Lompat ke isi

Abdul Karim Amrullah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Palladin911 (bicara | kontrib)
Update
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 72: Baris 72:
|award1 = [[Doktor]] [[Honoris Causa]]
|award1 = [[Doktor]] [[Honoris Causa]]
|pemberi_award1 = [[Universitas Al-Azhar]]
|pemberi_award1 = [[Universitas Al-Azhar]]
|tahun_award1 =
|tahun_award1 =


|award2 =
|award2 =
Baris 110: Baris 110:
{{Hamka}}
{{Hamka}}
{{lifetime|1879|1945|}}
{{lifetime|1879|1945|}}

{{Ulama-Nusantara-bio-stub}}


[[Kategori:Dai Indonesia]]
[[Kategori:Dai Indonesia]]
Baris 118: Baris 116:
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Suku Jambak]]
[[Kategori:Suku Jambak]]


{{Ulama-Nusantara-bio-stub}}

Revisi per 23 Juni 2018 15.24

Abdul Karim Amrullah
NamaAbdul Karim Amrullah
KeturunanHamka

Dr. HC. Haji Abdul Karim Amrullah (10 Februari 1879 – 2 Juni 1945), dijuluki sebagai Haji Rasul, adalah ulama terkemuka sekaligus reformis Islam di Indonesia.[butuh rujukan] Ia juga merupakan pendiri Sumatera Thawalib, sekolah Islam modern pertama di Indonesia. Ia bersama Abdullah Ahmad menjadi orang Indonesia terawal yang memperoleh gelar doktor kehormatan dari Universitas Al-Azhar, di Kairo, Mesir.[butuh rujukan]

Kehidupan

Abdul Karim Amrullah dilahirkan dari pasangan Syeikh Muhammad Amrullah Tuanku Abdullah Saleh dan Andung Tarawas. Ayahnya, yang juga dikenal sebagai Tuanku Kisai, merupakan syekh dari Tarekat Naqsyabandiyah.[butuh rujukan]

Pada tahun 1894, ia dikirim ayahnya ke Mekkah untuk menimba ilmu, dan berguru pada Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang pada waktu itu menjadi guru dan imam Masjidil Haram.[butuh rujukan] Pada tahun 1925, sepulangnya dari perjalanan ke Jawa, ia mendirikan cabang Muhammadiyah di Minangkabau, tepatnya di Sungai Batang, kampung halamannya.[butuh rujukan]

Ia meninggal dunia pada 2 Juni 1945 di Jakarta.[butuh rujukan] Salah satu putranya, yaitu Hamka (nama pena dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah), dikenal banyak orang sebagai ulama besar dan sastrawan Indonesia angkatan Balai Pustaka.[butuh rujukan]

Rujukan

  • Graves, Elizabeth E. (2007). Asal usul Elite Minangkabau Modern: Respons Terhadap Kolonial Belanda Abad XIX/XX. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-661-1. 
  • Santosa, Kholid O. (2007). Manusia di Panggung Sejarah, Pemikiran dan Gerakan Tokoh-tokoh Islam. Bandung: Sega Arsy. 
  • Jamal, Murni (2002). Dr. H. Abdul Karim Amrullah, Pengaruh dalam Gerakan Pembaharuan Islam di Minangkabau Pada Awal Abad ke-20.