dbid=1&id=1004
  2. ^ a b c Sigma-Aldrich Co., Sodium benzoate. Diakses tanggal 2014-05-23.
  3. ^ "Skin Deep® Cosmetics Database | Environmental Working Group". Cosmeticsdatabase.com. Diakses tanggal 2013-01-14. 
  4. ^ "Sodium benzoate in Robitussin cough". Rxmed.com. Diakses tanggal 2013-01-14. 
  5. ^ Häberle, J; Boddaert, N; Burlina, A; Chakrapani, A; Dixon, M; Huemer, M; Karall, D; Martinelli, D; Crespo, PS; Santer, R; Servais, A; Valayannopoulos, V; Lindner, M; Rubio, V; Dionisi-Vici, C (2012). "Suggested guidelines for the diagnosis and management of urea cycle disorders". Orphanet journal of rare diseases. 7: 32. doi:10.1186/1750-1172-7-32. PMC 3488504alt=Dapat diakses gratis. PMID 22642880. 
  6. ^ Wilcken, B (2004). "Problems in the management of urea cycle disorders". Molecular genetics and metabolism. 81 Suppl 1: S86–91. doi:10.1016/j.ymgme.2003.10.016. PMID 15050980. 
  7. ^ Krebs HA, Wiggins D, Stubbs M, Sols A, Bedoya F (September 1983). "Studies on the mechanism of the antifungal action of benzoate". Biochem. J. 214 (3): 657–63. PMC 1152300alt=Dapat diakses gratis. PMID 6226283. 
  8. ^ "International Programme On Chemical Safety". Inchem.org. Diakses tanggal 2013-01-14. 
  9. ^ Bedford PG, Clarke EG (January 1972). "Experimental benzoic acid poisoning in the cat". Vet. Rec. 90 (3): 53–8. doi:10.1136/vr.90.3.53. PMID 4672555. 

Pranala luar