Lompat ke isi

Kepanjen, Malang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
IrVan FaNani (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
IrVan FaNani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 153: Baris 153:
* [[Persekam Metro FC]], klub milik Pemerintah Kabupaten Malang ini pada musim 2009 - 2010 menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia dan pada musim 2011 berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia.
* [[Persekam Metro FC]], klub milik Pemerintah Kabupaten Malang ini pada musim 2009 - 2010 menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia dan pada musim 2011 berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia.
Kota Kepanjen memiliki sebuah Stadion besar berstandar AFC yang menjadi markas utama dari [[Arema FC]] dan [[Persekam Metro FC]], yaitu [[Stadion Kanjuruhan]] yang berkapasitas 47.500 penonton.
Kota Kepanjen memiliki sebuah Stadion besar berstandar AFC yang menjadi markas utama dari [[Arema FC]] dan [[Persekam Metro FC]], yaitu [[Stadion Kanjuruhan]] yang berkapasitas 47.500 penonton.

Kota Kepanjen juga mempunyai GOR Pandawa yang biasa digunakan untuk Bulutangkis.


== Hiburan ==
== Hiburan ==

Revisi per 21 September 2019 18.36

Kepanjen
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMalang
Pemerintahan
 • CamatAbai Saleh, S.Sos. MM.
Populasi
 • Total108,000 (2.017) jiwa
Kode Kemendagri35.07.13 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3507160 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan18


KOTA KEPANJEN

Air terjun sungai Brantas dekat Kepanjen (tahun 1920-an)

Kota Kepanjen adalah sebuah Kota Kecamatan yang juga merupakan Ibukota Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Kepanjen terletak 20 km sebelah selatan Kota Malang. Sejak 2010, Kota Kepanjen secara bertahap menjadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Malang. Bersama dengan Lawang dan Singosari, Kota Kepanjen dikenal sebagai kota satelit penyangga utama Kota Malang, yang termasuk dalam kawasan Malang Raya.

Latar belakang

Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2008 tentang Persetujuan Pemindahan Ibukota Kabupaten Malang ke Kecamatan Kepanjen merupakan ruh awal berdirinya Ibukota baru. Proses panjang penetapan Kepanjen sebagai Ibukota Kabupaten Malang diawali usulan Bupati Malang dengan surat Nomor 135.7/093/421.202/2007 Tanggal 17 Januari 2007 kepada Ketua DPRD Kabupaten Malang. Usulan itu diperkuat persetujuan dari DPRD Kabupaten Malang berdasarkan Keputusan Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 12 Maret 2007. Sejak 2012, Pusat Pemerintahan Kabupaten Malang berangsur-angsur pindah ke Kota Kepanjen.

Sejarah

Dalam legenda lokal “Babad Malang” dikisahkan bahwa kala itu Adipati Malang dijabat oleh Ranggo Tohjiwo, saudara Panji Pulang Jiwo – panglima perang Malang yang gugur di dalam pertempuran melawan Mataram. Pusat pemerintahan berada di Pakisharjo, (diperkirkan di Pakisaji Malang) yang kemungkinan berlokasi di lereng barat Gunung Buring (dahulu termasuk Distrik Pakis). Basis pertahanan mempergunakan bekas benteng dari masa awal kerajaan Singosari di Kutho Bedhah, yang berada di tanah membukit dan terlindung oleh tiga aliran sungai (Brantas, Bango dan Amprong). Toponomi “Kutho Bedhah” berarti kota atau benteng kota yang terkoyak oleh serangan musuh. Bentuk topografinya mengingatkan kita pada supit udang (supit urang), terletak di (Kota Malang sekarang).

Kawasan Malang oleh Mataram ditempatkan ke dalam “Mancanegara atau Brang Wetan”, dan dipimpin oleh adipati. Walaupun secara de yure kawasan Malang ditempatkan dalam kekuasaan Mataram, namun sebagaimana halnya penguasa-penguasa lokal lain di mancanegara, Adipati Malang juga memerintah secara semi-otonom. Bahkan, sepeninggal Sultan Agung, penguasa di Malang bermaksud untuk turut memisahkan diri dari kekuasaan Mataram. Oleh karenanya, para penguasa Mataram pengganti Sultan Agung berusaha untuk mereintegrasikan Malang kedalam kekuasaan Mataram.

Pada awal pemerintahan Kasultanan Mataram, yang diperintah oleh Panembahan Senapati, penguasa di Malang menolak tunduk kepada Mataram. Dalam kitab “Babad Tanah Jawi Pesisiran” diberitakan bahwa Adipati Malang dan seluruh adipati di Jawa Timur menolak tunduk pada Mataram. Pasukan Mataram yang dikerahkan oleh Senapati tidak berhasil menundukkan Adipati Malang, dan baru berhasil oleh ekspansi militer pada masa pemerintahan Sultan Agung (1614).

Menurut sesepuh-sesepuh Kepanjen, Babad Kota Kepanjen dibawah keperintahan Kadipaten. Daerah Kabupaten Malang masih menjadi satu belum terbagi menjadi Kota Malang dan Kabupaten, didalam kekuasaan Kerajaan Mataram Islam. Pusat Pemerintahannya Kadipaten Malang yang di perkirakan di Pakishardjo (kemungkinan ditimur pasar Desa Pakisaji Malang).

Sedangkan nama dari Kepanjen dahulunya adalah "Kepanjian", yang mempunyai kata dasar Panji. Menurut artinya adalah sebagai berikut. : - Panji bisa berarti suatu bendera perang - Panji adalah suatu tempat berlatihnya suatu prajurit-prajurit - Panji adalah suatu orang yang gagah berani dan telah berjasa pada Negara, atau panji ini atas namakan sebagai Nama orang yang berjasa yaitu Raden Panji Pulang Jiwo Untuk itu cerita tentang asal-usul sejarah Kepanjian akan kami ceritakan sebagai berikut :

Kadipaten Malang berada dipimpin seorang adipati, yang mempunyai anak perempuan bernama Roro Proboretno (masih gadis, sakti dan peparas ayu rupawan), dengan kelebihan ini banyak pemud` mengagumi dan mempersuntingnya, tetapi Roro Proboretno mengiginkan suami yang sakti mondro guna tanpa tanding. Tempat pertapaan Roro Ayu Proboretno berada Gua sungai Amprong (Kota Malang).

Akhirnya Adipati membuka sayembara yaitu yang berbunyi, “Barang siapa yang bisa mengalahkan kesaktian anaknya maka akan menjadi suaminya”. Sayembara ini akhirnya cepat tersebar sampai diluar daerah Kadipaten Malang.

Salah satu punggawa Kadipaten Malang yang bernama Sumolewo, ingin memperistri Raden Proboretno. Sumolewo adalah seorang punggawa kadipaten yang terkenal sakti, mempunyai guru bernama Ki Japar Sodik, gurunya Sumolewo pernah berpesan, “Supaya Sumolewo tidak menikahi Proboretno karena nanti akan dikalahkan oleh seorang yang berasal dari madura, berambut panjang dan seorang kasatria yang masih muda, sakti mandraguna dan tak terkalahkan”.

Karena besar keinginannya untuk memiliki Roro Proboretno maka Sumolewo mencoba untuk menghadang orang yang dimaksud oleh guru Ki Japar Sodik dengan mencegat setiap orang yang akan masuk Kadipaten tepatnya di Malang sebelah utara (Desa Lawang Malang). Setiap orang madura yang mempunyai ciri-ciri yang dipesan gurunya maka dibunuh di tepi sunga (maka sekarang disebut Kali Getih, Kali Sorak).

Raden Panji Pulang Jiwo adalah adipati Sumenep dari Madura, datang ke Kadipaten Malang karena ingin mengikuti sayembara Adipati Proboretno. Karena tahu kalau lewat Desa Lawang maka akan ketemu Sumolewo, maka Raden Panji mencoba lewat Malang sebelah timur adalah tempat pemeliharaan hewan-hewan piaraan kadipaten tempat itu sekarang disebut Kedung Kandang. Pada akhirnya Raden Panji tidak bisa dihadang Sumolewo.

Pada hari yang ditentukan sudah berkumpulah pendekar-pendekar dari segala penjuru daerah, maka pertandingan dimulai dengan aturan siapa yang terakhir memenangkan pertandingan maka akan melawan Roro Proboretno. Setelah pertandingan berlangsung cukup lama maka tinggalah Sumolewo dengan Raden Panji, Pertandingan antara pendekar tangguh ini cukup terjadi cukup sengit dan akhirnya Raden Panji Bulang Jiwo sebagai pemenangnya. diakhirnya pertandingan maka berhadapanlah dengan Pendekar Roro Proboretno. Pertandingan ini seimbang dan pada akhirnya Proboretno terdesak dan akhirnya berlari dengan menunggang kuda untuk bersembunyi di benteng patilasan kerajaan singosari yang tertutup oleh Gerbang yang kuat bagi pertahanan Proboretno. Raden Panji segera mengejar dengan Kudanya yang bernama Sosro Bahu akhirnya diketahuilah persembunyian Proboretno. Maka dengan Turun dari Kuda maka mendekatilah pada gerbang penutup. Karena Kesungguhan dan kesaktian Raden Panji maka Pintu Gerbang bisa dibuka, yang akhirnya Roro Proboretno bisa dikalahkan. (bisa membuka gerbang Benteng makanya disebut kuto bedah kota Malang).

Maka Proses Pernikahan antara Raden Panji Pulang Jiwo dan Proboretno berlangsung dengan Meriah yang dihadiran oleh petinggi kadipaten dan pesta rakyat . Pada masa perkawinan mereka hidup rukun, bahagia dan dianugrahi satu anak laki-laki yang diberi nama Raden Panji Wulung / Raden Panji Saputra. Sikap pasangan ini selalu santun pada siapa saja baik petinggi dan rakyatnya.

Pada pemerintahan kerajaan Mataram, Dalam kitab “Babad Tanah Jawi Pesisiran” diberitakan bahwa Adipati Malang dan seluruh adipati di Jawa Timur menolak tunduk pada Mataram, dengan cara tidak mau mengirim upeti. Karena adipati Malang dianggap makar, maka Raja memerintahkan untuk menghadap ke Mataram, tetapi panggilan ini tidak dihiraukan. Akhirnya Raja Mataram mengirim Pasukannya yang dipimpin oleh Joko Bodho (ini julukan karena peristiwa masuk hutan dihuni harimau putih, karena keberaniannya ini dianggab pemuda Bodho).

Pasukan Malang dipimpin Raden Panji dan Proboretno, Pada akhirnya terjadilah perang besar, dan perang tanding antar Proboretno dengan Joko Bodho, Joko Bodho bisa menancapkan keris ke tubuh Proboretno (pesan pada joko bodo oleh gurunya bahwa, “keris saktinya tidak boleh untuk membunuh perempuan, karena menyebabkan kesaktian keris itu hilang”) pada waktu Proboretno coba diselamatkan, tetapi akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju Kadipati, lalu dimakamkan dengan cara Islam yang tempatnya di belakang Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Malang di Wilayah Desa Penarukan Kepanjen Malang.

Raden Panji Betapa Marahnya ketika istri tersayang diketahui telah meninggal, maka dikejarlah pasukan musuh, dengan menunggang kuda Sosro Bahu, saat itu banyak pasukan Mataram yang terbunuh. Sisa-sisa pasukan Mataram mencoba bersembunyi di daerah hutan rimba yang bernama Desa Ngebruk, (ada dusun Mataraman Kepanjen Malang).

Akhirnya sisa pasukan Mataram yang bersembunyi bisa diketahui, maka perang tanding antara Raden Panji dan Joko Bodo berlangsung, karena kesaktian keris Joko Bodo sudah hilang ioninya, maka dengan mudah Joko Bodo dibunuh, jenasahnya dimakamkan di dusun Desa Ngebruk dusun Mbodo Pucung Malang.

Raja Mataram mengetahui kekalahan pasukannya dan kesaktian Raden Panji, maka dikirim pasukan lebih besar, tetapi menuju tempat istirahat dan mengatur strategi di suatu pasanggrahan (sekarang bernama desa Sangrahan - Kepanjen Malang).

Raden Panji mendapat tekanan Jiwa yang berat atas kehilangan Proboretna, karena merasa berdosa tidak mampu melindungi istrinya yang sebenarnya harus tinggal di Kadipaten, bukan ikut dalam perang.

Akhirnya perwira-perwira Mataram menemukan strategi jitu, maka dijalankan nya strategi dengan membuat panggung yang disitu di beri seorang putri Mataram yang wajahnya memang mirip dengan Putri Proboretno, yang didepan jalan naik pangung diberi jebakan sumur. (tempat itu sekarang bernama desa Panggungrejo Kepanjen Malang)

Pada saat itu diundanglah Raden Panji Pulang Jiwo untuk bertemu Putri Proboretno palsu, dengan diiringan lantunan tembang asmarodono, maka datanglah Raden Panji lewat jalan (sekarang Jalan Raya Panji disitu banyak berdiri perkantoran), begitu melihat sosok Putri Proboretno duduk diatas panggung maka langsung mendekat menuju “jalan naik ke atas panggung”, dan masuklah ke jebakan lubang sumur maut, dan langsung puluhan prajurit datang kesumur itu untuk membunuh Raden Panji Pulang Jiwo.

Dalam Pemakaman Raden Panji di tempat Kepanjian / Kepanjen, banyak pejabat kadipaten Malang dan sebagai rakyat berkumpul disuatu tempat untuk bersama-sama menghormati pejuang Malang (Kelayatan Malang) untuk menuju ke pemakaman terakhir Jl. Penarukan Kota Kepanjen Kab. Malang)

Geografi

Kota Kepanjen terletak di Malang bagian selatan. Kota ini memiliki luas 46,25 km² dengan ketinggian rata-rata 350 mdpl dan dikelilingi oleh 3 gunung, yaitu Gunung Kawi, Gunung Semeru, dan Pegunungan Malang Selatan.

Pemerintahan

Berkas:Kantor Bupati Malang Kepanjen.jpg
Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kepanjen.

Batas wilayah

Pembagian administratif

Kecamatan Kepanjen terdiri dari 14 desa dan 4 kelurahan.

Demografi

Jumlah penduduk Kota Kepanjen adalah 108.000 jiwa pada 2017. Dengan luas Kota Kepanjen yang mencapai 46,25 km², kepadatan penduduk Kota Kepanjen mencapai 2.335 jiwa/km².

Ekonomi

Retail

Berikut beberapa tempat perbelanjaan yang ada di Kota Kepanjen :

  • Pasar Besar Kepanjen
  • Pasar Sumedang Kepanjen
  • Pasar Loak Kepanjen
  • Pasar Burung Kepanjen
  • Pasar Malam Kanjuruhan
  • Pasar Senggol Kepanjen
  • Bandung Super Mode
  • Jakarta Jeans

Pariwisata

Tempat wisata

Beberapa tempat wisata yang ada di wilayah Kota Kepanjen :

  • Pemandian Metro, Kepanjen
  • Syphon, Kepanjen
  • Wisata Edukasi Milkindo, Tegalsari
  • Wisata Kampung Jeruk dan Pemancingan, Mangunrejo
  • Wisata Lembah Dilem, Dilem
  • Wisata Edukasi TPA Talangagung, Talangagung
  • Coban Kenongo, Panggungrejo


Taman Kota

Beberapa taman kota yang ada di wilayah Kota Kepanjen :

  • Alun-alun contong
  • Taman Puspa
  • Taman Kehati
  • Taman Bhumi Arema
  • Taman Rest Area Talangagung

Pendidikan

Transportasi

Berkas:Kepanjen Western Ring Road.jpg
Jalan Lingkar Barat Kepanjen dengan latar belakang Gunung Semeru.

Letak Kota Kepanjen berada 20 km sebelah selatan Kota Malang, dan dilintasi jalur utama Surabaya-Kota Malang-Blitar. Kota Kepanjen juga akan dihubungkan dengan jalan tol yang menghubungkan Pandaan-Kota Malang-Kota Kepanjen. Antara Kota Kepanjen dengan kota-kota lainnya di Pulau Jawa, termasuk Surabaya, Kota Malang, Blitar, Jakarta, dan Kota lainnya, dihubungkan dengan Stasiun Kepanjen dan Terminal Talangagung.

Olahraga

Sepak Bola

  • Arema FC, Salah satu klub besar di Indonesia yang menjadi kebanggaan Aremania dan publik Malang Raya ini berlaga di Liga 1
  • Persekam Metro FC, klub milik Pemerintah Kabupaten Malang ini pada musim 2009 - 2010 menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia dan pada musim 2011 berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia.

Kota Kepanjen memiliki sebuah Stadion besar berstandar AFC yang menjadi markas utama dari Arema FC dan Persekam Metro FC, yaitu Stadion Kanjuruhan yang berkapasitas 47.500 penonton.

Kota Kepanjen juga mempunyai GOR Pandawa yang biasa digunakan untuk Bulutangkis.

Hiburan

Bioskop

Tokoh asal Kepanjen

  • Soebandrio, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia
  • Aji Santoso, mantan Kapten Tim Sepak Bola Nasional
  • dan lainnya

Pranala luar

  1. Arsip berita Kota Kepanjen dari MalangRaya.web.id