Petrus Canisius Mandagi: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 45: | Baris 45: | ||
Ia kembali menjalani studi, kali ini di [[Leuven]], [[Belgia]] sejak tahun 1978 hingga 1981, dan meraih gelar MA dalam Religios Studies pada tahun 1979 dan Lisensiat dalam Teologi Dogmatik pada tahun 1981. Sekembalinya ke Indonesia, ia ditugaskan menjadi [[dosen]] dogmatik di Seminari Tinggi Pineleng hingga tahun 1990. Antara tahun 1981 hingga 1982, ia juga kembali bertugas sebagai ''socius'' sekaligus pembina calon imam MSC, dan pada tahun 1982 hingga 1990 ia menjadi ''superior'' pembina Skolastikat MSC. |
Ia kembali menjalani studi, kali ini di [[Leuven]], [[Belgia]] sejak tahun 1978 hingga 1981, dan meraih gelar MA dalam Religios Studies pada tahun 1979 dan Lisensiat dalam Teologi Dogmatik pada tahun 1981. Sekembalinya ke Indonesia, ia ditugaskan menjadi [[dosen]] dogmatik di Seminari Tinggi Pineleng hingga tahun 1990. Antara tahun 1981 hingga 1982, ia juga kembali bertugas sebagai ''socius'' sekaligus pembina calon imam MSC, dan pada tahun 1982 hingga 1990 ia menjadi ''superior'' pembina Skolastikat MSC. |
||
Sejak 1990 hingga 1994, ia menjadi Provinsial Provinsi MSC Indonesia. Pada 10 Juni 1994, Mgr. Mandagi ditunjuk oleh [[Paus Yohanes Paulus II]] untuk meneruskan kepemimpinan Mgr. [[Andreas Peter Cornelius Sol]], [[M.S.C.]] di [[Keuskupan Amboina]]. Mgr. Sol kemudian menjadi Penahbis Utama baginya, dengan didampingi oleh Uskup Auksilier Amboina bergelar Uskup Tituler Apisa Maius, Mgr. [[Josephus Tethool]], M.S.C. dan Uskup Auksiler Ujung Pandang bergelar Uskup Tituler Amantia, Mgr. [[Johannes Liku Ada']].<ref>http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/07/mgr-petrus-canisius-mandagi-msc.html</ref> |
Sejak 1990 hingga 1994, ia menjadi Provinsial Provinsi MSC Indonesia. Pada 10 Juni 1994, Mgr. Mandagi ditunjuk oleh [[Paus Yohanes Paulus II]] untuk meneruskan kepemimpinan Mgr. [[Andreas Peter Cornelius Sol]], [[M.S.C.]] di [[Keuskupan Amboina]]. Pada 18 September 1994, Mgr. Sol kemudian menjadi Penahbis Utama baginya, dengan didampingi oleh Uskup Auksilier Amboina bergelar Uskup Tituler Apisa Maius, Mgr. [[Josephus Tethool]], M.S.C. dan Uskup Auksiler Ujung Pandang bergelar Uskup Tituler Amantia, Mgr. [[Johannes Liku Ada']].<ref>http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/07/mgr-petrus-canisius-mandagi-msc.html</ref> |
||
Ia menjalankan kepemimpinan dengan langsung turun ke lapangan dalam menanggapi berbagai masalah yang ada.<ref>http://www.mirifica.net/2015/08/23/gaya-blusukan-uskup-amboina-mgr-mandagi/</ref> Ia menaruh juga fokus perhatian pada pendidikan calon imam, serta pendidikan pada umumnya termasuk juga pendidikan umat. Selian itu, ia juga menempatkan kesehatan sebagai masalah utama umat dan masyarakat. Ia juga melihat betapa pentingnya Gereja terlibat dalam kehidupan dan pendidikan politik.<ref>http://www.hidupkatolik.com/index.php/2012/12/03/mgr-p-c-mandagi-msc-paling-sulit-menghadapi-diri-sendiri</ref> |
Ia menjalankan kepemimpinan dengan langsung turun ke lapangan dalam menanggapi berbagai masalah yang ada.<ref>http://www.mirifica.net/2015/08/23/gaya-blusukan-uskup-amboina-mgr-mandagi/</ref> Ia menaruh juga fokus perhatian pada pendidikan calon imam, serta pendidikan pada umumnya termasuk juga pendidikan umat. Selian itu, ia juga menempatkan kesehatan sebagai masalah utama umat dan masyarakat. Ia juga melihat betapa pentingnya Gereja terlibat dalam kehidupan dan pendidikan politik.<ref>http://www.hidupkatolik.com/index.php/2012/12/03/mgr-p-c-mandagi-msc-paling-sulit-menghadapi-diri-sendiri</ref> |
Revisi per 25 Juni 2018 01.46
Mgr. Petrus Canisius Mandagi | |
---|---|
Uskup Amboina | |
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan | Amboina |
Penunjukan | 10 Juni 1994 (30 tahun, 115 hari) |
Pendahulu | Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. |
Imamat | |
Tahbisan imam | 18 Desember 1975[1] (48 tahun, 290 hari) |
Tahbisan uskup | 18 September 1994 (30 tahun, 15 hari) oleh Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Petrus Canisius Mandagi |
Lahir | 27 April 1949 Kamangta, Tombulu, Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Kediaman | Keuskupan Amboina |
Jabatan sebelumnya |
|
Semboyan | Nil Nisi Christum (Galatia 2:20) (Tidak ada apapun selain Kristus) |
Lambang |
Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (lahir 27 April 1949) adalah Uskup Petahana Keuskupan Amboina yang telah menjabat sejak terpilih pada 10 Juni 1994.
Latar belakang dan pendidikan
Mandagi menjalani pendidikan sekolah dasar di SD Katolik Kamangta sejak tahun 1954 hingga tamat 1960. Setelah lulus, ia meneruskan pendidikan di Seminari Menengah Kakaskasen, Tomohon hingga tahun 1967, dilanjutkan dengan pendidikan filsafat dan teologi di Seminari Tinggi Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara hingga tahun 1975.
Karya
Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 18 Desember 1975 di Manado. Setelah tahbisan, ia diangkat menjadi socius sekaligus pembina para calon anggota tarekat MSC di Karanganyar sejak 1976 hingga 1977. Ia kemudian ditugaskan Pastor Paroki Gereja Bunda Hati Kudus, Kemakmuran, Jakarta hingga tahun 1978.
Ia kembali menjalani studi, kali ini di Leuven, Belgia sejak tahun 1978 hingga 1981, dan meraih gelar MA dalam Religios Studies pada tahun 1979 dan Lisensiat dalam Teologi Dogmatik pada tahun 1981. Sekembalinya ke Indonesia, ia ditugaskan menjadi dosen dogmatik di Seminari Tinggi Pineleng hingga tahun 1990. Antara tahun 1981 hingga 1982, ia juga kembali bertugas sebagai socius sekaligus pembina calon imam MSC, dan pada tahun 1982 hingga 1990 ia menjadi superior pembina Skolastikat MSC.
Sejak 1990 hingga 1994, ia menjadi Provinsial Provinsi MSC Indonesia. Pada 10 Juni 1994, Mgr. Mandagi ditunjuk oleh Paus Yohanes Paulus II untuk meneruskan kepemimpinan Mgr. Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. di Keuskupan Amboina. Pada 18 September 1994, Mgr. Sol kemudian menjadi Penahbis Utama baginya, dengan didampingi oleh Uskup Auksilier Amboina bergelar Uskup Tituler Apisa Maius, Mgr. Josephus Tethool, M.S.C. dan Uskup Auksiler Ujung Pandang bergelar Uskup Tituler Amantia, Mgr. Johannes Liku Ada'.[2]
Ia menjalankan kepemimpinan dengan langsung turun ke lapangan dalam menanggapi berbagai masalah yang ada.[3] Ia menaruh juga fokus perhatian pada pendidikan calon imam, serta pendidikan pada umumnya termasuk juga pendidikan umat. Selian itu, ia juga menempatkan kesehatan sebagai masalah utama umat dan masyarakat. Ia juga melihat betapa pentingnya Gereja terlibat dalam kehidupan dan pendidikan politik.[4]
Dalam kapasitasnya sebagai Anggota KWI, ia pernah duduk sebagai Ketua Komisi Kateketik (1997–2003), Anggota Presidium KWI (2000–2003), Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian dan Pastoral Perantau (2003–2009), dan Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan sekaligus Anggota Presidium KWI (2009–2015).[5]
Referensi
- ^ "Catholic Hierarchy". Diakses tanggal 4 Januari 2013.
- ^ http://hirarkigereja.katolikpedia.org/2014/07/mgr-petrus-canisius-mandagi-msc.html
- ^ http://www.mirifica.net/2015/08/23/gaya-blusukan-uskup-amboina-mgr-mandagi/
- ^ http://www.hidupkatolik.com/index.php/2012/12/03/mgr-p-c-mandagi-msc-paling-sulit-menghadapi-diri-sendiri
- ^ http://www.keuskupanamboina.org/index.php?option=com_content&view=article&id=21:mgr-p-c-mandagi-msc-merayakan-hut-tahbisan-imamatnya-ke-40&catid=14&Itemid=142
Pranala luar
- (Inggris) Entri Petrus Canisius Mandagi pada situs web Catholic-Hierarchy
- (Inggris) Entri Petrus Canisius Mandagi pada situs web Giga Catholic
Jabatan Gereja Katolik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. |
Uskup Amboina 10 Juni 1994–kini |
Petahana |