Lompat ke isi

Stasiun Pulau Aie: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 0°57′39″S 100°21′58″E / 0.960701°S 100.366013°E / -0.960701; 100.366013
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Fasilitas stasiun
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:
| letak = km 2+574 lintas [[Stasiun Padang|Padang]]–'''''Pulau Aie'''''
| letak = km 2+574 lintas [[Stasiun Padang|Padang]]–'''''Pulau Aie'''''
| class = I
| class = I
| reopen = 16 Maret 2020
| reopen = TBA
| line = [[Kereta api Minangkabau Ekspres|Minangkabau Ekspres]]
| line = [[Kereta api Minangkabau Ekspres|Minangkabau Ekspres]]
| track = 2
| track = 2

Revisi per 19 Maret 2020 10.42

Stasiun Pulau Aie

Stasiun Pulau Aie sebelum direnovasi
Nama lainStasiun Puluaer, Pulau Air
Lokasi
Koordinat0°57′38.002″S 100°21′58.000″E / 0.96055611°S 100.36611111°E / -0.96055611; 100.36611111
Ketinggian+2 m
Operator
Letak
km 2+574 lintas PadangPulau Aie[1]
Jumlah peronSatu peron sisi yang cukup tinggi
Jumlah jalur2
LayananMinangkabau Ekspres
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Akses difabelYa
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka1 Juli 1891
DitutupSekitar dekade 1980-an
Nama sebelumnyaStation Poeloe-Ajer
Tanggal penting
Dibuka kembaliTBA
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Layanan pelanggan Cetak tiket mandiri Musala Toilet Ruang menyusui Pos kesehatan 
Tipe persinyalanElektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2020)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Pulau Aie (PLA)—juga dieja dengan nama bahasa Melayu Pulau Air dan nama lama Puluaer—merupakan stasiun kereta api nonaktif kelas I yang terletak di Pasa Gadang, Padang Selatan, Padang. Stasiun ini merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di Kota Padang, Sumatra Barat. Stasiun ini merupakan stasiun ujung sebelum menuju Pelabuhan Muaro yang percabangannya dari Stasiun Padang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter ini termasuk dalam Wilayah Aset Divre II Sumatra Barat serta merupakan bagian dari pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api di Sumatra Barat.[3]

Sejak tahun 2007, Pemerintah Kota Padang resmi menetapkan stasiun ini sebagai cagar budaya berdasarkan inventaris Balai Pelestarian Cagar Budaya No. 69/BCB-TB/A/01/2007.[4] Ke arah barat daya stasiun ini sebenarnya masih memiliki kelanjutan jalur menuju Pelabuhan Muaro, tetapi jalur itu tidak ikut direaktivasi. Setelah direaktivasi, stasiun ini akan menjadi terminus kereta api bandara.

Sejarah

Setelah dirintisnya jalan rel kereta api yang menghubungkan Kota Semarang dan Solo oleh perusahaan swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), pembangunan rel kereta api dilanjutkan kembali ke luar Pulau Jawa, terutama daerah yang mengandung kekayaan alam seperti Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Aceh. Keberadaan kereta api di Sumatra barat tidak terlepas dari ditemukannya pertambangan batu bara di Sawahlunto pada tahun 1868 oleh seorang insinyur pertambangan bernama Willem Hendrik de Greve.

Pembangunan jalan kereta api dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Negara Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS), dimulai dari Teluk Bayur ke Sawahlunto. Pada bulan Juli 1891, telah diselesaikan pembangunan jalan kereta api dari Pulo Aie ke Padang Panjang sepanjang 71 km. Pada November 1891, jalan kereta api tersebut mencapai Bukittinggi dengan panjang 90 km.

Jalur kereta api tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892 di Kota Padang, bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Teluk Bayur (Emmaheaven), dan pembukaan hubungan kereta api dari Padang hingga Muaro Kalaban.[5]

Reaktivasi

Reaktivasi jalur ini mulai digaungkan pada Desember 2013. Pada saat itu, PT KAI Divre II Sumatra Barat mulai melakukan pendataan dan penertiban terhadap rumah-rumah warga di pinggir jalur rel serta lapak Pasar Tarandam yang menempati bekas jalur kereta api. Proyek ini semula bertujuan agar kereta api dapat menjangkau Kota Tua Padang serta Pelabuhan Muaro.[6]

Dalam perkembangannya, jalur ini juga harus ditingkatkan dengan mengganti rel serta bantalannya mengingat usia prasarana yang sudah sangat tua dan dianggap tidak layak operasi. Untuk memenuhi kebutuhan pedagang dan konsumen di Pasar Tarandam, jalur ini juga direncanakan akan memiliki satu halte.[7][8] Selain itu, stasiun ini akan memiliki 2 jalur dan rencananya menggunakan persinyalan elektrik yang mana ini pertama kali diterapkan di Divre II Sumbar, nantinya seluruh stasiun sepanjang jalur Pulau Aie-BIM direncanakan ditingkatkan persinyalannya menjadi elektrik.[9] Rencananya, jalur menuju Pulau Aie akan diujicoba pada 10 Maret 2020 dan kemungkinan diresmikan pada 16 Maret 2020 mendatang. Total Rp40 miliar rupiah telah digelontorkan untuk reaktivasi jalur pendek yang hanya memiliki panjang 2,6 km ini.[10]

Layanan kereta api

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Live Facebook-Jalur KA dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Potensial Kembangkan Pariwisata". Tribun Padang. Diakses tanggal 2019-08-23. 
  4. ^ BPCB Sumatera Barat (2018). "Cagar Budaya Tak Bergerak Sumatera Barat" (PDF). Diakses tanggal 2019-08-24. 
  5. ^ Yusman Karim, Yusman. Keberadaan Stasiun Kereta Api Pulo Aie Kota Padang (1971-1990) (Tesis). 
  6. ^ Sudarsih, A. (2014). "Reaktivasi Jalur Padang-Puluaer". Majalah KA. 90: 28–29. 
  7. ^ "Reaktivasi Jalur Kereta Api dari Stasiun Padang ke Stasiun Pulau Air Segera Dimulai". Tribun Padang. Diakses tanggal 2019-08-24. 
  8. ^ Awe (2019-08-07). "Kereta Beroperasi di Simpang-Pulau Air Padang Tahun 2020". Berita Trans (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-24. 
  9. ^ "Reaktivasi Jalur Kereta Padang-Pulau Air Tunggu Pengujian". KOMPAS. 17 Januari 2020. 
  10. ^ "Jalur KA Pulau Air Resmi Beroperasi 16 Maret, Ada Tiket Gratis Bagi Warga". Posmetro Padang (dalam bahasa Inggris). 2020-03-02. Diakses tanggal 2020-03-02. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Terminus Templat:KAI lines

0°57′39″S 100°21′58″E / 0.960701°S 100.366013°E / -0.960701; 100.366013{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman