Lompat ke isi

Detasemen Khusus 88: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Buang wahyu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Military unit
{{Infobox Military unit
|unit_name=Detasemen Khusus 88
|unit_name=Satuan Khusus 88
|image=[[Berkas:LOGO DENSUS 88.png|240px]]
|image=[[Berkas:LOGO DENSUS 88.png|240px]]
|caption=Detasemen 88 Polri.
|caption=Detasemen 88 Polri.
Baris 30: Baris 30:
|-
|-
}}
}}
'''Detasemen Khusus 88''' atau '''Densus 88''' adalah satuan khusus [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]] untuk penanggulangan [[teroris]]me di [[Indonesia]]. Pasukan khusus ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror [[bom]]. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim [[Gegana]].
'''Satuan Khusus 88''' atau '''Satsus 88''' adalah satuan khusus [[Kepolisian Negara Republik Indonesia]] untuk penanggulangan [[teroris]]me di [[Indonesia]]. Pasukan khusus ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror [[bom]]. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim [[Gegana]].


Detasemen 88 dirancang sebagai unit [[antiteroris]]me yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli [[investigasi]], ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli [[penembak jitu]]. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit antiteror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45-75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktivitas teror di daerah. Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.
Satuan Khusus 88/Anti Teror dirancang sebagai unit [[antiterorisme]] yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Satsus 88/AT di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli [[investigasi]], ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli [[penembak jitu]]. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit antiteror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45-75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Satsus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktivitas teror di daerah. Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.


Densus 88 adalah salah satu dari unit antiteror di Indonesia, di samping Detasemen C Gegana Brimob, Detasemen Penanggulangan Teror ([[Dengultor]]) TNI AD alias [[Grup 5 Anti Teror]], [[Detasemen 81 Kopasus]] TNI AD ([[Kopasus]] sendiri sebagai pasukan khusus juga memiliki kemampuan antiteror), [[Detasemen Jala Mengkara]] (Denjaka) [[Korps Marinir]] [[TNI AL]], [[Detasemen Bravo 90]] (Denbravo) [[TNI AU]], dan Satuan Antiteror [[BIN]].
Satsus 88 adalah salah satu dari unit antiteror di Indonesia, di samping Detasemen C Gegana Brimob, Detasemen Penanggulangan Teror ([[Dengultor]]) TNI AD alias [[Grup 5 Anti Teror]], [[Detasemen 81 Kopasus]] TNI AD ([[Kopasus]] sendiri sebagai pasukan khusus juga memiliki kemampuan antiteror), [[Detasemen Jala Mengkara]] (Denjaka) [[Korps Marinir]] [[TNI AL]], [[Detasemen Bravo 90]] (Denbravo) [[TNI AU]], dan Satuan Antiteror [[BIN]].


== Pembentukan ==
== Pembentukan ==
[[Berkas:Den88_showaction1.jpg|jmpl|240px|ka|Detasemen 88 - Latihan Penyergapan]]
[[Berkas:Den88_showaction1.jpg|jmpl|240px|ka|Satuan Khusus 88 - Latihan Penyergapan]]
Satuan ini sejak mula dirintis oleh Kombespol [[Gories Mere]] (Jendral asal Flores-pelosok Timur Indonesia)
Satuan ini sejak mula dirintis oleh Kombespol [[Gories Mere]] (Jendral asal Flores-pelosok Timur Indonesia)
yang kemudian diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal [[Firman Gani]] pada tanggal [[26 Agustus]] [[2004]]. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi [[Tito Karnavian]] yang pernah mendapat pelatihan di beberapa [[negara]].<ref name="Bantuan untuk densus">[http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/09/28/137026-polri-negara-luar-bantu-densus-88-bukan-berupa-uang. "Bantuan luar negeri bukan berupa uang"], ''Republika online'', 28 September 2010</ref>. Tahun 2011 jumlah personil Densus 88 adalah 337 orang <ref>[http://ppid.polri.go.id/upload/files/REKAP%20PERSONIL_DSPP.pdf Rekap personil], polri.go.id, 03 Januari 2011</ref>
yang kemudian diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal [[Firman Gani]] pada tanggal [[26 Agustus]] [[2004]]. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi [[Tito Karnavian]] yang pernah mendapat pelatihan di beberapa [[negara]].<ref name="Bantuan untuk densus">[http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/09/28/137026-polri-negara-luar-bantu-densus-88-bukan-berupa-uang. "Bantuan luar negeri bukan berupa uang"], ''Republika online'', 28 September 2010</ref>. Tahun 2011 jumlah personil Densus 88 adalah 337 orang <ref>[http://ppid.polri.go.id/upload/files/REKAP%20PERSONIL_DSPP.pdf Rekap personil], polri.go.id, 03 Januari 2011</ref>

Revisi per 8 Juni 2019 06.30

Satuan Khusus 88
Berkas:LOGO DENSUS 88.png
Detasemen 88 Polri.
Dibentuk (2004-08-26)26 Agustus 2004
Negara  Indonesia
Cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Tipe Pasukan Operasi Khusus
Spesialis Kontra-terorisme
Kekuatan konfidensial
Mabes Megamendung, Jakarta
Warna Merah
Operasi Silakan lihat Operasi yang diketahui
Komando
Kepala Irjen. Pol. Muhamad Syafii
Wakil Kepala Brigjen. Pol. Martinus Hukom

Satuan Khusus 88 atau Satsus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan terorisme di Indonesia. Pasukan khusus ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.

Satuan Khusus 88/Anti Teror dirancang sebagai unit antiterorisme yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Satsus 88/AT di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit antiteror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45-75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Satsus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktivitas teror di daerah. Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.

Satsus 88 adalah salah satu dari unit antiteror di Indonesia, di samping Detasemen C Gegana Brimob, Detasemen Penanggulangan Teror (Dengultor) TNI AD alias Grup 5 Anti Teror, Detasemen 81 Kopasus TNI AD (Kopasus sendiri sebagai pasukan khusus juga memiliki kemampuan antiteror), Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL, Detasemen Bravo 90 (Denbravo) TNI AU, dan Satuan Antiteror BIN.

Pembentukan

Berkas:Den88 showaction1.jpg
Satuan Khusus 88 - Latihan Penyergapan

Satuan ini sejak mula dirintis oleh Kombespol Gories Mere (Jendral asal Flores-pelosok Timur Indonesia) yang kemudian diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani pada tanggal 26 Agustus 2004. Detasemen 88 yang awalnya beranggotakan 75 orang ini dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian yang pernah mendapat pelatihan di beberapa negara.[1]. Tahun 2011 jumlah personil Densus 88 adalah 337 orang [2]

Densus 88 dibentuk dengan Skep Kapolri No. 30/VI/2003 tertanggal 20 Juni 2003, untuk melaksanakan Undang-undang No. 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, yaitu dengan kewenangan melakukan penangkapan dengan bukti awal yang dapat berasal dari laporan intelijen manapun, selama 7 x 24 jam (sesuai pasal 26 & 28). Undang-undang tersebut populer di dunia sebagai "Anti-Terrorism Act".[3]

Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti-Terrorism Act), yang jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini kedengaran seperti Eighty Eight (88). Jadi arti angka 88 bukan seperti yang selama ini beredar bahwa 88 adalah representasi dari jumlah korban bom bali terbanyak (88 orang dari Australia), juga bukan pula representasi dari borgol.[butuh rujukan]

Pasukan khusus ini dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat melalui bagian Jasa Keamanan Diplomatik (Diplomatic Security Service) Departemen Luar Negeri AS dan dilatih langsung oleh instruktur dari CIA, FBI, dan U.S. Secret Service.[4] Kebanyakan staf pengajarnya adalah bekas anggota pasukan khusus AS. Informasi yang bersumber dari FEER pada tahun 2003 ini dibantah oleh Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Zainuri Lubis, dan Kapolri Jenderal Pol Da’i Bachtiar.[5] Sekalipun demikian, terdapat bantuan signifikan dari pemerintah Amerika Serikat dan Australia dalam pembentukan dan operasional Detasemen Khusus 88. Pasca-pembentukan, Densus 88 dilakukan pula kerja sama dengan beberapa negara lain seperti Inggris dan Jerman. Hal ini dilakukan sejalan dengan UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pasal 43.

Persenjataan

Satuan pasukan khusus baru Polri ini dilengkapi dengan persenjataan dan kendaraan tempur buatan berbagai negara, seperti senapan serbu Colt M4, senapan serbu Steyr AUG (seperti gambar di atas), HK MP5, senapan penembak jitu Armalite AR-10, dan shotgun Remington 870. Bahkan dikabarkan satuan ini akan memiliki pesawat C-130 Hercules sendiri untuk meningkatkan mobilitasnya. Sekalipun demikian kelengkapan persenjataan dan peralatan Densus 88 masih jauh di bawah pasukan antiteror negara maju seperti SWAT Team di Kepolisian Amerika.[6]

Operasi yang diketahui

Berkas:Den88 convoy.jpg
Detasemen 88 - Konvoi Tempur

Keanggotaan yang Mirip

Di beberapa negara ada yang mirip dengan Detasemen Khusus 88 AT. Seperti di Amerika Serikat ada yang disebut tim Special Weapons and Tactics dan juga di Britania Raya ada yang disebut tim SAS British.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar