Injil Sinoptik: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k hipotesa --> hipotesis |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
Seorang [[sejarawan]] [[Gereja]] perdana, [[Eusebius dari Kaisaria]] ([[abad ke-4]], menyusun sebuah cara yang memungkinkan para [[sarjana]] untuk menemukan teks-teks yang paralel. Namun baru pada [[abad ke-18]], [[Johann Jakob Griesbach]] mengembangkan pemahaman modern tentang Injil sinoptis. |
Seorang [[sejarawan]] [[Gereja]] perdana, [[Eusebius dari Kaisaria]] ([[abad ke-4]], menyusun sebuah cara yang memungkinkan para [[sarjana]] untuk menemukan teks-teks yang paralel. Namun baru pada [[abad ke-18]], [[Johann Jakob Griesbach]] mengembangkan pemahaman modern tentang Injil sinoptis. |
||
== |
== Hipotesis == |
||
Griesbach menggunakannya untuk mempelajari dan memperlihatkan bahwa para penulis kitab Injil Matius dan Lukas telah menggunakan Injil Markus dalam penulisan mereka. Hipotesis ini berasal dari tradisi Gereja yang paling awal, yang berpegang pada hipotesis Augustinian. Dalam bentuknya yang lebih dipertajam, hipotesis ini telah mendapatkan dukungan dari para ahli sejak awal abad ke-20. Namun kebanyakan rekan mereka mendukung hipotesis modern yang menyatakan bahwa Markus adalah Injil yang pertama ditulis. Hipotesis ini didasarkan pada bukti-bukti internal dari naskah aslinya. |
Griesbach menggunakannya untuk mempelajari dan memperlihatkan bahwa para penulis kitab Injil Matius dan Lukas telah menggunakan Injil Markus dalam penulisan mereka. Hipotesis ini berasal dari tradisi Gereja yang paling awal, yang berpegang pada hipotesis Augustinian. Dalam bentuknya yang lebih dipertajam, hipotesis ini telah mendapatkan dukungan dari para ahli sejak awal abad ke-20. Namun kebanyakan rekan mereka mendukung hipotesis modern yang menyatakan bahwa Markus adalah Injil yang pertama ditulis. Hipotesis ini didasarkan pada bukti-bukti internal dari naskah aslinya. |
||
[[Berkas:Synoptic problem two source colored.png|jmpl|ka|200px| |
[[Berkas:Synoptic problem two source colored.png|jmpl|ka|200px|Hipotesis ini adalah Injil Matius dan Injil Lukas ditulis terpisah, masing-masing menggunakan Injil Markus dan dokumen kedua yang disebut "Q" sebagai sumbernya. '''''Q''' didefinisikan sebagai materi yang "umum" dijumpai dalam Injil Matius dan Injil Lukas, tetapi tidak ada dalam Injil Markus.'']] |
||
Ketiga Injil Sinoptik mengandung banyak cerita yang sama, sering dalam urutan yang sama dan kadang-kadang dengan kata-kata yang tepat sama. Salah satu |
Ketiga Injil Sinoptik mengandung banyak cerita yang sama, sering dalam urutan yang sama dan kadang-kadang dengan kata-kata yang tepat sama. Salah satu hipotesis mengenai kemiripan ini adalah "Hipotesis dua sumber" (''two-source hypothesis''), yaitu bahwa Injil Matius dan Lukas masing-masing mengambil dari Injil Markus dan Naskah Q (lihat bagian "Hipotesis"). Hingga kini dokumen hipotetis ini belum pernah ditemukan atau disebutkan dalam teks-teks Kristen. Karena sejarah tidak berhasil menemukan sedikitpun bukti adanya Sumber Q ini, maka banyak pakar modern menolak hipotesis ini.<ref name="p8081">Bart Erhman, ''Jesus: Apocalyptic Prophet of the New Millennium'', Oxford University Press, p.78-87</ref> |
||
Dalam buku ''The Four Gospels: A Study of Origins'' ("Empat Injil: Studi Asal Muasal") (1924), [[Burnett Hillman Streeter]] berpendapat bahwa ada sumber lain yang juga bersifat hipotetik (dugaan), yang disebut "sumber L",<ref>http://www.katapi.org.uk/4Gospels/Ch9.htm</ref> yang mendasari materi dalam Injil Lukas yang tidak ditemukan dalam Injil Markus maupun Matius.<ref>Burnett H. Streeter,''[http://www.katapi.org.uk/4Gospels/Contents.htm The Four Gospels. A Study of Origins Treating the Manuscript Tradition, Sources, Authorship, & Dates]''. London: MacMillian and Co., Ltd., 1924.</ref> Ini disebut sebagai " |
Dalam buku ''The Four Gospels: A Study of Origins'' ("Empat Injil: Studi Asal Muasal") (1924), [[Burnett Hillman Streeter]] berpendapat bahwa ada sumber lain yang juga bersifat hipotetik (dugaan), yang disebut "sumber L",<ref>http://www.katapi.org.uk/4Gospels/Ch9.htm</ref> yang mendasari materi dalam Injil Lukas yang tidak ditemukan dalam Injil Markus maupun Matius.<ref>Burnett H. Streeter,''[http://www.katapi.org.uk/4Gospels/Contents.htm The Four Gospels. A Study of Origins Treating the Manuscript Tradition, Sources, Authorship, & Dates]''. London: MacMillian and Co., Ltd., 1924.</ref> Ini disebut sebagai "Hipotesis Empat Dokument" ("''Four Document Hypothesis''") |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 27 Januari 2019 11.51
Injil Sinoptik adalah Injil Perjanjian Baru dalam Alkitab yang ditulis oleh Matius, Markus, dan Lukas. Injil sinoptik seringkali menulis kisah yang sama tentang Yesus, namun dengan penjelasan dan panjang yang berbeda, namun memiliki urutan yang sama dan banyak menggunakan kata yang sama. Kemiripan di antara tiga buku tersebut sangat dekat sehingga banyak peneliti yang menandainya sebagai masalah sinoptik.
Injil kanonikal ke-4, Injil Yohanes, berbeda jauh dengan sinoptik dalam Kristologi, pengajaran Yesus, mukjizat, gaya tulisan, dan lainnya.
Asal kata
Kata sinoptik berasal dari kombinasi dari bahasa Yunani συν (syn = bersama) dan οψις (opsis = melihat) untuk menandakan bahwa isi dari ketiga Injil tersebut dapat dilihat berdampingan.
Seorang sejarawan Gereja perdana, Eusebius dari Kaisaria (abad ke-4, menyusun sebuah cara yang memungkinkan para sarjana untuk menemukan teks-teks yang paralel. Namun baru pada abad ke-18, Johann Jakob Griesbach mengembangkan pemahaman modern tentang Injil sinoptis.
Hipotesis
Griesbach menggunakannya untuk mempelajari dan memperlihatkan bahwa para penulis kitab Injil Matius dan Lukas telah menggunakan Injil Markus dalam penulisan mereka. Hipotesis ini berasal dari tradisi Gereja yang paling awal, yang berpegang pada hipotesis Augustinian. Dalam bentuknya yang lebih dipertajam, hipotesis ini telah mendapatkan dukungan dari para ahli sejak awal abad ke-20. Namun kebanyakan rekan mereka mendukung hipotesis modern yang menyatakan bahwa Markus adalah Injil yang pertama ditulis. Hipotesis ini didasarkan pada bukti-bukti internal dari naskah aslinya.
Ketiga Injil Sinoptik mengandung banyak cerita yang sama, sering dalam urutan yang sama dan kadang-kadang dengan kata-kata yang tepat sama. Salah satu hipotesis mengenai kemiripan ini adalah "Hipotesis dua sumber" (two-source hypothesis), yaitu bahwa Injil Matius dan Lukas masing-masing mengambil dari Injil Markus dan Naskah Q (lihat bagian "Hipotesis"). Hingga kini dokumen hipotetis ini belum pernah ditemukan atau disebutkan dalam teks-teks Kristen. Karena sejarah tidak berhasil menemukan sedikitpun bukti adanya Sumber Q ini, maka banyak pakar modern menolak hipotesis ini.[1]
Dalam buku The Four Gospels: A Study of Origins ("Empat Injil: Studi Asal Muasal") (1924), Burnett Hillman Streeter berpendapat bahwa ada sumber lain yang juga bersifat hipotetik (dugaan), yang disebut "sumber L",[2] yang mendasari materi dalam Injil Lukas yang tidak ditemukan dalam Injil Markus maupun Matius.[3] Ini disebut sebagai "Hipotesis Empat Dokument" ("Four Document Hypothesis")
Referensi
- ^ Bart Erhman, Jesus: Apocalyptic Prophet of the New Millennium, Oxford University Press, p.78-87
- ^ http://www.katapi.org.uk/4Gospels/Ch9.htm
- ^ Burnett H. Streeter,The Four Gospels. A Study of Origins Treating the Manuscript Tradition, Sources, Authorship, & Dates. London: MacMillian and Co., Ltd., 1924.
Lihat pula
- Injil Matius
- Injil Markus
- Injil Lukas
- Injil Yohanes
- Masalah sinoptik
- Johann Jakob Griesbach
- Hipotesis Griesbach
- Prioritas Markan
- Alkitab
- Perjanjian Baru