Qin Shi Huang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
|succession1=[[Kaisar Tiongkok]] ke-1 |
|succession1=[[Kaisar Tiongkok]] ke-1 |
||
|reign1= 221 SM – 10 September 210 SM |
|reign1= 221 SM – 10 September 210 SM |
||
|burial= |
|burial= |
||
|house=[[Dinasti Qin]] |
|house=[[Dinasti Qin]] |
||
|birth_date=259 SM |
|birth_date=259 SM |
||
|death_date=11 Agustus 210 SM (umur 48-49) |
|death_date=11 Agustus 210 SM (umur 48-49) |
||
|father=[[Raja Zhuangxiang Qin]] |
|father=[[Raja Zhuangxiang dari Qin]] |
||
|mother=[[Ibusuri Zhao]] |
|mother=[[Ibusuri Zhao]] |
||
|issue=Pangeran Mahkota [[Fusu]]<br />[[Qin Er Shi|Kaisar Huhai]] |
|issue=Pangeran Mahkota [[Fusu]]<br />[[Qin Er Shi|Kaisar Huhai]] |
||
|burial_place=[[Makam Kaisar Qin Pertama]]}} |
|||
}} |
|||
'''Qin Shi Huang''' (Hanzi: 秦始皇) ([[November]] atau [[Desember]] [[260 SM]] - [[10 September]] [[210 SM]]), dilahirkan dengan nama Ying Zheng (贏政), juga dipanggil '''Shi Huang Di''' yang artinya adalah Kaisar Pertama, adalah raja dari [[Negara Qin]] dari [[247 SM]] sampai [[221 SM]], setelah mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya, ia kemudian mendirikan [[Dinasti Qin]] dan mengangkat diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu - dari [[221 SM]] hingga [[210 SM]] - bertakhta dengan sebutan '''Kaisar Pertama'''. |
'''Qin Shi Huang''' (Hanzi: 秦始皇) ([[November]] atau [[Desember]] [[260 SM]] - [[10 September]] [[210 SM]]), dilahirkan dengan nama Ying Zheng (贏政), juga dipanggil '''Shi Huang Di''' yang artinya adalah Kaisar Pertama, adalah raja dari [[Negara Qin]] dari [[247 SM]] sampai [[221 SM]], setelah mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya, ia kemudian mendirikan [[Dinasti Qin]] dan mengangkat diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu - dari [[221 SM]] hingga [[210 SM]] - bertakhta dengan sebutan '''Kaisar Pertama'''. Gelar [[kaisar]] (''[[Huang Di|huangdi]]'') dilanjutkan oleh penguasa penguasa Tiongkok selama dua milenium berikutnya. |
||
Selama pemerintahannya, para jenderal yang ia miliki memperluas wilayah Tiongkok: |
Selama pemerintahannya, para jenderal yang ia miliki memperluas wilayah Tiongkok: |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
{{kotak mulai}} |
{{kotak mulai}} |
||
{{ |
{{S-hou|[[Dinasti Qin]]|18 Februari |[[259 SM]]|10 September|[[210 SM]]}} |
||
{{Kotak suksesi|pendahulu=[[Raja Zhuangxiang dari Qin]]|pengganti=Dirinya sebagai [[Daftar Penguasa Tiongkok|Kaisar]]<br><small>selanjutnya dijabat [[Ziying]]|jabatan=[[Daftar Penguasa Dinasti Qin|Raja Negara Qin]]|tahun=246–221 SM}} |
|||
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kaisar Tiongkok]]|tahun=221 SM–210 SM|pendahulu=Gelar baru<br><small>sebelumnya Raja [[Negara Qin]]|pengganti=[[Qin Ershi]]}} |
|||
{{kotak selesai}} |
{{kotak selesai}} |
||
Revisi per 6 April 2020 14.00
Kaisar Qin Shi Huangdi 秦始皇 | |
---|---|
Raja Negara Qin | |
Berkuasa | 7 Mei 247 SM – 221 SM |
Kaisar Tiongkok ke-1 | |
Berkuasa | 221 SM – 10 September 210 SM |
Kelahiran | 259 SM |
Kematian | 11 Agustus 210 SM (umur 48-49) |
Pemakaman | |
Keturunan | Pangeran Mahkota Fusu Kaisar Huhai |
Wangsa | Dinasti Qin |
Ayah | Raja Zhuangxiang dari Qin |
Ibu | Ibusuri Zhao |
Qin Shi Huang (Hanzi: 秦始皇) (November atau Desember 260 SM - 10 September 210 SM), dilahirkan dengan nama Ying Zheng (贏政), juga dipanggil Shi Huang Di yang artinya adalah Kaisar Pertama, adalah raja dari Negara Qin dari 247 SM sampai 221 SM, setelah mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya, ia kemudian mendirikan Dinasti Qin dan mengangkat diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu - dari 221 SM hingga 210 SM - bertakhta dengan sebutan Kaisar Pertama. Gelar kaisar (huangdi) dilanjutkan oleh penguasa penguasa Tiongkok selama dua milenium berikutnya.
Selama pemerintahannya, para jenderal yang ia miliki memperluas wilayah Tiongkok:
Setelah menyatukan Tiongkok, dia dan perdana menterinya Li Si menciptakan berbagai perubahan yang ditujukan untuk memperkuat persatuan, dan mereka menjalankan banyak reformasi dalam pemerintahan, menyatukan tulisan baku, alat ukur standar dan juga meneruskan pembangunan Tembok Besar yang sudah ada sejak Zaman Negara-negara Berperang. Walaupun dengan kekuasaan tangan besi (seperti dilancarkannya pembakaran buku dan penguburan ahli), Qin Shi Huang masih dianggap oleh sejarah Tiongkok hingga sekarang sebagai pendiri Tiongkok masa lalu. Persatuan bangsa Tiongkok telah berlangsung lebih dari dua ribu tahun.
Kematian
Kaisar Pertama wafat saat melakukan ekspedisi ke seluruh negeri. Perjalanan ini dilakukan untuk mengambil hati rakyat dan para adipati serta pangeran dari negara-negara yang ditaklukannya. Di tengah perjalanan ia bertemu kembali dengan Xu Fu, seorang yang diperintahkannya untuk mencari "obat keabadian" atau disebut juga "obat panjang umur". Untuk menghindari kemarahan sang kaisar, Xu Fu berkelit dengan mengatakan bahwa perjalanan untuk mencari obat tersebut sangat sulit, karena obat tersebut berada di puncak gunung sebuah pulau di tengah lautan. Xu Fu berencana menghindar dari tugas kaisar tersebut dengan mengatakan bahwa kaisar harus menangkap seekor ikan raksasa dahulu, tetapi dengan berani kaisar berhasil memanah seekor ikan raksasa dan Xu Fu harus menuruti tugas kaisar. Bagaimanapun juga Xu Fu yang telah memprediksi bahwa ia tidak akan bisa menemukan obat keabadian dan jika ia pulang dengan tangan hampa, maka kaisar pasti akan membunuhnya. Ia dengan senang hati menerima tugas dari kaisar tersebut, dengan syarat kaisar menyertakan 500 prajurit dalam perjalanannya, dikarenakan perjalanan untuk mengambil obat abadi itu akan menemua banyak rintangan dan halangan seperti iblis-iblis ataupun siluman. Namun Xu Fu berlayar untuk dan tidak pernah kembali. Diperkirakan Xu Fu mendarat di Jepang.
Kaisar wafat dan menginginkan putera pertama bernama Fusu yang menggantikannya . Namun pesan kaisar pertama tersebut tidak pernah sampai, karena Zhao Gao, kasim kepercayan sekaligus penyampai pesan terakhir kaisar pertama bersekongkol dengan Li Si untuk mengubah pesan kaisar pertama menjadi mengangkat anak ke-26 kaisar pertama, Huhai menggantikan ayahnya dan menyuruh Fusu serta Jenderal Meng Tian bunuh diri dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Zhao Gao melakukan hal ini karena ia ingin mempertahankan kedudukannya, karena ia kan dicopot dari jabatannya jika ketahuan suka menjilat dan korup oleh Fusu, sedangkan Lisi karena ia pernah berseteru dengan Fusu saat menangani masalah cendekiawan aliran Konfusius.
Pranala luar
- (Inggris) Situs web Qín Shǐ Huáng
Qin Shi Huang Lahir: 18 Februari 259 SM Meninggal: 10 September 210 SM
| ||
Didahului oleh: Raja Zhuangxiang dari Qin |
Raja Negara Qin 246–221 SM |
Diteruskan oleh: Dirinya sebagai Kaisar selanjutnya dijabat Ziying |
Didahului oleh: Gelar baru sebelumnya Raja Negara Qin |
Kaisar Tiongkok 221 SM–210 SM |
Diteruskan oleh: Qin Ershi |