Lompat ke isi

Penamaran: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yassiramry (bicara | kontrib)
penambahan terjemahan dan referensi dari laman enWp.
Yassiramry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}

==Bibliografi==
{{refbegin}}
{{refbegin}}
* McGee, Harold. ''On Food and Cooking'' (revised). New York, NY: Scribner, 2004. ISBN 0-684-80001-2
* McGee, Harold. ''On Food and Cooking'' (revised). New York, NY: Scribner, 2004. ISBN 0-684-80001-2

Revisi per 12 Oktober 2018 17.42

Curing merupakan salah salah satu cara pengawetan makanan dengan melakukan pemberian kombinasi bahan-bahan preservatif seperti garam, nitrat, nitrit,[1] gula, dengan tujuan mengeluarkan cairan dari makanan tersebut dalam proses osmosis. Proses curing sering juga melibatkan mengasapi, membumbui, atau memasak makanan tersebut. Proses curing juga menambah cita rasa, yang biasanya dilakukan untuk mengawetkan serta memberikan rasa dan warna pada makanan, khususnya daging, ikan, atau sayuran.

Curing pada daging membutuhkan garam yang merupakan bahan pengawet pangan pertama yang digunakan manusia. Garam telah menjadi bahan penting dalam pengawetan produk-produk peternakan dan perikanan. Pada tingkat tertentu, garam mencegah pertumbuhan beberapa tipe bakteri yang bertanggung jawab dalam pembusukan daging. Garam dapat mencegah pertumbuhan bakteri, baik yang disebabkan oleh efek penghambat langsung dari bakteri maupun oleh efek pengeringan yang dimiliki bakteri dalam daging.

Referensi

  1. ^ Nummer, Brian A. (Mei 2002). "Historical Origins of Food Preservation" [Sejarah Awal Mula Pengawetan Makanan]. University of Georgia, National Center for Home Food Preservation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-12. 

Bibliografi

Pranala luar