Lompat ke isi

Bandar Udara Sisingamangaraja XII: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 02°15′35″N 098°59′43″E / 2.25972°N 98.99528°E / 2.25972; 98.99528
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhit Fastman (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Vorsea (bicara | kontrib)
k penambahan link informasi
Baris 37: Baris 37:
Bandar Udara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang. Pembangunan kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter sehingga menjadi 1.400 meter. Pada Maret 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan langsung pengoperasian Bandara Silangit, sejak saat itu pembangunan Bandara pun mulai dilakukan dengan gencar. Pada tahun 2011, Bandara Silangit akhirnya memiliki landas pacu sepanjang 2.400 meter dan direncanakan pada tahun 2015 akan diperpanjang kembali menjadi {{convert|3800|x|45|m|}}, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar secara reguler. Pada tanggal 18 Januari 2011, Bandara Silangit didatangi oleh Presiden RI beserta rombongan yang menggunakan pesawat Boeing 737-500. Dengan kedatangan Presiden tersebut, dinyatakanlah bahwa Bandara Silangit telah sanggup melayani pesawat sekelas A320, A320neo, A330, & B737 Next Generation, & MAX.
Bandar Udara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang. Pembangunan kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter sehingga menjadi 1.400 meter. Pada Maret 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan langsung pengoperasian Bandara Silangit, sejak saat itu pembangunan Bandara pun mulai dilakukan dengan gencar. Pada tahun 2011, Bandara Silangit akhirnya memiliki landas pacu sepanjang 2.400 meter dan direncanakan pada tahun 2015 akan diperpanjang kembali menjadi {{convert|3800|x|45|m|}}, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar secara reguler. Pada tanggal 18 Januari 2011, Bandara Silangit didatangi oleh Presiden RI beserta rombongan yang menggunakan pesawat Boeing 737-500. Dengan kedatangan Presiden tersebut, dinyatakanlah bahwa Bandara Silangit telah sanggup melayani pesawat sekelas A320, A320neo, A330, & B737 Next Generation, & MAX.


Luas Terminal saat ini = 100 m2 (Terminal A) & 700 m2 (Terminal B), Fasilitas Navigasi = NDB, AFIS, PAPI & DVOR/DME, Fasilitas Keamanan Penerbangan = X-Ray Baggage, X-Ray Cabin, Walk-through Metal Detector & Handheld Metal Detector, Fasilitas Keselamatan Penerbangan = PKP-PK Type V, Gunebo & Ambulance, Fasilitas Listrik = Generator Set 25 & 125 KVA, Airfield Lighting System (AFL), Apron Light & Apron Flood Light, Fasiitas Terminal = Conveyor Belt, Timbangan Digital, Running Text, LCD Information, Fasilitas Peralatan = Wheel Tractor Rotary Mower, Hand Mower, .
Luas Terminal saat ini = 100 m2 (Terminal A) & 700 m2 (Terminal B), Fasilitas Navigasi = NDB, AFIS, PAPI & DVOR/DME, Fasilitas Keamanan Penerbangan = X-Ray Baggage, X-Ray Cabin, Walk-through Metal Detector & Handheld Metal Detector, Fasilitas Keselamatan Penerbangan = PKP-PK Type V, Gunebo & Ambulance, Fasilitas Listrik = Generator Set 25 & 125 KVA, Airfield Lighting System (AFL), Apron Light & Apron Flood Light, Fasiitas Terminal = Conveyor Belt, Timbangan Digital, [http://rekavisitama.net/moving-sign-running-text-vorsea Running Text], LCD Information, [http://rekavisitama.net/mesin-antrian Mesin Antrian].
Fasilitas Peralatan = Wheel Tractor Rotary Mower, Hand Mower, .


Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimilikinya, saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya bandara kelas IV yang memiliki fasilitas dan kemampuan setara bandara kelas II di Indonesia. Pada 14 Desember 2012, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan operasional pengelolaan Bandara Silangit kepada [[PT Angkasa Pura II (Persero)]]. Dengan demikian, status bandara ini secara otomatis berubah dari bandara UPT menjadi bandara komersial.
Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimilikinya, saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya bandara kelas IV yang memiliki fasilitas dan kemampuan setara bandara kelas II di Indonesia. Pada 14 Desember 2012, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan operasional pengelolaan Bandara Silangit kepada [[PT Angkasa Pura II (Persero)]]. Dengan demikian, status bandara ini secara otomatis berubah dari bandara UPT menjadi bandara komersial.
Baris 58: Baris 60:
* Tempat Bermain anak
* Tempat Bermain anak
* Ruang Menyusui - Fasilitas air mineral, Tissue Basah, Diapers
* Ruang Menyusui - Fasilitas air mineral, Tissue Basah, Diapers
* TV Informasi
*[http://kiosk.co.id Kiosk Informasi]
* Surat Kabar dan majalah
* Surat Kabar dan majalah
* Toilet
* Toilet

Revisi per 8 Maret 2019 07.26

Bandar Udara Internasional Sisingamangaraja XII

Sisingamangaraja XII International Airport
Informasi
JenisPublik
PemilikPemerintah Indonesia
PengelolaPT Angkasa Pura II
MelayaniSiborong-Borong
LokasiSiborong-Borong, Sumatera Utara, Indonesia
Ketinggian dpl mdpl
Koordinat02°15′35″N 098°59′43″E / 2.25972°N 98.99528°E / 2.25972; 98.99528
Situs webhttp://www.silangit-airport.co.id/
Peta
Sumatera daerah di Indonesia
Sumatera daerah di Indonesia
DTB di Sumatra
DTB
DTB
Lokasi di Sumatera
DTB di Indonesia
DTB
DTB
DTB (Indonesia)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
09/27 2.650 8.694 Aspal
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan[1]

Bandar Udara Internasional Sisingamangaraja XII (bahasa Inggris: Sisingamangaraja XII International Airport) (IATA: DTBICAO: WIMN), sebelumnya Bandar Udara Internasional Silangit, adalah bandar udara yang terletak di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Bandar udara ini memiliki ukuran landas pacu 2.400 m x 30 m. Jarak dari pusat kota sekitar 7 km.

Sejarah

Bandar Udara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang. Pembangunan kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter sehingga menjadi 1.400 meter. Pada Maret 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan langsung pengoperasian Bandara Silangit, sejak saat itu pembangunan Bandara pun mulai dilakukan dengan gencar. Pada tahun 2011, Bandara Silangit akhirnya memiliki landas pacu sepanjang 2.400 meter dan direncanakan pada tahun 2015 akan diperpanjang kembali menjadi 3.800 x 45 meter (12.467 ft × 148 ft), sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar secara reguler. Pada tanggal 18 Januari 2011, Bandara Silangit didatangi oleh Presiden RI beserta rombongan yang menggunakan pesawat Boeing 737-500. Dengan kedatangan Presiden tersebut, dinyatakanlah bahwa Bandara Silangit telah sanggup melayani pesawat sekelas A320, A320neo, A330, & B737 Next Generation, & MAX.

Luas Terminal saat ini = 100 m2 (Terminal A) & 700 m2 (Terminal B), Fasilitas Navigasi = NDB, AFIS, PAPI & DVOR/DME, Fasilitas Keamanan Penerbangan = X-Ray Baggage, X-Ray Cabin, Walk-through Metal Detector & Handheld Metal Detector, Fasilitas Keselamatan Penerbangan = PKP-PK Type V, Gunebo & Ambulance, Fasilitas Listrik = Generator Set 25 & 125 KVA, Airfield Lighting System (AFL), Apron Light & Apron Flood Light, Fasiitas Terminal = Conveyor Belt, Timbangan Digital, Running Text, LCD Information, Mesin Antrian.

Fasilitas Peralatan = Wheel Tractor Rotary Mower, Hand Mower, .

Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimilikinya, saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya bandara kelas IV yang memiliki fasilitas dan kemampuan setara bandara kelas II di Indonesia. Pada 14 Desember 2012, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan operasional pengelolaan Bandara Silangit kepada PT Angkasa Pura II (Persero). Dengan demikian, status bandara ini secara otomatis berubah dari bandara UPT menjadi bandara komersial.

Sebagai Bandara ke 13 PT. Angkasa Pura II (Persero), pembenahan fasilitas pelanan terus dilakukan hingga saat ini, renovasi toilet untuk pemenuhan standar toilet juara, renovasi Musholla dan Tempat Wudhu yang layak, pembuatan Kid Zone, pengadaan Free Charging, penguatan sinyal wifi, perbaikan area counter check in dan pembenahan Nursery Room, adalah sebagian dari pembenahan tersebut.

Bandar Udara Silangit juga sedang mengupayakan kesempurnaan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, demi mewujudkan program zero incident, zero accident & zero workplace accident.

Saat ini Penerbangan silangit dilayani operator Wings Air untuk Rute Batam - Silangit, dan Susi Air untuk Rute Medan - Silangit dan Gunung Sitoli - SIlangit. Program penerbangan langsung Jakarta - Silangit terus diupayakan dengan optimal melalui pembenahan fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan.

Progress penumpang dari dan ke Bandara SIlangit mencapai rata-rata 100% setiap tahunnya. Pada Tahun ini penumpang dari dan ke Bandara SIlangit ditargetkan mencapai 25.000 pax, meningkat 120 % dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 12.009 pax.

Bandara Silangit juga sedang dipersiapkan untuk melayani peningkatan wisatawan ke Danau Toba dan area Tapanuli lainnya.

Fasilitas Pendukung

  • Ruang VIP
  • Mushola & Perangkat Sholat
  • Wi-Fi
  • Charger Ponsel
  • Tempat Bermain anak
  • Ruang Menyusui - Fasilitas air mineral, Tissue Basah, Diapers
  • Kiosk Informasi
  • Surat Kabar dan majalah
  • Toilet
  • Kursi Roda
  • Area Merokok

Maskapai penerbangan dan tujuan

MaskapaiTujuan
Batik AirJakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta
CitilinkJakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta
Garuda IndonesiaJakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno–Hatta
Sriwijaya AirJakarta—Soekarno—Hatta
Susi AirGunung Sitoli, Medan
Wings AirMedan, Padang

Daftar Kepala Bandara

Pranala luar

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MOTI