Lompat ke isi

Mosi tidak percaya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Mosi tidak percaya''' adalah sebuah [[prosedur parlemen]] yang digunakan kepada [[parlemen]] oleh [[parlemen oposisi]] dengan harapan mengalahkan atau mempermalukan sebuah [[pemerintahan]].
'''Mosi mosi halo, tidak percaya''' adalah sebuah [[prosedur parlemen]] yang digunakan kepada [[parlemen]] oleh [[parlemen oposisi]] dengan harapan mengalahkan atau mempermalukan sebuah [[pemerintahan]].


Pemerintah seringkali menanggapi mosi tidak percaya dengan mengusulkan [[mosi kepercayaan]].
Pemerintah seringkali menanggapi mosi tidak percaya dengan mengusulkan [[mosi kepercayaan]].

Revisi per 3 Desember 2018 02.53

Mosi mosi halo, tidak percaya adalah sebuah prosedur parlemen yang digunakan kepada parlemen oleh parlemen oposisi dengan harapan mengalahkan atau mempermalukan sebuah pemerintahan.

Pemerintah seringkali menanggapi mosi tidak percaya dengan mengusulkan mosi kepercayaan.

Tradisi ini dimulai pada Maret 1782 setelah kekalahan pasukan Britania dalam Pertempuran Yorktown (1781) dalam Perang Revolusi Amerika, Parlemen Kerajaan Britania Raya memutuskan bahwa mereka "tidak lagi percaya kepada menteri saat itu". Perdana Menteri waktu itu, Lord North, menanggapinya dengan meminta Raja George III untuk menerima surat pengunduran dirinya. Hal ini meskipun tidak secara langsung menciptakan konvensi konstitusional; namun, pada awal abad ke-19, percobaan oleh Perdana Menteri untuk memerintah dalam keadaan tanpa mayoritas parlemen terbukti tidak berhasil, dan pada pertengahan abad ke-19, kemampuan mosi tidak percaya untuk memecahkan pemerintahan dibentuk di Britania Raya.

Biasanya, ketika parlemen memutuskan tidak percaya, atau gagal memutuskan percaya, sebuah pemerintahan harus

  1. mengundurkan diri, atau
  2. membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum.

Lihat juga