Skala (statistik): Perbedaan antara revisi
Baris 13: | Baris 13: | ||
== Skala Rasio == |
== Skala Rasio == |
||
Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai nol mutlak dan datanya dapat di[[kali]]kan atau di[[bagi]].<ref name="Metode"/> Akan tetapi, jarak antar kategorinya tidak [[sama]] karena bukan dibuat dalam rentang interval.<ref name="Metode"/> Misalnya, tinggi badan sampel terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165, |
Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai nol mutlak dan datanya dapat di[[kali]]kan atau di[[bagi]].<ref name="Metode"/> Akan tetapi, jarak antar kategorinya tidak [[sama]] karena bukan dibuat dalam rentang interval.<ref name="Metode"/> Misalnya, tinggi badan sampel terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165, 153.<ref name="Metode"/> |
||
== Kelebihan dan Kekurangan == |
== Kelebihan dan Kekurangan == |
Revisi per 29 September 2018 07.30
Skala merupakan perbandingan antar kategori di mana masing-masing kategori diberi bobot nilai yang berbeda.[1] Dalam statistika, secara umum terdapat 4 jenis skala yakni skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.[2]
Skala Nominal
Merupakan skala yang hanya membedakan kategori berdasarkan jenis atau macamnya.[2] Skala ini tidak membedakan kategori berdasarkan urutan atau tingkatan.[2] Misalnya adalah jenis kelamin terbagi menjadi laki-laki dan perempuan.[2]
Skala Ordinal
Merupakan skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan.[2] Misalnya, membagi tinggi badan sampel ke dalam 3 kategori: tinggi, sedang, dan pendek.[2]
Skala Interval
Merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu dengan jarak antar kategorinya sama.[2] Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.[2] Misalnya, membagi tinggi badan sampel ke dalam 4 interval yaitu: 140-149, 150-159, 160-169, dan 170-179.[2]
Skala Rasio
Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai nol mutlak dan datanya dapat dikalikan atau dibagi.[2] Akan tetapi, jarak antar kategorinya tidak sama karena bukan dibuat dalam rentang interval.[2] Misalnya, tinggi badan sampel terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165, 153.[2]
Kelebihan dan Kekurangan
Penggunaan skala untuk membedakan kategori yang satu dengan yang lain sangatlah praktis.[2] Perbandingan antara kategori yang ada dapat secara jelas terlihat.[2] Sedangkan, kekurangannya ialah skala yang lebih tinggi (rasio dan interval) dapat diubah dalam skala yang lebih rendah (nominal dan ordinal), namun tidak berlaku sebaliknya.[2]