Stasiun Panarukan: Perbedaan antara revisi

Diagram lintasan stasiun
	Legenda

Stasiun Panarukan

Berkas:PapanNamaStasiun PNR.png
Stasiun Panarukan Berkas:PapanNamaStasiun PNR.png
	Berkas:Panarukan 2.jpg Emplasemen Stasiun Panarukan.
Lokasi	Jalan Raya Pos (Jalan Raya Probolinggo-Situbondo); Kilensari, Panarukan, Situbondo, Jawa Timur; Indonesia;
Koordinat	7°41′53″S 113°56′6″E / 7.69806°S 113.93500°E
Ketinggian	+3 m
Operator	Daerah Operasi IX Jember; ; ; ;
Letak	km 284+016 lintas Surabaya Kota-Probolinggo-Kalisat-Panarukan
Jumlah jalur	2 (jalur 1: sepur lurus)
Layanan	-
Konstruksi
Jenis struktur	Atas tanah
Informasi lain
Kode stasiun	PNR; 5618;
Klasifikasi	I
Sejarah
Dibuka	1897
Ditutup	2004
Diagram lintasan stasiun
Diagram lintasan stasiun
	Legenda
Lokasi pada peta
	Sunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Sebaris

Revisi per 4 Juli 2018 11.59

Stasiun Panarukan (PNR) adalah stasiun kereta api non aktif yang berada di Kilensari, Panarukan, Situbondo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +3 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi IX Jember. Stasiun ini merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api Kalisat-Panarukan. Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus ditambah lima jalur simpan (khusus bongkar muat barang).

Sejarah

Stasiun ini dibuka pada tahun 1897. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1 km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS). Sebelum tahun 1980, stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan.

Pada tahun 1980, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari Sungai Sampeyan. Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun 1990. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.

Kereta api penumpang masih bisa beroperasi sampai tahun 2004. Karena prasarna yang sudah sangat tua, PT KAI menutup jalur dan stasiun ini pada tahun 2004. Selain itu, jalur ini ditutup karena kurangnya sarana kereta api Daop IX Jember. Kereta api lokal yang melewati jalur ini sebelum ditutup hanya membawa 1-2 gerbong ekonomi dan 1 gerbong barang. Tidak ada kereta api yang melewati jalur ini lagi. Rel-rel, sinyal, wesel dan aset-aset kereta lainnya dibiarkan terbengkalai. Bahkan ada sebagian yang dicuri dan dijual. Bekas Stasiun Panarukan kini masih ada, namun sudah rusak dan butuh banyak dana untuk memperbaikinya.

Sejak ditutup jalur ini pada tahun 2004, telah muncul banyak wacana untuk mengaktifkan kembali jalur ini. Namun, hingga sekarang wacana-wacana tersebut belum terealisasi.

Referensi

^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^ ^a ^b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.

Stasiun sebelumnya		Lintas Kereta Api Indonesia		Stasiun berikutnya
Templat:KAI stations menuju Templat:KAI stations		Templat:KAI lines		Terminus

Artikel bertopik stasiun kereta api ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

7°41′53″S 113°56′6″E / 7.69806°S 113.93500°E / -7.69806; 113.93500

[bukujarak-1] Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).

[InfoDitjenka-2] Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.

[1]

[2]

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
 {{infobox stasiun
-|name=Panarukan
+| name = Panarukan
-|image=panarukan_2.jpg
+| image = panarukan_2.jpg
-|caption=Emplasemen Stasiun Panarukan.
+| caption = Emplasemen Stasiun Panarukan.
-|prov=Jawa Timur
+| prov = Jawa Timur
-|kabupaten=Situbondo
+| kabupaten = Situbondo
-|kecamatan kabupaten=Panarukan
+| kecamatan kabupaten = Panarukan
-|desa=Kilensari
+| desa = Kilensari
-|alamat=Jalan Raya Pos (Jalan Raya Probolinggo-Situbondo)
+| alamat = Jalan Raya Pos (Jalan Raya Probolinggo-Situbondo)
-|open=1897
+| open = 1897
-|close=2004
+| close = 2004
-|kode=PNR
+| kode = PNR
-|tinggi=+3 m
+| tinggi = +3 m
-|line=-
+| line = -
+| track = 2 (jalur 1: sepur lurus)
-|operator=[[Daerah Operasi IX Jember]]
+| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
-|class=I
+| class = I
-|nomor=5618
+| nomor = 5618
-|letak=km 284+016 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-'''''Panarukan'''''
+| letak = km 284+016 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-'''''Panarukan'''''
 }}
-'''Stasiun Panarukan (PNR)''' adalah stasiun kereta api non aktif yang berada di [[Kilensari, Panarukan, Situbondo]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +3 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]]. Stasiun ini merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|Kalisat-Panarukan]]. Stasiun ini dahulu mempunyai dua jalur kereta api dan lima jalur simpan (khusus bongkar muat barang).
+'''Stasiun Panarukan (PNR)''' adalah stasiun kereta api non aktif yang berada di [[Kilensari, Panarukan, Situbondo]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +3 meter ini termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember]]. Stasiun ini merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|Kalisat-Panarukan]]. Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus ditambah lima jalur simpan (khusus bongkar muat barang).
 == Sejarah ==
 Stasiun ini dibuka pada tahun [[1897]]. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1 km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staats Spoorwegen]] (SS). Sebelum tahun [[1980]], stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan.
-Pada tahun 1980, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke [[Pelabuhan Tanjung Wangi]], [[Banyuwangi]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak]], [[Surabaya]]. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari Sungai Sampeyan. Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinon-aktifkan pada awal tahun [[1990]]. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.
+Pada tahun 1980, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke [[Pelabuhan Tanjung Wangi]], [[Banyuwangi]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak]], [[Surabaya]]. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari Sungai Sampeyan. Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun [[1990]]. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.
 Kereta api penumpang masih bisa beroperasi sampai tahun [[2004]]. Karena prasarna yang sudah sangat tua, [[PT KAI]] menutup jalur dan stasiun ini pada tahun 2004. Selain itu, jalur ini ditutup karena kurangnya sarana kereta api [[Daerah Operasi IX Jember|Daop IX Jember]]. Kereta api lokal yang melewati jalur ini sebelum ditutup hanya membawa 1-2 gerbong ekonomi dan 1 gerbong barang. Tidak ada kereta api yang melewati jalur ini lagi. Rel-rel, sinyal, wesel dan aset-aset kereta lainnya dibiarkan terbengkalai. Bahkan ada sebagian yang dicuri dan dijual. Bekas Stasiun Panarukan kini masih ada, namun sudah rusak dan butuh banyak dana untuk memperbaikinya.
-Sejak ditutup jalur ini pada tahun 2004, telah muncul banyak wacana untuk mengaktifkan kembali jalur ini. Namun hingga sekarang wacana-wacana tersebut belum terealisasi.
+Sejak ditutup jalur ini pada tahun 2004, telah muncul banyak wacana untuk mengaktifkan kembali jalur ini. Namun, hingga sekarang wacana-wacana tersebut belum terealisasi.
 == Referensi ==