SMA Negeri 3 Bandung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 56: Baris 56:
* '''Zaman Jepang (1942 - 1945)''': Berfungsi sebagai markas (tangsi/asrama) tentara Jepang (Kempetai).
* '''Zaman Jepang (1942 - 1945)''': Berfungsi sebagai markas (tangsi/asrama) tentara Jepang (Kempetai).
* '''Zaman Peralihan (1947 - 1950)''': Pagi hari berfungsi sebagai Sekolah VHO ''(Voortgezet Hoger Onderwijs)'' - sekolah setaraf [[SMA]] berbahasa Belanda dan sore hari sebagai VHO berbahasa Indonesia. Pada periode itu Bandung dan sekitarnya masih dikuasai [[NICA]] sehingga sistem pendidikan masih mengacu pada sistem yang berlaku sebelum pendudukan Jepang. Gedung sekolah tersebut pagi hari digunakan siswa berbangsa Belanda yang waktu itu masih banyak menetap di Bandung, sementara siang-sore harinya digunakan siswa Indonesia.
* '''Zaman Peralihan (1947 - 1950)''': Pagi hari berfungsi sebagai Sekolah VHO ''(Voortgezet Hoger Onderwijs)'' - sekolah setaraf [[SMA]] berbahasa Belanda dan sore hari sebagai VHO berbahasa Indonesia. Pada periode itu Bandung dan sekitarnya masih dikuasai [[NICA]] sehingga sistem pendidikan masih mengacu pada sistem yang berlaku sebelum pendudukan Jepang. Gedung sekolah tersebut pagi hari digunakan siswa berbangsa Belanda yang waktu itu masih banyak menetap di Bandung, sementara siang-sore harinya digunakan siswa Indonesia.
* '''Tahun 1950''': VHO berbahasa Indonesia diganti menjadi SMA 1 B/C, sedangkan VHO berbahasa Belanda (ex HBS) menjadi SMA 2 B/C. Sejak pengakuan kedaulatan, sistem pendidikan yang digunakan di sekolah tersebut mengikuti sistem pendidikan Indonesia. Sebagai "tuan rumah baru", sekolah "sore" (eks VHO bahasa Indonesia) mendapat nomor urut 1, sementara "tuan rumah lama", sekolah "pagi" (eks VHO berbahasa Belanda - eks HBS) mendapat nomor urut 2. Dengan pengakuan kedaulatan Indonesia Desember 1949 tersebut, jumlah siswa berbangsa Belanda surut dengan sendirinya, sementara siswa berbangsa Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Sebagai catatan pada saat itu di Bandung ada '''tiga SMA Negeri''', yaitu '''SMA 1 B/C''' di '''Jl. Belitung''' (kelas '''sore''', eks VHO Indonesia), '''SMA 2 B/C''' di Jl. '''Belitung''' (kelas '''pagi''', eks VHO Belanda, eks HBS), dan '''SMA 3 A/B''' (eks SMA Parki, sejak tahun 1950 diubah menjadi SMA 3 A/B, kelak menjadi [[SMA Negeri 1 Bandung]] dan [[SMA Negeri 4 Bandung]], berlokasi di Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
* '''Tahun 1950''': VHO berbahasa Indonesia diganti menjadi SMA 1 B/C, sedangkan VHO berbahasa Belanda (ex HBS) menjadi SMA 2 B/C. Sejak pengakuan kedaulatan, sistem pendidikan yang digunakan di sekolah tersebut mengikuti sistem pendidikan Indonesia. Sebagai "tuan rumah baru", sekolah "sore" (eks VHO bahasa Indonesia) mendapat nomor urut 1, sementara "tuan rumah lama", sekolah "pagi" (eks VHO berbahasa Belanda - eks HBS) mendapat nomor urut 2. Dengan pengakuan kedaulatan Indonesia Desember 1949 tersebut, jumlah siswa berbangsa Belanda surut dengan sendirinya, sementara siswa berbangsa Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Sebagai catatan pada saat itu di Bandung ada '''tiga SMA Negeri''', yaitu '''SMA 1 B/C''' di '''Jl. Belitung''' (kelas '''sore''', eks VHO Indonesia), '''SMA 2 B/C''' di Jl. '''Belitung''' (kelas '''pagi''', eks VHO Belanda, eks HBS), dan '''SMA 3 A/B''' (eks SMA Parki, sejak tahun 1950 diubah menjadi SMA 3 A/B, kelak menjadi [[SMA Negeri 1 Bandung]] dan [[SMA Negeri 4 Bandung]], berlokasi di Jl. Sumatra/Jl. Jawa).
* '''Tahun 1952''': Terjadi pemekaran sekolah, SMA 1 B/C menjadi SMA B dan SMA C<ref>Disebut SMA C tanpa diikuti nomor karena saat itu hanya ada satu SMA C.</ref> sedangkan SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Siswa bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C digabungkan ke SMA C. Pada pagi hari digunakan untuk SMA 2 B (kelak menjadi [[SMA Negeri 2 Bandung]]) dan SMA C (kelak menjadi [[SMA Negeri 5 Bandung]]), sedangkan pada sore hari digunakan oleh SMA B (kelak menjadi SMA Negeri 3). Pada bagian lain SMA 3 A/B eks Parki juga dimekarkan menjadi SMA 3 B dan SMA 3 A.
* '''Tahun 1952''': Terjadi pemekaran sekolah, SMA 1 B/C menjadi SMA B dan SMA C<ref>Disebut SMA C tanpa diikuti nomor karena saat itu hanya ada satu SMA C.</ref> sedangkan SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Siswa bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C digabungkan ke SMA C. Pada pagi hari digunakan untuk SMA 2 B (kelak menjadi [[SMA Negeri 2 Bandung]]) dan SMA C (kelak menjadi [[SMA Negeri 5 Bandung]]), sedangkan pada sore hari digunakan oleh SMA B (kelak menjadi SMA Negeri 3). Pada bagian lain SMA 3 A/B eks Parki juga dimekarkan menjadi SMA 3 B dan SMA 3 A.
* '''Tahun 1956''': Terjadi perubahan nomenklatur sekolah, SMA B menjadi SMA Negeri III B. Pada bagian lain SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B, SMA C menjadi SMA Negeri V C. Sementara itu dua SMA di Jl. Sumatera/Jl. Jawa, SMA 3 B menjadi SMA Negeri IV B, SMA 3 A menjadi SMA Negeri I A. Dengan demikian sampai saat itu terdapat 6 SMA Negeri di Bandung, yaitu:
* '''Tahun 1956''': Terjadi perubahan nomenklatur sekolah, SMA B menjadi SMA Negeri III B. Pada bagian lain SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B, SMA C menjadi SMA Negeri V C. Sementara itu dua SMA di Jl. Sumatra/Jl. Jawa, SMA 3 B menjadi SMA Negeri IV B, SMA 3 A menjadi SMA Negeri I A. Dengan demikian sampai saat itu terdapat 6 SMA Negeri di Bandung, yaitu:
** SMA Negeri I A (eks SMA 3A, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi [[SMP Negeri 2 Bandung]] dan [[SMP Negeri 5 Bandung]] Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
** SMA Negeri I A (eks SMA 3A, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi [[SMP Negeri 2 Bandung]] dan [[SMP Negeri 5 Bandung]] Jl. Sumatra/Jl. Jawa).
** SMA Negeri II B (eks SMA 2B, eks SMA 2 B/C, eks VHO Belanda, eks HBS, lokasi di Jl. Belitung).
** SMA Negeri II B (eks SMA 2B, eks SMA 2 B/C, eks VHO Belanda, eks HBS, lokasi di Jl. Belitung).
** SMA Negeri III B (eks SMA B, eks SMA 1 B/C, eks VHO Indonesia, lokasi di Jl. Belitung).
** SMA Negeri III B (eks SMA B, eks SMA 1 B/C, eks VHO Indonesia, lokasi di Jl. Belitung).
** SMA Negeri IV B (eks SMA 3B, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi [[SMP Negeri 2 Bandung]] dan [[SMP Negeri 5 Bandung]] Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
** SMA Negeri IV B (eks SMA 3B, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi [[SMP Negeri 2 Bandung]] dan [[SMP Negeri 5 Bandung]] Jl. Sumatra/Jl. Jawa).
** SMA Negeri V C (eks SMA C, gabungan bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C, lokasi di Jl. Belitung).
** SMA Negeri V C (eks SMA C, gabungan bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C, lokasi di Jl. Belitung).
** SMA Negeri VI C (filial SMA V C, lokasi di Jl. Belitung).
** SMA Negeri VI C (filial SMA V C, lokasi di Jl. Belitung).
Baris 69: Baris 69:
:Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan nomenklatur lagi, penjurusan SMA dihapuskan, setiap SMA membuka semua bagian baik A (Budaya dan Sastra/Sejarah), B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam), C (Ilmu Sosial). SMA Negeri III B menjadi SMA Negeri III.
:Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan nomenklatur lagi, penjurusan SMA dihapuskan, setiap SMA membuka semua bagian baik A (Budaya dan Sastra/Sejarah), B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam), C (Ilmu Sosial). SMA Negeri III B menjadi SMA Negeri III.
* '''Tahun 1966''': SMA Negeri II pindah ke jalan Cihampelas (menempati bekas sekolah Cina) dan SMA Negeri VI pindah ke jalan Pasir Kaliki (menempati bekas sekolah Cina). SMA Negeri III "pindah" menjadi kelas pagi di Jl. Belitung bersama SMA Negeri V.
* '''Tahun 1966''': SMA Negeri II pindah ke jalan Cihampelas (menempati bekas sekolah Cina) dan SMA Negeri VI pindah ke jalan Pasir Kaliki (menempati bekas sekolah Cina). SMA Negeri III "pindah" menjadi kelas pagi di Jl. Belitung bersama SMA Negeri V.
:Pada bagian lain SMA Negeri I dan SMA Negeri IV yang sebelumnya menumpang di Jl. Sumatera/Jl. Jawa mendapat lokasi baru. SMA Negeri IV pindah ke Jl. Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi), SMA Negeri I pindah ke Jl. Ir. H. Juanda.
:Pada bagian lain SMA Negeri I dan SMA Negeri IV yang sebelumnya menumpang di Jl. Sumatra/Jl. Jawa mendapat lokasi baru. SMA Negeri IV pindah ke Jl. Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi), SMA Negeri I pindah ke Jl. Ir. H. Juanda.
* '''Tahun 1966 hingga sekarang''': Berfungsi sebagai gedung SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.
* '''Tahun 1966 hingga sekarang''': Berfungsi sebagai gedung SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.



Revisi per 21 Maret 2019 11.24

SMA Negeri 3 Bandung
Informasi
Didirikan1953
AkreditasiA
Nomor Statistik Sekolah301026008060
Kepala SekolahDr. Hj. Yeni Gantini, M.Pd.(2017-sekarang)
Jumlah kelas32 Kelas
Jurusan atau peminatanIPA dan IPS
Rentang kelasX IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
KurikulumKurikulum 2013 Revisi (kelas X, XI, XII)
Jumlah siswa+/- 809 Siswa (32 Siswa per kelas)
NEM terendah375,00 (2017)
NEM tertinggi401,00 (2017)
Nilai masuk rata-rata365,25 (2016)
Alamat
LokasiJl. Belitung No. 8, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat,  Indonesia
Tel./Faks.022-4235154, 022-4214972
Fax: 022-4214420
Situs websman3-bdg.net
Lain-lain
LulusanIKA SMA 3 Bandung/SMA Belitung[1]
Moto
MotoKnowledge is power but character is more

SMA Negeri (SMAN) 3 Bandung, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[2] Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran (untuk kelas reguler), mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 1953, di mana sebelumnya bernama SMA B (1952), dan sebelumnya lagi bernama SMA 1 B/C (1950).

Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Pada tahun 2013, sekolah ini mencoba Kurikulum 2013

Sejarah Sekolah

Berdiri sejak tahun 1953 SMA Negeri 3 Bandung dikenal dengan sebutan SMA Belitung karena berlokasi di jalan Belitung No. 8 Bandung. Sekolah ini merupakan SMA Negeri unggulan pertama di Bandung, kemudian SMA Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 8 Bandung menempati urutan 2 dan 3. Lulusan dari sekolah ini banyak yang berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

SMAN 3 sewaktu masih digunakan menjadi gedung HBS Bandung

Sejarah dan Fungsi Bangunan

Bangunan sekolah ini merupakan gedung tua yang dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, dirancang oleh arsitek Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) yaitu sekolah menengah untuk bangsa Belanda dan kalangan ningrat Indonesia (sekolah setaraf gabungan SMP (MULO) dan SMA (AMS) dengan masa studi 5 tahun).

Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m2 dengan luas bangunan 8.220 m2 menghadap ke utara (Jalan Belitung) dihuni oleh dua sekolah yaitu SMUN 3 Bandung di sebelah barat dan SMUN 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMU 3 dan SMU 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari arah utara ke selatan. Batas koridor ini dapat juga berfungsi sebagai pemersatu antara SMA 3 dan SMA 5 sehingga para warga kedua sekolah ini dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Di antara para siswa pun tidak pernah terjadi perselisihan.

Adapun sejarah dan fungsi bangunan adalah sebagai berikut:

  • Zaman Belanda (1916 - 1942): Berfungsi sebagai gedung HBS Bandung, sebagai HBS ke-4 yang didirikan pemerintah kolonial setelah HBS di Jakarta (27 November 1860), Surabaya (November 1875), dan Semarang (1 November 1877)[3]. Ketiga HBS tersebut semula bermasa studi 3 tahun, sejak 1879 menjadi 5 tahun (HBS V).
  • Zaman Jepang (1942 - 1945): Berfungsi sebagai markas (tangsi/asrama) tentara Jepang (Kempetai).
  • Zaman Peralihan (1947 - 1950): Pagi hari berfungsi sebagai Sekolah VHO (Voortgezet Hoger Onderwijs) - sekolah setaraf SMA berbahasa Belanda dan sore hari sebagai VHO berbahasa Indonesia. Pada periode itu Bandung dan sekitarnya masih dikuasai NICA sehingga sistem pendidikan masih mengacu pada sistem yang berlaku sebelum pendudukan Jepang. Gedung sekolah tersebut pagi hari digunakan siswa berbangsa Belanda yang waktu itu masih banyak menetap di Bandung, sementara siang-sore harinya digunakan siswa Indonesia.
  • Tahun 1950: VHO berbahasa Indonesia diganti menjadi SMA 1 B/C, sedangkan VHO berbahasa Belanda (ex HBS) menjadi SMA 2 B/C. Sejak pengakuan kedaulatan, sistem pendidikan yang digunakan di sekolah tersebut mengikuti sistem pendidikan Indonesia. Sebagai "tuan rumah baru", sekolah "sore" (eks VHO bahasa Indonesia) mendapat nomor urut 1, sementara "tuan rumah lama", sekolah "pagi" (eks VHO berbahasa Belanda - eks HBS) mendapat nomor urut 2. Dengan pengakuan kedaulatan Indonesia Desember 1949 tersebut, jumlah siswa berbangsa Belanda surut dengan sendirinya, sementara siswa berbangsa Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Sebagai catatan pada saat itu di Bandung ada tiga SMA Negeri, yaitu SMA 1 B/C di Jl. Belitung (kelas sore, eks VHO Indonesia), SMA 2 B/C di Jl. Belitung (kelas pagi, eks VHO Belanda, eks HBS), dan SMA 3 A/B (eks SMA Parki, sejak tahun 1950 diubah menjadi SMA 3 A/B, kelak menjadi SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 4 Bandung, berlokasi di Jl. Sumatra/Jl. Jawa).
  • Tahun 1952: Terjadi pemekaran sekolah, SMA 1 B/C menjadi SMA B dan SMA C[4] sedangkan SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Siswa bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C digabungkan ke SMA C. Pada pagi hari digunakan untuk SMA 2 B (kelak menjadi SMA Negeri 2 Bandung) dan SMA C (kelak menjadi SMA Negeri 5 Bandung), sedangkan pada sore hari digunakan oleh SMA B (kelak menjadi SMA Negeri 3). Pada bagian lain SMA 3 A/B eks Parki juga dimekarkan menjadi SMA 3 B dan SMA 3 A.
  • Tahun 1956: Terjadi perubahan nomenklatur sekolah, SMA B menjadi SMA Negeri III B. Pada bagian lain SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B, SMA C menjadi SMA Negeri V C. Sementara itu dua SMA di Jl. Sumatra/Jl. Jawa, SMA 3 B menjadi SMA Negeri IV B, SMA 3 A menjadi SMA Negeri I A. Dengan demikian sampai saat itu terdapat 6 SMA Negeri di Bandung, yaitu:
    • SMA Negeri I A (eks SMA 3A, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatra/Jl. Jawa).
    • SMA Negeri II B (eks SMA 2B, eks SMA 2 B/C, eks VHO Belanda, eks HBS, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri III B (eks SMA B, eks SMA 1 B/C, eks VHO Indonesia, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri IV B (eks SMA 3B, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung Jl. Sumatra/Jl. Jawa).
    • SMA Negeri V C (eks SMA C, gabungan bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri VI C (filial SMA V C, lokasi di Jl. Belitung).
Penomoran sekolah tersebut bukanlah berdasarkan tahun pendirian melainkan berdasarkan penjurusan A/B/C. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Bandung yang semula SMA 3A diberi nomor "I", SMA 2 B tetap diberi nomor "II", SMA B diberi nomor "III" karena nomor "I" sudah diberikan kepada SMA Negeri IA, demikian juga SMA C yang secara alfabet mendapat nomor urut "V".
Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan nomenklatur lagi, penjurusan SMA dihapuskan, setiap SMA membuka semua bagian baik A (Budaya dan Sastra/Sejarah), B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam), C (Ilmu Sosial). SMA Negeri III B menjadi SMA Negeri III.
  • Tahun 1966: SMA Negeri II pindah ke jalan Cihampelas (menempati bekas sekolah Cina) dan SMA Negeri VI pindah ke jalan Pasir Kaliki (menempati bekas sekolah Cina). SMA Negeri III "pindah" menjadi kelas pagi di Jl. Belitung bersama SMA Negeri V.
Pada bagian lain SMA Negeri I dan SMA Negeri IV yang sebelumnya menumpang di Jl. Sumatra/Jl. Jawa mendapat lokasi baru. SMA Negeri IV pindah ke Jl. Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi), SMA Negeri I pindah ke Jl. Ir. H. Juanda.
  • Tahun 1966 hingga sekarang: Berfungsi sebagai gedung SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.

Akreditasi

  • Nilai Akreditasi: 96.70[5]
  • Peringkat Akreditasi: A
  • Tanggal Penetapan: 03-Nov-2008

Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 3 Bandung untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

Ekstrakurikuler

SMA Negeri 3 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya,

  • Perhimpunan Penjelajah Alam Jamadagni
  • Pramuka
  • Palang Merah Remaja
  • Spara (Paskibra)
  • Alga (Aktivis Lingkungan Tiga)
  • UBBAS 3 (Unit Bola Basket 3)
  • Dewan Keluarga Masjid Al-Furqan
  • Pelayanan Siswa Kristen (LISTEN)
  • Nihongo Kurabu 3 (NK3)
  • KPA 3 (Keluarga Paduan Angklung 3)[6]
  • MK 3 (Musik Klasik 3)
PASAGA 3 (Paduan Suara 3)
  • SEF 3 (Student English Forum 3)
  • SPeD 3 (Suara Pelajar Debat 3)
  • KV 3 (Kelompok Vokal 3)
  • SSR (Sanggar Seni Rupa)
  • LSS (Lingkung Seni Sunda)
  • T'ST (Tiloe's Teater)
  • MP 3 (Movie Production 3)
  • JEPRET! (Jelema Potret Tilu)
  • Foster (Softball Belitung Barat)
  • BC 3 (Badminton Club 3)
  • TIIS 3 (The Incredible Ice Skating 3)
  • KOMISI 3 (Koperasi Mitra Siswa 3)
  • M 3 (Majalah 3)
  • HI (Hiklatul Iman)
  • BM 3 (Belitung Muda 3)
  • Band 3

Alumni Ternama

Filial

Salah satu sekolah Filial SMA Negeri 3 Bandung yang terbaik adalah SMA Negeri 1 Cicalengka yang merupakan sekolah terbaik di Kabupaten Bandung.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ SMA Negeri 3 Bandung. "Situs untuk wadah IKA SMA 3 Bandung". Diakses tanggal 12-01-2016. 
  2. ^ Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. "Pencarian DAPODIKMEN Jenjang: SMA, Provinsi: Prop. Jawa Barat, Kabupaten: Kota Bandung". Diakses tanggal 15-01-2014. 
  3. ^ Hoogere Burgerschool Semarang: 1 November 1877-1977.
  4. ^ Disebut SMA C tanpa diikuti nomor karena saat itu hanya ada satu SMA C.
  5. ^ Akreditasi SMA Negeri 3 Bandung
  6. ^ Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3 Bandung

Galeri