Lompat ke isi

Kabupaten Pidie Jaya: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 5°7′N 96°12′E / 5.117°N 96.200°E / 5.117; 96.200
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
Angayubagia (bicara | kontrib)
Baris 107: Baris 107:
== Pemerintahan ==
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
=== Daftar Bupati ===
{{main|Daftar Bupati Pidie Jaya}}
{{utama|Daftar Bupati Pidie Jaya}}
{{:Daftar Bupati Pidie Jaya}}
{{:Daftar Bupati Pidie Jaya}}


=== Dewan Perwakilan ===
=== Dewan Perwakilan ===
{{main|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pidie Jaya}}
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pidie Jaya}}


=== Kecamatan ===
=== Kecamatan ===
{{main|Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Pidie Jaya}}
{{utama|Daftar kecamatan dan gampong di Kabupaten Pidie Jaya}}
Kabupaten Pidie Jaya terbagi dalam 8 (delapan) [[kecamatan]], 34 [[Mukim (Aceh)|Mukim]] dan 222 [[gampong]] (desa).<ref name="Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009">[http://www.pidiejayakab.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=7:profil-kabupaten-pidie-jaya&Itemid=478 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009]</ref>. Berikut ini merupakan daftar K[[kecamatan|ecamatan]] yang ada di Kabupaten Pidie Jaya beserta luas dan jumlah M[[mukim|ukim]] dan [[Gampong]] (Desa) yang dimilikinya.<ref name="Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009"/><ref name="Data Pokok Pidie Jaya 2008">[http://www.pidiejayakab.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=1:data-pokok&Itemid=478 Data Pokok Pidie Jaya 2008]</ref><ref>[http://www.acehprov.go.id/images/stories/file/23%20Kab_Kota/Rekap/luas%20wilayah%20rekap.pdf Rekap Data Luas Kabupaten/Kota per Kecamatan]</ref><ref name=":0">https://pidiejayakab.bps.go.id/websiteV2/pdf_publikasi/Kabupaten-Pidie-Jaya-Dalam-Angka-2017.pdf</ref>
Kabupaten Pidie Jaya terbagi dalam 8 (delapan) [[kecamatan]], 34 [[Mukim (Aceh)|Mukim]] dan 222 [[gampong]] (desa).<ref name="Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009">[http://www.pidiejayakab.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=7:profil-kabupaten-pidie-jaya&Itemid=478 Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009]</ref>. Berikut ini merupakan daftar K[[kecamatan|ecamatan]] yang ada di Kabupaten Pidie Jaya beserta luas dan jumlah M[[mukim|ukim]] dan [[Gampong]] (Desa) yang dimilikinya.<ref name="Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009"/><ref name="Data Pokok Pidie Jaya 2008">[http://www.pidiejayakab.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=1:data-pokok&Itemid=478 Data Pokok Pidie Jaya 2008]</ref><ref>[http://www.acehprov.go.id/images/stories/file/23%20Kab_Kota/Rekap/luas%20wilayah%20rekap.pdf Rekap Data Luas Kabupaten/Kota per Kecamatan]</ref><ref name=":0">https://pidiejayakab.bps.go.id/websiteV2/pdf_publikasi/Kabupaten-Pidie-Jaya-Dalam-Angka-2017.pdf</ref>
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"

Revisi per 31 Juli 2018 07.30

5°7′N 96°12′E / 5.117°N 96.200°E / 5.117; 96.200

Kabupaten Pidie Jaya
كابوڤاتين ڤيدي جاي
Daerah tingkat II
Kabupaten Pidie Jaya
Motto: 
Peugah Lagèe Buet Peubuet Lagèe Na
Peta
Peta
Kabupaten Pidie Jaya كابوڤاتين ڤيدي جاي di Sumatra
Kabupaten Pidie Jaya كابوڤاتين ڤيدي جاي
Kabupaten Pidie Jaya
كابوڤاتين ڤيدي جاي
Peta
Kabupaten Pidie Jaya كابوڤاتين ڤيدي جاي di Indonesia
Kabupaten Pidie Jaya كابوڤاتين ڤيدي جاي
Kabupaten Pidie Jaya
كابوڤاتين ڤيدي جاي
Kabupaten Pidie Jaya
كابوڤاتين ڤيدي جاي (Indonesia)
Koordinat: 5°09′00″N 96°13′00″E / 5.15°N 96.21667°E / 5.15; 96.21667
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri2 Januari 2007
Dasar hukumUU No.7 Tahun 2007[1]
Ibu kotaMeureudu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiTgk. H. Aiyub Abbas
 • Wakil Bupati--
Luas
 • Total1,073,60 km²[2] km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 ((2017)[2])
 • Total157,588 jiwa
Demografi
 • AgamaIslam 98.35%, Kristen 0.23%, Buddha 0.37%
 • IPM71,13 (2016)[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1118 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0653
Kode Kemendagri11.18 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp.858.119.481.051,-[4]
PADRp. 70.000.000.000,-
DAURp.420.639.477.000,-
Situs webhttp://www.pidiejayakab.go.id


Kabupaten Pidie Jaya adalah salah satu kabupaten di Aceh, Indonesia. Ibukotanya adalah Meureudu. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007, merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Pidie.

Kabupaten Pidie Jaya adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006.

Geografi dan Topografi

Letak Georafi Kabupaten Pidie Jaya berada pada 4°54' 15,702"N  sampai  5° 18' 2,244" N  dan 96°1' 13,656"E   sampai 96°22'1,007"E. Secara Topografi Kabupaten Pidie Jaya berada pada ketinggian 0 mdpl s.d 2300 mdpl dengan tingkat kemiringan lahan antara 0 sampai 40%. Wilayah Kecamatan Jangkabuya secara keseluruhan merupakan dataran rendah antara 0 mdpl s.d 20 mdpl, Kecamatan Bandar Dua berada pada 10 mdpl s.d. 2300 mdpl sedangkan Kecamatan Ulim, Meurah Dua, Meureudu, Trienggadeng, Pante Raja, dan Bandar Baru berada pada 0 mdpl s.d 2.300 mdpl terbentang dari Pesisir Selat Malaka hingga Puncak Gunong Peuet Sagoe pada Gugusan Bukit Barisan. Secara keseluruhan Kabupaten Pidie Jaya rawan terhadap banjir dan erosi. Dari klasifikasi lereng, Kabupaten Pidie Jaya merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki daerah kelas lereng sampai dengan 40%[5].

Batas Wilayah

Utara Selat Malaka
Timur Kabupaten Bireuen
Selatan Kabupaten Pidie
Barat Kabupaten Pidie

Sejarah

Negeri Meureudu sudah terbentuk dan diakui sejak zaman Kerajaan Aceh. Ketika Sultan Iskandar Muda berkuasa (1607-1636) Meureudu semakin diistimewakan. Menjadi daerah bebas dari aturan kerajaan. Hanya satu kewajiban Meureudu saat itu, menyediakan persediaan logistik (beras) untuk kebutuhan kerajaan Aceh. Sampai Kerajaan Aceh runtuh, Meureudu masih sebuah negeri bebas.

Dalam perjalanan tugas Iskandar Muda ke daerah Semenanjung Melayu (kini Malaysia) tahun 1613, dia singgah di Meureudu, menjumpai Teungku Muhammad Jalaluddin, yang terkenal dengan sebutan Tgk. Ja Madainah. Dalam percaturan politik Kerajaan Aceh negeri Meureudu juga memegang peranan penting.

Hal itu sebegaimana tersebut dalam Qanun al-Asyi atau Adat Meukuta Alam, yang merupakan Undang-undang Kerajaan Aceh. Saat Aceh dikuasai Belanda dan Masjid Indra Puri direbut, dokumen undang-undang kerajaan itu jatuh ke tangan Belanda. Oleh K.F van Hangen dokumen itu kemudian diterbitkan dalam salah satu majalah yang terbit di negeri Belanda.

Dalam pasal 12 Qanun Al-Asyi disebutkan, Apabila uleebalang dalam negeri tidak menuruti hukum, maka sultan memanggil Teungku Chik Muda Pahlawan Negeri Meureudu, menyuruh pukul uleebalang negeri itu atau diserang dan uleebalang diberhentikan atau diusir, segala pohon tanamannya dan harta serta rumahnya dirampas.

Kutipan undang-undang Kerajaan Aceh itu, mensahihkan tentang keberadaan Negeri Meureudu sebagai daerah kepercayaan sultan untuk melaksanakan segala perintah dan titahnya dalam segala aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan Kerajaan Aceh Darussalam.

Malah karena kemampuan tersebut, Meureudu pernah dicalonkan sebagai ibu kota kerajaan. Caranya, dengan menimbang air Krueng Meureudu dengan air Krueng Aceh. Hasilnya air Krueng Meureudu lebih bagus. Namun konspirasi elit politik di Kerajaan Aceh mengganti air tersebut. Hasilnya ibu kota Kejaan Aceh tetap berada di daerah Banda Aceh sekarang (seputar aliran Krueng Aceh). Untuk mempersiapkan pemindahan ibu kota kerajaan tersebut, sebuah benteng pernah didirikan Sultan Iskandar Muda di Meureudu. Benteng itu sekarang ada di tepi sungai Krueng Meureudu.

Peranan Negeri Meureudu yang sangat strategis dalam percaturan politik pemerintahan Kerajaan Aceh. Ketika Sultan Iskandar Muda hendak melakukan penyerangan (ekspansi) ke Semenanjung Melayu (Malaysia-red). Ia mengangkat Malem Dagang dari Negeri Meureudu sebagai panglima perang, serta Teungku Ja Pakeh-juga putra Meureudu-sebagai penasehat perang, mendampingi Panglima Malem Dagang.

Setelah Semenanjung Melayu, yakni Johor berhasil ditaklukkan oleh Pasukan Pimpinan Malem Dagang, Sultan Iskandar Muda semakin memberikan perhatian khusus terhadap Negeri Meureudu. Kala itu sultan paling tersohor dari Kerajaan Aceh itu mengangkat Teungku Chik di Negeri Meureudu, putra bungsu dari Meurah Ali Taher yang bernama Meurah Ali Husein, sebagai perpanjangan tangan sultan di Meureudu.

Negeri Meureudu negeri yang langsung berada di bawah Kesultanan Aceh dengan status nanggroe bibeueh (negeri bebas-red). Di mana penduduk negeri Meureudu dibebaskan dari segala beban dan kewajiban terhadap kerajaan. Negeri Meureudu hanya punya satu kewajiban istimewa terhadap Kerajaan Aceh, yakni menyediakan bahan makanan pokok (beras-red), karena Negeri Meureudu merupakan lumbung beras utama kerajaan.

Keistimewaan Negeri Meureudu terus berlangsung sampai Sultan Iskandar Muda diganti oleh Sultan Iskandar Tsani. Pada tahun 1640, Iskandar Tsani mengangkat Teuku Chik Meureudu sebagai penguasa definitif yang ditunjuk oleh kerajaan. Ia merupakan putra sulung dari Meurah Ali Husein, yang bermana Meurah Johan Mahmud, yang digelar Teuku Pahlawan Raja Negeri Meureudu.

Sejak Meurah Johan Mahmud hingga kedatangan kolonial Belanda, negeri Meureudu telah diperintah oleh sembilan Teuku Chik, dan selama penjajahan Belanda, Landschap Meureudu telah diperintah oleh tiga orang Teuku Chik (Zelfbeestuurders).

Kemudian pada zaman penjajahan Belanda, Negeri Meureudu diubah satus menjadi Kewedanan (Orderafdeeling) yang diperintah oleh seorang Controlleur. Selama zaman penjajahan Belanda, Kewedanan Meureudu telah diperintah oleh empat belas orang Controlleur, yang wilayah kekuasaannya meliputi dari Ulee Glee sampai ke Panteraja.

Setelah tentara pendudukan Jepang masuk ke daerah Aceh dan mengalahkan tentara Belanda, maka Jepang kemudian mengambil alih kekuasaan yang ditinggalakan Belanda itu dan menjadi penguasa baru di Aceh. Pada masa penjajahan Jepang, masyarakat Meureudu dipimpin oleh seorang Suntyo Meureudu Sun dan Seorang Guntyo Meureudu Gun.

Sesudah melewati zaman penjajahan, sejak tahun 1967, Meureudu berubah menjadi Pusat Kawedanan sekaligus pusat kecamatan. Selama Meureudu berstatus sebagai kawedanan, telah diperintah oleh tujuh orang Wedana. Pada tahun 1967, Kewedanan Meureudu dipecah menjadi empat kecamatan yaitu Ulee Glee, Ulim, Meureudu dan Trienggadeng Penteraja, yang masing-masing langsung berada di bawah kontrol Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie.

Kini daerah Kawedanan Meureudu menjelma menjadi Kabupaten Pidie Jaya, dengan Meureudu sebagai ibu kotanya.

Makna Lambang Daerah

  1. Wadah Perisai: Perlindungan kepada segenap masyarakat Pidie Jaya dalam menghadapi berbagai tantangan guna menuju masyarakat yang adil dan makmur.
  2. Untaian Padi dan Rangkaian Tandan Kapas: Kemakmuran rakyat Pidie Jaya yang adil dan merata.
  3. Buku/Kitab dan Pena: Peningkatan SDM atau cita-cita agar Kabupaten Pidie Jaya senantiasa mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.
  4. Rencong: Kepahlawanan dan keperkasaaan serta menjunjung tinggi nilai budaya leluhur.
  5. Timbangan dan Neraca: Pemerintah yang adil di Kabupaten Pidie Jaya.
  6. Kubah Masjid dengan Bintang Bulan: Syariat Islam yang merupakan falsafah hidup bagi masyarakat Pidie Jaya.
  7. Delapan (8) Pintu di Bawah Kubah: Kabupaten Pidie Jaya memiliki delapan (8) kecamatan dalam wilayahnya.
  8. Pita Merah bertuliskan "Pidie Jaya": Masyarakat Pidie Jaya berani manghadapi tantangan kemajuan daerah.
  9. Warna Dasar Biru Tua: Potensi laut di seluruh wilayah Pidie Jaya.
  10. Warna Dasar Biru Muda: Bagian atas bermakna warna angkasa yang bersih sebagai cita-cita warga Pidie Jaya[6][7].

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
-
Drs.
Salman Ishak
M.Si.
2007
2009
-
[Ket. 1]
1
Drs. H. M.
Gade Salam
2 Februari 2009
2 Februari 2014
1
 
H. M.
Yusuf Ibrahim
2
H.
Aiyub Abbas
3 Februari 2014
15 Februari 2018
2
[Ket. 2]
H.
Said Mulyadi
S.E., M.Si.
-
Kamaruddin Andalah
S.Sos., M.Si.
15 Februari 2018
23 Juni 2018
[Ket. 3]
(2)
H.
Aiyub Abbas
23 Juni 2018
3 Februari 2019
 
Dr. H.
Said Mulyadi
S.E., M.Si.
4 Februari 2019
3 November
3
[8]
3 Dr. H. Said Mulyadi, SE, M.Si 4 November 2023 17 Desember 2023 Pelaksana Tugas (Plt) Lowong
18 Desember 2023 Petahana [Bupati Definiti][9]
Catatan
  1. ^ Penjabat Bupati Pidie Jaya
  2. ^ Cuti kampanye Pilbup Pidie Jaya 2018
  3. ^ Penjabat Sementara Bupati Pidie Jaya


Dewan Perwakilan

Kecamatan

Kabupaten Pidie Jaya terbagi dalam 8 (delapan) kecamatan, 34 Mukim dan 222 gampong (desa).[10]. Berikut ini merupakan daftar Kecamatan yang ada di Kabupaten Pidie Jaya beserta luas dan jumlah Mukim dan Gampong (Desa) yang dimilikinya.[10][6][11][12]

Kecamatan Ibukota Luas Darat (Km2) Persentase (%) Mukim Gampong (Desa) Dusun (Subvillages)
Bandar Dua Ulee Glee 174,32 14,99 5 45 121
Bandar Baru Leung Putu 220,47 24,19 8 43 113
Jangka Buya Jangka Buya 9,35 2,55 2 18 47
Meurah Dua Meurah Dua 287,07 25,13 3 19 63
Meureudu Meureudu 124,79 13,48 4 30 96
Panteraja Pante Raja 15,00 3,44 2 10 30
Trienggadeng Trienggadeng 79,37 11,01 5 27 101
Ulim Ulim 41,75 5,22 5 30 78
Pidie Jaya 952,12 100,00 34 222 649

Nama-nama Gampong menurut Kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya adalah sebagai berikut:[12]

Kecamatan Mukim Gampong
Meureudu Beuracan, Beuriweuh, Manyang, Meureudu Dalam Meunasah Mulieng, Lampoh Lada, Glumpang Tutong, Rungkom, Blang Awe, Manyang Lancok, Pohroh, Kudrang, Meunasah Hagu, Deah Tuha, Rumpuen, Meunasah Kulam, Rambong, Grong-grong, Kuta Trieng, Pulo U, Manyang Cut, Beurawang, Dayah Timu, Bunot, Teupin Peuraho, Geulidah, Meunasah Lhok, Masjid Tuha, Rhing Mancang, Rhing Krueng, Rhing Blang, Meuraksa, Meunasah Balek, Kota Meureudu
Meurah Dua Kuta Simpang, Kuta Baroh, Kuta Reuntang Seunong, Lhok Sandeng, Sarah Mane, Lancok, Meunasah Kulam, Teungoh, Genteng, Meunasah Bie, Meunasah Raya, Dayah Usen, Blang, Blang Cut, Dayah Kruet, Beuringen, Mancang, Pante Beureune, Jurong, Buangan, Lueng Bimba
Bandar Dua Ulee Glee Dalam, Ulee Glee Barat, Ulee Glee Tunong, Ulee Glee Timu, Jangka Buya Timu Gaharu, Kumba, Blang Mirou, Beurasan, Cot Keng, Krueng Kiran, Asan Kumbang, Pulo Gapu, Cot Geurefai, Alue Sane, Lhok Pusong, Alue Keutapang, Jeulanga Barat, Jeulanga Mata ie, Jeulanga Masjid, Meunasah Paku, Meurandeh Alue, Reudeup Meulayui, Paya Pisang Klat, Alue Mee, Drien Tujoh, Blang Kuta, Seunong, Pohroh, Babah Krueng, Uteun Bayu, Meuko Buloh, Drien Bungong, Meugit Sagoe, Meugit Kayee Panyang, Adan, Muko Dayah, Keude Ulee Gle, Pulo, Kampung Baro, Ulee Gle, Muko Kuthang, Peulakan Tunong, Peulakan Tambo, Kuta Krueng, Paya Tunong, Paya Baroh, Blang Dalam, Meuko Baroh, Peulakan Ceubrek
Jangka Buya Jangka Buya Barat, Jangka Buya Baroh Muko Jurong, Buket Teungoh, Jurong Ara, Jurong Teungoh, Jurong Binje, Reului Mangat, Meunasah Me, Meunasah Kumbang, Kuta Baroh, Meuko Meugit, Meunasah Raya, Kiran Dayah, Kiran Baroh, Kiran Krueng, Meunasah Lueng, Keude Jangka Buya, Cot, Meunasah Beureumbang
Ulim Ulim Teunong, Paya Seutui, Ulim Baroh, Nanggroe, Blang Rheu Alue Keumiki, Lhok Gajah, Blang Rheue, Cot Seutui, Meunasah Masjid, Blang Cari, Bidok, Balee Ulim, Pantang Cot Baloi, Nanggroe Barat, Reuleut, Sambong Baro, Dayah Baroh, Meunasah Pupu, Nanggroe Timu, Meunasah Kumbang, Masjid Ulim Tunong, Siblah Coh, Pulo Ulim, Grong-grong Capa, Tanjong Ulim, Krueng, Keude Ulim, Dayah Leubue, Masjid Ulim Baroh, Meunasah Bueng, Geulanggang, Tijien Husen, Pulo Lhok, Tijien Daboh
Trienggadeng Trienggadeng, Peulandok, Pangwa, Peuduek Baroh, Peuduek Tunong Panton Raya, Peulandok Tunong, Peulandok Teungoh, Buloh, Dayah Ujong Baroh, Matang, Dee, Dayah Teumanah, Tampui, Reusep, Masjid Peuduek, Tuha, Paya, Masjid Trienggadeng, Tung Kluet, Mee Pangwa, Rawasari, Cot Makaso, Kuta Pangwa, Meucat Pangwa, Dayah Pangwa, Cot Lheu Rheung, Meuee, Keude Trienggadeng, Raya, Me Peudeuk Baroh, Sagoe
Panteraja Panteraja Barat, Panteraja Timu Tunong Panteraja, Lhok Puuk, Muka Blang, Teungoh Panteraja, Peurade, Reudeup, Masjid Panteraja, Hagu, Tu, Keude Panteraja
Bandar Baru Lueng Putu, Nyong, Langien, Musa, Cubo, Lancok, Tanoh Mirah, Jalan Rata Aki Neungoh, Abah Lueng, Jijiem, Sarah Panyang, Blang Sukon, Kayee Jatoe, Blang Baro, Blang Iboih, Langien, Blang Krueng, Alue, Tanoh Mirah, Ujong Leubat, Tualada, Cot Langien, Sagoe, Baroh Cot, Bale, Teungoh, Baroh Musa, Paru Keude, Lancang, Udeung,, Ara, Blang Glong, Keude, Puep/Lueng Nibong, Daboih, Pulo Rheng, Meunasah Gampong, Dayah Nyong, Beurandeh, Kayee Raya, Siren, Tutong, Manyang, Baroh Lancok, Masjid Lancok, Pulo Pueb, Sawang, baro Nyong, Cut Nyong, Paru Cot

Iklim

Jumlah Hari Hujan Kabupaten Pidie Jaya tahun 2015[12]

Bulan Curah Hujan (mm³) Hari Hujan
Januari 1.223 9
Februari 504 4
Maret 793 5
April 300 5
Mei 711 5
Juni 501 4
Juli 516 7
Agustus 278 4
September 1.016 8
Oktober 1.549 10
November 1.736 11
Desember 2.007 12

Kependudukan

Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie Jaya menurut BPS Pidie Jaya pada tahun 2015 adalah sebanyak 148.719 jiwa yang terdiri dari 72.703 laki-laki dan 76.016 jiwa perempuan.[12]

Kecamatan Jumlah Penduduk ( x 000) Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun (%)
2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015
1 Meureudu 18.521 20.134 20.657 2,12 2,15
2 Meurah Dua 10.164 11.048 11.287 2,12 2,16
3 Bandar Dua 23.825 25.901 26.460 2,12 2,16
4 Jangka Buya 8.776 9.541 9.747 2,12 2,16
5 Ulim 13.432 14.604 14.919 2,12 2,16
6 Trienggadeng 20.048 21.793 22.261 2,12 2,15
7 Panteraja 7.588 8,249 8.426 2,12 2,15
8 Bandar Baru 31.564 34.314 35.052 2,12 2,15
Pidie Jaya 133.918 145.584 148.719 2,12 2,15

Referensi

  1. ^ UU No.7 Tahun 2007
  2. ^ a b c d "Permendagri no.137 tahun 2017". 27 Desember 2017. Diakses tanggal 12 Juni 2018. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2016". Diakses tanggal 2018-07-06. 
  4. ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diakses tanggal 2018-07-06. 
  5. ^ Sekilas Pidie Jaya: Geografis
  6. ^ a b Data Pokok Pidie Jaya 2008
  7. ^ Sekilas Pidie Jaya: Makna dan Lambang
  8. ^ Reubee, Amiruddin Abdullah (04-02-2019). "Plt Gubernur Aceh Lantik Bupati/Wakil Bupati Pidie Jaya". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 30-03-2022. 
  9. ^ "Said Mulyadi Dilantik Sebagai Bupati Pidie Jaya Definitif". Komparatif.ID. 2023-12-18. Diakses tanggal 2023-12-18. 
  10. ^ a b Profil Kabupaten Pidie Jaya 2009
  11. ^ Rekap Data Luas Kabupaten/Kota per Kecamatan
  12. ^ a b c d https://pidiejayakab.bps.go.id/websiteV2/pdf_publikasi/Kabupaten-Pidie-Jaya-Dalam-Angka-2017.pdf

Lihat pula