Lompat ke isi

Abdurrahman as-Sudais: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Me iwan (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 90: Baris 90:


{{Imam Dua Tanah Suci}}
{{Imam Dua Tanah Suci}}
{{islam-bio-stub}}


[[Kategori:Imam Masjidil Haram]]
[[Kategori:Imam Masjidil Haram]]
Baris 102: Baris 103:
[[Kategori:Kelahiran 1961]]
[[Kategori:Kelahiran 1961]]
[[Kategori:Ulama Arab Saudi]]
[[Kategori:Ulama Arab Saudi]]


{{islam-bio-stub}}

Revisi per 11 September 2019 09.38

Abdurrahman
Abdurrahman as-Sudais
Berkas:Sudais.jpg
as-Sudais di saat sesi ke sembilan Penghargaan al-Qur'an Internasional Dubai
NamaAbdurrahman
NasabBin Abdul Aziz bin Muhammad
Nisbahas-Sudais
Kebangsaan Arab Saudi
EtnisArab
JabatanImam Masjidil Haram
Qari'
Pengajar di Universitas Umm Al-Qura
Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
FirkahSunni
Minat utamaQira'at al-Qur'an, Ushul Fiqh
Alma materUniversitas Umm Al-Qura
PenghargaanPenghargaan al-Qur'an Internasional Dubai

Prof. Dr. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais (bahasa Arab: الشيخ عبد الرحمن بن عبد العزيز بن عبد الله بن محمد السديس) atau lebih dikenal dengan Abdurrahman as-Sudais (Lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 10 Februari 1960)[1] adalah Imam dan Khatib Masjidil Haram yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Tempat lahirnya lebih tepat di kota al-Bukairiyah, yang saat ini berada di Provinsi Qasim.[2] Ia menjadi Imam dan Khatib Masjidil Haram sejak tahun 1404 H, pertama kali menjadi Imam salat ashar pada tanggal 22 Sya'ban 1404 H dan pertama kali menyampaikan khutbah pada tanggal 15 Ramadhan 1404 H

Kehidupan dan Pendidikan

Ia menghabiskan masa kecilnya di Riyadh, kemudian ia menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar al-Mutsanna bin Haritsah, kemudian ia masuk ke Ma'had 'Ilmi (Sekolah Menengah Kejuruan) Riyadh, ia telah menghafal al-Qur'an pada usia 12 tahun,[1] dan menghafal al-Qur'an dari banyak guru di Riyadh atas bimbingan Syaikh Abdurrahman bin Abdullah Alu Faryan, kedua orang tuanya berterima kasih kepada guru-guru yang telah mengajarkan as-Sudais. Ia juga belajar dari Syaikh al-Muqri Muhammad Abdul Majid Dzakir dan Syaikh Muhammad Ali Hasan. Dan lulus dari sekolah tersebut dengan membaca al-Qur'an menggunakan qira'at Hafs dari Ashim pada tahun 1979/1399 H dengan predikat sangat baik,[1] kemudian ia melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada tahun 1408 H ia menyelesaikan studi magisternya dengan predikat Cum Laude dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Fakultas Syari'ah Jurusan Ushul Fiqih. Kemudian ia menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Umm Al-Qura dengan predikat Cum Laude, kemudian disertasinya yang berjudul Studi dan Penelitian Kitab al-Wadhih fi Ushulul Fiqh karya Abu al-Wafa bin 'Aqil al-Hanbali dicetak pada tahun 1416 H. Dalam menulis disertasinya ia dibimbing oleh Prof. Ahmad Fahmi Abu Sanah, dan sidang disertasinya dipimpin oleh Dr. Abdullah bin Abdul Muhsin at-Turki, Sekretaris Jenderal Rabithah al-'Alam al-Islami dan Dr. Ali bin Abbas al-Hakami, Direktur Pascasarjana Fakultas Syari'ah Universitas Umm Al-Qura. Ia mendapatkan gelar Profesor bidang Ushul Fiqih atas penelitiannya dengan judul Permasalahan-permasalahan Ushul Fiqih yang terkait dengan dalil-dalil syar'i yang dipertentangkan Ibnu Qudamah al-'Azali.

Penghargaan

Pada tahun 2005, Ia mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Muslim tahun 2005 dari Penghargaan al-Qur'an Internasional Dubai sesi kesembilan atas jasanya dalam bidang al-Qur'an dan Islam.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d Sesi Kesembilan Penghargaan al-Qur'an Internasional Dubai
  2. ^ Para Ulama dan Syaikh dari Kota al-Bukairiyah

Pranala luar