Susilo Bambang Yudhoyono: Perbedaan antara revisi
←Mengganti halaman dengan 'ntah hapa hapa pun si sby ini... ga jelas...........' |
←Membatalkan revisi 1641116 oleh 202.152.175.182 (Bicara) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{refimprove}} |
|||
ntah hapa hapa pun si sby ini... |
|||
{{Infobox President |
|||
| name=Susilo Bambang Yudhoyono |
|||
| image=Fotopresdn.jpg |
|||
| order=[[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] ke-6 |
|||
| term_start=[[20 Oktober]] [[2004]] |
|||
| term_end=Sekarang |
|||
| vicepresident=[[Jusuf Kalla]]<small> (dari [[Partai Golkar|Golkar]]) |
|||
| predecessor=[[Megawati Soekarnoputri]] |
|||
| successor= Sedang Menjabat |
|||
| birth_date={{birth date and age|1949|9|9}} |
|||
| birth_place=[[Pacitan]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]] |
|||
| party=[[Partai Demokrat (Indonesia)|Partai Demokrat]] |
|||
| spouse=[[Ani Bambang Yudhoyono]] |
|||
| religion=[[Islam]] |
|||
| signature= |
|||
}} |
|||
[[Jenderal]] ([[Tentara Nasional Indonesia|TNI]]) '''Susilo Bambang Yudhoyono''' ({{lahirmati|[[Pacitan]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|9|9|1949}}) adalah mantan pensiunan jenderal militer Indonesia dan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Indonesia]] ke-6 yang terpilih dalam pemilihan umum secara langsung oleh rakyat pertama kali. Yudhoyono menang dalam pemilu presiden [[September 2004]] melalui dua tahapan [[Pemilihan Presiden Indonesia, 2004|pemilu presiden Indonesia]] atas kandidat Presiden [[Megawati Sukarnoputri]]. Ia mulai menjabat pada [[20 Oktober]] [[2004]] bersama [[Jusuf Kalla]] sebagai [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]]. |
|||
ga jelas........... |
|||
Yudhoyono yang dipanggil '''Sus''' oleh orang tuanya dan populer dengan panggilan '''SBY''' lahir di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] pada [[9 September]] [[1949]]). Melalui amandemen [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|UUD 1945]] yang memungkinkan presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, ia kemudian terpilih menjadi [[Daftar Presiden Indonesia|Presiden]] [[Indonesia|Republik Indonesia]] pertama pilihan rakyat. Ia menjadi presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada [[20 Oktober]] [[2004]] bersama Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]]. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden [[Abdurrahman Wahid]] sebagai [[Menteri Pertambangan dan Energi]] pada tahun [[1999]] dan tampil sebagai salah seorang pendiri [[Partai Demokrat]]. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah [[Jenderal]] [[TNI]] sebelum pensiun pada [[25 September]] [[2000]]. Selama di militer lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. |
|||
Keunggulan suaranya dari Presiden sebelumnya, [[Megawati Soekarnoputri]] pada pemilu [[2004]] membuatnya terpilih sebagai kepala negara Indonesia. Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) [[Sarwo Edhi Wibowo]] (alm), komandan RPKAD (kini [[Kopassus]]) yang turut membantu menumpas [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) pada tahun [[1965]]. |
|||
== Latar belakang dan keluarga == |
|||
[[Berkas:20041120-6 bushindonesiamtg1-515h cropped.jpg|thumb|200px|Presiden Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
Ia lahir di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] pada [[9]] [[September]] [[1949]] dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di [[Bogor]] ([[Jawa Barat]]), SBY juga tinggal di [[Istana Merdeka]], [[Jakarta]]. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan [[Kristiani Herawati]] yang adalah anak perempuan ketiga [[Jenderal]] ([[Purnawirawan]]) [[Sarwo Edhi Wibowo]] (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas [[PKI]] (Partai Komunis Indonesia) pada tahun [[1965]]. Dari pernikahan mereka lahir dua anak lelaki, yaitu [[Agus Harimurti Yudhoyono]] (lahir [[1979]]) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir [[1982]]). |
|||
Agus adalah lulusan SMA Taruna Nusantara tahun [[1997]] dan Akademi Militer Indonesia tahun [[2000]]. Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa dan seorang prajurit dengan pangkat Letnan Satu [[TNI Angkatan Darat]] yang bertugas di sebuah batalion infantri di Bandung, [[Jawa Barat]]. Agus menikahi [[Anissa Larasati Pohan]], seorang aktris yang juga anak dari mantan Deputi Gubernur [[Bank Indonesia]]. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani pendidikan untuk gelar master-nya di ''Strategic Studies at Institute of Defense and Strategic Studies'', [[Singapura]]. Anak yang bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar ganda dalam ''Financial Commerce'' dan ''Electrical Commerce'' tahun [[2005]] dari ''Curtin University of Technology'' di [[Perth]], [[Australia Barat]]. |
|||
=== Pendidikan === |
|||
*Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973 |
|||
*American Language Course, Lackland, [[Texas]] [[Amerika Serikat|AS]], 1976 |
|||
*Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976 |
|||
*Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 |
|||
*On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983 |
|||
*Jungle Warfare School, [[Panama]], 1983 |
|||
*Kursus Senjata Antitank di [[Belgia]] dan [[Jerman]], 1984 |
|||
*Kursus Komando Batalyon, 1985 |
|||
*Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989 |
|||
*Command and General Staff College, Fort Leavenwort, [[Kansas]], AS |
|||
*Master of Art (MA) dari Management Webster University, [[Missouri]], AS |
|||
*Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun 2004. |
|||
== Karier militer == |
|||
Tahun [[1973]], ia lulus dari [[Akademi]] [[Militer]] Indonesia (Akabri: Angkatan Bersenjata [[Republik Indonesia]] dengan penghargaan [[Adhi Makayasa]] sebagai murid lulusan terbaik dan [[Tri Sakti Wiratama]] yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan intelek. Periode [[1974]]-[[1976]], ia memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Pada tahun 1976, ia belajar di [[Airborne School]] dan [[US Army Rangers]], American Language Course (Lackland-[[Texas]]), Airbone and Ranger Course (Fort Benning) [[Amerika Serikat]]. |
|||
Kariernya berlanjut pada periode [[1976]]-[[1977]] di Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad, Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977), Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-[[1978]], Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad ([[1979]]-[[1981]], Paban Muda Sops SUAD (1981-[[1982]]. Periode 1982-[[1984]], ia belajar di Infantry Officer Advanced Course (Fort Benning) Amerika Serikat. |
|||
Tahun 1983, ia belajar pada ''On the job training in 82-nd Airbone Division'' (Fort Bragg) Amerika Serikat, Jungle Warfare School ([[Panama]], Kursus Senjata Antitank di [[Belgia]] dan [[Jerman]] pada tahun [[1984]], Kursus Komando Batalyon ([[1985]]) dan meniti karier di Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985), Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana ([[1986]]-[[1988]]), dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988). |
|||
Periode 1998-[[1989]], ia Sekolah Komando Angkatan Darat dan belajar di ''[[US Command and General Staff College]]'' pada tahun [[1991]]. Periode (1989-[[1993]]), ia bekerja sebagai Dosen Seskoad Korspri Pangab, Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-[[1994]], Asops Kodam Jaya (1994-[[1995]]) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995) serta Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di [[Bosnia-Herzegovina]] (1995-[[1996]]). Pada tahun [[1997]], ia diangkat sebagai Kepala Angkatan Bersenjata dan Staf Urusan Sosial dan Politik. Ia pensiun dari kemiliteran pada [[1 April]] [[2001]] oleh karena pengangkatannya sebagai menteri. |
|||
Lulusan Command and General Staff College (Fort Leavenwort) [[Kansas]] Amerika Serikat dan Master of Art (MA) dari Management Webster University [[Missouri]] ini juga meniti karier di Kasdam Jaya ([[1996]]), dan Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda. Karier militernya terhenti sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI) dengan pangkat Letnan Jenderal. |
|||
== Karier politik == |
|||
Tampil sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang [[Sidang Umum MPR 1998]] yang dilaksanakan pada [[9 Maret]] [[1998]] dan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam [[Sidang Istimewa MPR 1998]]. Pada [[29 Oktober]] [[1999]], ia diangkat sebagai [[Menteri Pertambangan dan Energi]] di pemerintahan pimpinan Presiden [[Abdurrahman Wahid]]. Setahun kemudian, tepatnya [[26 Oktober]] [[1999]], ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Abdurrahman Wahid. |
|||
Dengan keluarnya [[Maklumat Presiden Abdurrahman Wahid|Maklumat Presiden]] pada [[28 Mei]] [[2001]] pukul 12.00 WIB, Menko Polsoskam ditugaskan untuk mengambil langkah-langkah khusus mengatasi krisis, menegakkan ketertiban, keamanan, dan hukum secepat-cepatnya lantaran situasi politik darurat yang dihadapi pimpinan pemerintahan. Saat itu, Menko Polsoskam sebagai pemegang mandat menerjemahkan situasi politik darurat tidak sama dengan keadaan darurat sebagaimana yang ada dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1959. |
|||
Belum genap satu tahun menjabat Menko Polsoskam atau lima hari setelah memegang mandat, ia didesak mundur pada [[1 Juni]] [[2001]] oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid dan DPR. Jabatan pengganti sebagai Menteri Dalam Negeri atau Menteri Perhubungan yang ditawarkan presiden tidak pernah diterimanya. |
|||
[[Kabinet Gotong Royong]] pimpinan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]] melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada [[10 Agustus]] [[2001]]. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada [[11 Maret]] [[2004]]. Berdirinya [[Partai Demokrat (Indonesia)|Partai Demokrat]] pada [[9 September]] [[2002]] menguatkan namanya untuk mencapai kerier politik puncak. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada [[17 Oktober]] [[2002]], namanya dicalonkan menjadi presiden dalam [[pemilu presiden 2004 (Indonesia)|pemilu presiden 2004]]. |
|||
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan sejalan dengan masa kampanye [[pemilu legislatif 2004 (Indonesia)|pemilu legislatif 2004]], ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat. Keberadaannya dalam Partai Demokrat menuai sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 persen suara. Pada [[10 Mei]] [[2004]], tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, [[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia]], dan [[Partai Bulan Bintang]] secara resmi mencalonkannya sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden [[Jusuf Kalla]]. |
|||
== Ringkasan karir == |
|||
[[Berkas:sby.jpg|framed|right|Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
*Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976) |
|||
*Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977) |
|||
*Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977) |
|||
*Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978) |
|||
*Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981) |
|||
*Paban Muda Sops SUAD (1981-1982) |
|||
*Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985) |
|||
*Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) |
|||
*Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988) |
|||
*Dosen Seskoad (1989-1992) |
|||
*Korspri Pangab (1993) |
|||
*Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994) |
|||
*Asops Kodam Jaya (1994-1995) |
|||
*Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995) |
|||
*Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di [[Bosnia-Herzegovina]] (sejak awal November 1995) |
|||
*Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan) |
|||
*Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda |
|||
*Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) |
|||
*Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999) |
|||
*Mentamben (sejak 26 Oktober 1999) |
|||
*Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH [[Abdurrahman Wahid]]) |
|||
*Menko Polkam (Pemerintahan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]]) mengundurkan diri 11 Maret 2004 |
|||
== Penugasan == |
|||
*Operasi [[Timor Timur]] (1979-1980), dan 1986-1988 |
|||
Jenderal TNI ([[Purnawirawan]]) Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah ditugaskan dalam sebuah operasi di [[Timor-Timur]] pada periode [[1979]]-[[1980]] dan 1986-1988 ini meraih gelar doktor (PhD) dalam bidang [[Ekonomi]] [[Pertanian]] dari Institut Pertanian Bogor ([[IPB]]) pada [[3]] [[Oktober]] [[2004]]. Pada [[15 Desember]] [[2005]], ia menerima gelar [[doktor kehormatan]] di bidang [[ilmu politik]] dari [[Universitas Thammasat]] [[Bangkok]] ([[Thailand]]). Dalam pidato pemberian gelar, ia menegaskan bahwa politik merupakan seni untuk perubahan dan transformasi dalam sebuah negara demokrasi yang damai. Ia tidak yakin sepenuhnya kalau politik itu adalah ilmu. |
|||
== Penghargaan == |
|||
*Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973 |
|||
*[[Adhi Makayasa]] (lulusan terbaik Akabri 1973) |
|||
*Satya Lencana Seroja, 1976 |
|||
*Honor Graduate IOAC, USA, 1983 |
|||
*Satya Lencana Dwija Sista, 1985 |
|||
*Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989 |
|||
*Dosen Terbaik Seskoad, 1989 |
|||
*Satya Lencana Santi Dharma, 1996 |
|||
*Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996 |
|||
*Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996 |
|||
*Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998 |
|||
*Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998 |
|||
*Wing Penerbang TNI-AU, 1998 |
|||
*Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998 |
|||
*Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999 |
|||
*Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999 |
|||
*Bintang Dharma, 1999 |
|||
*Bintang Maha Putera Utama, 1999 |
|||
*Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003 |
|||
*Bintang Asia (''Star of Asia''), 2005, oleh ''[[BusinessWeek]]'' |
|||
*Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama, 2006, oleh [[Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah|Sultan Brunei]] |
|||
*Doktor [[Honoris Causa]], 2006, oleh [[Universitas Keio]] |
|||
*Darjah Utama Seri Mahkota, 2008, oleh [[Mizan Zainal Abidin|Yang DiPertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin]] |
|||
Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah dicalonkan untuk menjadi penerima [[Penghargaan Perdamaian Nobel|penghargaan Nobel perdamaian]] [[2006]] bersama dengan [[Gerakan Aceh Merdeka]] dan [[Martti Ahtisaari]] atas inisiatif mereka untuk perdamaian di [[Aceh]]. |
|||
== Masa kepresidenan == |
|||
MPR periode 1999-2004 mengamandemen Undang-Undang Dasar 1945 [[UUD 1945]] sehingga memungkinkan presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilu presiden dua tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 persen suara pemilih dan terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden terpilih pertama pilihan rakyat dan tampil sebagai presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada [[20 Oktober]] [[2004]] bersama Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]]. Ia unggul dari pasangan [[Presiden]] [[Megawati Soekarnoputri]]-[[Hasyim Muzadi]] pada pemilu [[2004]]. |
|||
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) sebagai prioritas penting dalam kepemimpinannya selain kasus [[terorisme]] global. Penanggulangan bahaya [[narkoba]], [[perjudian]], dan [[perdagangan manusia]] juga sebagai beban berat yang membutuhkan kerja keras bersama pimpinan dan rakyat. |
|||
Di masa jabatannya, Indonesia mengalami sejumlah bencana alam seperti gelombang tsunami, gempa bumi, dll. Semua ini merupakan tantangan tambahan bagi Presiden yang masih bergelut dengan upaya memulihkan kehidupan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat. |
|||
Susilo Bambang Yudhoyono juga membentuk [[Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi|UKP3R]], sebuah lembaga kepresidenan yang diketuai oleh [[Marsilam Simandjuntak]] pada [[26 Oktober]] [[2006]]. Lembaga ini pada awal pembentukannya mendapat tentangan dari [[Partai Golkar]] seiring dengan isu tidak dilibatkannya [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Jusuf Kalla]] dalam pembentukannya serta isu dibentuknya UKP3R untuk memangkas kewenangan Wakil Presiden, tetapi akhirnya diterima setelah SBY sendiri menjelaskannya dalam sebuah keterangan pers.[http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2006/11/09/1228.html] |
|||
=== Layanan SMS Presiden === |
|||
Sekitar bulan [[2005|Juni 2005]], Presiden SBY memulai layanan pesan singkat ([[SMS]]) ke nomor [[telepon seluler]]nya di 0811109949 namun esok harinya terjadi gangguan teknis karena banyaknya SMS yang masuk dan sekarang diganti cukup dengan SMS ke 9949 setelah itu SMS akan dipilah dan disampaikan ke presiden. Nomor 9949 adalah tanggal lahir beliau ([[9 September]] [[1949]]). |
|||
Tanggal [[28 Juni]] [[2005]], Presiden SBY mengirimkan SMS kepada masyarakat dengan nama pengirim Presiden RI yang berisi tentang pencegahan [[narkoba]]. Kebenaran SMS ini sudah dikonfirmasikan dan [[juru bicara Presiden]] menyatakan berbagai SMS akan menyusul. |
|||
== Lihat pula == |
|||
*[[Daftar Presiden Indonesia]] |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{wikiquote-id|Susilo Bambang Yudhoyono}} |
|||
{{wikisource|Pengarang:Susilo Bambang Yudhoyono}} |
|||
*{{id}} [http://www.presidensby.info Situs resmi] |
|||
*{{id}} [http://www.sby-oke.com Situs kampanye pemilu SBY-Kalla] |
|||
*{{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/susilo-b-yudhoyono/index.shtml Susilo Bambang Yudhoyono di Tokoh Indonesia] |
|||
{{Kotak_mulai}} |
|||
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Presiden Republik Indonesia]] | tahun = 2004- | pendahulu = [[Megawati Soekarnoputri]] | pengganti = masih menjabat}} |
|||
{{Kotak_selesai}} |
|||
{{Presiden Indonesia}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Yudhoyono, Susilo Bambang}} |
|||
{{Interproyek| |
|||
* [[:q:{{PAGENAME}}|Wikiquote]] |
|||
* [[:s:{{PAGENAME}}|Wikisource]] |
|||
}} |
|||
[[Kategori:Susilo Bambang Yudhoyono| ]] |
|||
[[Kategori:Presiden Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Menteri Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Alumni Institut Pertanian Bogor]] |
|||
[[Kategori:Orang hidup]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Pacitan]] |
|||
[[ar:سوسيلو بانبانغ يودهونو]] |
|||
[[be-x-old:Сусіла Бамбанг Юдхаёна]] |
|||
[[cy:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[da:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[de:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[el:Σουσίλο Μπάμπανγκ Γιουντχογιόνο]] |
|||
[[en:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[eo:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[es:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[et:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[fi:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[fr:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[gl:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[hi:सुशीलो बम्बंग युधोयोनो]] |
|||
[[io:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[ja:スシロ・バンバン・ユドヨノ]] |
|||
[[jv:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[ko:수실로 밤방 유도요노]] |
|||
[[map-bms:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[ms:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[nl:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[nn:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[no:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[oc:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[pl:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[pt:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[ru:Сусило Бамбанг Юдойоно]] |
|||
[[simple:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[sv:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[tet:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[tr:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[uk:Сусіло Бамбанг Юдхойоно]] |
|||
[[vi:Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
[[zh:苏西洛·班邦·尤多约诺]] |
Revisi per 16 Agustus 2008 09.58
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Susilo Bambang Yudhoyono | |
---|---|
Berkas:Fotopresdn.jpg | |
Presiden Republik Indonesia ke-6 | |
Masa jabatan 20 Oktober 2004 – Sekarang | |
Wakil Presiden | Jusuf Kalla (dari Golkar) |
Pengganti Sedang Menjabat | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 9 September 1949 Pacitan, Jawa Timur, Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrat |
Suami/istri | Ani Bambang Yudhoyono |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal (TNI) Susilo Bambang Yudhoyono (lahir 9 September 1949) adalah mantan pensiunan jenderal militer Indonesia dan Presiden Indonesia ke-6 yang terpilih dalam pemilihan umum secara langsung oleh rakyat pertama kali. Yudhoyono menang dalam pemilu presiden September 2004 melalui dua tahapan pemilu presiden Indonesia atas kandidat Presiden Megawati Sukarnoputri. Ia mulai menjabat pada 20 Oktober 2004 bersama Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden.
Yudhoyono yang dipanggil Sus oleh orang tuanya dan populer dengan panggilan SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949). Melalui amandemen UUD 1945 yang memungkinkan presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, ia kemudian terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia pertama pilihan rakyat. Ia menjadi presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Selama di militer lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono.
Keunggulan suaranya dari Presiden sebelumnya, Megawati Soekarnoputri pada pemilu 2004 membuatnya terpilih sebagai kepala negara Indonesia. Dalam kehidupan pribadinya, Ia menikah dengan Kristiani Herawati yang merupakan anak perempuan ketiga Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo (alm), komandan RPKAD (kini Kopassus) yang turut membantu menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
Latar belakang dan keluarga
Ia lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari anak pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang adalah anak perempuan ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1965. Dari pernikahan mereka lahir dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1979) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1982).
Agus adalah lulusan SMA Taruna Nusantara tahun 1997 dan Akademi Militer Indonesia tahun 2000. Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa dan seorang prajurit dengan pangkat Letnan Satu TNI Angkatan Darat yang bertugas di sebuah batalion infantri di Bandung, Jawa Barat. Agus menikahi Anissa Larasati Pohan, seorang aktris yang juga anak dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani pendidikan untuk gelar master-nya di Strategic Studies at Institute of Defense and Strategic Studies, Singapura. Anak yang bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar ganda dalam Financial Commerce dan Electrical Commerce tahun 2005 dari Curtin University of Technology di Perth, Australia Barat.
Pendidikan
- Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
- American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
- Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
- Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
- On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
- Jungle Warfare School, Panama, 1983
- Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, 1984
- Kursus Komando Batalyon, 1985
- Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
- Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
- Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
- Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun 2004.
Karier militer
Tahun 1973, ia lulus dari Akademi Militer Indonesia (Akabri: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dengan penghargaan Adhi Makayasa sebagai murid lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan intelek. Periode 1974-1976, ia memulai karier di Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad. Pada tahun 1976, ia belajar di Airborne School dan US Army Rangers, American Language Course (Lackland-Texas), Airbone and Ranger Course (Fort Benning) Amerika Serikat.
Kariernya berlanjut pada periode 1976-1977 di Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad, Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977), Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978, Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981, Paban Muda Sops SUAD (1981-1982. Periode 1982-1984, ia belajar di Infantry Officer Advanced Course (Fort Benning) Amerika Serikat.
Tahun 1983, ia belajar pada On the job training in 82-nd Airbone Division (Fort Bragg) Amerika Serikat, Jungle Warfare School (Panama, Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman pada tahun 1984, Kursus Komando Batalyon (1985) dan meniti karier di Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985), Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988), dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988).
Periode 1998-1989, ia Sekolah Komando Angkatan Darat dan belajar di US Command and General Staff College pada tahun 1991. Periode (1989-1993), ia bekerja sebagai Dosen Seskoad Korspri Pangab, Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994, Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995) serta Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (1995-1996). Pada tahun 1997, ia diangkat sebagai Kepala Angkatan Bersenjata dan Staf Urusan Sosial dan Politik. Ia pensiun dari kemiliteran pada 1 April 2001 oleh karena pengangkatannya sebagai menteri.
Lulusan Command and General Staff College (Fort Leavenwort) Kansas Amerika Serikat dan Master of Art (MA) dari Management Webster University Missouri ini juga meniti karier di Kasdam Jaya (1996), dan Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda. Karier militernya terhenti sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI) dengan pangkat Letnan Jenderal.
Karier politik
Tampil sebagai juru bicara Fraksi ABRI menjelang Sidang Umum MPR 1998 yang dilaksanakan pada 9 Maret 1998 dan Ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR 1998. Pada 29 Oktober 1999, ia diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di pemerintahan pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Setahun kemudian, tepatnya 26 Oktober 1999, ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) sebagai konsekuensi penyusunan kembali kabinet Abdurrahman Wahid.
Dengan keluarnya Maklumat Presiden pada 28 Mei 2001 pukul 12.00 WIB, Menko Polsoskam ditugaskan untuk mengambil langkah-langkah khusus mengatasi krisis, menegakkan ketertiban, keamanan, dan hukum secepat-cepatnya lantaran situasi politik darurat yang dihadapi pimpinan pemerintahan. Saat itu, Menko Polsoskam sebagai pemegang mandat menerjemahkan situasi politik darurat tidak sama dengan keadaan darurat sebagaimana yang ada dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1959.
Belum genap satu tahun menjabat Menko Polsoskam atau lima hari setelah memegang mandat, ia didesak mundur pada 1 Juni 2001 oleh pemberi mandat karena ketegangan politik antara Presiden Abdurrahman Wahid dan DPR. Jabatan pengganti sebagai Menteri Dalam Negeri atau Menteri Perhubungan yang ditawarkan presiden tidak pernah diterimanya.
Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada 10 Agustus 2001. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada 11 Maret 2004. Berdirinya Partai Demokrat pada 9 September 2002 menguatkan namanya untuk mencapai kerier politik puncak. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada 17 Oktober 2002, namanya dicalonkan menjadi presiden dalam pemilu presiden 2004.
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan sejalan dengan masa kampanye pemilu legislatif 2004, ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat. Keberadaannya dalam Partai Demokrat menuai sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 persen suara. Pada 10 Mei 2004, tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang secara resmi mencalonkannya sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden Jusuf Kalla.
Ringkasan karir
- Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
- Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
- Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
- Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
- Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
- Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
- Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
- Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
- Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
- Dosen Seskoad (1989-1992)
- Korspri Pangab (1993)
- Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
- Asops Kodam Jaya (1994-1995)
- Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
- Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
- Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
- Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
- Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
- Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
- Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
- Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid)
- Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Penugasan
- Operasi Timor Timur (1979-1980), dan 1986-1988
Jenderal TNI (Purnawirawan) Susilo Bambang Yudhoyono yang pernah ditugaskan dalam sebuah operasi di Timor-Timur pada periode 1979-1980 dan 1986-1988 ini meraih gelar doktor (PhD) dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 3 Oktober 2004. Pada 15 Desember 2005, ia menerima gelar doktor kehormatan di bidang ilmu politik dari Universitas Thammasat Bangkok (Thailand). Dalam pidato pemberian gelar, ia menegaskan bahwa politik merupakan seni untuk perubahan dan transformasi dalam sebuah negara demokrasi yang damai. Ia tidak yakin sepenuhnya kalau politik itu adalah ilmu.
Penghargaan
- Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
- Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
- Satya Lencana Seroja, 1976
- Honor Graduate IOAC, USA, 1983
- Satya Lencana Dwija Sista, 1985
- Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
- Dosen Terbaik Seskoad, 1989
- Satya Lencana Santi Dharma, 1996
- Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
- Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
- Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
- Wing Penerbang TNI-AU, 1998
- Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
- Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
- Bintang Dharma, 1999
- Bintang Maha Putera Utama, 1999
- Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
- Bintang Asia (Star of Asia), 2005, oleh BusinessWeek
- Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama, 2006, oleh Sultan Brunei
- Doktor Honoris Causa, 2006, oleh Universitas Keio
- Darjah Utama Seri Mahkota, 2008, oleh Yang DiPertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin
Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah dicalonkan untuk menjadi penerima penghargaan Nobel perdamaian 2006 bersama dengan Gerakan Aceh Merdeka dan Martti Ahtisaari atas inisiatif mereka untuk perdamaian di Aceh.
Masa kepresidenan
MPR periode 1999-2004 mengamandemen Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945 sehingga memungkinkan presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemilu presiden dua tahap kemudian dimenanginya dengan 60,9 persen suara pemilih dan terpilih sebagai presiden. Dia kemudian dicatat sebagai presiden terpilih pertama pilihan rakyat dan tampil sebagai presiden Indonesia keenam setelah dilantik pada 20 Oktober 2004 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia unggul dari pasangan Presiden Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi pada pemilu 2004.
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) sebagai prioritas penting dalam kepemimpinannya selain kasus terorisme global. Penanggulangan bahaya narkoba, perjudian, dan perdagangan manusia juga sebagai beban berat yang membutuhkan kerja keras bersama pimpinan dan rakyat.
Di masa jabatannya, Indonesia mengalami sejumlah bencana alam seperti gelombang tsunami, gempa bumi, dll. Semua ini merupakan tantangan tambahan bagi Presiden yang masih bergelut dengan upaya memulihkan kehidupan ekonomi negara dan kesejahteraan rakyat.
Susilo Bambang Yudhoyono juga membentuk UKP3R, sebuah lembaga kepresidenan yang diketuai oleh Marsilam Simandjuntak pada 26 Oktober 2006. Lembaga ini pada awal pembentukannya mendapat tentangan dari Partai Golkar seiring dengan isu tidak dilibatkannya Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembentukannya serta isu dibentuknya UKP3R untuk memangkas kewenangan Wakil Presiden, tetapi akhirnya diterima setelah SBY sendiri menjelaskannya dalam sebuah keterangan pers.[1]
Layanan SMS Presiden
Sekitar bulan Juni 2005, Presiden SBY memulai layanan pesan singkat (SMS) ke nomor telepon selulernya di 0811109949 namun esok harinya terjadi gangguan teknis karena banyaknya SMS yang masuk dan sekarang diganti cukup dengan SMS ke 9949 setelah itu SMS akan dipilah dan disampaikan ke presiden. Nomor 9949 adalah tanggal lahir beliau (9 September 1949).
Tanggal 28 Juni 2005, Presiden SBY mengirimkan SMS kepada masyarakat dengan nama pengirim Presiden RI yang berisi tentang pencegahan narkoba. Kebenaran SMS ini sudah dikonfirmasikan dan juru bicara Presiden menyatakan berbagai SMS akan menyusul.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Indonesia) Situs kampanye pemilu SBY-Kalla
- (Indonesia) Susilo Bambang Yudhoyono di Tokoh Indonesia
Didahului oleh: Megawati Soekarnoputri |
Presiden Republik Indonesia 2004- |
Diteruskan oleh: masih menjabat |