Lompat ke isi

Cap Go Meh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Hanzi script
Baris 4: Baris 4:




'''Cap Go Meh''' (Hokkien: 十五暝) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari [[dialek]] [[bahasa Hokkien|Hokkien]] dan secara harafiah berarti [[hari]] kelima belas dari [[bulan]] pertama ''(Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam)''. Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
'''Cap Go Meh''' (Hanzi: 十五暝) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari [[dialek]] [[bahasa Hokkien|Hokkien]] dan secara harafiah berarti [[hari]] kelima belas dari [[bulan]] pertama ''(Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam)''. Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.


Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di [[Taiwan]] ia dirayakan sebagai [[Festival Lampion]]. Di [[Asia Tenggara]] ia dikenal sebagai [[hari Valentine]] Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan [[jeruk]] ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari [[Penang]], [[Malaysia]].
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di [[Taiwan]] ia dirayakan sebagai [[Festival Lampion]]. Di [[Asia Tenggara]] ia dikenal sebagai [[hari Valentine]] Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan [[jeruk]] ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari [[Penang]], [[Malaysia]].

Revisi per 12 Desember 2018 08.52

Cap Go Meh 2010 di Glodok
Cap Go Meh pada tahun 1880-an pada masa Hindia Belanda (litografi berdasarkan lukisan oleh Josias Cornelis Rappard)


Cap Go Meh (Hanzi: 十五暝) melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.

Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.

Cap Go Meh di Makassar

Perayaan Cap go Meh di Makassar diadakan secara rutin setiap setahun sekali. Pada hari perayaan Cap Go Meh, daerah pecinan kota Makassar akan ditutup untuk kendaraan sejak pukul 10.00 WITA pagi, namun prosesi perarakan Cap Go Meh atau yang biasa disebut Karnival Budaya Nusantara akan dimulai pukul 14.00 WITA dengan dilepaskannya puluhan ekor burung oleh Wali kota Makassar.

Perarakan Cap Go Meh diawali dengan rombongan Bhineka Tunggal Ika yang antara lain terdiri atas berbagai tokoh agama dan masyarakat serta juga diikuti oleh para Dara dan Daeng Makassar, lalu Klenteng Kwang Kong, masyarakat Kajang dari Bulukumba, Vihara Dharma Loka, kelompok adat Aluk Tudolo dari Tana Toraja, Klenteng Xian Ma, kelompok adat Kabupaten Bone, Klenteng Pan Ku Ong dari Galesong Kabupaten Takalar, Vihara Dharma Agung, Komunitas Bissu dari Segeri, Kabupaten Pangkep, Mapanbumi, Kelompok Adat Mappasili Pallawa serta Vihara Girinaga. Di barisan terakhir ditutup oleh Yayasan Budha Tzu Chi yang antara lain membersihkan sampah yang memenuhi sepanjang jalan yang dilalui rombongan prosesi tersebut. Hampir setiap klenteng mengarak dewa dan dewi. Seperti Klenteng Kwan Kong yang mengarak Dewa Kwan Kong sebagai dewa perang dan Dewi Kwan Im sebagai pembawa cinta kasih. Vihara Dharma Loka mengarak Dewa Cho Sua Kong atau dewa pengobatan, dan Klenteng Xian Ma yang membawa Dewi Xian Ma. Karnival ini berakhir sekitar pukul 16.30 WITA.

Cap Go Meh di Manado

Perayaan Cap Go Meh di Manado diadakan rutin setahun sekali pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Pada Cap Go Meh, jalanan di sekitar daerah Kampung Cina (Pecinan) Manado akan ditutup. Akan diadakan arak-arakan kio yang dinaiki oleh tangsin (wadah roh suci). Prosesi arak-arakan biasanya berlangsung hingga larut malam sampai waktu kunci sembahyang. Setiap klenteng akan mengarakan dewa atau dewi tertentu berdasarkan klenteng masing-masing.