Lompat ke isi

Atiku Abubakar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 26: Baris 26:
<!--Abubakar's first and most senior wife [[Amina Titi Atiku Abubakar]], is believed to be an Ilesha-born Roman Catholic from [[Osun State]] in western Nigeria; together they have four children and two grandchildren. He has three other wives: Rukayat (the daughter of the Lamido of Adamawa, an influential monarch); Fatima, a lawyer based in Lagos and Jamila (AKA Jennifer Iwendiora, an Ibo woman from Onitsha, who was a former television newscaster and now a doctoral degree student in the United States). As a result, political associates and critics, tend to agree Atiku is one of the most detribalized northern [[Muslims]] aristocrats.
<!--Abubakar's first and most senior wife [[Amina Titi Atiku Abubakar]], is believed to be an Ilesha-born Roman Catholic from [[Osun State]] in western Nigeria; together they have four children and two grandchildren. He has three other wives: Rukayat (the daughter of the Lamido of Adamawa, an influential monarch); Fatima, a lawyer based in Lagos and Jamila (AKA Jennifer Iwendiora, an Ibo woman from Onitsha, who was a former television newscaster and now a doctoral degree student in the United States). As a result, political associates and critics, tend to agree Atiku is one of the most detribalized northern [[Muslims]] aristocrats.


He is perceived by some close friends of his, who are predominantly of northern [[Christian]] extraction, as a moderate who would be fairer to Christians, in comparison to other Northern Muslim aspirants; though these days Nigerian Christians hardly give much thought to who's likely to be impartial and unbaised as they themselves have become just as radicalized as the Muslim population after decades of marginalization and playing second fiddle. <ref>[http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/africa/5324942.stm Obasanjo accuses deputy of fraud] BBC News, 7 September 2006</ref> The role played by Atiku in a 'state of emergency' invoked on [[Plateau State]] also gives credence to his support for fairness to people of other faiths.
He is perceived by some close friends of his, who are predominantly of northern [[Christian]] extraction, as a moderate who would be fairer to Christians, in comparison to other Northern Muslim aspirants; though these days Nigerian Christians hardly give much thought to who's likely to be impartial and unbaised as they themselves have become just as radicalized as the Muslim population after decades of marginalization and playing second fiddle.<ref>[http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/africa/5324942.stm Obasanjo accuses deputy of fraud] BBC News, 7 September 2006</ref> The role played by Atiku in a 'state of emergency' invoked on [[Plateau State]] also gives credence to his support for fairness to people of other faiths.


In 2006, Atiku had in a face-off with his direct superior, President [[Olusegun Obasanjo]], due to the latter's eventual failed attempts to amend certain provisions of the constitution in order to take another shot at the presidency (for the third consecutive time). It is unclear whether Atiku's opposition to President Obasanjo's inordinate ambition was altruistic or selfish. Nonetheless, Atiku had never hidden his interest in the coveted post. The debate and acrimony generate by the failed constitutional amendment has caused a rift in the [[People's Democratic Party]] <ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/5068076.stm Nigeria's ruling party in split] BBC News, 10 June 2006</ref>. It also appears to have irreparably damaged both men's political and personal relationship, of which, Mr Abubakar, from all indications, is feeling the brunt of it. Despite the furore, the Nigerian Supreme Court eventually ruled that any amendments allowing Obasanjo to run for another term were untenable.
In 2006, Atiku had in a face-off with his direct superior, President [[Olusegun Obasanjo]], due to the latter's eventual failed attempts to amend certain provisions of the constitution in order to take another shot at the presidency (for the third consecutive time). It is unclear whether Atiku's opposition to President Obasanjo's inordinate ambition was altruistic or selfish. Nonetheless, Atiku had never hidden his interest in the coveted post. The debate and acrimony generate by the failed constitutional amendment has caused a rift in the [[People's Democratic Party]] <ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/5068076.stm Nigeria's ruling party in split] BBC News, 10 June 2006</ref>. It also appears to have irreparably damaged both men's political and personal relationship, of which, Mr Abubakar, from all indications, is feeling the brunt of it. Despite the furore, the Nigerian Supreme Court eventually ruled that any amendments allowing Obasanjo to run for another term were untenable.
Baris 36: Baris 36:
Di luar itu, masa depan politik Atiku tetap tidak pasti. Presiden Obasanjo telah meminta Senat untuk memeriksa laporan investigasi mengenai praktik-praktik curang yang dituduhkan kepada Wakil Presiden.
Di luar itu, masa depan politik Atiku tetap tidak pasti. Presiden Obasanjo telah meminta Senat untuk memeriksa laporan investigasi mengenai praktik-praktik curang yang dituduhkan kepada Wakil Presiden.


Pada [[18 September]] [[2006]], Abubakar dituduh oleh [[Komisi Kejahatan Ekonomi dan Finansial]], bahwa ia telah menggelapkan dana kampanye sebesar [[Naira|₦]]71.123.250.000 dan melakukan berbagai suapan. <ref>[http://www.thisdayonline.com/nview.php?id=58627 PTDF: Forensic Investigation Indicts Atiku] ThisDay, 18 September 2006</ref>
Pada [[18 September]] [[2006]], Abubakar dituduh oleh [[Komisi Kejahatan Ekonomi dan Finansial]], bahwa ia telah menggelapkan dana kampanye sebesar [[Naira|₦]]71.123.250.000 dan melakukan berbagai suapan.<ref>[http://www.thisdayonline.com/nview.php?id=58627 PTDF: Forensic Investigation Indicts Atiku] ThisDay, 18 September 2006</ref>


== Pencalonan diri sebagai presiden ==
== Pencalonan diri sebagai presiden ==

Revisi per 5 Desember 2018 16.35

Atiku Abubakar
Berkas:Atiku Abubakar.jpg
Wakil Presiden Nigeria
Mulai menjabat
29 Mei 1999
PresidenOlusegun Obasanjo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir25 November 1946
Negara bagian Adamawa, Nigeria
Partai politikKongres Aksi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Haji Atiku Abubakar (Turakin Adamawa), GCON (lahir 25 November 1946) adalah Wakil Presiden Nigeria sejak tahun 1999. Ia berasal dari Negara bagian Adamawa dan anggota dari Partai Demokrat Rakyat (PDR) hingga dipecat pada 2006. Saat ini ia tetap menjabat sebagai wakil presiden, namun afiliasi partainya dialihkan ke Partai Kongres Aksi.

Latar belakang

Abubakar mencapai pucuk pimpinan PDR yang berkuasa terutama karena peranan penting yang dimainkan dalam pembentukannya. Ia juga merupakan musuh bebuyutan dari Presiden Sani Abacha, diktator Nigeria yang telah meninggal dunia. Sumber kekayaan Atiku telah menjadi eprtanyaan di antara rakyat Nigeria, tetapi itu pun berlaku bagi banyak warga Nigeria kaya lainnya, termasuk atasannya sendiri - Olusegun Obasanjo. Ia pernah mengatakan dalam sebuah biografi baru yang masih akan diterbitkan bahwa kekayaannya diperoleh, "melalui investasi yang bijaksana, kerja keras dan keuntungan semata-mata karena berada di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat," namun banyak yang berpendapat bahwa pernyataannya ini hanyalah sekadar suatu tabir asap.

Abubakar bekerja sebagai seorang petugas bea cukai selama 20 tahun, dan berhasil mencapai kedudukan wakil direktur sebelum ia beralih ke bisnis dan politik pada 1989. Sementara menjabat sebagai petugas bea cukai yang menangani Bandara Internasional Murtala Muhammed Lagos pada 1984, terjadi skandal "53 koper" yang terkenal milik almarhum Emir dari Gwandu. Abubakar dituduh mengabaikan semua peraturan dan membiarkan sang Emir dan rombongannya berlalu bahkan tanpa diperiksa satu koperpun. Kebanyakan petugas bea cukai yang ada di situ merasa kaget. Belakangan juga dituduhkan bahwa banyak dari koper itu yang penuh berisi uang. Kejadian ini membuat marah Kepala Negara Bagian, Jenderal Buhari dan wakilnya, Brigadir Tunde Idiagbon, yang memerintahkan investigasi segera dan menyeluruh ke dalam masalah ini. Hal ini membuat geram Kepala Negara Bagian saat itu, Mayor Mustafa Jokolo, yang, kebetulan, adalah anak sulung sang Emir.

Menteri Keuangan saat itu, Onaolapo Soleye dan seorang perwira militer muda yang berpengaruh, Kol. Chris Alli, berusaha untuk mengajukan kasus Atiku ke hadapan Buhari dan Idiagbon, namun sia-sia. Belakangan tepat ketika kasusnya akan diajukan, Jenderal Ibrahim Babangida, dalam usaha untuk menyelamatkan dirinya sendiri, menggulingkan rezim Buhari. Hal ini sangat menolong Atiku Abubakar, yang akhirnya pelan-pelan diberhentikan dari jabatannya.

Wakil presiden

Sejak menjadi Wakil Presiden pada 1999, Abubakar telah memimpin Dewan Privatisasi Nasional. Pada masa ini, ratusan perusahaan publik yang merugi dan dikelola dengan buruk dijual dengan cara yang menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada menjawabnya. Ada berbagai tuduhan bahwa Abubakar terlibat dalam praktik-praktik curang dalam proses privatisasi terhadap sebagian dari perusahaan-perusahaan negara ini. Anak lelaki Presiden Obasanjo, Gbenga, merujuk kepada tuduhan ini dalam sebuah wawancara dengan sebuah jurnal yang berbasis Internet, Elendu Reports. Di situ ia mengatakan bahwa Atiku Abubakar "menjual Pentascope kepada dirinya sendiri" [1]. Tuduhan-tuduhan ini, masih belum terbuka, meskipun banyak analis politik melihat Abubakar, dengan rasa simpatik, bahwa ia adalah orang yang cenderung terlibat masalah daripada persekongkolan. Atiku kadang-kadang menghadapi masalah karena ulahnya sendiri. Oleh banyak surat kabar dilaporkan bahwa sejumlah besar orang menyaksikan ia memerintahkan pembantu-pembantunya untuk menyerang secara fisik Akintunde Akinleye, seorang wartawan foto Daily Independent karena telah menulis artikel yang menjelek-jelekkannya. Beberapa minggu setelah kejadian ini, Atiku membuat pernyataan publik yang isinya, bukannya meminta maaf, malah membenarkan tindakannya ini dan mempersalahkan sang wartawan atas kejadiant ersebut. Meskipun demikian, Abubakar menawarkan penggantikan kamera Akinleye yang rusak. Kejadian ini dan yang lain-lainnya telah membuat ia tidak disukai oleh Persatuan Wartawan Nigeria, yang telah bangkit melawannya.

Di luar itu, masa depan politik Atiku tetap tidak pasti. Presiden Obasanjo telah meminta Senat untuk memeriksa laporan investigasi mengenai praktik-praktik curang yang dituduhkan kepada Wakil Presiden.

Pada 18 September 2006, Abubakar dituduh oleh Komisi Kejahatan Ekonomi dan Finansial, bahwa ia telah menggelapkan dana kampanye sebesar 71.123.250.000 dan melakukan berbagai suapan.[2]

Pencalonan diri sebagai presiden

Pada 25 November 2006 Abubakar mengumumkan bahwa ia akan ikut serta dalam pemilihan Presiden tetapi tidak segera menyatakan partai yang akan diwakilinya meskipun ia telah meresmikan sebuah komite kampanye presiden [1]. Hari Rabu, 20 Desember 2006, ia secara resmi bergabung dengan Kongres Aksi sebagai kandidat presiden mereka.

Proyek kampanye 2007 Atiku

Aliansi Bersatu untuk Perubahan

Referensi

  1. ^ Atiku's Mansion and the War on Corruption Elendu Reports, 17 Agustus 2005
  2. ^ PTDF: Forensic Investigation Indicts Atiku ThisDay, 18 September 2006

Situs resmi