Lompat ke isi

Satrio: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tambah kalimat dan referensi dari Tirto.
Baris 28: Baris 28:
|footnotes = Pengabdi Masyarakat
|footnotes = Pengabdi Masyarakat
}}
}}
Mayjen TNI (Purn.) Prof. Dr. '''Satrio''' ({{lahirmati|[[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]|28|5|1916|[[Bandung]]|05|5|1986}}) adalah perwira tentara dan politisi Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai [[Menteri Kesehatan]] [[Republik Indonesia]] pada 1959 hingga 1966.<ref>{{cite book|url=http://www.worldcat.org/title/dari-revolusi-45-sampai-kudeta-66-kesaksian-wakil-komandan-tjakrabirawa/oclc/277166273|title=Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66 : kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa|publisher=Yayasan Hak Bangsa|date=2008|location=Jakarta|first=Maulwi|last=Saelan}}</ref><ref>{{cite book|url=http://onesearch.perpusnas.go.id/Record/IOS1-INLIS000000000048165|title=Menteri Kesehatan Mayor Jenderal Prof.Dr.Satrio membuka dengan resmi konperensi kesehatan Buruh Asia Afrika di gedung Batik Indonesia|date=11 Mei 1964|publisher=Yayasan Idayu|location=Jakarta}}</ref>
'''Mayjen TNI (Purn.) Prof. Dr. Satrio''' ({{lahirmati|[[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]|28|5|1916|[[Bandung]]|05|5|1986}}) adalah perwira tentara dan politisi Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai [[Menteri Kesehatan]] [[Republik Indonesia]] pada 1959 hingga 1966 dan pernah memimpin Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto pada 1950 hingga 1952.<ref>{{cite book|url=http://www.worldcat.org/title/dari-revolusi-45-sampai-kudeta-66-kesaksian-wakil-komandan-tjakrabirawa/oclc/277166273|title=Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66 : kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa|publisher=Yayasan Hak Bangsa|date=2008|location=Jakarta|first=Maulwi|last=Saelan}}</ref><ref>{{cite book|url=http://onesearch.perpusnas.go.id/Record/IOS1-INLIS000000000048165|title=Menteri Kesehatan Mayor Jenderal Prof.Dr.Satrio membuka dengan resmi konperensi kesehatan Buruh Asia Afrika di gedung Batik Indonesia|date=11 Mei 1964|publisher=Yayasan Idayu|location=Jakarta}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/dr-satrio-bekas-gerilyawan-yang-jadi-menkes-terakhir-sukarno-ekVR|title=Dr. Satrio, Bekas Gerilyawan yang Jadi Menkes Terakhir Sukarno|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-11-22}}</ref>


Ayah Satrio merupakan priyayi terpandang asal [[Karanganyar, Kebumen|Kedu (Karanganyar, Kebumen)]] yang merantau ke [[Banyuwangi]]. Berasal dari keluarga priyayi membuat Satrio memperoleh keistimewaan dalam hal pendidikan. Ia menyelesaikan pendidikan kedokterannya di [[Jakarta]] pada tahun [[1942]]. Sebelumnya ia mendapat pendidikan dasar di [[HIS]] Banyuwangi, [[MULO]] di [[Ketabang]], [[Surabaya]], [[Jawa Timur]] dan [[AMS]] di [[Malang]], Jawa Timur<ref>[http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/03TokohKita015.pdf/03TokohKita015.html "Tokoh Kita: Prof Satrio"]</ref>.
Ayah Satrio merupakan priyayi terpandang asal [[Karanganyar, Kebumen|Kedu (Karanganyar, Kebumen)]] yang merantau ke [[Banyuwangi]]. Berasal dari keluarga priyayi membuat Satrio memperoleh keistimewaan dalam hal pendidikan. Ia menyelesaikan pendidikan kedokterannya di [[Jakarta]] pada tahun [[1942]]. Sebelumnya ia mendapat pendidikan dasar di [[HIS]] Banyuwangi, [[MULO]] di [[Ketabang]], [[Surabaya]], [[Jawa Timur]] dan [[AMS]] di [[Malang]], Jawa Timur<ref>[http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/03TokohKita015.pdf/03TokohKita015.html "Tokoh Kita: Prof Satrio"]</ref>.
Baris 34: Baris 34:
Pada tahun [[1963]] ia pernah membentuk tim [[akupuntur]] negara, dipimpin oleh Prof. Dr. [[Oei Eng Tie]], yang bertugas memberikan pengobatan ala timur kepada Presiden [[Soekarno]]. Ia pernah menjabat sebagai Ketua [[Palang Merah Indonesia]].
Pada tahun [[1963]] ia pernah membentuk tim [[akupuntur]] negara, dipimpin oleh Prof. Dr. [[Oei Eng Tie]], yang bertugas memberikan pengobatan ala timur kepada Presiden [[Soekarno]]. Ia pernah menjabat sebagai Ketua [[Palang Merah Indonesia]].


Namanya saat ini diabadikan sebagai jalan penghubung antara kawasan [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jalan Jenderal Sudirman]] ([[Sudirman, Jakarta Selatan|Sudirman]]) dan [[Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)|Jalan HR Rasuna Said]] ([[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]]) di [[Jakarta]] yang sekarang sering macet jalan nya.
Namanya saat ini diabadikan sebagai jalan penghubung antara kawasan [[Jalan Jenderal Sudirman (Jakarta)|Jalan Jenderal Sudirman]] ([[Sudirman, Jakarta Selatan|Sudirman]]) dan [[Jalan HR Rasuna Said (Jakarta)|Jalan HR Rasuna Said]] ([[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]]) di [[Jakarta]].


== Meninggal ==
== Meninggal ==
Ia '''meninggal dunia hari Senin, 5 Mei 1986''' di Bandung ketika memberikan ceramah penutupan pada peserta kursus reguler Sesmikad-Sesnikad di Sesko Angkatan Darat.<ref>[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1986/05/10/ALB/mbm.19860510.ALB35017.id.html Dr. Satrio], www.tempointeraktif.com diakses pada hari Senin, 5 Mei 2012.</ref>
Ia meninggal dunia hari Senin, 5 Mei 1986 di Bandung ketika memberikan ceramah penutupan pada peserta kursus reguler Sesmikad-Sesnikad di Sesko Angkatan Darat.<ref>[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1986/05/10/ALB/mbm.19860510.ALB35017.id.html Dr. Satrio], www.tempointeraktif.com diakses pada hari Senin, 5 Mei 2012.</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 22 November 2019 04.18

Satrio
Berkas:Satrio Menkes.jpg
Menteri Kesehatan Indonesia Ke-10
Masa jabatan
10 Juli 1959 – 25 Juli 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Azis Saleh
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1916-05-28)28 Mei 1916
Hindia Belanda Banyuwangi, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal5 Mei 1986(1986-05-05) (umur 69)
Indonesia Bandung, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriR.A. Isbandiyah
Anak3
Pengabdi Masyarakat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayjen TNI (Purn.) Prof. Dr. Satrio (28 Mei 1916 – 05 Mei 1986) adalah perwira tentara dan politisi Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada 1959 hingga 1966 dan pernah memimpin Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto pada 1950 hingga 1952.[1][2][3]

Ayah Satrio merupakan priyayi terpandang asal Kedu (Karanganyar, Kebumen) yang merantau ke Banyuwangi. Berasal dari keluarga priyayi membuat Satrio memperoleh keistimewaan dalam hal pendidikan. Ia menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Jakarta pada tahun 1942. Sebelumnya ia mendapat pendidikan dasar di HIS Banyuwangi, MULO di Ketabang, Surabaya, Jawa Timur dan AMS di Malang, Jawa Timur[4].

Pada tahun 1963 ia pernah membentuk tim akupuntur negara, dipimpin oleh Prof. Dr. Oei Eng Tie, yang bertugas memberikan pengobatan ala timur kepada Presiden Soekarno. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia.

Namanya saat ini diabadikan sebagai jalan penghubung antara kawasan Jalan Jenderal Sudirman (Sudirman) dan Jalan HR Rasuna Said (Kuningan) di Jakarta.

Meninggal

Ia meninggal dunia hari Senin, 5 Mei 1986 di Bandung ketika memberikan ceramah penutupan pada peserta kursus reguler Sesmikad-Sesnikad di Sesko Angkatan Darat.[5]

Rujukan

  1. ^ Saelan, Maulwi (2008). Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66 : kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa. Jakarta: Yayasan Hak Bangsa. 
  2. ^ Menteri Kesehatan Mayor Jenderal Prof.Dr.Satrio membuka dengan resmi konperensi kesehatan Buruh Asia Afrika di gedung Batik Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu. 11 Mei 1964. 
  3. ^ "Dr. Satrio, Bekas Gerilyawan yang Jadi Menkes Terakhir Sukarno". tirto.id. Diakses tanggal 2019-11-22. 
  4. ^ "Tokoh Kita: Prof Satrio"
  5. ^ Dr. Satrio, www.tempointeraktif.com diakses pada hari Senin, 5 Mei 2012.