Moehamad Soeparno: Perbedaan antara revisi
Ervina Sari (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Ervina Sari (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Soeparno, Moehamad (1938)''' Merupakan orang Indonesia yang pertama yang terpilih sebagai presiden IATA (International Air Transport Assosiation) di tahun 1989. Pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT [[Garuda Indonesia|Garuda Indonesia,]] salah satu Badab Usaha Milik Negara terbesar di Indonesia. Soeparno lahir tanggal 23 Februari 1938 di desa Mundu''', [[ |
'''Soeparno, Moehamad (1938)''' Merupakan orang Indonesia yang pertama yang terpilih sebagai presiden IATA (International Air Transport Assosiation) di tahun 1989. Pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT [[Garuda Indonesia|Garuda Indonesia,]] salah satu Badab Usaha Milik Negara terbesar di Indonesia. Soeparno lahir tanggal 23 Februari 1938 di desa Mundu''', [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]],''' [[Jawa Barat]]'''.''' Anak sulung dari 13 bersaudara ini terpaksa bertanggung jawab mencari nafkah sejak kecil, dan menghidupi diri sendiri sejak bersekolah di SMEP Cirebon dan di SMEA Yogjakarta, dikarenakan ayahnya yang seorang karyawan koperasi perikanan menderita kecelakaan semasa revolusi fisik. Setelah lulus SMEA Soeparno memilih menjadi guru Ekonomi untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya. Dengan kemauan yang kuat untuk melanjutkan sekolah, ia langsung ke Jakarta saat mendengar ada lowogan pekerjaan yang menjanjikan kesempatan pendidikan di garuda. Pertama hanya jadi buruh portir sambil menunggu hasil lamarannya. Empat bulan menjadi buruh portir lepas dia hanya ingin mengatakan"Saya tidak pernah menolak suatu pekerjaan" kata orang nomor satu BUMN. |
Revisi per 4 Mei 2019 04.16
Soeparno, Moehamad (1938) Merupakan orang Indonesia yang pertama yang terpilih sebagai presiden IATA (International Air Transport Assosiation) di tahun 1989. Pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia, salah satu Badab Usaha Milik Negara terbesar di Indonesia. Soeparno lahir tanggal 23 Februari 1938 di desa Mundu, Cirebon, Jawa Barat. Anak sulung dari 13 bersaudara ini terpaksa bertanggung jawab mencari nafkah sejak kecil, dan menghidupi diri sendiri sejak bersekolah di SMEP Cirebon dan di SMEA Yogjakarta, dikarenakan ayahnya yang seorang karyawan koperasi perikanan menderita kecelakaan semasa revolusi fisik. Setelah lulus SMEA Soeparno memilih menjadi guru Ekonomi untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya. Dengan kemauan yang kuat untuk melanjutkan sekolah, ia langsung ke Jakarta saat mendengar ada lowogan pekerjaan yang menjanjikan kesempatan pendidikan di garuda. Pertama hanya jadi buruh portir sambil menunggu hasil lamarannya. Empat bulan menjadi buruh portir lepas dia hanya ingin mengatakan"Saya tidak pernah menolak suatu pekerjaan" kata orang nomor satu BUMN.