Perang Waddan: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
[[Abu Sufyan]] kemudian masuk Islam dan menjadi salah satu [[sahabat nabi]] setelah Muhammad menunjukkan belas kasihan kepadanya ketika Mekah dikuasai. Dalam sebuah [[hadits]] yang terkenal Abu Sufyan berkata: |
[[Abu Sufyan]] kemudian masuk Islam dan menjadi salah satu [[sahabat nabi]] setelah Muhammad menunjukkan belas kasihan kepadanya ketika Mekah dikuasai. Dalam sebuah [[hadits]] yang terkenal Abu Sufyan berkata: |
||
{{Cquote|Ini mataku, yang telah terluka demi [[Allah]] dan [[Islam]].}}<ref>http://www.sahaba.net/modules.php?name=News&file=article&sid=62</ref></blockquote> |
{{Cquote|Ini mataku, yang telah terluka demi [[Allah]] dan [[Islam]].}}<ref>http://www.sahaba.net/modules.php?name=News&file=article&sid=62</ref></blockquote> kepo |
||
== Serangan terhadap Kafilah Bani Dhumrah == |
== Serangan terhadap Kafilah Bani Dhumrah == |
Revisi per 23 Oktober 2018 03.28
Invasi al-Abwa atau Waddan | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Muslim-Quraisy | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Muslim Medina | Quraisy of Mekkah | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Muhammad Hamzah bin Abdul-Muththalib Abu Ubaydah |
Abu Sufyan bin Harb Amr bin Makhshi Al Dhumrah | ||||||
Kekuatan | |||||||
(60 diperintah oleh Muhammad)200+ [1] | Tidak diketahui | ||||||
Korban | |||||||
0 terbunuh |
Tidak diketahui (Hanya terluka) 0 ditawan |
Perang al-Abwa atau Waddan (Arab: غزوة الأبواء Ghozwah al-Abwa) adalah pertempuran pertama yang melibatkan pasukan Muslim dan Nabi Muhammad. Penyergapan Kafilah berlangsung 623-624, yang kemudian menyebabkan Perang Badar. Sebagian besar pertempuran yang terjadi di Waddan Abwa hanyalah pertempuran kecil, terkadang hanya penembakan anak panah dan tanpa korban, yang kemudian menjadi awal dari konflik yang lebih besar.
Latar belakang
Setelah Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah pada tahun 622, kaum Quraisy menyita barang mereka tinggalkan. Dari Madinah, beberapa Muslim menyerang kafilah-kafilah Quraisy yang melakukan perjalanan dari Syria ke Mekah.
Pada tahun 624, Abu Sufyan memimpin salah satu kafilah, dan ketika para muslim menyergap kafilah, dia kemudian meminta bantuan dari Quraisy. Hal ini kemudian mengakibatkan Perang Badar, yang berakhir dengan kemenangan Muslim. Namun, Abu Sufyan berhasil pulang ke Mekah. Kematian para pemimpin Quraisy yang dalam pertempuran Badar menjadikannya sebagai pemimpin Mekah.[2]
Abu Sufyan kemudian masuk Islam dan menjadi salah satu sahabat nabi setelah Muhammad menunjukkan belas kasihan kepadanya ketika Mekah dikuasai. Dalam sebuah hadits yang terkenal Abu Sufyan berkata:
[3] kepo
Serangan terhadap Kafilah Bani Dhumrah
Kafilah-kafilah Bani Dhumrah disergap. Negosiasi dimulai dan kedua pemimpin (Muhammad dan Makhsyi bin Amr Adh-Dhumrah) menyetujui perjanjian untuk tidak saling menyerang, Bani Dhumrah berjanji untuk tidak menyerang Muslim atau sisi dengan Suku Quraisy.[2] Menurut sarjana muslim al-Zurqani, isi dari perjanjian adalah sebagai berikut:
Surat ini adalah dari Muhammad rasullulah, mengenai Bani Dhumrah yang mana ia (Muhammad) jaga keselamatan dan keamanan dari nyawa dan harta mereka. Mereka dapat meminta bantuan dari pihak Muslim, kecuali bila mereka menentang agama Allah. Diharapkan bagi mereka untuk membantu nabi bila dimintai bantuan.
Catatan kaki
- ^ a b Haykal, Husayn (1976), The Life of Muhammad, Islamic Book Trust, hlm. 217, ISBN 978-983-9154-17-7
- ^ a b Haykal, Husayn (1976), The Life of Muhammad, Islamic Book Trust, hlm. 217–218, ISBN 9789839154177
- ^ http://www.sahaba.net/modules.php?name=News&file=article&sid=62
- ^ Al Mawahibul Ladunniyah 1/75, and its commentary by Az-Zurqani, as referenced in the "Sealed Nectar"
- ^ The Sealed Nectar,Page 244, By Saifur Rahman al Mubarakpuri