Wajak, Malang
Wajak | |
---|---|
Koordinat: 8°06′09″S 112°43′41″E / 8.10245°S 112.72795°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Malang |
Pemerintahan | |
• Camat | Hendra Tritjahjono, S.Sos., M.Si. |
Populasi | |
• Total | 84.114 jiwa jiwa |
Kode Kemendagri | 35.07.08 |
Kode BPS | 3507110 |
Desa/kelurahan | 13 Desa |
Wajak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Secara geografis, kecamatan Wajak terletak di kaki gunung Semeru, pada Kecamatan Wajak Terdapat sungai yang mengalir mulai dari kaki gunung Semeru yaitu Kali Lesti, yang ujungnya bermuara di pantai selatan. Mayoritas penduduk Wajak bekerja sebagai petani dan pedagang, disamping itu juga banyak terdapat banyak warganya yang berprofesi sebagai pengerajin; di antaranya pengerajin anyaman tikar, pengerajin anyaman tampah, serta ada sebuah kampung yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pengerajin kerupuk/opak, sehingga disebut sebagai kampung opakan. Kecamatan ini memiliki beberapa objek wisata andalan yaitu Adventure Traill Offroad yang menjadi surga bagi komunitas-komunitas pecinta motor trail. Lalu, ada Wajak Blayu Lesti Lestari yang merupakan satu-satunya kolam renang yang ada di kecamatan tersebut dan Wisata Hutan Pinus .
Kecamatan Wajak terbagi menjadi 13 Desa yaitu:
- Bambang
- Blayu
- Bringin
- Codo
- Dadapan
- Kidangbang
- Ngembal
- Patokpicis
- Sukoanyar
- Sukolilo
- Sumberputih
- Wajak
- Wonoayu
Batas Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Wajak berada di antara:
- Selatan: Kecamatan Dampit dan Kecamatan Turen
- Barat: Kecamatan Bululawang dan Kecamatan Tajinan
- Utara: Kecamatan Poncokusumo
- Timur: Kecamatan Tirtoyudo
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal mula Kecamatan Wajak pada zaman dahulukala adalah Darungan salah satu nama Dusun di desa Wajak yang sekarang dikenal sebagai Dusun Jaruman.
Pada saat itu desa Darungan merupakan salah satu desa ditengan hutan belantara dan di hutan belantara tersebut banyak sekali tumbuh Buah Wajak ( semacam Buah Kolang-kaling) karena sangat terkenal enak dan sangat banyak tumbuh di sekitar Desa Darungan akhirnya orang sekitar menamakan hutan Wajak, dan setelah perkembangan zaman dan berkembangnya penduduk di sekitar hutan tersebut, akhirnya Desa Darungan berkembang menjadi Darungan dan Desa Wajak, Wajak lebih dikenal oleh masyarakat karena lebih ramai daripada Darungan dann merupakan pusat perekonomian .
Waktu terus berpacu Desa Wajak semakin berkembang dan penduduk semakin meluas hingga muncul Desa- desa disekitar Wajak antara lain Desa Sukoanyar Desa Ngembal Desa Blayu Desa Codo dan karena tempat Desa Wajak yang di pandang paling strategis maka Desa Wajak dijadikan Ibu Kota Kecamatan yang sampai saat ini menjadi Kecamatan Wajak.
Pada 5 November 2022, proses otopsi dua jenazah korban Tragedi Stadion Kanjuruhan dilakukan di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo.[1][2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dua Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Jalani Autopsi, Dihadiri Aremania". Jatim Now. 5 November 2022. Diakses tanggal 11 November 2022 – via Kumparan.com.
- ^ "Autopsi Jenazah 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Digelar Sabtu Pagi". CNN Indonesia. 5 November 2022.