Lompat ke isi

Luthfi Hasan Ishaaq: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Baris 36: Baris 36:


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Luthfi Hasan adalah lulusan D3 Bahasa Arab, KMI Gontor<ref>[http://www.pks-petir.org/2013/01/profil-luthfi-hasan-ishaaq.html ''Profil Luthfi Hasan Ishaaq'', diakses dari situs PKS-Petir]</ref>, kemudian menurut Yusup Supendi, melanjutkan ke [[Universitas Imam Muhammad bin Saud]] [[Arab Saudi]] pada tahun 1984 <ref name=majalahdetik>[http://majalah.detik.com/cb/5b933d28613197aafd2f60c23220198c/2013/20130527_MajalahDetik_78.pdf ''Sang Ketua, dari Bisnis Sofa Hingga Penjara'', diakses dari Majalah Detik, halaman 37]</ref>.
Luthfi Hasan adalah lulusan D3 Bahasa Arab, KMI Gontor<ref>[http://www.pks-petir.org/2013/01/profil-luthfi-hasan-ishaaq.html ''Profil Luthfi Hasan Ishaaq'', diakses dari situs PKS-Petir]</ref>, kemudian menurut Yusup Supendi, melanjutkan ke [[Universitas Imam Muhammad bin Saud]] [[Arab Saudi]] pada tahun 1984 namun gagal setelah dua tahun masa studi dan kembali ke Indonesia dengan status Drop Out.<ref name=majalahdetik>[http://majalah.detik.com/cb/5b933d28613197aafd2f60c23220198c/2013/20130527_MajalahDetik_78.pdf ''Sang Ketua, dari Bisnis Sofa Hingga Penjara'', diakses dari Majalah Detik, halaman 37]</ref>.


Ia dikabarkan menjadi mujahid pada tahun 1990 dengan mengikuti pengiriman ke Afganistan dengan alasan akan melanjutkan studi di [[Punjab University]], Lahore, [[Pakistan]]. Di sana, ia diisukan menduduki jabatan strategis, yaitu sekretaris Abu Sayyaf, salah satu faksi mujahid di Afganistan,<ref name=majalahdetik/> namun hal ini dibantah oleh Anis Matta dan Tifatul Sembiring dengan menyatakan bahwa Luthfi Hasan memang menyelesaikan studi di Pakistan.<ref name=pelita>[http://www.pelita.or.id/baca.php?id=81802 ''Gantikan Tifatul sebagai Presiden PKS, Luthfi Hasan Bantah Alumni Afghanistan'', diakses dari situs Harian Pelita.or.id]</ref><ref>[http://www.inilah.com/read/detail/172776/tifatul-presiden-pks-bukan-eks-mujahid-afgan ''Tifatul:Presiden PKS Bukan Eks Mujahid Afgan]</ref>
Ia dikabarkan menjadi mujahid pada tahun 1990 dengan mengikuti pengiriman ke Afganistan dengan alasan akan melanjutkan studi di [[Punjab University]], Lahore, [[Pakistan]]. Di sana, ia diisukan menduduki jabatan strategis, yaitu sekretaris Abu Sayyaf, salah satu faksi mujahid di Afganistan,<ref name=majalahdetik/> namun hal ini dibantah oleh Anis Matta dan Tifatul Sembiring dengan menyatakan bahwa Luthfi Hasan memang menyelesaikan studi di Pakistan.<ref name=pelita>[http://www.pelita.or.id/baca.php?id=81802 ''Gantikan Tifatul sebagai Presiden PKS, Luthfi Hasan Bantah Alumni Afghanistan'', diakses dari situs Harian Pelita.or.id]</ref><ref>[http://www.inilah.com/read/detail/172776/tifatul-presiden-pks-bukan-eks-mujahid-afgan ''Tifatul:Presiden PKS Bukan Eks Mujahid Afgan]</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Luthfi Hasan diketahui paling tidak memiliki tiga istri, yaitu Sutiana Astika, Lusi dan Darin. Dalam surat pribadinya Luthfi mengakui Sutiana Atika dinikahi pada 11 Januari 1984.
Luthfi Hasan diketahui paling tidak memiliki dua istri, yaitu Sutiana Astika, Lusi, dan Darin. Dalam surat pribadinya Luthfi mengakui Sutiana Atika dinikahi pada 11 Januari 1984.<ref>[http://www.tribunnews.com/2013/06/06/sepucuk-surat-luthfi-hasan-untuk-sang-putri-yang-mengharu-biru ''Sepucuk Surat Luthfi Hasan untuk Sang Putri yang Mengharu Biru'', diakses dari situs TribunNews]</ref>


== Bisnis ==
== Bisnis ==
Pada masa awal kehidupan berkeluarga bersama Sutiana Astika, isteri pertamanya, ia menjalankan berbagai usaha seperti servis jok sofa, rumah makan, kayu, dan bengkel. Namun menurut Yusuf Supendi yang waktu itu menjadi senior sekaligus pelanggannya, usaha Luthfi Hasan selalu gagal dan bangkrut.<ref name=majalahdetik/>
Pada masa awal kehidupan berkeluarga bersama Sutiana Astika, isteri pertamanya, ia menjalankan berbagai usaha seperti servis jok sofa, rumah makan, kayu, dan bengkel. Namun menurut Yusuf Supendi yang waktu itu menjadi senior sekaligus pelanggannya, Luthfi Hasan selalu mencoba bisnis baru dan tidak pernah menyerah.<ref name=majalahdetik/>

Setelah dekat dengan Ahmad Fathanah, Luthfi Hasan kemudian membangun usaha pulsa, namun berakhir tuntutan penipuan yang menjerat Ahmad Fathanah sebagai Direktur Utama dalam hukuman tiga tahun penjara. Sementara Luthfi Hasan sebagai komisaris bebas dari jerat hukum.<ref>[http://majalah.detik.com/cb/5b933d28613197aafd2f60c23220198c/2013/20130527_MajalahDetik_78.pdf ''Sang Ketua, dari Bisnis Sofa Hingga Penjara'', diakses dari Majalah Detik, halaman 40]</ref>. Dalam kasus ini Fathanah dianggap memalsukan tanda tangan Luthfi Hasan sebagai komisaris sehingga menimbulkan kerugian Rp 3 Miliar.<ref>[http://www.liranews.com/berita-3174-luthfi-hasan-sengaja-berteman-dengan-fathanah-untuk-bisnis.html ''Luthfi Hasan Sengaja Berteman dengan Fathanah untuk Bisnis'', diakses dari situs liranews.com]</ref>


== Karier Organisasi dan Politik ==
== Karier Organisasi dan Politik ==

Revisi per 29 September 2018 16.23

Luthfi Hasan Ishaaq
[[Presiden Partai Keadilan Sejahtera]] 4
Masa jabatan
2010 – 1 Februari 2013
Sebelum
Pengganti
Anis Matta
Sebelum
Presiden Partai Keadilan Sejahtera
Pejabat Sementara
Masa jabatan
2009–2010
Sebelum
Pengganti
Luthfi Hasan Ishaaq
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir5 Agustus 1961 (umur 62)
Indonesia Malang, Jawa Timur, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Keadilan Sejahtera
Suami/istri3 (Sutiana Atikah, Lusi Tiarani, Darin Mumtazah)
Anak15
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Luthfi Hasan Ishaaq, MA (lahir 5 Agustus 1961) adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera periode 2009 - 2014. Saat ini dia juga menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PKS periode 2009 - 2014. Luthfi Hasan Ishaaq dijemput dan ditahan KPK pada tanggal 30 Januari 2013 dengan sangkaan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengurusan kuota impor daging pada Kementerian Pertanian.

Pendidikan

Luthfi Hasan adalah lulusan D3 Bahasa Arab, KMI Gontor[1], kemudian menurut Yusup Supendi, melanjutkan ke Universitas Imam Muhammad bin Saud Arab Saudi pada tahun 1984 namun gagal setelah dua tahun masa studi dan kembali ke Indonesia dengan status Drop Out.[2].

Ia dikabarkan menjadi mujahid pada tahun 1990 dengan mengikuti pengiriman ke Afganistan dengan alasan akan melanjutkan studi di Punjab University, Lahore, Pakistan. Di sana, ia diisukan menduduki jabatan strategis, yaitu sekretaris Abu Sayyaf, salah satu faksi mujahid di Afganistan,[2] namun hal ini dibantah oleh Anis Matta dan Tifatul Sembiring dengan menyatakan bahwa Luthfi Hasan memang menyelesaikan studi di Pakistan.[3][4]

Kehidupan pribadi

Luthfi Hasan diketahui paling tidak memiliki dua istri, yaitu Sutiana Astika, Lusi, dan Darin. Dalam surat pribadinya Luthfi mengakui Sutiana Atika dinikahi pada 11 Januari 1984.[5]

Bisnis

Pada masa awal kehidupan berkeluarga bersama Sutiana Astika, isteri pertamanya, ia menjalankan berbagai usaha seperti servis jok sofa, rumah makan, kayu, dan bengkel. Namun menurut Yusuf Supendi yang waktu itu menjadi senior sekaligus pelanggannya, Luthfi Hasan selalu mencoba bisnis baru dan tidak pernah menyerah.[2]

Karier Organisasi dan Politik

Luthfi Hasan mulai aktif dalam organisasi dengan mengikuti Ikhwanul Muslimin bersama Yusuf Supendi dan Hilmi Aminuddin. Setelah dikirim ke Pakistan, pada tahun 1998 Luthfi kembali ke Indonesia untuk kemudian mendirikan Partai Keadilan, dan dikirim ke Belanda untuk menjadi supervisor pengembangan Partai Keadilan di Eropa pada tahun 2000an.[6]

Kembali ke Indonesia, ia ikut menyelamatkan partai agar tetap bisa mengikuti Pemilu 2004 dengan mendirikan ulang dengan nama Partai Keadilan Sejahtera. Di bawah kepemimpinan Hidayat Nur Wahid, ia menjadi bendahara umum[7], lalu dipercaya sebagai Ketua Badan Hubungan Luar Negeri di bawah kepemimpinan Tifatul Sembiring, dan kemudian menjadi pejabat sementara Presiden PKS setelah Tifatul Sembiring diangkat sebagai menteri komunikasi dan informatika pada tahun 2009[3]. Ia dikukuhkan sebagai Presiden PKS periode 2010-2015.[6]

Ia terpilih dua kali berturut-turut sebagai anggota DPR Komisi 11 pada periode 2004-2009, dan Komisi 1 pada periode 2009-2015. Selain itu ia juga menjadi anggota Badan Kerja sama Antar Parlemen untuk Afrika, Eropa dan Organisasi Negara-Negara Konferensi Islam (OKI), serta sebagai wakil ketua di BKSAP (Badan Kerja sama Antar Parlemen 2004-2009).[8]

Terpilih sebagai Presiden PKS

Luthfi Hasaan Ishaaq terpilih menjadi Presiden PKS keempat untuk periode 2010-2015 dalam Sidang Majelis Syuro PKS II, 16 - 20 Juni 2010 di Jakarta. Sebelumnya, sempat menjabat Pjs Presiden PKS (Oktober 2009-Juni 2010).[9]

Kasus Hukum

Penetapan dan penahanan Luthfi Hasan Ishaaq bermula dari kegiatan operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Selasa 29 januari 2013. Saat itu, KPK menangkap Ahmad Fathanah di sebuah hotel di Jakarta. Di lokasi, KPK juga menemukan barang bukti berupa uang senilai satu miliar rupiah yang diduga merupakan uang pemberian AAE dan JE yang diperuntukkan kepada Luthfi Hasan Ishaaq. Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.[10]

Di tingkat kasasi, MA memutuskan hukumannya 18 (delapan belas) tahun Denda Rp 1 miliar, yang bila tidak dibayar dijatuhi pidana kurungan selama 6 bulan, serta mencabut hak untuk dipilih dalam jabatan publik. Ini memperberat putusan sebelumnya di pengadilan tinggi DKI, 16 tahun penjara.[11]

Pengunduran diri

Setelah pengumuman sebagai tersangka bersama Ahmad Fathanah dalam kasus suap daging impor oleh KPK, Luthfi Hasan Ishaaq mengundurkan diri sebagai Presiden PKS pada tanggal 31 Januari 2013 di depan pintu gerbang KPK. Selanjutnya ia digantikan oleh Anis Matta.[12]

Referensi

Pranala luar

Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Tifatul Sembiring
Presiden Partai Keadilan Sejahtera
2009–2013
Diteruskan oleh:
Anis Matta