Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel bagus/Usulan/Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Baris 57: Baris 57:
*** Untuk hal ini sudah saya tambahkan sendiri.
*** Untuk hal ini sudah saya tambahkan sendiri.
**** Oh maksudnya begitu. Aku kurang setuju untuk kasus ini, tujuan baris tersebut kan untuk mengarahkan pembaca ke artikel utama/yang lebih rinci. Karena merah, malah jadi tidak ada gunanya dan membingungkan (kita suruh mereka "lihat pula" tapi tak ada yang bida dilihat. [[Pengguna:HaEr48|HaEr48]] ([[Pembicaraan Pengguna:HaEr48|bicara]]) 19 Maret 2019 05.25 (UTC)
**** Oh maksudnya begitu. Aku kurang setuju untuk kasus ini, tujuan baris tersebut kan untuk mengarahkan pembaca ke artikel utama/yang lebih rinci. Karena merah, malah jadi tidak ada gunanya dan membingungkan (kita suruh mereka "lihat pula" tapi tak ada yang bida dilihat. [[Pengguna:HaEr48|HaEr48]] ([[Pembicaraan Pengguna:HaEr48|bicara]]) 19 Maret 2019 05.25 (UTC)
* Berarti kalau sudah dirintis artikelnya harusnya tidak jadi masalah dong? [[Pengguna:Albertus Aditya|Albertus Aditya]] ([[Pembicaraan Pengguna:Albertus Aditya|bicara]]) 19 Maret 2019 06.41 (UTC)
***** Berarti kalau sudah dirintis artikelnya harusnya tidak jadi masalah dong? [[Pengguna:Albertus Aditya|Albertus Aditya]] ([[Pembicaraan Pengguna:Albertus Aditya|bicara]]) 19 Maret 2019 06.41 (UTC)
****** Kalau memang dirintis dan ada informasi berguna di situ, memang bagus ditambahkan. Tapi sekarang kan merah, jadi sebaiknya justru tidak usah. Menurutku hal-hal seperti baris "Lihat pula", templat navigasi, dan lain-lain itu jangan dilihat sebagai suatu "kewajiban" yang harus ada di artikel sebelum bisa dianggap bagus, bung {{u|Albertus Aditya}}, tapi lebih ke alat bantu buat pembaca. Kalau memang baris atau templat itu bisa membantu mereka menemukan informasi terkait, bagus kita tambahkan, kalau tidak, ya tidak apa-apa. [[Pengguna:HaEr48|HaEr48]] ([[Pembicaraan Pengguna:HaEr48|bicara]]) 19 Maret 2019 07.04 (UTC)
** Tambahkan templat navigasi (bisa lihat dari en.wp)
** Tambahkan templat navigasi (bisa lihat dari en.wp)
*** Untuk hal ini sudah saya tambahkan sendiri.
*** Untuk hal ini sudah saya tambahkan sendiri.

Revisi per 19 Maret 2019 07.04

Indonesia pada Olimpiade Musim Panas 1952

Pengusul: HaEr48 (b • k • l) · Status:    Dalam diskusi

Alasan Pengusulan: Kiprah pertama Indonesia di Olimpiade. Sudah lengkap dan diberi referensi, statusnya pun sudah GA di Wikipedia Bahasa Inggris. HaEr48 (bicara) 3 Desember 2018 02.04 (UTC)[balas]

Rujukan

Entah mengapa penulisan sumbernya tidak sebaik artikel-artikel lainnya karya Anda...

  • Banyak sumber yang tidak diarsipkan.
  • Nama penulis tiga sumber pertama di daftar pustaka tidak ditulis dengan benar.
    • Boleh tau bagian mana salahnya? Aku periksa lagi ejaannya sudah benar.HaEr48 (bicara) 8 Desember 2018 07.46 (UTC)[balas]
      • Mestinya kan ditulis nama akhir dulu baru nama awal. 2 sumber Aloysius Gonsaga Angi Ebi juga. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 4 Maret 2019 05.40 (UTC)[balas]
        • Itu kan perbedaan dalam berbagai citation style, menurutku tidak harus dipaksakan mengikuti format yang "Last Name, First Name". Apalagi kalau banyak nama Indonesia, sering rancu apakah itu nama keluarga atau bukan, apalagi kalau lebih dari 2 kata seperti "Aloysius Gonsaga Angi Ebi", yang mana "nama belakang"-nya? Daripada salah atau setengah-setengah aku bikin seragam aja, nama ditulis sesuai nama asli semua. HaEr48 (bicara) 4 Maret 2019 06.57 (UTC)[balas]
          • Untuk penamaan orang Indonesia, karena seringkali tidak memiliki nama keluarga, maka nama belakangnya adalah suku kata terakhir dari nama lengkap. Ini berarti Aloysius Gonsaga Angi Ebi itu nama belakangnya adalah Ebi. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 5 Maret 2019 08.41 (UTC)[balas]
            • Kalau begitu, aku bingung, kenapa harus dipaksakan namanya dibalik? Di tulisan akademia sering ditemukan juga daftar pustaka yang namanya ditulis sesuai nama sebenarnya (tidak dengan terbalik), aku rasa untuk artikel ini begitu lebih cocok. HaEr48 (bicara) 5 Maret 2019 18.19 (UTC)[balas]
  • Fernan Rahadi itu redaktur, coba ditambahkan keterangan redaktur di sumbernya.
  • Rahadi (2016) dan Wirayudha (2017) tidak disertai tanggal akses.
  • Dua sumber terakhir di daftar pustaka tidak disertai nama penyunting dan tanggal akses.
  • Komite Olahraga Nasional Indonesia tidak disertai tanggal akses. Saya ragu jika sumber ini ditulis pada 2018, sepertinya Anda menggunakan tahun yang tertera di "© 2018 KONI"
  • Pautan ini mati.
  • The Milwaukee Journal tidak ditulis halaman.
@Hanamanteo: Perlu diingat kalau kriteria artikel bagus tidak mensyaratkan format penulisan sumber tertentu, atau mensyaratkan arsip, tanggal akses, dan sebagainya. Menurutku banyak saran-saran di atas seharusnya opsional saja. HaEr48 (bicara) 8 Desember 2018 07.46 (UTC)[balas]
  • Komentar Komentar
    • Perlu adaptasi penulisan angka ke dalam format penulisan bahasa Indonesia (titik menjadi koma)
    • Paragraf pembuka: kata "dalam" pada kalimat pertama diulang dua kali, mungkin bisa diubah struktur kalimatnya atau dicari padanan kata yang sesuai.
    • Paragraf pembuka: penggunaan kata posisi dan peringkat perlu dicek ulang, kecuali jika memang merujuk ke hal yang berbeda.
    • "dan kelak akan menjadi perwira": apakah ada susunan kata yang lebih halus?
      • diubah menjadi "menjadi seorang letnan kolonel di TNI AU" HaEr48 (bicara) 4 Maret 2019 07.23 (UTC)[balas]
        Saya lebih mempermasalahkan kata "dan kelak": apakah karena hasil di Olimpiade ini lalu masuk TNI AU atau memang hal yang tidak saling berkaitan? Mungkin bisa diubah menjadi "setelah Olimpiade 1952, kemudian masuk ..."
    • Pada bagian hasil sebaiknya diberi {{see also}} ke masing-masing cabang yang diikuti
      • Sudah ada pranala biru di tubuh artikel, kalau ditambahkan see also juga malah berlebihan. HaEr48 (bicara) 4 Maret 2019 07.23 (UTC)[balas]
        Mungkin yang saya maksud seperti ini, dan saya rasa wajar; bisa dibandingkan dengan artikel serupa untuk Olimpiade 2016. Albertus Aditya (bicara) 5 Maret 2019 12.24 (UTC)[balas]
      • Untuk hal ini sudah saya tambahkan sendiri.
        • Oh maksudnya begitu. Aku kurang setuju untuk kasus ini, tujuan baris tersebut kan untuk mengarahkan pembaca ke artikel utama/yang lebih rinci. Karena merah, malah jadi tidak ada gunanya dan membingungkan (kita suruh mereka "lihat pula" tapi tak ada yang bida dilihat. HaEr48 (bicara) 19 Maret 2019 05.25 (UTC)[balas]
          • Berarti kalau sudah dirintis artikelnya harusnya tidak jadi masalah dong? Albertus Aditya (bicara) 19 Maret 2019 06.41 (UTC)[balas]
            • Kalau memang dirintis dan ada informasi berguna di situ, memang bagus ditambahkan. Tapi sekarang kan merah, jadi sebaiknya justru tidak usah. Menurutku hal-hal seperti baris "Lihat pula", templat navigasi, dan lain-lain itu jangan dilihat sebagai suatu "kewajiban" yang harus ada di artikel sebelum bisa dianggap bagus, bung Albertus Aditya, tapi lebih ke alat bantu buat pembaca. Kalau memang baris atau templat itu bisa membantu mereka menemukan informasi terkait, bagus kita tambahkan, kalau tidak, ya tidak apa-apa. HaEr48 (bicara) 19 Maret 2019 07.04 (UTC)[balas]
    • Tambahkan templat navigasi (bisa lihat dari en.wp)
    • Jika ditemukan sumbernya, mungkin dapat ditambahkan reaksi dari media massa nasional dan juga perbandingan dalam Olimpiade selanjutnya, atau dibandingkan AG 1951.
      • Sayangnya tidak ketemu reaksi media nasional kontemporer. Aku tambahkan bagian kelanjutan, isinya berupa Indonesia di olimpiade selanjutnya dan kapan akhirnya memperoleh medali. Silakan dicek. HaEr48 (bicara) 19 Maret 2019 05.39 (UTC)[balas]
    • Referensi dari laporan resmi Olimpiade 1952 (lihat nl.wp) dapat ditambahkan.
    • Asian Games perlu diubah menjadi Pesta Olahraga Asia.

Salam. Albertus Aditya (bicara) 3 Maret 2019 14.44 (UTC)[balas]

Beberapa komentar hari ini saya tambahkan. Albertus Aditya (bicara) 6 Maret 2019 01.48 (UTC)[balas]