Lompat ke isi

Hanif Dhakiri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 73: Baris 73:
Ayahnya bernama H Zuhri Maksum, sementara ibunya bernama Hj. Siti Hafsoh. Ia mengakui ibunya hanya lulusan SD dan sempat bekerja menjadi TKW. Sementara ayahnya guru Sekolah Dasar.<ref>[http://unilubis.com/2014/11/04/hanif-dhakiri-anak-tkw-jadi-menteri-jokowi/ ''Hanif Dhakiri Anak TKW Jadi Menteri Jokowi''.] Diakses dari situs unilubis.com pada 6 November 2014</ref> Ia memiliki istri bernama Marifah Hanif Dhakiri<ref>[http://photo.sindonews.com/view/9629/menaker-hanif-dhakiri-buka-expo-penempatan-tenaga-kerja-khusus-di-solo ''Menaker Hanif Dhakiri Buka Expo Penempatan Tenaga Kerja Khusus di Solo''.] Diakses dari situs berita Sindonews pada 6 November 2014</ref> Anak pertama bernama Nabila Setia Izzati (Perempuan. Lahir di Salatiga, 3 Nopember 1999) Anak kedua bernama Neilan Setia Izzata (Laki-laki. Lahir di Salatiga, 22 April 2004) Anak ketiga bernama Nameera Setia Izzati (Perempuan. Lahir di Depok, 3 Mei 2010).<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/27/sang-anak-tak-pernah-bermimpi-hanif-dhakiri-jadi-menteri ''Sang Anak Tak Pernah Bermimpi Hanif Dhakiri Jadi Menteri''.] Diakses dari situs berita Tribunnews pada 6 November 2014</ref>
Ayahnya bernama H Zuhri Maksum, sementara ibunya bernama Hj. Siti Hafsoh. Ia mengakui ibunya hanya lulusan SD dan sempat bekerja menjadi TKW. Sementara ayahnya guru Sekolah Dasar.<ref>[http://unilubis.com/2014/11/04/hanif-dhakiri-anak-tkw-jadi-menteri-jokowi/ ''Hanif Dhakiri Anak TKW Jadi Menteri Jokowi''.] Diakses dari situs unilubis.com pada 6 November 2014</ref> Ia memiliki istri bernama Marifah Hanif Dhakiri<ref>[http://photo.sindonews.com/view/9629/menaker-hanif-dhakiri-buka-expo-penempatan-tenaga-kerja-khusus-di-solo ''Menaker Hanif Dhakiri Buka Expo Penempatan Tenaga Kerja Khusus di Solo''.] Diakses dari situs berita Sindonews pada 6 November 2014</ref> Anak pertama bernama Nabila Setia Izzati (Perempuan. Lahir di Salatiga, 3 Nopember 1999) Anak kedua bernama Neilan Setia Izzata (Laki-laki. Lahir di Salatiga, 22 April 2004) Anak ketiga bernama Nameera Setia Izzati (Perempuan. Lahir di Depok, 3 Mei 2010).<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/27/sang-anak-tak-pernah-bermimpi-hanif-dhakiri-jadi-menteri ''Sang Anak Tak Pernah Bermimpi Hanif Dhakiri Jadi Menteri''.] Diakses dari situs berita Tribunnews pada 6 November 2014</ref>


==Sinetron==
== Sinetron ==
*[[Dunia Terbalik]]
* [[Dunia Terbalik]]
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==



Revisi per 1 April 2020 15.21

Muhammad Hanif Dhakiri
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia ke-26
Masa jabatan
27 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia
Masa jabatan
20 September 2019 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Imam Nahrawi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir6 Juni 1972 (umur 52)
Indonesia Semarang, Jawa Tengah
Kebangsaan Indonesia
Partai politik PKB
Suami/istriMarifah
HubunganH. Zuhri Maksum (ayah)
Hj. Siti Hafsoh (ibu)
AnakNabila Setia Izzati
Neilan Setia Izzata
Nameera Setia Izzati
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si. (lahir 6 Juni 1972) adalah Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Kerja (2014-2019). Ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKB mewakili Jawa Tengah khususnya wilayah Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. Ia bertugas Komisi X DPR RI yang mengurusi masalah Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan. Muhammad Hanif Dhakiri adalah seorang politisi muda Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa yang mengabdi untuk partai tersebut sejak tahun 1998. Hanif juga pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan dipercaya untuk menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional gerakan Pemuda Partai Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa) Periode 2006-2011.

Pendidikan

Hanif pernah belajar di SMA Al-Muayyad, yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Al Muayyad Solo[1]. Pendidikan tinggi ia tempuh di IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah Tahun 1996, dan meraih gelar S1.[2] Setelah lulus, Hanif pernah menjalankan studi pendidikan S-2 di Universitas Nasional[3] dan lulus dari S-2 Universitas Nasional Jurusan Ilmu Politik.[4]

Karier

Karier profesionalnya dimulai dengan menjadi Direktur Eksekutif ISIS, Jakarta sejak 1995 hingga 1996, lalu menjadi Konsultan Lepas untuk FNS Indonesia pada kurun waktu 1997 hingga 2002. Dan terakhir menjadi Program Officer NDI Indonesia untuk kurun waktu 2003 hingga 2005.[2]

Karier politik

Ia mulai aktif berorganisasi saat mahasiswa dengan menjadi ketua PMII Komisariat IAIN Salatiga pada kurun waktu 1991 hingga 1992,Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Tahun 1994-1995, Anggota Pleno, Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jawa Tengah Tahun 1995-1996, Komite Pengarah, Nadwah Dirasah Islam dan Kemasyarakatan(NADIKA, Lembaga Studi Islam dan Masyarakat), Jawa Tengah Tahun 1996,Pendiri dan Anggota Eksekutif Regional, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Jawa Tengah Tahun 1997, Anggota Pleno Forum Silaturrahmi Ulama Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta (FSU JT-DIY) Tahun 1998, Pendiri Komite Anti Diskriminasi Indonesia (KADI), Jakarta Tahun 1999, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII)Tahun 1997-2000, Pendiri dan Anggota Komite Eksekutif, Monopoli Watch, Jakarta Tahun 2002 dan akhirnya dipercaya menjadi Dewan Pembina Yayasan Inspirasi Desa Nusantara (IdeNU) Tahun 2014-2019.[2]

Secara resmi, ia memasuki dunia politik dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa sejak 1998, sehingga ia dianggap generasi awal partai ini. Ia lalu dipercaya menjadi Wakil Sekjen DPP PKB untuk kurun waktu 2005 hingga 2010, menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda PKB sejak 2006 hingga 2010, lalu menjadi Ketua DPP PKB. Pada kurun waktu 2010 hingga 2014, ia menjadi Ketua Umum DKN Garda Bangsa dan terpilih menjadi Sekjen DPP PKB pada tahun 2014. Pada tahun 2006 hingga 2007, ia menjadi Staf Khusus Menakertrans.[2]

Selama menjalankan amanat sebagai anggota DPR periode 2009-2014 dari Dapil Jawa Tengah X, ia bergabung dalam komisi IX, menjadi Sekretaris Fraksi PKB, dan tergabung dalam Badan Anggaran. Pada tahun 2014, ia akhirnya ditunjuk menjadi Menteri Ketenagakerjaan dalam Kabinet Kerja.[2]

Menteri Ketenagakerjaan

Setelah beberapa hari menjabat Menteri Ketenagakerjaan, ia membuat gebrakan dengan melakukan inspeksi mendadak beberapa tempat, antara lain ke salah satu penampungan TKW di Tebet[5], Terminal TKI di Cengkareng[6], dan Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja di Bekasi[7]

Karya tulis

Ia telah menulis beberapa buku dan artikel, diantaranya: Kontributor Puisi untuk Antologi Puisi, Suara Sebrang Sini (Solo; Forum Solidaritas Tungku Artist)(1993), Penulis 7 Naskah Teater (1992-1996), Anggota Tim Penulis untuk Buku Menggagas Fiqh Perburuhan(Jakarta; Institute for Social Institutions Studies)(1999), Paulo Freire, Islam dan Pembebasan (Jakarta; Djambatan dan Pena)(2000), Bersama Zaini Rahman Menulis Sebuah Buku Post-tradisionalisme Islam; Menyingkap Corak Pemikiran dan Gerakan PMII(Jakarta; Isisindo Mediatama)(2000), Kontributor dalam Buku Islam di Tengah Arus Transisi(Jakarta, Kompas)(2000), Politik Melayani Basis (Jakarta, DPP PKB)(2001),Menjadi Politisi Manajer (Jakarta, DPP PKB) (2001), Editor, PKB: Politik Jalan tengah NU (Jakarta, Pustaka Ciganjur)(2002), Editor, Privatisasi BUMN Versus Neo-Sosialisme Indonesia Jakarta, LP3ES)(2003), Kiai Kampung dan Demokrasi Lokal (2007), Mengapa Memilih PKB? (2008), 41 Warisan Gus Dur (Yogyakarta, LKiS)(2010), Pedoman Berpolitik Warga NU (Yogyakarta, Pustaka Pesantren)(2013), NU Jimat NKRI, Jimat Islam Indonesia (Yogyakarta, Pustaka Pesantren)(2013)

Kehidupan pribadi

Ayahnya bernama H Zuhri Maksum, sementara ibunya bernama Hj. Siti Hafsoh. Ia mengakui ibunya hanya lulusan SD dan sempat bekerja menjadi TKW. Sementara ayahnya guru Sekolah Dasar.[8] Ia memiliki istri bernama Marifah Hanif Dhakiri[9] Anak pertama bernama Nabila Setia Izzati (Perempuan. Lahir di Salatiga, 3 Nopember 1999) Anak kedua bernama Neilan Setia Izzata (Laki-laki. Lahir di Salatiga, 22 April 2004) Anak ketiga bernama Nameera Setia Izzati (Perempuan. Lahir di Depok, 3 Mei 2010).[10]

Sinetron

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Hanif Dakhiri Pernah Digunduli Saat SMA. Diakses dari situs berita Merdeka.com pada 6 November 2014
  2. ^ a b c d e Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri Telah Jelajahi Dunia Berbagai Aktivis. Diakses dari situs berita BeritaSatu pada 6 November 2014
  3. ^ Hanif Dhakiri. diakses dari situs sidomi.com pada 6 November 2014
  4. ^ Siapa Menteri Hanif Dhakiri yang Pagi Tadi Melompati Pagar?. Diakses dari situs berita Tribun News pada 6 November 2014
  5. ^ Ngamuk di Tebet, Bukan Kali Ini Saja Menteri Hanif Dhakiri Sidak Urusan TKI. Diakses dari situs berita TribunNews pada 6 November 2014
  6. ^ Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri Sidak ke Terminal TKI di Bandara Soekarno Hatta. Diakses dari situs berita Tribunnews pada 6 November 2014
  7. ^ Sidak ke Bekasi, Menaker Hanif Dhakiri Numpang Makan. Diakses dari situs berita Kompas pada 6 November 2014
  8. ^ Hanif Dhakiri Anak TKW Jadi Menteri Jokowi. Diakses dari situs unilubis.com pada 6 November 2014
  9. ^ Menaker Hanif Dhakiri Buka Expo Penempatan Tenaga Kerja Khusus di Solo. Diakses dari situs berita Sindonews pada 6 November 2014
  10. ^ Sang Anak Tak Pernah Bermimpi Hanif Dhakiri Jadi Menteri. Diakses dari situs berita Tribunnews pada 6 November 2014
Jabatan politik
Didahului oleh:
Armida Alisjahbana
Menteri Ketenagakerjaan Indonesia
2014–2019
Diteruskan oleh:
Ida Fauziyah