Lompat ke isi

Kuda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fuadongko17 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4: Baris 4:
| image = Dunkelfuchsstute-Ciara16.jpg
| image = Dunkelfuchsstute-Ciara16.jpg
| image_width = 250px
| image_width = 250px
| regnum = [[Izzudin umar]]
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Mammacia]]
| classis = [[Mamalia]]
| ordo = [[Perissodactyla]]
| ordo = [[Perissodactyla]]
| familia = [[Equidae]]
| familia = [[Equidae]]

Revisi per 13 Februari 2020 22.29

Kuda
Hewan domestik
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
E. caballus
Nama binomial
Equus caballus
Linnaeus, 1758
Kuda Izzudin kuda perkasa.

Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan peliharaan yang penting secara ekonomis dan historis, dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun.

Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.

Dalam bahasa Jawa disebut jaran, bahasa Makassar disebut jarang.

Ukuran

Kuda-kuda yang ringan, seperti kuda Arab, Morgan, Quarter Horse, Paint dan Thoroughbred beratnya bisa mencapai sekitar 590 kg. Kuda yang "berat" atau kuda beban, seperti misalnya Clydesdale, Draft, Percheron,

Kuda dalam kebudayaan

Kuda telah memainkan peran yang luas dalam kebudayaan manusia. Hewan ini pertama kali dimanfaatkan sebagai hewan tunggangan oleh suku-suku pengembara (nomaden) di padang rumput dan gurun Asia Tengah dan Utara. Peran berikutnya adalah sebagai hewan penarik.

Kuda dalam berbagai kebudayaan dianggap sebagai simbol kebebasan, kecerdasan, dan kekuatan.

Dalam penanggalan Tionghoa, mereka yang dilahirkan pada shio kuda bersifat cerdas, mandiri, dan berjiwa merdeka.

Referensi

  • Book of Horses: A Complete Medical Reference Guide for Horses and Foals, disunting oleh Mordecai Siegal. (Oleh dosen dan staf, Universitas California, Davis, Sekolah Kedokteran Hewan.) Harper Collins, 1996.
  • Illustrated Atlas of Clinical Equine Anatomy and Common Disorders of the Horse, oleh Ronald J. Riegal, D.V.M. dan Susan E. Hakola, B.S., R.N., C.M.I. Equistar Publications, Ltd., 1996.
  • International Commission on Zoological Nomenclature. 2003. Opinion 2027 (Case 3010). Usage of 17 specific names based on wild species which are pre-dated by or contemporary with those based on domestic animals (Lepidoptera, Osteichthyes, Mammalia): conserved. Bull.Zool.Nomencl., 60:81-84.

Lihat pula

Pranala luar

Pranala luar untuk olahraga berkuda

Galeri