Lompat ke isi

Mejuah-juah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Menghapus Kategori:Suku Karo menggunakan HotCat
Baris 17: Baris 17:
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Suku Karo}}
{{Suku Karo}}

[[Kategori:Suku Karo]]

Revisi per 7 Agustus 2018 13.28

Berkas:Mejuah-juah.jpg
Tulisan Mejuah-juah di gapura desa Munthe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara

Mejuah-juah adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Karo yang artinya mujur, sejahtera, kesehatan, dan kelengkapan, dan digunakan pula sebagai pengganti kata halo dan selamat tinggal. Kata ini merupakan salam khas masyarakat Suku Karo dari Sumatera Utara dan sering diucapkan baik dalam percakapan sehari-hari, dalam acara resmi, dan sebagai salam pembuka surat dalam bahasa Karo.

Kata Mejuah-juah juga memiliki arti tentang keseimbangan dan keselarasan hidup, baik antara manusia dan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.[1]

Penggunaan

  • Mejuah-juah, kata ini diucapkan dalam komunikasi lisan langsung oleh satu orang kepada satu orang lainnya. Kata balasan yang juga diucapkan ialah mejuah-juah.
  • Mejuah-juah kita kerina, kata ini diucapkan dalam komunikasi lisan langsung oleh satu orang kepada sekelompok orang lainnya. Kata balasan yang diupcapkan oleh sekelompok pendengar ialah hanya mejuah-juah.
  • Mejuah-juah, kata ini ditulis dalam kepala surat dalam bahasa Karo, baik ditujukan kepada satu orang atau lebih.
  • Mejuah-juah, kata ini kerap pula ditulis pada gapura desa-desa di Tanah Karo yang berarti ungkapan selamat datang dan selamat tinggal.

Sebagai salam Kota Medan

Sebagian besar masyarakat Karo merasa layak bila salam mejuah-juah menjadi salam khas di Kota Medan. Sebagai alasannya adalah bahwa Kota Medan didirikan oleh seorang tokoh Karo bernama Guru Patimpus yang diperkirakan hidup pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17.[2]

Referensi

  1. ^ "Tuah, Sangap dan Mejuah-juah". Karokab.Go.id. Diakses tanggal 28 Juli 2014. 
  2. ^ "Petisi Online "Mejuah-juah" untuk Sapaan Khas Medan". sorasirulo.Com. Diakses tanggal 28 Juli 2014.